Belakangan ini, kita sering melihat bagaimana beberapa orang begitu berambisi untuk mempertahankan kekuasaan. Mereka tidak ragu melanggar etika dan aturan demi menjaga posisi mereka. Tindakan ini sering menyebabkan keresahan masyarakat, karena norma dan moralitas tampak dilanggar begitu mudahnya.
Tidak jarang, ambisi kekuasaan ini membuat orang-orang tertentu mengubah aturan agar sesuai dengan kepentingan mereka sendiri. Ini tidak hanya merusak sistem hukum yang seharusnya ditegakkan dengan adil, tetapi juga mengancam integritas pemerintahan dan kepercayaan publik. Tindakan seperti ini menunjukkan betapa bahayanya ambisi kekuasaan yang tidak diimbangi dengan tanggung jawab dan kepatuhan terhadap aturan.
Hadits Nabi, Kalian Akan Menyesal Saat Terlalu Ambisi Berkuasa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sudah memberikan peringatan tentang bahaya ambisi kekuasaan. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya kalian akan berambisi untuk menjadi penguasa, namun pada Hari Kiamat kelak hal itu akan menjadi penyesalan. Sebaik-baik pemimpin adalah yang merawat dengan baik, namun seburuk-buruk pemimpin adalah yang mengabaikan tanggung jawabnya.” (HR. al-Bukhari)
Kepemimpinan Bukan Sekadar Kekuasaan
Dalam masyarakat, posisi kepemimpinan sering kali dilihat sebagai peluang untuk memperoleh kekuasaan, harta, atau status sosial. Namun, Rasulullah SAW mengingatkan bahwa kepemimpinan bukanlah kemuliaan yang harus dikejar tanpa pertimbangan. Kepemimpinan adalah amanah besar yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab.
Kepemimpinan bukan hanya tentang memegang kekuasaan, tetapi tentang melayani dan memikul tanggung jawab terhadap orang-orang yang dipimpin. Dalam hadis tersebut, Rasulullah SAW menegaskan bahwa pada Hari Kiamat nanti, banyak pemimpin yang pernah berkuasa akan menyesali keputusannya. Penyesalan ini muncul karena mereka gagal menjalankan amanah dengan benar.
Menurut al-Munawi dalam Faidhul Qadir, Rasulullah SAW menggambarkan kepemimpinan seperti seorang ibu yang menyusui. Ketika seorang pemimpin menjalankan tugasnya dengan baik, ia seperti ibu yang merawat anaknya dengan penuh kasih sayang dan perhatian. Sebaliknya, pemimpin yang mengabaikan tanggung jawabnya sama seperti ibu yang menyapih anaknya terlalu cepat, meninggalkan anak dalam kondisi yang memprihatinkan.
Hadis ini juga menggarisbawahi pentingnya pemimpin yang baik, yaitu mereka yang benar-benar peduli terhadap kesejahteraan orang yang dipimpin. Pemimpin yang baik akan menjadi sumber kebahagiaan dan keberkahan bagi masyarakatnya. Mereka memimpin dengan kebijaksanaan, keadilan, dan kasih sayang, serta mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi.
Sebaliknya, pemimpin yang hanya mementingkan diri sendiri mungkin akan menikmati kekuasaan dan fasilitas yang didapatkan, namun pada akhirnya, mereka akan meninggalkan masyarakat dalam kondisi yang lebih buruk. Menurut Rasulullah SAW, pemimpin semacam ini akan menghadapi penyesalan besar di akhirat nanti.
Penerbit Jabal Spesialis Menerbitkan Al Quran Sejak Tahun 2004
Informasi dan Pemesanan pemesanan silahkan klik “Chat Via WhatsApp” di bawah ini.
Untuk cek ketersedian stock produk di penerbitjabal.com jangan sungkan untuk bertanya kepada admin kami.
Penerbit Alquran, Apa Itu Syafaat Nabi? Ini Penjelasannya Menurut Quran dan Hadits.
Syafaat Nabi adalah salah satu konsep penting dalam ajaran Islam yang sering dibahas dalam konteks hari kiamat dan kehidupan akhirat.
Syafaat secara harfiah berarti “pertolongan” atau “perantara,” dan dalam terminologi Islam, syafaat mengacu pada permohonan atau bantuan yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW kepada umatnya di hadapan Allah SWT.
Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai apa itu syafaat Nabi, jenis-jenisnya, serta pentingnya dalam kepercayaan Islam.
Pengertian Syafaat Nabi
Syafaat Nabi Muhammad SAW adalah bentuk pertolongan atau permohonan ampunan yang diberikan oleh beliau kepada umat Islam di hari kiamat. Syafaat ini adalah upaya Nabi untuk memohonkan rahmat dan ampunan Allah SWT bagi umatnya yang layak mendapatkan syafaat tersebut, sehingga mereka bisa mendapatkan keringanan atau terbebas dari hukuman di akhirat.
Syafaat Kubra (Syafaat Agung). Syafaat ini merupakan syafaat terbesar yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW pada hari kiamat. Dalam hadis-hadis shahih, diceritakan bahwa pada hari kiamat, seluruh umat manusia akan mencari syafaat dari para nabi untuk memohon pertolongan kepada Allah SWT. Nabi Muhammad SAW akan menjadi satu-satunya yang diberi izin oleh Allah SWT untuk memberikan syafaat ini, sehingga ia akan memohon kepada Allah untuk memulai pengadilan akhir.
Syafaat untuk Masuk Surga Tanpa Hisab. Nabi Muhammad SAW akan memberikan syafaat kepada sebagian umatnya agar mereka dapat masuk surga tanpa harus melalui proses hisab (perhitungan amal). Syafaat ini diberikan kepada mereka yang memiliki keimanan dan ketakwaan yang sangat tinggi serta menjauhi dosa-dosa besar.
Syafaat bagi Pelaku Dosa Besar. Nabi Muhammad SAW juga akan memberikan syafaat bagi umat Islam yang melakukan dosa-dosa besar tetapi masih memiliki keimanan kepada Allah SWT. Dengan syafaat ini, mereka akan mendapatkan ampunan dan keringanan hukuman dari Allah SWT.
Syafaat untuk Keluarnya Orang Beriman dari Neraka. Nabi Muhammad SAW akan memohon kepada Allah SWT untuk mengeluarkan umat Islam yang beriman dari neraka setelah mereka menjalani sebagian hukuman mereka. Syafaat ini akan mengangkat mereka dari neraka dan memasukkan mereka ke dalam surga.
Dasar-Dasar Syafaat Nabi dalam Al-Qur’an dan Hadits
Konsep syafaat didasarkan pada berbagai ayat Al-Qur’an dan hadits-hadits Nabi Muhammad SAW. Beberapa ayat yang sering dikutip terkait syafaat antara lain:
Al-Baqarah (2:255): “Siapakah yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya?”
Az-Zumar (39:44): “Katakanlah: ‘Hanya milik Allah syafaat itu semuanya.'”
Selain itu, banyak hadits yang menegaskan tentang adanya syafaat Nabi. Salah satunya adalah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, di mana Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa beliau akan memberikan syafaat kepada umatnya yang memiliki keimanan meskipun hanya seberat biji sawi.
Pentingnya Syafaat Nabi
Syafaat Nabi Muhammad SAW memiliki beberapa aspek penting dalam kehidupan beragama umat Islam:
Harapan dan Penghiburan. Mengetahui bahwa Nabi Muhammad SAW akan memberikan syafaat memberikan harapan dan penghiburan bagi umat Islam, terutama bagi mereka yang berusaha menjalani hidup sesuai ajaran Islam tetapi merasa khawatir tentang dosa-dosa yang telah dilakukan.
Motivasi untuk Bertakwa. Keyakinan akan adanya syafaat mendorong umat Islam untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan mereka, serta berusaha menjauhi dosa-dosa besar agar layak mendapatkan syafaat Nabi.
Pengingat akan Kasih Sayang Allah dan Rasul-Nya. Konsep syafaat menekankan bahwa Allah SWT adalah Maha Pengampun dan Maha Penyayang, serta bahwa Nabi Muhammad SAW memiliki rasa kasih sayang yang besar terhadap umatnya.
Syafaat Nabi adalah konsep penting dalam Islam yang menunjukkan pertolongan dan permohonan ampunan yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW kepada umatnya di hari kiamat.
Dengan berbagai jenis syafaat yang diberikan, umat Islam memiliki harapan untuk mendapatkan rahmat dan keringanan hukuman dari Allah SWT.
Syafaat ini mendorong umat Islam untuk meningkatkan keimanan, ketakwaan, dan kesadaran akan kasih sayang Allah SWT dan Rasul-Nya.
Penerbitan Al Quran, Meraih Pahala Tak Terhingga di Bulan Safar, Bagaimana Caranya?
Syukur alhamdulillah, kini kita telah memasuki bulan Safar. Dalam bahasa Arab, “Safar” berarti “kosong”. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi kita untuk tidak membiarkan bulan ini berlalu tanpa melakukan amal kebaikan. Sebaliknya, mari kita isi bulan Safar dengan berbagai amal shalih sebanyak-banyaknya.
Ada tiga amalan yang sangat dianjurkan untuk dilakukan di bulan Safar, karena dijanjikan pahala yang berlipat ganda oleh Allah ﷻ.
1. Pahala 10 Kali Lipat
Menurut Imam an-Nawawi, setiap perbuatan baik akan dilipatgandakan pahalanya hingga 10 kali lipat. Ini adalah bentuk rahmat Allah ﷻ yang sangat luas. Setiap amal baik yang kita lakukan, Allah akan melipatgandakannya sepuluh kali lipat, sesuai dengan firman-Nya dalam Al-Qur’an:
Artinya: “Barangsiapa yang datang dengan kebaikan, maka baginya pahala sepuluh kali lipat.” [QS. Al-An’am: 16].
2. Pahala 700 Kali Lipat
Sedekah adalah salah satu bentuk amal yang sangat dianjurkan, terutama di bulan Safar. Allah ﷻ menjanjikan pahala yang berlipat hingga 700 kali lipat bagi mereka yang bersedekah.
Dalam Surah Al-Baqarah, Allah menggambarkan sedekah sebagai benih yang ditanam dan tumbuh menjadi tujuh tangkai, dengan setiap tangkai menghasilkan seratus biji. Firman Allah:
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah seperti sebuah biji yang menumbuhkan tujuh tangkai; pada setiap tangkai terdapat seratus biji. Dan Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” [QS. Al-Baqarah: 261].
Rasulullah ﷺ juga menegaskan bahwa amal dapat dilipatgandakan dari 10 hingga 700 kali lipat, seperti yang diriwayatkan dalam hadits shahih [HR. Muslim, no. 130].
Membaca dzikir saat berada di tempat keramaian, seperti pasar, bisa mendatangkan pahala yang lebih besar dari 700 kali lipat. Pasar adalah tempat yang sering membuat kita lupa untuk berdzikir karena berbagai kesibukan. Di tempat seperti ini, setan dan bala tentaranya banyak berkumpul. Karena itu, berdzikir di tempat ramai adalah bentuk perlawanan terhadap setan, dan ganjarannya sangat besar.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barangsiapa yang masuk pasar lalu membaca dzikir: ‘Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu, yuhyii wa yumiit, wa huwa hayyun laa ya mutu, bi yadihil khoir, wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir’ (Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nya segala kekuasaan dan segala pujian, Dia yang menghidupkan dan mematikan, Dia Maha Hidup dan tidak mati, di tangan-Nya segala kebaikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu)’, maka Allah akan menuliskan baginya satu juta kebaikan, menghapuskan satu juta dosanya, dan mengangkatnya satu juta derajat.” [HR. At-Tirmidzi no. 3428, Ibnu Majah no. 2235, Ad-Daarimi no. 2692, dan Al-Hakim no. 1974; Hasan].
Selama bulan Safar ini, marilah kita memperbanyak amal kebaikan. Allah ﷻ telah menjanjikan pahala yang berlipat ganda, minimal 10 kali lipat, hingga 700 kali lipat, bahkan lebih tak terhingga.
Wallahu’alam bishawab. Semoga ini menjadi dorongan bagi kita semua untuk meningkatkan ketakwaan di bulan Safar ini. Aamiin.
Bulan Safar merupakan bulan kedua setelah Muharram dalam kalender Hijriyah, bulan ini memiliki makna dan keistimewaan tersendiri.
Menurut Bahasa Arab Safar berarti “sepi” atau “sunyi”. Nama ini merupakan Gambaran terkait kondisi masyarakat Arab di masa lalu yang selalu sepi dan kerapkali kosong karena para penghuninya berpergian pada bulan ini.
Hal ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Imam Ibnu Katsir yang artinya:
“Safar dinamakan dengan nama tersebut, karena sepinya rumah-rumah mereka dari mereka, ketika mereka keluar untuk perang dan bepergian.” (Ibnu Katsir, Tafsîrubnu Katsîr, [Darut Thayyibah, 1999], juz IV, halaman 146).
Lantas, apa saja keistimewaan dan amalan yang dianjurkan untuk dilakukan di bulan ini? Yuk, simak penjelasannya berikut!
Keutamaan Bulan Safar
Pada zaman dahulu, bulan Safar kerapkali dianggap sebagai bulan yang tidak memberikan keberuntungan, malah sebaliknya bulan ini penuh dengan kesialan, sehingga masyarakat enggan melakukan apa pun di bulan ini. Terlebih, sebagian besar ulama terdahulu juga menganggap bahwa Allah SWT banyak menurunkan musibah di hari Rabu terakhir bulan Safar.
Setiap tahunnya, menurut ulama ahli ma’rifat, akan turun 320.000 bala, di mana semuanya diturunkan pada hari Rabu terakhir bulan Safar.
Meskipun demikian, anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Bahkan, Rasulullah SAW melakukan banyak hal yang mulia di bulan Safar. Beberapa di antaranya adalah menikahi Sayyidah Khadijah pada bulan Safar serta menikahkan Sayyidina Ali dan Sayyidah Fatimah az-Zahra di bulan Safar.
Selain itu, kemenangan umat Islam pada perang Khaibar juga terjadi di bulan Safar. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa keutamaan bulan Safar:
1. Meyakini Ketetapan Allah SWT
Salah satu keutamaan bulan Safar yaitu penegasan dari Islam untuk menghapus keyakinan terkait takhayul dan mitos kesialan yang dahulu melekat pada bulan ini. Nabi Muhammad SAW menekankan bahwa tidak ada bulan yang membawa kesialan, termasuk Safar.
Hal ini tercantum dalam hadits Rasulullah SAW di mana Beliau pernah membantah kepercayaan Arab Jahiliyah yang menganggap bahwa bulan Safar adalah bulan sial, yang artinya:
“Tidak ada adwa’, tidak ada thiyarah, tidak ada hammah, tidak ada kesialan pada bulan Safar.” (HR Bukhari, Muslim, Abu Daud, dan Ahmad)
Kepercayaan ini telah memperkuat iman umat Islam untuk meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah atas izin dan ketentuan dari Allah SWT.
2. Memperkuat Tawakal dan Keimanan
Dengan dihapusnya mitos kesialan, bulan Safar menjadi waktu yang baik untuk memperkuat tawakal (kepercayaan penuh kepada Allah) dan meningkatkan keimanan. Umat Islam diajarkan untuk senantiasa berserah diri kepada Allah SWT dan tidak terpengaruh oleh keyakinan yang tidak ada dasarnya.
3. Waktu untuk Memperbanyak Ibadah
Sama halnya dengan bulan lainnya bulan Safar juga merupakan kesempatan bagi umat Islam untuk memperbanyak ibadah dan amal shaleh. Memang tidak ada ibadah khusus yang diwajibkan, namun umat Islam tetap dianjurkan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah mereka, seperti salat sunnah, puasa sunnah, membaca Al-Quran, dan berdzikir.
4. Meningkatkan Solidaritas Sosial
Pada bulan Safar, umat Islam didorong untuk meningkatkan amal kebaikan misalnya seperti bersedekah, membantu yang membutuhkan, dan berbuat kebaikan lainnya kepada sesama. Hal tersebut merupakan bentuk implementasi dari ajaran Islam yang mengutamakan kasih sayang dan kepedulian terhadap orang lain.
5. Mengenang Peristiwa Penting dalam Sejarah Islam
Beberapa peristiwa penting dalam sejarah Islam terjadi di bulan Safar, hal ini juga dapat menjadi pengingat bagi umat Islam untuk mengambil hikmah dan pelajaran. Misalnya:
Hijrah Nabi Muhammad SAW: Peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah dimulai pada akhir bulan Safar.
Perang Khaybar: Kemenangan umat Islam dalam Perang Khaybar yang terjadi pada bulan Safar tahun 7 Hijriyah.
Sama seperti bulan-bulan lainnya dalam Islam, kita dianjurkan untuk terus melaksanakan ibadah dan sejumlah amalan di bulan Safar.
Rasulullah SAW memang tidak pernah memerintahkan untuk mengkhususkan amalan tertentu di bulan ini. Tetapi demi mendapatkan keistimewaan dari Bulan Safar, berikut beberapa amalan yang dianjurkan untuk dilakukan pada bulan Safar:
1. Membaca Doa dan Memperbanyak Dzikir
Saat datangnya bulan Safar, umat Islam dianjurkan untuk menyambutnya dengan doa di bulan Safar. Selain itu, Anda juga dapat memperbanyak dzikir dan selalu mengingat Allah SWT. Amalan yang ringan ini juga bisa mendatangkan pahala yang besar. Beberapa dzikir yang bisa diamalkan yaitu istighfar, Tasbih, Tahmid, Takbir, dan Tahlil.
2. Salat Sunnah
Memperbanyak salat sunnah adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Beberapa salat sunnah yang dianjurkan di antaranya:
Salat Dhuha: Dilakukan pada waktu dhuha (pagi setelah matahari naik).
Salat Tahajud: Dilaksanakan pada malam hari setelah tidur.
Salat alat Witir: Shalat penutup pada malam hari yang dilakukan setelah shalat malam.
Salat Rawatib: Shalat sunnah yang dilakukan sebelum dan sesudah shalat fardhu.
Istiqomah Puasa di Bulan Safar
Berpuasa sunnah di bulan Safar juga sangat dianjurkan. Beberapa puasa sunnah yang bisa dilakukan adalah:
Puasa Senin-Kamis: Puasa yang dilakukan pada hari Senin dan Kamis setiap minggu.
Puasa Ayyamul Bidh: Puasa yang dilakukan pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriyah.
Memperbanyak Sedekah
Sedekah merupakan amalan yang sangat dianjurkan di bulan Safar maupun bulan lainnya. Insyaa Allah, dengan bersedekah, kita bisa membantu meringankan beban saudara-saudara kita yang membutuhkan dan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.
3. Menghadiri Majelis Ilmu
Mengikuti kajian atau majelis ilmu juga merupakan cara untuk menambah ilmu pengetahuan agama dan memperdalam iman. Hal ini tentunya juga dapat menjadi sarana untuk mempererat ukhuwah Islamiyah antar sesama muslim.
4. Silaturahmi
Mempererat hubungan dengan keluarga, teman, dan saudara sesama muslim adalah amalan yang sangat dianjurkan. Silaturahmi bisa dilakukan dengan berbagai macam cara misalnya dengan mengunjungi, berbicara, atau memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.
5. Istiqomah Beribadah
Menjaga keistiqomahan dalam melaksanakan ibadah harian misalnya seperti shalat fardhu, membaca Al-Quran, dan dzikir. Dengan beristiqomah setidaknya kita bisa menunjukkan kesungguhan dan keikhlasan dalam beribadah kepada Allah.
6. Menghilangkan Takhayul dan Keyakinan Salah
Islam mengajarkan untuk tidak percaya terhadap berbagai macam jenis takhayul atau keyakinan yang mengaitkan bulan Safar dengan kesialan. Nabi Muhammad SAW juga menegaskan bahwa tidak ada bulan atau hari yang di dalamnya membawa kesialan. Semua waktu adalah baik jika diisi dengan kebaikan dan ibadah kepada Allah.
7. Melaksanakan Salat Berjemaah di Masjid
Amalan berikutnya yang dapat kita lakukan adalah salat berjamaah di masjid, terutama bagi laki-laki. Apabila dibandingkan dengan salat sendirian di rumah, kita akan mendapatkan pahala 27 kali lipat. Hal tersebut tentu menjadi amalan yang luar biasa sehingga kita bisa memperoleh berbagai keutamaan di bulan Safar.
Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Barang siapa yang keluar dalam keadaan suci, menuju masjid untuk melaksanakan salat jemaah, maka pahalanya seperti pahala seperti orang yang sedang haji dalam keadaan ihram.” (HR Abu Daud)
Doa Bulan Safar
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa umat Islam bisa mengamalkan doa bulan Safar ketika awal bulan tiba. Berikut adalah bacaaan doa bulan Safar:
Arab Latin: Bismillaahir rahmaanir rahiim. Washallallaahu ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa ‘alaa aalihiwa shahbihii ajma’iin. A’uudzubillaahimin syarri haadzaz zamaani wa ahlihii wa a’uudzu bijalaalika wajalaali wajhika wakamaali jalaali qudsikaan tujiiranii wawaalidayya wa aulaadii wa ahlii wa ahibbaa-ii. Wama tuhiitu syafaqqahu qalbii min syarri haadzihis sanati waqini syarra maa qadhaita fiihaa washrif ‘annii syarra syahri shafara yaa kiriiman nazhari wakhtimlii fii haadzash syahri waddahri bissalaamati wal’aafiyati wassa’aadati lii wa liwaalidayya wa aulaadii wa li-ahlii wamaa tuhuthuhu shafaqqahu qalbi wa jamii’il muslimin. Wa shallallaahu ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wasallam.
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Semoga Allah melimpahkan shalawat kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, serta keluarga dan para sahabatnya. Aku berlindung kepada Allah dari kejahatan waktu ini dan penduduknya, dan aku berlindung kepada keagungan-Mu, keagungan Dzat Mu, dan kesempurnaan keagungan kesucian-Mu, agar menjauhkan diriku, kedua orang tuaku, anak-anakku, keluargaku, orang-orang yang aku cintai, dan siapa saja yang dikasihi oleh hatiku, dari keburukan tahun ini, dan selamatkanlah aku dari kejahatan yang telah Engkau tetapkan dalam tahun ini. Dan, jauhkanlah aku dari keburukan bulan Shafar, wahai Allah Yang Mulia pandangan rahmat-Nya. Dan, tutuplah bulan dan saat ini dengan keselamatan dan kebahagiaan kepadaku, kedua orang tuaku, anak-anakku, siapa saja dikasihi oleh hatiku, dan seluruh umat Islam. Semoga Allah melimpahkan shalawat dan keselamatan kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, serta keluarga dan para sahabatnya.”
Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa bulan Safar merupakan bulan yang memiliki keistimewaan dan bukanlah bulan yang membawa kesialan sebagaimana yang dipercayai orang-orang zaman jahiliyah. Sebaliknya, umat Islam malah dianjurkan untuk tetap melaksanakan berbagai amal saleh.
Pastikan kita selalu berbuat kebaikan agar ibadah menjadi lebih lengkap, salah satunya dengan bersedekah. Semoga informasi ini bermanfaat.
Penerbit Alquran, Benarkah Bulan Safar Merupakan Bulan Penuh Takhayul?
Bulan Safar adalah bulan kedua dalam kalender Hijriyah, dan meskipun sering kali dianggap sebagai bulan yang penuh dengan takhayul dan kepercayaan negatif, sebenarnya tidak ada dalil yang mendukung anggapan tersebut dalam Islam.
Benarkah Bulan Safar Merupakan Bulan Penuh Takhayul?
Dalam artikel ini, kita akan membahas keutamaan bulan Safar serta bagaimana umat Islam sebaiknya memandang bulan ini dengan perspektif yang benar.
Keutamaan Bulan Safar dalam Islam
Menghilangkan Keyakinan Takhayul Dalam banyak budaya, terutama di beberapa kalangan umat Islam, bulan Safar sering kali dikaitkan dengan nasib buruk atau kemalangan. Namun, penting untuk diketahui bahwa Islam menolak segala bentuk takhayul. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT menjelaskan bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah takdir-Nya, dan tidak ada bulan yang membawa nasib buruk. Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada penyakit menular, tidak ada kesialan pada bulan Safar, tidak ada hantu, dan tidak ada bintang yang menimbulkan hujan.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Waktu untuk Memperbaiki Diri Bulan Safar, seperti halnya bulan-bulan lain dalam kalender Hijriyah, adalah waktu yang baik bagi umat Islam untuk merenung dan memperbaiki diri. Ini adalah kesempatan untuk meningkatkan ibadah, memperbanyak doa, dan berbuat kebaikan. Setiap waktu yang diberikan oleh Allah adalah berharga, dan bulan Safar tidak terkecuali.
Menyikapi Ujian dengan Bijak Dalam beberapa riwayat, disebutkan bahwa ujian yang dihadapi seseorang dalam bulan Safar harus disikapi dengan sabar dan tawakal. Ujian datang kapan saja, tidak terbatas pada bulan Safar, dan ini adalah kesempatan bagi setiap Muslim untuk memperkuat iman mereka dan mempercayai bahwa setiap ujian memiliki hikmah.
Membantu Orang Lain Bulan Safar juga bisa menjadi momen untuk memperkuat tali silaturahmi dan membantu sesama. Rasulullah SAW selalu menekankan pentingnya kebajikan dan tolong-menolong, apalagi ketika orang-orang di sekitar kita sedang mengalami kesulitan. Membantu orang lain adalah salah satu cara terbaik untuk mendapatkan keberkahan dalam hidup.
Sebagian masyarakat masih percaya bahwa bulan Safar adalah bulan sial atau membawa malapetaka. Namun, sebagai Muslim, kita harus memahami bahwa keyakinan ini tidak berlandaskan pada ajaran Islam. Rasulullah SAW telah menegaskan bahwa bulan Safar sama dengan bulan lainnya dalam hal keberkahan dan kemuliaan. Menghilangkan keyakinan yang tidak berdasar ini adalah bagian dari memperkuat akidah dan keimanan kita.
Bulan Safar adalah bulan yang penuh dengan kesempatan untuk memperbaiki diri, meningkatkan ibadah, dan mempererat hubungan sosial. Dengan menjauhi keyakinan takhayul dan memanfaatkan bulan ini untuk kebaikan, umat Islam dapat meraih banyak keutamaan. Mari kita sambut bulan Safar dengan hati yang penuh rasa syukur dan keyakinan bahwa setiap bulan dalam kalender Hijriyah adalah waktu yang diberkahi oleh Allah SWT.
Penerbit Alquran, Amalkan Doa Ini, Agar Hari Kiamat Diringankan Hisab!
Saat kita dibangkitkan dari alam kubur, nantinya Allah SWT akan menghisab amal kita. Masing-masing orang dihisab dengan kondisi yang tidak sama, ada orang yang dihisab dengan berat dan ada juga yang dihisab dengan ringan.
Amalkan Doa Ini, Agar Hari Kiamat Diringankan Hisab!
Berikut ini adalah amalan yang bisa kita lakukan agar hisab di hari kiamat kita dimudahkan oleh Allah.
Supaya amal kita nanti dihisab dengan ringan, maka kita dianjurkan untuk senantiasa memohon kepada Allah SWT dengan membaca doa supaya hisab di Hari Kiamat dimudahkan berikut;
اللَّهُمَّ حَاسِبْنِي حِسَابًا يَسِيْرًا
Allohumma hasibni hisaban yasiron.
“Ya Allah, periksalah amal saya, dengan pemeriksaan yang ringan.”
Doa ini berdasarkan hadis riwayat Imam al-Hakim dari Sayidah Aisyah, dia berkata;
سمعت النبيّ صلى الله عليه وسلم يقول اللَّهُمَّ حَاسِبْنِي حِسَابًا يَسِيرًا قلت: يا رسول الله ما الحساب اليسير؟ قال أن يُنْظَرَ فِي سَيِّئاتِهِ فَيُتَجَاوَزُ عَنْهُ، إنَّهُ مَنْ نُوقِشَ الْحِسَابَ يَوْمَئِذٍ هَلَكَ
“Saya mendengar Nabi Saw berkata, ‘Allohumma hasibni hisaban yasiron.’ Saya berkata, ‘Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud hisab yang ringan?’ Nabi Saw berkata, ‘Dia diperlihatkan kesalahannya kemudian dia diampuni. Sesungguhnya siapa saja yang dipersulit hisabnya pada hari itu, maka dia celaka.”
Hisab di Hari Kiamat
Hari Kiamat merupakan hari pembalasan saat semua amal perbuatan manusia di dunia akan dihisab atau diperhitungkan. Pada hari tersebut, Allah akan mengadili semua hamba-Nya berdasarkan amal perbuatan yang telah mereka lakukan selama hidup di dunia. Tidak ada amal yang tersembunyi, baik yang kecil hingga yang besar, semuanya akan diperlihatkan dan diperhitungkan dengan adil oleh Allah SWT.
Hisab amal ini adalah bagian penting dari iman kepada Hari Akhir dalam ajaran Islam. Segala perbuatan baik akan dihitung dan diberikan pahala, sementara perbuatan yang buruk akan diperhitungkan dan mungkin mendapatkan hukuman kecuali Allah SWT memberikan ampunan.
Dalam ayat-ayat suci Al-Qur’an dan juga hadits, Rasulullah SAW telah menjelaskan pentingnya berbuat kebaikan dan menghindari perbuatan buruk, karena semua itu akan menentukan nasib akhirat seseorang kelak. Pada hari kiamat, tidak ada yang bisa membantu atau menyelamatkan kecuali rahmat Allah SWT dan amal perbuatan yang sudah ia lakukan di dunia.
Oleh sebab itu, sebagai seorang Muslim, penting untuk selalu mengingat hari hisab ini dan berusaha menjalankan kehidupan dengan taqwa dan amal shalih, agar kelak di akhirat memperoleh kebahagiaan dan keselamatan.
Penerbit Jabal Spesialis Menerbitkan Al Quran Sejak Tahun 2004
Informasi dan Pemesanan pemesanan silahkan klik “Chat Via WhatsApp” di bawah ini.
Untuk cek ketersedian stock produk di penerbitjabal.com jangan sungkan untuk bertanya kepada admin kami.
Mengapa Allah Tidak Mengabulkan Doa Hamba-Nya Langsung?
Kita membutuhkan dokter untuk mengobati, guru untuk mengajari, dan tentu saja, pertolongan dari Allah yang Maha Segalanya. Pertolongan tersebut akan datang jika manusia bersedia memohon kepada-Nya, yaitu melalui doa.
“Dan Tuhanmu berfirman: ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.’” (QS. Ghafir: 60)
Allah bisa saja menjawab doa manusia dengan “ya” dan memberikan apa yang diminta jika dianggap layak. Namun, Allah juga bisa menjawab “tidak” dan menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik. Sebagai hamba, kita seharusnya pasrah dan menyerahkan urusan kita kepada-Nya. Allah Maha Mengetahui apa yang baik dan buruk bagi kita.
Seperti yang tertulis dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 216:
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”
Ayat ini mengingatkan kita untuk tetap bersemangat dalam berdoa kepada Allah. Jangan pernah putus asa hanya karena doa belum dikabulkan atau ditunda oleh Allah. Ibnu Atha’illah As-Sakandari dalam kitab Al-Hikam menjelaskan bahwa Allah menjamin pengabulan doa sesuai pilihan dan waktu yang diinginkan-Nya, bukan sesuai keinginan kita.
Manusia harus terus berdoa dan mengulanginya hingga Allah menjawab dengan pilihan dan waktu terbaik menurut-Nya. Penundaan pengabulan doa bisa jadi lebih baik daripada pengabulan yang segera. Ada hikmah dalam penundaan tersebut, yaitu agar kita semakin bersungguh-sungguh dan semakin dekat kepada Allah.
Mengapa Allah Tidak Mengabulkan Doa Hamba-Nya Langsung?
Dalam berdoa, kita juga harus bersabar sambil menyucikan diri melalui ibadah. Seperti yang dijelaskan oleh Syekh Abdullah Asu-Syarqawi Al-Khalwati, mungkin doa kita tertunda karena sifat buruk yang hanya bisa dihilangkan dengan mujahadah dan riyadah yang panjang.
Allah lebih tahu keadaan kita. Jika doa segera dikabulkan, mungkin kita akan kembali melakukan dosa yang bisa menjauhkan kita dari Allah. Oleh karena itu, Allah menunda pengabulan doa agar kita benar-benar bersih dari dosa dan sifat buruk.
Perumpamaan alam ini bisa diibaratkan dengan tanah penuh tumbuhan berduri. Ada kalanya durinya besar dan banyak, sehingga sulit dilalui dan kadang melukai. Namun, ada juga duri yang kecil, sedikit, dan mudah dihilangkan. Begitu pula sifat-sifat jiwa. Ada yang sangat buruk dan banyak sehingga membutuhkan waktu lama untuk mengubahnya, dan ada yang tidak terlalu banyak dan mudah dihilangkan.
Tujuan utama manusia adalah menghilangkan sifat buruk jiwa. Meskipun memakan waktu lama dan berakhir di ujung usia, penderitaan dan perjuangan selama masa itu tidaklah seberapa dibandingkan dengan tujuan utama tersebut. Tetaplah bersemangat dalam berdoa kepada Allah. Sesungguhnya tidak ada doa yang sia-sia, karena berdoa itu berpahala.
Demikian penjelasan mengenai mengapa Allah tidak langsung mengabulkan doa hamba-Nya. Semoga penjelasan ini membantu memahami hikmah di balik doa yang belum dikabulkan. Wallahu a’lam.
Penerbit Al Quran, Jangan Sampai Kamu Terperangkap dalam Kesibukan Dunia!
Di tengah kesibukan sehari-hari, ada dua nikmat yang sering terabaikan: kesehatan dan waktu luang. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan kita tentang pentingnya dua hal ini dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari, “Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang.”
Jangan Sampai Kamu Terperangkap dalam Kesibukan Dunia
Nikmat sehat memungkinkan kita untuk beribadah dan beraktivitas dengan baik. Waktu luang adalah kesempatan berharga tapi sering terbuang sia-sia, padahal bisa diisi dengan amal kebaikan yang bermanfaat.
Bersyukur dengan Tindakan, Bukan Hanya Kata-kata
Bersyukur atas nikmat sehat dan waktu luang tidak cukup hanya dengan ucapan. Kita harus menunjukkan rasa syukur melalui tindakan nyata seperti menjaga kesehatan dengan pola hidup sehat, beribadah dengan penuh kesungguhan, dan memanfaatkan waktu luang untuk hal-hal positif. Misalnya, mengisi waktu luang dengan membaca Al-Quran, mengikuti kajian, atau membantu sesama.
Menghindari Perangkap Kesibukan Dunia
Kesibukan dunia sering membuat kita lupa akan pentingnya nikmat sehat dan waktu luang. Kita seringkali terjebak dalam rutinitas yang padat tanpa menyadari bahwa kesehatan bisa saja menurun dan waktu terus berlalu. Penting untuk merenung dan menyusun prioritas dalam hidup, agar tidak menyesal di kemudian hari. Manfaatkan setiap detik yang Allah berikan dengan bijaksana, sehingga kita tidak tertipu oleh kesibukan dunia yang sifatnya fana.
Mengisi Waktu Luang dengan Kebaikan
Setiap waktu luang adalah peluang untuk berbuat baik. Mulailah dengan hal-hal sederhana seperti menambah ilmu melalui membaca buku, berdiskusi tentang agama, atau mengamalkan ilmu yang telah dipelajari. Jadikan setiap kesempatan sebagai ladang amal, sehingga nikmat sehat dan waktu luang menjadi berkah yang membawa kita lebih dekat kepada Allah.
Dengan demikian, kita akan terhindar dari jebakan waktu luang dan bisa menjalani hidup dengan lebih bermakna dan bermanfaat.
Penerbit Al Quran, Laki-laki Muslim Wajib Tahu! Doa Setelah Shalat Jumat.
Masya Allah, begitu indah teladan yang ditunjukkan oleh sahabat Rasulullah, ‘Arak bin Malik radhiyallahu ‘anhu. Setelah melaksanakan salat Jum’at dengan penuh kekhusyukan di hari yang penuh berkah, beliau tidak segera bergegas pulang. Ada momen khusus yang beliau manfaatkan, yakni berdiam diri sejenak di pintu masjid untuk memanjatkan doa.
Allahumma inni ajabtu da’watak, wa shallaitu faridatak, wa intasyartu kama amartani, farzuqni min fadhlik, wa anta khairur raziqin.
Artinya: “Ya Allah, aku telah memenuhi panggilan-Mu, aku telah melaksanakan salat wajib untuk-Mu, aku telah menyebar ke muka bumi sebagaimana perintah dari-Mu, berilah aku rezeki dari karunia-Mu, Engkaulah sebaik-baik pemberi rezeki.” (HR. Ibnu Abi Hatim).
Doa ini tidak hanya menunjukkan betapa pentingnya berdoa setelah melaksanakan ibadah, tetapi juga mengajarkan kita untuk selalu bergantung dan memohon rezeki dari Allah SWT. Berdoa setelah salat Jum’at memberikan kita kesempatan untuk meresapi makna ibadah yang telah kita lakukan, serta memohon keberkahan dan kemudahan dalam menjalani aktivitas kita di dunia.
Keutamaan Doa Setelah Shalat Jumat
Keutamaan doa setelah salat Jum’at juga tercermin dari keyakinan bahwa waktu setelah salat Jum’at adalah salah satu waktu mustajab untuk berdoa. Sebagaimana disebutkan dalam hadis, ada waktu tertentu pada hari Jum’at di mana doa seorang hamba akan dikabulkan oleh Allah SWT.
Dengan mencontoh teladan sahabat Rasulullah seperti ‘Arak bin Malik, kita diingatkan untuk tidak terburu-buru meninggalkan masjid setelah salat Jum’at. Manfaatkan waktu berharga tersebut untuk berdiam diri sejenak, memanjatkan doa, dan memohon rahmat serta rezeki dari Allah SWT.
Semoga kita semua bisa mengambil hikmah dan keberkahan dari amalan ini, serta selalu diberi rezeki yang halal dari Allah SWT. Teladan para sahabat Rasulullah adalah lentera bagi kita dalam menapaki jalan menuju ridha Allah SWT. Mari kita jadikan doa setelah salat Jum’at sebagai amalan rutin yang penuh keberkahan, dengan harapan Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan rezeki-Nya kepada kita.
Mengamalkan doa ini juga membantu kita untuk selalu mengingat Allah dalam setiap langkah kehidupan, dan menyadari bahwa segala sesuatu yang kita miliki adalah atas karunia dan izin-Nya. Dengan demikian, kita akan senantiasa bersyukur dan bertawakkal kepada Allah SWT, serta menjalani kehidupan dengan penuh keikhlasan dan keyakinan akan pertolongan-Nya.
Penerbit Alquran, 3 Amalan Ringan Memuliakan Masjid yang Bisa Kamu Lakukan!
Masjid adalah tempat kita beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
3 Amalan Ringan Memuliakan Masjid
Rasulullah ﷺ mengajarkan adab-adab penting dalam memuliakan masjid, antara lain:
1. Menjaga Kebersihan Masjid
Rasulullah ﷺ memerintahkan umatnya untuk membangun, merawat, dan menjaga kebersihan masjid. Hal ini mengajarkan kita tanggung jawab terhadap rumah ibadah.
Artinya: “Saya niat salat tahiyyatul masjid dua rakaat karena Allah SWT.”
Dengan menjaga kebersihan dan keberkahan masjid serta melaksanakan amalan-amalan ringan seperti ini, in syaa Allah kita dapat memuliakan masjid sesuai dengan yang Rasulullah ﷺ ajarkan.
Meskipun ringan, amalan-amalan ini tentunya memiliki manfaat serta pahala yang besar dan insya Allah membawa berkah dalam kehidupan siapapun yang mau mengamalkannya.
Bismillaah, yuk kita terus berusaha menjaga adab dan memuliakan rumah Allah dengan sebaik-baiknya.
Taat kepada Allah artinya senantiasa tunduk patuh dalam segala kondisi terhadap perintah Allah SWT.
Doa Memohon Agar Selalu Menjadi Hamba yang Taat
Meskipun terkadang tak jarang orang yang saat ditimpa kesusahan dalah hidup, ketaatannya meningkat berkali-kali lipat yang biasanya ditandai dengan lebih bersemangatnya mengerjakan shalat fardhu berjamaah di masjid, melaksanakan puasa dan shalat sunnah, hingga bersedekah.
Akan tetapi, ketika diberikan kenikmatan dan kesenangan dalam hidup misalnya berupa kelapangan rezeki, tak jarang orang yang justru malah menurun ketaatannya dan terlena dengan dunia.
Oleh sebab itu, sebagai umat muslim hendaknya kita berdoa kepada Allah SWT supaya mendapatkan bimbingan untuk senantiasa taat dalam setiap kondisi terutama dalam keadaan bahagia dan gembira. Supaya kita dapat semakin bersyukur dan taat kepada-Nya.
Berikut adalah doa yang bisa kita panjatkan untuk memohon agar selalu menjadi hamba yang senantiasa taat terhadap perintah-Nya sebagaimana yang diajarkan oleh Habib Ali Al Habsyi penyusun Maulid Simtud Durar:
Allahumma waffiqna li tha‘atika, wa atmim taqshirana, wa taqabbal minna, innaka antas sami‘ul ‘alim. Wa shallallahu ‘ala sayyidina muhammadin wa ‘alihi wa shahbihi wa sallam. Walhamdulillahi rabbil ‘alamin.
Artinya, “Ya Allah, bimbinglah jalan kami pada jalan ketaatan kepada-Mu, sempurnakanlah kekurangan kami, terimalah ibadah kami. Sungguh, Kau maha mendengar lagi mengetahui. Semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam-Nya kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan para sahabatnya,”
Penerbit Jabal Spesialis Menerbitkan Al Quran Sejak Tahun 2004
Untuk cek ketersedian stock produk di penerbitjabal.com jangan sungkan untuk bertanya kepada admin kami.
Penerbit Al Quran, Umat yang Paling Banyak Jadi Penduduk di Surga Menurut Hadits.
Allah SWT menjanjikan surga bagi orang-orang yang beriman. Surga akan dihuni oleh berbagai umat dan ada satu di antaranya menjadi umat paling banyak yang menjadi penduduk di surga.
Artinya: “Sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh bahwa untuk mereka (disediakan) surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Setiap kali diberi rezeki buah-buahan darinya, mereka berkata, ‘Inilah rezeki yang diberikan kepada kami sebelumnya.’ Mereka telah diberi (buah-buahan) yang serupa dan di sana mereka (memperoleh) pasangan-pasangan yang disucikan. Mereka kekal di dalamnya.”
Menurut Tafsir Ibnu Katsir yang diterjemahkan M. Abdul Ghoffar E.M dkk, kenikmatan dalam surga bersifat kekal. Para penduduk di surga akan terbebas dan aman dari kematian dan
Surga Akan Lebih Banyak Dihuni oleh Umat Islam
Sebuah hadits menerangkan bahwa umat Islam akan memperoleh keistimewaan menjadi penghuni surga terbanyak. Dalam kitab Hadil Arwaah ila Biladil Afraah yang ditulis oleh Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dan diterjemahkan oleh Fadhli Bahri terdapat hadits yang menjelaskan terkait ini.
Ibnu Qayyim dalam kitabnya yang lain, Zadul Ma’ad, yang diterjemahkan oleh Saefuddin Zuhri, juga menjelaskan tentang hadits yang menggambarkan perbandingan umat Islam dengan umat lainnya.
Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Buraidah bin Al-Hushaib Al-Aslami, ia bercerita, Rasulullah SAW bersabda, “Penghuni surga itu ada 120 barisan, 80 baris di antaranya berasal dari umat ini, sedang 40 baris darinya adalah umat-umat yang lain.” (HR Ahmad dan At-Tirmidzi)
Ali Muhammad Shallabi dalam kitab Al-Wasathiyyah fil Qur’anil Kariim yang diterjemahkan oleh Samson Rahman menerangkan terkait alasan umat Islam menjadi penghuni surga terbanyak.
Disebut, umat Islam paling banyak menerima seruan para Rasul, hingga Rasulullah SAW menjadi Rasul dengan pengikut terbanyak, oleh karena itu umat ini memiliki kelebihan sebagai umat yang paling banyak masuk surga jika dibandingkan dengan umat sebelumnya. Hal ini menunjukkan dengan sangat jelas atas keutamaan dan kebaikan umat Islam.
Umat Islam yang Lebih Dulu Masuk Surga
Merujuk sumber yang sama, disebut juga umat Islam akan menjadi yang pertama kali masuk surga walaupun mereka datang lebih akhir dari umat lainnya.
Ini adalah pemuliaan Allah SWT dan penghormatan atas kaum muslimin. Rasulullah SAW bersabda terkait hal ini, “Kami adalah yang terakhir dan terawal pada hari kiamat. Kami umat yang paling awal masuk surga.” (HR Muslim)
Ibnu Hajar mengatakan, “Kami datang paling akhir dalam hal waktu, namun paling awal dalam hal posisi.” Menurutnya, umat Islam hadir belakangan di dunia tetapi akan masuk surga lebih dulu di akhirat.
Mereka akan menjadi yang pertama dikumpulkan di Padang Mahsyar, yang pertama dihisab, diselesaikan perkara di antara mereka, dan masuk surga pertama kali.
70 Ribu Umat Islam akan Masuk Surga Tanpa Hisab
Selain menjadi yang terbanyak dan terdahulu masuk surga, umat Islam juga diberikan keistimewaan berupa masuk surga Allah SWT tanpa hisab. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Rihlah Ila Ad-Dar Al-Akhirah karya Syaikh Mahmud Al-Mishri terjemahan Ghilmanul Wasath dkk, keistimewaan ini diberikan kepada tujuh ribu orang muslim.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang berbunyi, “Tuhanku berjanji padaku akan memasukkan umatku 70 ribu tanpa hisab dan adzab. Setiap seribu, ada 70 ribu orang.” (HR Ahmad)
Lalu, diterangkan dalam hadits lain, disebutkan bahwa mereka akan masuk surga dengan wajah bercahaya bagai purnama. Rasulullah SAW bersabda, “Umatku masuk surga 70 ribu orang, saling bergantungan, saling memegang tangan, yang pertama tidak akan masuk surga sampai yang terakhir masuk, wajah mereka bagaikan bulan purnama.” (HR Ahmad)
Masya Allah, Wallahu’alam bishawab.
Penerbit Jabal Spesialis Menerbitkan Al Quran Sejak Tahun 2004
Informasi dan Pemesanan pemesanan silahkan klik “Chat Via WhatsApp” di bawah ini.
Untuk cek ketersedian stock produk di penerbitjabal.com jangan sungkan untuk bertanya kepada admin kami.
Keistimewaan bulan Muharam memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan lebih intens. Selama bulan-bulan haram, termasuk Muharam, umat Islam diwajibkan untuk menjauhi perang kecuali dalam keadaan darurat dan lebih menekankan untuk menjauhi dosa dan maksiat.
Mengapa Bulan Muharam Begitu Istimewa?
Di bulan-bulan haram, seperti Muharam, Allah memberikan kesempatan kepada umat Islam untuk memperbaiki diri dengan lebih serius. Abdullah Ibnu Abbas RA dalam Risalah fi Ahadits Syahrillah Al-Muharram menyatakan, “Allah menjadikannya bulan-bulan haram, membesarkan hal-hal yang diharamkan di dalamnya dan menjadikan perbuatan dosa di dalamnya lebih besar dan menjadikan amalan shalih dan pahala juga lebih besar.” Oleh karena itu, perbuatan baik di bulan ini mendapatkan pahala yang lebih besar, sedangkan perbuatan dosa mendapatkan konsekuensi yang lebih berat.
Jangan Lakukan Hal Ini di Bulan Muharram
Namun, di samping hal itu ada beberapa hal yang harus kita hindari di bulan Muharram, di antaranya sebagai berikut.
1. Jauhi Dosa dan Maksiat
Bulan Muharam adalah waktu yang sangat tepat untuk menjauhi segala bentuk dosa dan maksiat. Setiap perbuatan buruk di bulan haram ini memiliki konsekuensi yang lebih berat. Qatadah RA mengatakan, “Berbuat zalim di bulan-bulan haram lebih besar dosanya dibandingkan di bulan-bulan lain.” Maka, penting untuk menghindari segala perilaku yang dapat mendatangkan murka Allah. Fokuslah pada perilaku baik dan berusaha untuk lebih taat dalam menjalankan perintah-Nya.
2. Perang dan Kekerasan
Selain larangan terhadap dosa, umat Islam juga dilarang berperang dan melakukan kekerasan kecuali dalam keadaan yang sangat darurat. Ini adalah waktu untuk menahan diri, menjaga perdamaian, dan menghindari konflik. Bulan Muharam memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk memupuk rasa kasih sayang dan menjaga harmoni dalam masyarakat.
3. Mengabaikan Amalan Shalih
Jangan lewatkan kesempatan untuk memperbanyak ibadah dan amal shalih di bulan Muharam. Salat, sedekah, dan membaca Quran memiliki nilai pahala yang lebih besar di bulan ini. Mengabaikan kesempatan ini berarti melewatkan peluang besar untuk mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Manfaatkan waktu ini untuk memperbaiki diri, meningkatkan ibadah, dan mendekatkan diri kepada Allah.
Dengan memanfaatkan keistimewaan bulan Muharam, mari kita sungguh-sungguh memperbaiki diri, menghindari amal yang dimurkai Allah, dan meningkatkan ibadah kita. Semoga amal kita semua diberkahi dan diridhoi oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Aamiin ya Rabbal Alamin.
10 Muharram dikenal juga sebagai Hari Asyura, merupakan salah satu hari paling bersejarah dan bermakna dalam kalender Islam. Pada hari ini, umat Muslim di seluruh dunia memperingati berbagai peristiwa penting yang memberikan pelajaran moral dan spiritual yang mendalam.
Mari kita telaah lebih dalam tentang apa yang membuat 10 Muharram begitu istimewa.
Sejarah dan Peristiwa Penting pada 10 Muharram
Pembebasan Nabi Musa AS dan Bani Israel
Salah satu peristiwa paling bersejarah yang terjadi pada 10 Muharram adalah pembebasan Nabi Musa AS dan Bani Israel dari kejaran Firaun. Dalam Al-Quran, dikisahkan bagaimana Allah SWT membelah Laut Merah untuk menyelamatkan Nabi Musa dan pengikutnya dari tentara Firaun yang mengejar. Sebagai bentuk syukur atas keselamatan ini, Nabi Musa berpuasa pada hari tersebut. Nabi Muhammad SAW kemudian menganjurkan umatnya untuk berpuasa pada hari Asyura sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah para nabi sebelumnya.
Amalan dan Tradisi pada 10 Muharram
Puasa Asyura
Salah satu amalan yang sangat dianjurkan pada 10 Muharram adalah berpuasa. Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa puasa pada hari Asyura dapat menghapus dosa-dosa kecil selama satu tahun sebelumnya. Puasa Asyura ini menjadi momen refleksi dan peningkatan spiritual bagi umat Muslim.
Memberi Sedekah dan Berbuat Kebaikan
Selain berpuasa, umat Muslim juga dianjurkan untuk memperbanyak sedekah dan melakukan berbagai bentuk kebaikan pada hari ini. Tradisi ini meliputi memberikan bantuan kepada yang membutuhkan, mempererat hubungan silaturahmi, dan berdoa untuk keselamatan serta kesejahteraan umat.
Refleksi dan Pesan Moral dari 10 Muharram
Hari Asyura memberikan kesempatan bagi umat Muslim untuk merenungkan berbagai aspek spiritual dan moral. Dari kisah pembebasan Nabi Musa AS hingga pengorbanan Imam Husain, 10 Muharram mengajarkan nilai-nilai keteguhan iman, keadilan, dan keberanian dalam menghadapi cobaan.
Hari ini juga menjadi pengingat bahwa dalam setiap kesulitan, ada kemudahan dan setiap perjuangan memiliki makna yang lebih dalam bagi kehidupan spiritual. Dengan menjalankan amalan yang dianjurkan dan merenungkan makna yang terkandung, umat Muslim dapat memperkuat ikatan spiritual mereka dan meneguhkan komitmen terhadap ajaran agama.
10 Muharram, dengan segala peristiwa dan maknanya, menjadi pengingat penting bagi umat Muslim di seluruh dunia. Hari ini bukan hanya tentang mengenang sejarah, tetapi juga tentang mengaplikasikan pelajaran moral dan spiritual dalam kehidupan sehari-hari. Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dari peristiwa-peristiwa yang terjadi pada 10 Muharram dan menjadi pribadi yang lebih baik dalam menjalani kehidupan ini.
Penerbit Jabal Spesialis Menerbitkan Al Quran Sejak Tahun 2004
Informasi dan Pemesanan pemesanan silahkan klik “Chat Via WhatsApp” di bawah ini.
Untuk cek ketersedian stock produk di penerbitjabal.com jangan sungkan untuk bertanya kepada admin kami.
Penerbit Al Quran, 14 Peristiwa Penting Di Bulan Muharram – Muharram adalah bulan pertama dalam kalender hijriah, yang penentuannya dicetuskan oleh sahabat Umar bin Khattab.
Selain menjadi bulan awal dalam kalender hijriah, banyak peristiwa bersejarah yang terjadi di bulan ini, yang mengandung banyak pelajaran berharga.
Muharram juga dikenal sebagai bulan pengampunan, keistimewaan, dan mukjizat bagi hamba-hamba Allah yang bertaubat kepada-Nya.
Inilah 14 Peristiwa Penting Di Bulan Muharram
Adapun peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di bulan Muharram tercatat dalam kitab klasik umat Islam, Kitab I’anah at-Thalibin, II/267. Kitab ini merangkum berbagai peristiwa bersejarah, di antaranya:
Diterimanya taubat Nabi Adam setelah diturunkan dari surga.
Diangkatnya Nabi Idris ke tempat yang tinggi.
Diselamatkannya Nabi Nuh dari banjir besar.
Diselamatkannya Nabi Ibrahim dari api yang dibuat oleh raja Namrud.
Diturunkannya kitab Taurat kepada Nabi Musa.
Dibebaskannya Nabi Yusuf dari penjara.
Disembuhkannya kebutaan Nabi Ya’qub melalui pakaian Nabi Yusuf.
Disembuhkannya Nabi Ayyub dari penyakit kulit yang berkepanjangan.
Dikeluarkannya Nabi Yunus dari perut ikan Nun.
Disibakkannya lautan bagi Bani Israil yang melarikan diri dari kejaran Firaun Mesir yang kejam.
Diampuninya kesalahan Nabi Daud.
Diberinya Nabi Sulaiman kekuasaan berupa kerajaan.
Diangkatnya Nabi Isa ke langit setelah dikepung oleh bangsa Romawi.
Diampuninya dosa-dosa Nabi Muhammad, baik yang telah lalu maupun yang akan datang.
Melalui kisah-kisah di atas kita tahu bahwa bulan Muharram adalah bulan yang mulia dan istimewa. Kemuliaan bulan ini membuat Allah menetapkannya sebagai salah satu dari empat bulan haram dalam Islam. Namun, disamping hal itu, tahukah Sahabat, kenapa Muharram dinamakan bulan Allah?
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah 12 bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram (suci). Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (QS. At Taubah: 36)
Al Hafizh Abul Fadhl Al ’Iraqiy mengatakan dalam Syarh Tirmidzi, ”Apa hikmah bulan Muharram disebut dengan syahrullah (bulan Allah), padahal semua bulan adalah milik Allah?”
Beliau rahimahullah menjawab, “Disebut demikian karena di bulan Muharram ini diharamkan pembunuhan. Juga bulan Muharram adalah bulan pertama dalam setahun. Bulan ini disandarkan pada Allah (sehingga disebut syahrullah atau bulan Allah) untuk menunjukkan istimewanya bulan ini. Dan Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam sendiri tidak pernah menyandarkan bulan lain pada Allah kecuali bulan Allah (yaitu Muharram).”
(Syarh Suyuthi li Sunan An Nasa’i, Abul Fadhl As Suyuthi, 3/206, Al Maktab Al Mathbu’at Al Islami, cetakan kedua, tahun 1406 H).
Penerbit Jabal Spesialis Menerbitkan Al Quran Sejak Tahun 2004
Untuk cek ketersedian stock produk di penerbitjabal.com jangan sungkan untuk bertanya kepada admin kami. // Artikel 14 Peristiwa Penting Di Bulan Muharram
Penerbit Al Quran Bandung – Muharram adalah bulan pertama dalam kalender Hijriah dan merupakan salah satu dari empat bulan suci dalam Islam yang disebutkan dalam Al-Qur’an.
Terdapat berbagai amalan sunnah yang dianjurkan oleh ulama untuk dilakukan selama bulan ini guna meraih pahala yang berlimpah. Sebagaimana yang dijelaskan dalam ayat berikut,
Artinya: “Sungguh bilangan bulan pada sisi Allah terdiri atas dua belas bulan, dalam ketentuan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketentuan) agama yang lurus. Janganlah kamu menganiaya diri kamu pada bulan yang empat itu. Perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa” (Surat At-Taubah ayat 36).
Oleh sebab itu, sangat disayangkan apabila melewatkan bulan ini tanpa melakukan sejumlah amalan yang disunnahkan.
10 Amalan di Bulan Muharram sesuai Anjuran Para Ulama
Berikut ini adalah ringkasan dari 10 amalan sunnah yang dapat kita lakukan di bulan Muharram beserta keutamaannya:
Artinya: “Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.”
Doa ini dibaca sebanyak tiga kali setelah sholat Maghrib pada malam 1 Muharram. Ulama menyebut bahwa doa ini bisa melindungi dari fitnah dan tipu daya setan selama setahun mendatang.
2. Qiyamul Lail pada Malam Pertama Bulan Muharram
Umat Islam disunnahkan untuk memperbanyak ibadah seperti membaca Al-Qur’an, berdzikir, dan sholat sunnah pada malam pertama bulan Muharram. Beberapa bentuk sholat yang dianjurkan antara lain sholat Hajat, Tahajjud, Taubat, dan sholat sunnah lainnya.
3. Membaca Amalan Setelah Sholat Subuh
Membaca basmalah dan ayat kursi masing-masing sebanyak 360 kali dipercaya bisa mendatangkan kemudahan rezeki, keselamatan, dan perlindungan dari musibah.
4. Berpuasa pada Hari Pertama Bulan Muharram
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa Muharram dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (HR. Muslim).
5. Puasa Tasua (9 Muharram)
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas, tatkala Rasulullah SAW, “Wahai, Rasulullah, ini adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nasrani.”
Maka, beliau bersabda, “Tahun depan insya Allah kita akan berpuasa hari kesembilan.” Ibnu Abbas berkata, “Tahun berikutnya belum datang, namun Rasulullah SAW meninggal terlebih dahulu.” (HR. Muslim).
Artinya: Saya berniat puasa sunnah Tasu’a karena Allah Ta’ala.
6. Puasa Asyura (10 Muharram)
Puasa Asyura memiliki keutamaan besar. Rasulullah SAW bersabda bahwa orang yang berpuasa pada hari ini akan mendapatkan pahala besar dan berbagai keutamaan seperti pahalanya 10.000 malaikat dan orang yang berhaji.
Berikut adalah niat puasa Asyura:
نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُرَ سُنَّةٌ لِلَّهِ تَعَالَى.
Artinya: Saya berniat puasa sunnah Asyura karena Allah Ta’ala.
7. Melakukan Kebaikan pada Hari Asyura
Banyak amalan yang dianjurkan pada hari ini seperti mengusap kepala anak yatim, bersedekah, memberi makan orang yang berbuka puasa, dan memperbanyak sholat sunnah.
8. Membaca Doa Asyura
Doa ini dibaca setelah sholat Maghrib pada hari Asyura. Sebagian ulama menyarankan membaca doa ini sebanyak 70 kali untuk meraih keutamaan yang lebih besar. Berikut doa Asyura tersebut
Artinya: Cukuplah Allah yang menjadi penolong dan kami, dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung. Maha Suci Allah sepenuh mizan (timbangan), setinggi ilmu, sebanyak keridhaan, dan setimbang ‘Arsy. Tiada tempat untuk menyelamatkan diri, dan tiada tempat untuk bersandar, melainkan kepada Allah. Maha Suci Allah sebanyak bilangan yang genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat yang sempurna kesemuanya. Saya memohon keselamatan kepada-Mu dengan rahmat-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Dan, tiada daya dan kekuatan, melainkan dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung. Cukuplah Allah yang memeliharaku, tempatku berpegang, dan sebaik-baiknya Pemberi pertolongan. Semoga Allah memberikan rahmat atas nabi kita, penghulu kami, Muhammad. Kemudian, juga kepada keluarga dan para sahabat nabi kesemuanya.
Menurut Imam Ibnu Hajar Al-Asyqalani, barang siapa membaca doa Asyura sebanyak 41 kali, maka hatinya tidak akan mati. Sedangkan, menurut Sayyid Ali Al-Ajhuri, barang siapa membaca kalimat hasbunallah wa ni’mal wakil ni’mal maula wa ni’ma nashir, maka Allah SWT akan mencegah segala kejelekan yang terjadi pada orang tersebut selama tahun tersebut.
9. Berpuasa pada Tanggal 11 Muharram
Ulama seperti Ibnu Qayyim Al-Jauziyah menganjurkan berpuasa pada tanggal 11 Muharram sebagai bentuk pembeda dengan tradisi Yahudi yang hanya berpuasa pada tanggal 10 Muharram.
“Berpuasalah pada hari Asyura dan berbedalah dengan kaum Yahudi, dengan berpuasa satu hari sebelumnya dan satu hari sesudahnya.” (HR. Ahmad).
10. Berpuasa pada Tanggal 13, 14, dan 15 Muharram (Ayyamul Bidh)
Puasa pada pertengahan bulan ini juga dikenal dengan puasa Ayyamul Bidh dan memiliki banyak keutamaan.
Muharram dianggap sebagai bulan suci dalam Islam. Para ulama sepakat bahwa bulan ini memiliki keistimewaan dan nilai yang sangat mulia sehingga sangat dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan amalan baik selama bulan ini. Allah SWT menyebutkan empat bulan suci dalam Al-Qur’an, dan Muharram termasuk di antaranya.
Secara keseluruhan, bulan Muharram adalah kesempatan emas bagi umat Islam untuk meningkatkan ibadah dan memperoleh pahala yang berlimpah melalui berbagai amalan sunnah yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW dan dianjurkan oleh para ulama.
Itulah amalan yang bis akita kerjakan di bulan Muharram, semoga bermanfaat!
Penerbit Jabal Spesialis Menerbitkan Al Quran Sejak Tahun 2004
Informasi dan Pemesanan pemesanan silahkan klik “Chat Via WhatsApp” di bawah ini. // Artikel 10 Amalan di Bulan Muharram
Untuk cek ketersedian stock produk di penerbitjabal.com jangan sungkan untuk bertanya kepada admin kami.
Penerbit Al Quran, Kejarlah Akhirat Maka Dunia Akan Mengikutimu — Mengejar tujuan hidup adalah esensi dari perjalanan manusia di dunia. Namun, dalam pengejaran ini, pertanyaan mendasar muncul: apakah sebaiknya kita mengejar dunia sebagai tujuan utama ataukah akhirat?
Dilansir dari beberapa halaman website yang mengulas tentang pentingnya mengejar akhirat sebagai tujuan akhir, dengan keyakinan bahwa kejaran itu akan membawa dunia pada genggaman kita.
Tujuan utama dalam hidup menggambarkan fokus dan orientasi seseorang. Jika tujuan utama adalah dunia, Allah mungkin mengganggu urusan-urusan kita, menghadirkan kefakiran yang berkelanjutan, dan hanya memberikan rezeki yang telah ditentukan sebelumnya.
Namun, jika akhirat menjadi tujuan tertinggi, Allah akan mempermudah urusan kita, memberikan kecukupan, dan mengarahkan rezeki dunia kepada kita, bahkan tanpa kita memintanya.
“Barangsiapa menjadikan dunia sebagai tujuan utamanya, maka Allah akan cerai beraikan urusannya, lalu Allah akan jadikan kefakiran selalu menghantuinya, dan rezeki duniawi tak akan datang kepadanya kecuali hanya sesuai yang telah ditakdirkan saja. Sedangkan, barangsiapa yang menjadikan akhirat sebagai puncak cita-citanya, maka Allah akan ringankan urusannya, lalu Allah isi hatinya dengan kecukupan, dan rezeki duniawi mendatanginya padahal ia tak minta”. (HR Baihaqi dan Ibnu Hibban)
Pembandingan antara individu yang berusaha keras mengejar dunia dengan yang lebih fokus pada akhirat adalah ilustrasi yang kuat. Terkadang, ketika seseorang sangat terobsesi dengan harta dan status, kelelahan serta kegagalan dalam mencapai kebahagiaan sejati dapat menghampiri. Di sisi lain, individu yang mengejar akhirat cenderung mendapatkan kemudahan dan berkah dalam urusan dunia mereka.
Kejarlah Akhirat Maka Dunia Akan Mengikutimu
Dalam artikel ini juga menyoroti kebijaksanaan dalam berbicara tentang mengendalikan nafsu duniawi. Aturan-aturan yang ditetapkan oleh Allah melalui Al-Qur’an dan Hadits memberikan panduan tentang bagaimana mendekati dunia dengan keseimbangan. Mengutamakan ketaatan kepada Allah bukan hanya memberi kebaikan dalam akhirat, tetapi juga membawa kesejahteraan dan ketentraman dalam kehidupan dunia.
Sebagaimana firman Allah dalam surat An-Nahl ayat 97, yang terjemahnya berbunyi:
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”.
Dalam rangkaian pemikiran ini, semoga dapat memunculkan kesadaran akan pilihan hidup yang kita buat. Meskipun dunia memiliki daya tariknya, semoga hal ini dapat mengingatkan kita akan manfaat dan kebijaksanaan dalam mengejar akhirat sebagai tujuan akhir. Aamiin Yaa Rabbal’alaamiin.
Penerbit Al Quran, Jangan Ragu Untuk Memaafkan! Ini Keutamaan Memaafkan — Memaafkan adalah salah satu tindakan yang paling mulia dalam kehidupan manusia. Terlepas dari seberapa besar luka yang kita alami, kemampuan untuk memaafkan membawa banyak keutamaan bagi diri kita sendiri.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa keutamaan memaafkan dan mengapa itu merupakan langkah penting menuju kedamaian batin.
1. Membebaskan Diri dari Beban Emosional
Salah satu keutamaan terbesar dari memaafkan adalah kemampuannya untuk membebaskan diri dari beban emosional yang menghambat pertumbuhan dan kebahagiaan. Ketika kita memilih untuk memaafkan, kita melepaskan dendam, kemarahan, dan kebencian yang selama ini telah membebani pikiran dan hati kita. Ini memberi kita ruang untuk tumbuh dan berkembang sebagai individu yang lebih baik.
2. Menjaga Kesehatan Mental dan Fisik
Studi telah menunjukkan bahwa memaafkan dapat memberikan manfaat kesehatan yang signifikan bagi tubuh dan pikiran. Memendam dendam dan marah yang tidak termaafkan dapat meningkatkan tingkat stres, kecemasan, dan bahkan meningkatkan risiko penyakit jantung. Dengan memaafkan, kita mengurangi tingkat stres dan menciptakan lingkungan mental yang lebih positif untuk diri kita sendiri.
3. Membangun Hubungan yang Sehat
Memaafkan juga merupakan kunci untuk membangun hubungan yang sehat dengan orang lain. Tidak ada manusia yang sempurna, dan konflik serta kesalahpahaman dapat terjadi dalam setiap hubungan. Dengan kemampuan untuk memaafkan, kita mampu melampaui perbedaan dan melanjutkan hubungan dengan kedamaian dan kerjasama yang lebih besar.
4. Menunjukkan Kekuatan dan Kebesaran Hati
Memaafkan bukanlah tanda kelemahan, tetapi justru menunjukkan kekuatan dan kebesaran hati seseorang. Hanya orang yang memiliki kekuatan batin yang besar yang mampu melepaskan dendam dan memilih untuk melanjutkan hidup dengan penuh cinta dan kedamaian.
5. Mendapatkan Pengampunan dari Tuhan
Dalam berbagai agama, memaafkan dianggap sebagai tindakan yang sangat dianjurkan. Banyak agama mengajarkan bahwa kita akan mendapatkan pengampunan dari Tuhan jika kita memaafkan orang lain atas kesalahan yang mereka lakukan kepada kita. Ini membuka jalan bagi kedamaian batin dan hubungan yang lebih kuat dengan Yang Maha Kuasa.
Memaafkan adalah tindakan luar biasa yang membawa banyak keutamaan bagi diri kita sendiri, hubungan kita dengan orang lain, dan masyarakat secara keseluruhan. Dengan melepaskan dendam dan memilih untuk memaafkan, kita tidak hanya mengalami kedamaian batin, tetapi juga membuka jalan bagi pertumbuhan pribadi dan hubungan yang lebih kuat dengan orang lain. Sebagai manusia, marilah kita terus menjalani hidup dengan penuh cinta dan kebaikan hati, dan membiarkan kemampuan untuk memaafkan mengarahkan kita menuju kedamaian yang lebih besar.
Penerbit Quran, 3 Penyesalan Manusia Setelah Meninggal – Kehidupan di dunia hanyalah tempat sementara, bukan tempat yang kekal. Setiap manusia pada akhirnya akan menghadapi kematian.
Setelah meninggal, semua manusia akan menjalani kehidupan akhirat yang kekal. Namun, seringkali kehidupan dunia ini membuat manusia lalai akan perintah dan larangan Allah SWT.
Banyak yang lupa untuk mencari dan mengumpulkan bekal untuk kehidupan akhirat. Tidak heran jika dalam Al-Quran disebutkan beberapa penyesalan manusia setelah meninggal yang meminta untuk dikembalikan ke dunia walau hanya sesaat.
3 Penyesalan Manusia Setelah Meninggal
Berikut beberapa ayat Al-Quran yang menyebutkan penyesalan manusia setelah meninggal, dikutip dari laman sumsel.kemenag.go.id:
wa anfiqû mimmâ razaqnâkum ming qabli ay ya’tiya aḫadakumul-mautu fa yaqûla rabbi lau lâ akhkhartanî ilâ ajalin qarîbin fa aŝŝaddaqa wa akum minash-ŝâliḫîn
Artinya: “Tuhanku, jika Engkau mengakhirkan kematianku sebentar saja, maka aku akan bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang saleh.”
Artinya: “Ya Tuhan kami, kami telah melihat (hari Kiamat yang kami ingkari) dan mendengar (dari-Mu kebenaran ucapan rasul-rasul-Mu). Maka, kembalikanlah kami (ke dunia), niscaya kami akan beramal saleh. Sesungguhnya kami (sekarang) adalah orang-orang yang yakin (akan adanya hari Kiamat).”
wa andzirin-nâsa yauma ya’tîhimul-‘adzâbu fa yaqûlulladzîna dhalamû rabbanâ akhkhirnâ ilâ ajalin qarîbin nujib da‘wataka wa nattabi‘ir-rusul, a wa lam takûnû aqsamtum ming qablu mâ lakum min zawâl
Artinya: “Ya Tuhan kami, tangguhkanlah (azab) kami (dan kembalikanlah kami ke dunia) walaupun sebentar, niscaya kami akan mematuhi seruan-Mu dan akan mengikuti rasul-rasul.” (Kepada mereka dikatakan,) “Bukankah dahulu (di dunia) kamu telah bersumpah bahwa sekali-kali kamu tidak akan beralih (dari kehidupan dunia ke akhirat)?”
Itulah tiga penyesalan manusia setelah meninggal yang disebutkan dalam Al-Quran. Hendaknya kita selalu menaati perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya agar tidak termasuk orang-orang yang menyesal setelah kehidupan di dunia ini. Wallahualam.
Best Seller, Buku Agar Selalu Ditolong Allah Terbitan Penerbit Jabal
Nama Produk : Agar Selalu Ditolong Allah Harga : Rp 30.000 Penulis : Hendra Setiawan Penerbit : Penerbit Jabal
Buku tersebut berisi cara-cara mengundang pertolongan Allah, menjauhi rasa putus asa serta motivasi agar hidup bersemangat, melihat kebaikan dalam segala hal. Penulis buku ini berulang-kali mengingatkan pembaca akan kodratnya sebagai manusia. Manusia harus selalu patuh dan tunduk pada ketentuan Allah SWT.
Penulis sengaja menjelaskan tentang pengalaman-pengalamannya karena pernah mengalami cobaan hidup yang berat, lalu menumpahkannya dalam bentuk tulisan. Tujuannya, agar pembaca bisa mendapat pertolongan Allah dan tetap semangat meski sedang menghadapi berbagai masalah. // Artikel Amalan Membuat Allah Tersenyum
Untuk pemesanan dan info lebih lengkap klik “Chat Via WhatsApp”di bawah ini.
Nomor WhatsApp Admin 1 : 087777 500 661 Nomor WhatsApp Admin 2 : 0853 1512 9995
Alamat Penerbit Jabal
Jl. Desa Cipadung No 47, Cibiru, Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia. (Patokan Sebelum MAN 2)
Lihat Koleksi Produk Terbitan Penerbit Jabal Lainnya :
Penerbit Alquran, Doa Ketika Melihat Kemaksiatan – Setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan, dosa, dan maksiat, termasuk diri kita sendiri.
Doa Ketika Melihat Kemaksiatan
Terkadang, ada orang yang melakukan kesalahan, dosa, dan maksiat secara terang-terangan sehingga kita bisa menyaksikannya, dan ada juga yang melakukannya secara sembunyi-sembunyi sehingga tidak terlihat oleh kita. Dalam situasi tersebut, yang kita butuhkan adalah doa, bukan menghardik, saat melihat kemaksiatan orang lain.
Apabila kita melihat seseorang melakukan maksiat, dosa, atau kesalahan, kita tidak perlu mengutuknya. Cukup dengan mengingatkannya dan mendoakan kebaikan untuknya. Selain itu, kita juga harus berdoa kepada Allah agar kesalahan, dosa, dan maksiat yang dilakukan oleh orang tersebut dijauhkan dari kita, dan kita tidak ditakdirkan melakukan perbuatan dosa dan maksiat serupa. Selain itu, kita perlu mendoakan agar orang yang berbuat maksiat dan dosa tersebut mendapatkan maghfirah dan ampunan dari Allah.
Adapun doa yang bisa dibaca saat melihat orang lain berbuat maksiat adalah doa maghfirah yang diajarkan oleh Abdullah bin Mas’ud, sebagai berikut:
تَابَ اللهُ عَلَيْهِ وَغَفَرَ لَهُ
“Semoga Allah menerima taubatnya dan semoga Allah mengampuni kesalahannya.”
Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Imam Al-Thabrani dalam kitab Makarim Al-Akhlaq. Abdullah bin Mas’ud berkata:
اذا رأيتم اخاكم قارف ذنبا فلا تكونوا اعوانا للشيطان عليه تقولوا اخزاه الله او قبحه الله ولكن قولوا تاب الله عليه وغفر له
Jika kalian melihat saudara kalian terjerumus dalam perbuatan dosa, maka janganlah kalian menjadi pendukung setan dengan mengucapkan, “Semoga Allah menghinakan dia” atau “Semoga Allah mencelakakan dia.” Namun, ucapkanlah, “Semoga Allah menerima taubatnya dan semoga Allah mengampuni kesalahannya.”
Penerbit Jabal Spesialis Menerbitkan Al Quran Sejak Tahun 2004
Untuk cek ketersedian stock produk di penerbitjabal.com jangan sungkan untuk bertanya kepada admin kami. // Artikel Doa Ketika Melihat Kemaksiatan
Penerbit Al Quran, Rezeki Adalah Ujian – Rezeki dalam kehidupan sehari-hari sering kali dianggap sebagai hal yang sederhana, makanan yang ada di meja, pekerjaan yang memberikan penghasilan, atau keberuntungan yang datang dari suatu kejadian.
Namun, dalam pandangan Islam, rezeki jauh lebih dalam dari sekadar itu. Rezeki dipandang sebagai ujian yang harus diterima dengan penuh kesabaran, syukur, dan kepasrahan kepada kehendak Allah.
1. Konsep Rezeki dalam Islam
Dalam Islam, rezeki (rizq) mencakup segala yang diberikan Allah kepada makhluk-Nya sebagai bentuk penghidupan dan keberlangsungan. Termasuk di dalamnya adalah rezeki materi (seperti harta dan makanan), rezeki kesehatan, rezeki ilmu pengetahuan, dan rezeki waktu. Semua ini merupakan pemberian langsung dari Allah SWT.
2. Ujian dan Penerimaan
Sebagaimana yang diajarkan dalam Al-Quran, Allah menguji hamba-Nya dengan memberikan atau menahan rezeki tertentu. Ujian ini tidak selalu terbatas pada kekurangan, tetapi juga pada kelimpahan. Bagaimana seseorang menerima dan mengelola rezeki yang diberikan merupakan bagian dari ujian tersebut.
3. Sabar dan Ketabahan
Rezeki yang datang dalam bentuk ujian, seperti kesulitan finansial atau kehilangan pekerjaan, menguji kesabaran dan ketabahan seseorang. Dalam Islam, sabar (patience) adalah salah satu sifat yang sangat dianjurkan. Allah berfirman dalam Al-Quran, “Dan Kami akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar” (QS. Al-Baqarah: 155).
4. Syukur dan Kepasrahan
Di samping kesabaran, Islam juga mengajarkan pentingnya bersyukur atas segala rezeki yang diberikan. Syukur (gratitude) merupakan sikap yang mengakui bahwa semua yang kita miliki berasal dari Allah SWT. Allah berfirman, “Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?” (QS. Ar-Rahman: 13).
5. Pendidikan Rohani dan Pertumbuhan Pribadi
Pengertian bahwa rezeki adalah ujian dalam Islam membawa dimensi pendidikan rohani yang mendalam. Ini membangun kesadaran spiritual dan pertumbuhan pribadi, karena seseorang belajar untuk mengandalkan Allah dalam setiap aspek kehidupan, baik dalam kesulitan maupun dalam kelimpahan.
6. Mengelola Rezeki dengan Bijak
Bagian dari ujian rezeki adalah bagaimana seseorang mengelola dan memanfaatkannya dengan bijak. Islam mendorong untuk berinvestasi dalam amal kebajikan, membantu mereka yang membutuhkan, dan mengelola harta dengan adil dan berkah.
Rezeki adalah ujian yang kompleks dan mendalam dalam Islam. Menghadapinya dengan kesabaran, syukur, dan kepasrahan membawa manfaat spiritual dan membentuk karakter yang kuat. Dengan memahami konsep ini, umat Islam diharapkan dapat meraih keberkahan dalam setiap rezeki yang diberikan Allah SWT, serta menjadi individu yang lebih baik dalam menjalani kehidupan ini dengan penuh rasa syukur dan keikhlasan.
Memperdalam Kedekatan dengan Allah dengan Al-Qur’an dari Penerbit Jabal
Cari petunjuk hidup yang sempurna? Temukan jawabannya dalam Al Quran dari Penerbit Jabal. Di Penerbit Jabal, kami menyediakan Al-Qur’an dengan terjemahan yang mudah dipahami. Dapatkan Al Quran dari Penerbit Jabal sekarang dan rasakan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Jadilah umat Muslim yang selalu berada dalam petunjuk Allah SWT.
Selain itu, bagi Anda yang ingin bermitra ataupun ingin membeli produk terbitan Penerbit Jabal dengan harga murah, silahkan datang ke Jalan Desa Cipadung No 47 Cibiru Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia.
Harga bisa berubah sewaktu-waktu. Informasi dan Pemesanan pemesanan silahkan klik “Chat Via WhatsApp” di bawah ini. // ArtikelRezeki Adalah Ujian
Untuk cek ketersedian stock produk di penerbitjabal.com jangan sungkan untuk bertanya kepada admin kami.
Penerbit Al Quran, Benarkah Sakaratul Maut Itu Menyakitkan? – Sahabat Jabal, Nabi Idris merupakan salah satu nabi yang diberikan berbagai mukjizat oleh Allah SWT. Salah satu keistimewaan yang diberikan kepadanya adalah keakraban yang erat dengan Malaikat Maut. Keduanya menjalin hubungan persahabatan yang begitu dekat sehingga Malaikat Maut sering mengunjungi rumah Nabi Idris.
Suatu hari, Nabi Idris merasa penasaran dengan rasanya ketika akan menghadapi kematian. Ia pun meminta Malaikat Maut untuk mencabut nyawanya dan kemudian mengembalikannya kembali. Namun, Malaikat Maut tidak bisa langsung memenuhi permintaannya karena perlu meminta izin dari Allah SWT terlebih dahulu. Hal ini menunjukkan bahwa segala sesuatu harus meminta izin kepada Allah SWT, termasuk Malaikat Maut yang merupakan malaikat yang begitu dekat dengan Allah SWT.
Benarkah Sakaratul Maut Itu Menyakitkan?
Dalam buku Kisah dan ‘Ibrah oleh Syofyan Hadi, diceritakan bahwa Nabi Idris memiliki hubungan persahabatan yang sangat dekat dengan Malaikat Maut. Suatu hari, Nabi Idris meminta Malaikat Maut untuk mencabut nyawanya dan kemudian mengembalikannya lagi, agar ia dapat merasakan sakaratul maut. Awalnya Malaikat Maut menolak permintaan tersebut, tetapi setelah desakan dari Nabi Idris, Malaikat Maut meminta izin kepada Allah SWT untuk mencabut nyawa Nabi Idris.
Setelah Nabi Idris meninggal, Malaikat Maut menghidupkannya kembali atas izin Allah. Nabi Idris pun terkejut ketika ditanya oleh Malaikat Maut tentang bagaimana rasanya mati. Ia mengatakan bahwa mati itu sangat sakit dan tak bisa dibayangkan, bahkan lebih sakit daripada kulit kambing yang dikupas dan diberi asam. Namun, Malaikat Maut menjawab bahwa mencabut nyawa Nabi Idris adalah yang paling lunak dan paling lembut, dibandingkan dengan makhluk lainnya yang pernah ia cabut. Hal ini menunjukkan bahwa setiap makhluk memiliki takdirnya masing-masing, dan bahwa Allah SWT maha mengetahui segala hal yang terjadi di dunia ini.
Jadi, bagaimana kira-kira rasa sakit dan derita seseorang yang mengalaminya?
Setiap orang pasti pernah merasakan sakit, entah itu karena tertusuk duri, tersayat pisau, atau terbakar api. Namun, jika dibandingkan dengan sakaratul maut, rasa sakit tersebut seperti angin lalu. Bayangkan saja, ketika seseorang sedang dalam keadaan sakaratul maut, rasa sakit yang dirasakannya telah sampai pada puncak kesakitan dari semua jenis rasa sakit yang ada. Tidak ada lagi tenaga pada kaki, lidah, atau anggota tubuh lainnya untuk mengalihkan sakit yang dirasakan. Bahkan, rasa sakit yang demikian dahsyat itu telah melumpuhkan akal, membungkam lidah, dan melemahkan semua raga.
Dalam kondisi seperti itu, hanya ada satu hal yang bisa dilakukan: pasrah kepada Allah SWT. Tidak ada lagi yang bisa dilakukan selain memohon ampunan-Nya. Oleh karena itu, mari kita senantiasa mengingat kebesaran Allah SWT dan memohon perlindungan-Nya dari segala bentuk kesakitan, terutama ketika saat-saat terakhir menjelang ajal tiba. Karena pada akhirnya, hanya Dia yang Maha Mengetahui dan Maha Mengampuni segala dosa dan kesalahan kita.
Rasulullah SAW Pernah Mengalami Sakaratul Maut
Rasulullah juga pernah mengalami sakaratul maut dan Rasulullah bersabda, “Ya Allah Tuhanku, ringankanlah sakaratul maut bagi Muhammad!” Pada saat Rasulullah berada di ambang kematian, di dekat beliau ada seember air yang digunakan oleh beliau untuk membasuh muka seraya berdoa, “Wahai Tuhanku! Ringankanlah bagiku sakaratul maut.” Pada saat yang sama Fathimah berkata, “Alangkah berat penderitaanku melihat penderitaanmu, Ayah!”. Tapi beliau berkata, “Tidak akan ada lagi penderitaan ayahmu sesudah hari ini” (HR. Bukhari).
Rasulullah adalah kekasih Allah SWT, yang namanya disandingkan dengan nama-Nya dalam kalimat syahadat, yang namanya selalu disebut dalam shalat setiap muslim di belahan barat sampai timur, utara sampai selatan, yang telah dijaga dari dosa, satu-satunya makhluk yang bisa bertemu Allah saat Isra’ Miraj dan nama yang ditundukkan kepadanya seluruh makhluk bumi dan langit. Kondisi yang demikian agung pada diri Rasulullah ternyata tidak bisa menghilangkan rasa sakit saat sakaratul maut. Sungguh, sakaratul maut merupakan suatu keadaan yang sangat mengerikan. Ketika melukiskan kematian, Rasulullah menyebutkan bahwa sakitnya sama dengan 300 tusukan pedang.
Memperdalam Kedekatan dengan Allah dengan Al-Qur’an dari Penerbit Jabal
Cari petunjuk hidup yang sempurna? Temukan jawabannya dalam Al Quran dari Penerbit Jabal. Di Penerbit Jabal, kami menyediakan Al-Qur’an dengan terjemahan yang mudah dipahami. Dapatkan Al Quran dari Penerbit Jabal sekarang dan rasakan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Jadilah umat Muslim yang selalu berada dalam petunjuk Allah SWT.
Selain itu, bagi Anda yang ingin bermitra ataupun ingin membeli produk terbitan Penerbit Jabal dengan harga murah, silahkan datang ke Jalan Desa Cipadung No 47 Cibiru Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia.
Harga bisa berubah sewaktu-waktu. Informasi dan Pemesanan pemesanan silahkan klik “Chat Via WhatsApp” di bawah ini. // ArtikelBenarkah Sakaratul Maut Itu Menyakitkan?
Untuk cek ketersedian stock produk di penerbitjabal.com jangan sungkan untuk bertanya kepada admin kami.
Penerbit Alquran, Kenapa Orang Baik Mayoritas Meninggal – Kematian dan kelahiran pada hakikatnya sudah ditentukan oleh Allah SWT. Sehingga tak seorang pun tahu dan tidak mungkin diubah. Kendati demikian, peristiwa meninggalnya seseorang yang baik dan sholeh baik itu di usia muda atau pun di usia senja kerap menimbulkan pertanyaan.
Kenapa Orang Baik Mayoritas Meninggal?
Terkait hal tersebut, Ustaz Abdul Somad (UAS) menerangkannya dalam channel YouTube TAMAN SURGA.NET dala video penjelasan UAS yang berjudul Kenapa Orang Baik & Sholeh Lebih Cepat Wafat?
“Kenapa mereka pergi duluan? Karena Allah SWT sayang dengan dia karena itu lebih cepat dia pergi. Sedangkan bagi yang dipanjangkan umurnya, berarti makin lama hidupnya semakin banyak menebarkan manfaat,” ungkap UAS.
Ada beberapa kemungkinan yang bisa terjadi bagi orang yang berumur panjang sehingga hidup lama di dunia. Misalnya karena banyak orang yang tersentuh jika ia berbicara. Artinya, apa yang orang tersebut bicarakan ternyata memberi banyak manfaat bagi Masyarakat lain.
UAS juga menjelaskan, dunia padahakikatnya merupakan tempatnya capek, tempat ujian bagi setiap hamba Allah SWT. Lamanya ujian di dunia yang diwujudkan dalam umur pendek dan panjang sejatinya sudah Allah SWT tetapkan dalam Lauhul Mahfudz. Namun, pada kenyataannya tidak semua orang yang baik memiliki umur yang pendek.
“Ada orang baik berumur panjang, misalnya Mbah Moen atau Dr Mahathir Muhammad. Mahathir usianya 96 tahun masih sehat. Mbah Moen meninggal usia 90 tahun,” ungkap UAS yang mengutip hadits terkait orang yang dianggap baik oleh Rasulullah SAW.
“Abdurrahman bin Abu Bakrah, dari bapaknya mengatakan seorang laki-laki berkata, ‘Wahai Rasûlullâh, siapakah manusia yang terbaik?’ Beliau menjawab, ‘Orang yang panjang umurnya dan baik amalnya.’ Dia bertanya lagi, ‘Lalu siapakah orang yang terburuk?’ Beliau menjawab, ‘Orang yang berumur panjang dan buruk amalnya.” (HR Ahmad).
UAS juga menjelaskan hakikat kematian dan kehidupan dalam Al Quran. Salah satunya yang dijelaskan dalam surat Yunus ayat 49
Arab latin: Qul lā amliku linafsī ḍarraw wa lā naf’an illā mā syā`allāh, likulli ummatin ajal, iżā jā`a ajaluhum fa lā yasta`khirụna sā’ataw wa lā yastaqdimụn
Artinya: Katakanlah, “Aku tidak berkuasa mendatangkan kemudharatan dan tidak (pula) kemanfaatan kepada diriku, melainkan apa yang dikehendaki Allah”. Tiap-tiap umat mempunyai ajal. Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukan(nya).
Melalui penjelasan ini, UAS berharap tidak ada lagi yang berpikir orang baik cepat meninggal. Apalagi menunda-nunda taubat atau melaksanakan perbuatan baik agar diberi umur panjang.
“Semua itu sudah ketetapan. Itu yang harus diyakini dan jadi aqidah. Jangan sampai salah berpikir, baca, dengar, amal, hingga akhirnya salah tempat di akhirat,” ungkap UAS.
Seorang muslim sudah sepatutnya selalu taat terhadap perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangannya. Perbuatan tersebut wajib dilaksanakan setiap waktu terlepas dari kematian dan lamanya usia hidup di dunia.
Penerbit Jabal Spesialis Menerbitkan Al Quran Sejak Tahun 2004
Untuk cek ketersedian stock produk di penerbitjabal.com jangan sungkan untuk bertanya kepada admin kami. // Artikel Kenapa Orang Baik Mayoritas Meninggal
Penerbit Al Quran, Tips Mendapat Keturunan Yang Saleh Salehah – Mendapat anak yang saleh merupakan kebahagiaan yang luar biasa bagi orang tua. Doa untuk memiliki anak yang saleh di dalam Islam diyakini dapat meringankan beban orang tua di akhirat dan menambah pahala bagi mereka.
“Apabila anak Adam meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali dari tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang saleh yang mendoakan orang tuanya.” (HR. Muslim)
Islam mengajarkan berbagai cara untuk mendapatkan keturunan yang saleh, bahkan sebelum kehamilan terjadi. Saat berhubungan intim dengan pasangan, disarankan untuk membaca doa agar keturunan yang lahir kelak menjadi anak yang saleh.
Artinya: “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (Al-Furqan: 74)
Artinya: “Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, terimalah doaku.” (Ibrahim: 40)
Selain itu, menjaga perilaku ibu selama kehamilan juga dapat memengaruhi karakter anak di masa depan. Oleh karena itu, disarankan untuk bertindak dengan hati-hati selama masa kehamilan. Perilaku ibu saat hamil juga merupakan bentuk pendidikan bagi bayi yang ada dalam kandungan. Maka, disarankan untuk menerapkan kejujuran, ketekunan beribadah, dan aktivitas positif lainnya selama kehamilan.
Untuk mendapatkan keturunan yang pintar, orang tua dapat melakukan stimulasi pada bayi di dalam kandungan dengan berbagai cara yang positif. Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang diberi stimulasi sebelum lahir cenderung memiliki perkembangan yang lebih baik, seperti kemampuan berbicara, tanggapan terhadap suara, dan pola sosial yang lebih baik saat dewasa. Stimulasi pralahir juga membantu bayi dalam beradaptasi dengan dunia luar, membuatnya lebih tenang dan bahagia setelah dilahirkan.
Memberikan stimulus pendidikan pada bayi dalam kandungan tidak hanya bermanfaat untuk perkembangan fisik dan mental, tetapi juga dapat meningkatkan kecerdasan otak dan sensitivitas emosional positif anak di masa depan.
Penerbit Jabal Spesialis Menerbitkan Al Quran Sejak Tahun 2004
Untuk cek ketersedian stock produk di penerbitjabal.com jangan sungkan untuk bertanya kepada admin kami. // Artikel Tips Mendapat Keturunan Yang Saleh Salehah
Momen Idul Adha merupakan salah satu hari raya besar bagi umat Muslim di seluruh dunia. Selain melaksanakan sholat Idul Adha bersama keluarga, kewajiban berkurban juga dilaksanakan oleh umat muslim yang mampu. Momen ini penuh dengan makna dan pelajaran yang berharga, terutama bagi Si Kecil yang masih dalam proses belajar tentang nilai-nilai agama.
Berikut adalah tujuh tips untuk mengenalkan makna Idul Adha kepada Si Kecil:
1. Ajarkan Kisah di Balik Idul Adha
Mulailah dengan mengenalkan sejarah Nabi Ibrahim yang diperintahkan oleh Allah untuk menyembelih anaknya, Ismail. Ceritakan bagaimana Nabi Ibrahim dengan penuh kesabaran dan keikhlasan menunggu kelahiran Ismail di usia 80 tahun.
Ketika Ismail menginjak usia 14 tahun, Nabi Ibrahim kembali diuji oleh Allah dengan perintah yang berat tersebut. Namun, atas keimanan yang kuat, Ismail menyetujui permintaan ayahnya untuk menjalankan perintah Allah. Pada akhirnya, Allah menggantikan Ismail dengan seekor domba melalui malaikat Jibril. Cerita ini dapat membantu Si Kecil memahami nilai-nilai keikhlasan dan ketaatan kepada Allah.
2. Ajak Si Kecil Sholat Idul Adha
Mengajak Si Kecil untuk melaksanakan shalat Idul Adha dapat memperkenalkan praktik ibadah dalam Islam secara langsung. Sholat Idul Adha dilaksanakan dua rakaat secara berjamaah pada pagi hari.
Selain itu, ajaklah Si Kecil untuk ikut serta dalam kegiatan sosial setelah sholat, seperti berkunjung dan bersilaturahmi dengan saudara dan tetangga. Hal ini dapat memperkenalkan pentingnya kebersamaan dan mempererat hubungan sosial.
3. Beritahu Alasan Mengapa Hewan Kurban Harus Disembelih
Si Kecil mungkin akan merasa bingung mengapa harus ada penyembelihan hewan saat Idul Adha. Jelaskan bahwa penyembelihan hewan kurban merupakan ungkapan keimanan dan ketaatan kepada Allah, serta simbol keikhlasan dalam menyisihkan sebagian harta untuk sesama. Tekankan bahwa proses penyembelihan dilakukan dengan cara yang tidak menyiksa hewan, dan dagingnya diberikan kepada mereka yang membutuhkan.
4. Belajar Ikhlas dan Dermawan
Kisah Nabi Ibrahim dan Ismail mengajarkan tentang keikhlasan dan pengorbanan. Gunakan momen Idul Adha untuk mengajarkan Si Kecil tentang pentingnya berbagi dan berderma. Daging hewan kurban yang dibagikan kepada fakir miskin adalah contoh nyata bagaimana kita bisa membantu sesama dengan ikhlas.
5. Ajarkan Indahnya Berbagi di Idul Adha
Idul Adha adalah momen yang tepat untuk mengajarkan Si Kecil tentang kebiasaan berbagi. Ketika harga daging yang tinggi membuatnya menjadi hidangan istimewa, Idul Adha menjadi kesempatan bagi semua orang untuk menikmati daging melalui pembagian daging kurban. Ajak Si Kecil untuk terlibat dalam proses pembagian daging, sehingga ia memahami pentingnya berbagi dan kebersamaan.
6. Beritahu Hubungan Idul Adha dan Haji
Idul Adha bertepatan dengan pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci Mekkah. Jelaskan kepada Si Kecil bahwa Idul Adha juga dikenal sebagai Lebaran Haji, karena perayaan ini terkait erat dengan rukun Islam yang kelima, yaitu ibadah haji. Sampaikan bahwa jika kelak Si Kecil mendapatkan rezeki yang cukup, melaksanakan ibadah haji merupakan kewajiban yang harus dipenuhi sebagai seorang Muslim.
7. Ajarkan Pentingnya Kerja Sama
Proses penyembelihan dan pembagian daging kurban membutuhkan kerja sama dari banyak orang. Ajarkan kepada Si Kecil tentang pentingnya gotong royong dan kerja sama dalam masyarakat. Melalui kegiatan ini, Si Kecil akan belajar bagaimana bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dan saling membantu.
Semoga dengan mengenalkan makna Idul Adha melalui cerita, ibadah, dan kegiatan sosial, Si Kecil dapat memahami dan menghayati nilai-nilai yang terkandung dalam perayaan ini. Mudah-mudahan tips ini dapat membantu dalam mendidik Si Kecil menjadi pribadi yang lebih beriman dan peduli terhadap sesama. Aamiin.
Penerbit Jabal Spesialis Menerbitkan Al Quran Sejak Tahun 2004
Untuk cek ketersedian stock produk di penerbitjabal.com jangan sungkan untuk bertanya kepada admin kami. // Artikel 7 Tips Mengenalkan Makna Idul Adha Bersama Anak
Penerbit Al Quran, Pertolongan Allah Di Saat Sulit – Dalam agama Islam, kita dipercayakan untuk meminta pertolongan kepada Allah di saat sulit, karena Allah merupakan penolong yang sejati dan tidak ada yang dapat menolong kecuali Dia.
Pertolongan Allah Di Saat Sulit
Untuk meminta pertolongan Allah di saat sulit, kita dapat melakukannya dengan berdoa kepada Allah. Doa adalah cara kita untuk berkomunikasi dengan Allah dan meminta pertolongan kepada-Nya. Kita dapat mengucapkan doa dengan hati yang tulus dan penuh kepercayaan bahwa Allah akan mendengar doa kita dan memberikan pertolongan yang terbaik bagi kita.
Selain berdoa, kita juga dapat mencari solusi atas masalah yang dihadapi dan terus berusaha mencari jalan keluar dari kesulitan yang sedang dialami. Allah tidak akan memberikan pertolongan kepada kita jika kita tidak berusaha untuk mencari solusi atas masalah yang dihadapi. Kita juga harus selalu berpegang teguh pada keimanan dan ketaatan kepada Allah, serta selalu bersikap sabar dan tawakal kepada-Nya.
Dengan demikian, pertolongan Allah di saat sulit merupakan bantuan dan pertolongan yang diberikan oleh Allah kepada hamba-Nya yang sedang mengalami kesulitan atau masalah, yang dapat kita minta dengan cara berdoa dan terus berusaha mencari solusi serta selalu berpegang teguh pada keimanan dan ketaatan kepada Allah.
Berikut ini adalah beberapa doa yang dapat Anda ucapkan untuk meminta pertolongan kepada Allah di saat sulit:
“Ya Allah, limpahkanlah pertolongan-Mu kepadaku. Jadikanlah aku seorang yang memperoleh keberhasilan dalam segala hal yang kuperbuat. Engkau adalah Tuhan yang selalu memberi pertolongan.” (QS. Al-Fath: 1-3)
“Ya Allah, ampunilah segala dosa-dosa yang telah kuperbuat. Jadikanlah aku seorang yang selalu beruntung dan memberikan kemudahan dalam segala urusanku. Engkau adalah Penolong yang selalu menolong.” (QS. Al-Baqarah: 201)
“Ya Allah, jadikanlah aku seorang yang selalu mendapat pertolongan dan kemenangan dari-Mu. Engkau adalah Penolong yang selalu memberikan keberuntungan.” (QS. Al-Anfal: 62)
“Ya Allah, limpahkanlah pertolongan-Mu kepadaku. Jadikanlah aku seorang yang selalu meraih keberhasilan dalam segala sesuatu yang kuperbuat. Engkau adalah Tuhan yang selalu memberikan pertolongan.” (QS. Al-Mu’min: 1-2)
“Ya Allah, jadikanlah aku seorang yang selalu mendapat pertolongan dan keberuntungan dari-Mu. Engkau adalah Penolong yang selalu menolong.” (QS. Al-Muzzammil: 9)
“Ya Allah, jadikanlah aku seorang yang selalu meraih keberuntungan dan kemenangan dari-Mu. Engkau adalah Penolong yang selalu menolong.” (QS. Al-Muzzammil: 10)
“Ya Allah, limpahkanlah pertolongan-Mu kepadaku. Jadikanlah aku seorang yang selalu meraih keberhasilan dalam segala sesuatu yang kuperbuat. Engkau adalah Tuhan yang selalu memberikan pertolongan.” (QS. Al-Muzzammil: 11)
“Ya Allah, jadikanlah aku seorang yang selalu meraih keberuntungan dan kemenangan dari-Mu. Engkau adalah Penolong yang selalu menolong.” (QS. Al-Muzzammil: 12)
Best Seller, Buku Agar Selalu Ditolong Allah Terbitan Penerbit Jabal
Nama Produk : Agar Selalu Ditolong Allah Harga : Rp 30.000 Penulis : Hendra Setiawan Penerbit : Penerbit Jabal
Buku tersebut berisi cara-cara mengundang pertolongan Allah, menjauhi rasa putus asa serta motivasi agar hidup bersemangat, melihat kebaikan dalam segala hal. Penulis buku ini berulang-kali mengingatkan pembaca akan kodratnya sebagai manusia. Manusia harus selalu patuh dan tunduk pada ketentuan Allah SWT.
Penulis sengaja menjelaskan tentang pengalaman-pengalamannya karena pernah mengalami cobaan hidup yang berat, lalu menumpahkannya dalam bentuk tulisan. Tujuannya, agar pembaca bisa mendapat pertolongan Allah dan tetap semangat meski sedang menghadapi berbagai masalah.
Untuk pemesanan dan info lebih lengkap klik “Chat Via WhatsApp”di bawah ini.
Nomor WhatsApp Admin 1 : 087777 500 661 Nomor WhatsApp Admin 2 : 0853 1512 9995
Alamat Penerbit Jabal
Jl. Desa Cipadung No 47, Cibiru, Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia. (Patokan Sebelum MAN 2)
Lihat Koleksi Produk Terbitan Penerbit Jabal Lainnya :
Penerbit Alquran, amalan membuat Allah tersenyum – Untuk membuat Allah SWT tersenyum tak luput dari kisah zaman dahulu kala.
Ketika perang Badar sedang berlangsung, seorang sahabat bernama Auf bin Al Harits bertanya kepada Rasulullah SAW:
“Wahai Rasulullah, amal apa yang membuat Allah tersenyum kepada hamba-Nya?”
Mendengar pertanyaan itu, Rasulullah SAW menjawab:
“Jika seorang hamba maju ke medan perang tanpa mengenakan baju besi.”
Maka setelah mendengar jawaban itu, seketika Auf bin Al Harits melepas baju besinya dan melemparkannya ke tanah. Selanjutnya, ia pun maju menyerbu musuh. Berperang dengan penuh keberanian hingga mati sebagai syahid fi sabilillah.
Ingin Membuat Allah Tersenyum? Yuk Laksanakan Amalan Ini!
Itulah salah satu amalan yang membuat Allah SWT tersenyum kepada hambanya. Dalam beberapa hadits Rasulullah juga menyebutkan amalan-amalan lain, dan amalan-amalan yang paling utama yaitu sebagai berikut:
Ash shalatu ‘ala waqtiha, shalat tepat waktu di awal waktu.
Jihad fi sabilillah.
Birrul walidain.
Pada satu saat, Ibnu Umar datang menghadap kepada Rasulullah SAW, dan beliau bertanya:
“Ya Rasulullah, aku tidak bisa melihat Allah itu seperti apa, tetapi bagaimana caranya aku ingin merasakan kalau Allah sedang tersenyum kepadaku. Aku tidak bisa melihat wajahnya Allah, tetapi aku ingin tahu seperti apa Allah tersenyum kepadaku.”
Maka Rasulullah SAW menjawabnya, “Wahai Ibnu Umar, kalau kamu ingin membuat wajah Allah tersenyum kepadamu, maka buatlah senyum di wajah ibumu.”
Karena saat ibu tersenyum karena kebaikan Sahabat, ibu tersenyum karena ulah Sahabat, karena kelakuan Sahabat, karena perilaku Sahabat, karena prestasi Sahabat, karena sesuatu yang kau berikan kepadanya. Di saat itulah Allah SWT sedang tersenyum kepada Sahabat. Sebaliknya, saat ibu kita menguraikan air mata sedih dan kecewa karena perilaku Sahabat, disaat itulah Allah SWT sedang murka.
“Ridhollah fi ridhol walidain wa sukhtullah fi shukhtil walidain.”
Ridho Allah terletak pada ridho kedua orangtua dan murka Allah terletak pada kemarahan kedua orangtua.
Jadi, amalan sederhana untuk melihat Allah SWT tersenyum yaitu cukup dengan membuat ibu tersenyum. Karena senyum ibu sama juga dengan senyum Allah SWT. // Artikel Amalan Membuat Allah Tersenyum
Best Seller, Buku Agar Selalu Ditolong Allah Terbitan Penerbit Jabal
Nama Produk : Agar Selalu Ditolong Allah Harga : Rp 30.000 Penulis : Hendra Setiawan Penerbit : Penerbit Jabal
Buku tersebut berisi cara-cara mengundang pertolongan Allah, menjauhi rasa putus asa serta motivasi agar hidup bersemangat, melihat kebaikan dalam segala hal. Penulis buku ini berulang-kali mengingatkan pembaca akan kodratnya sebagai manusia. Manusia harus selalu patuh dan tunduk pada ketentuan Allah SWT.
Penulis sengaja menjelaskan tentang pengalaman-pengalamannya karena pernah mengalami cobaan hidup yang berat, lalu menumpahkannya dalam bentuk tulisan. Tujuannya, agar pembaca bisa mendapat pertolongan Allah dan tetap semangat meski sedang menghadapi berbagai masalah. // Artikel Amalan Membuat Allah Tersenyum
Untuk pemesanan dan info lebih lengkap klik “Chat Via WhatsApp”di bawah ini.
Nomor WhatsApp Admin 1 : 087777 500 661 Nomor WhatsApp Admin 2 : 0853 1512 9995
Alamat Penerbit Jabal
Jl. Desa Cipadung No 47, Cibiru, Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia. (Patokan Sebelum MAN 2)
Lihat Koleksi Produk Terbitan Penerbit Jabal Lainnya :
Bolehkah Menitipkan Doa Kepada Orang yang Berhaji?
Hukum melaksanakan ibadah haji adalah wajib bagi orang yang mampu, baik secara fisik maupun materi. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran surat Ali – Imran ayat 97 sebagai berikut.
Artinya: Di dalamnya terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) Maqam Ibrahim. Siapa yang memasukinya (Baitullah), maka amanlah dia. (Di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, (yaitu bagi) orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Siapa yang mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu pun) dari seluruh alam.
Di Indonesia, fenomena titip doa kepada orang yang Tengah menunaikan ibadah haji sudah menjadi tradisi. Tidak semua muslim dapat menunaikan ibadah haji, karena biaya naik haji dapat dibilang tidak sedikit.
Oleh karena itu, Ketika ada keluarga dan kerabat yang akan berangkat haji, umat muslim akan dengan suka cita mengantarkan sekaligus menitipkan doa kepada orang yang hendak melaksanakan ibadah haji ke tanah suci. Lantas, bolehkah kita menitipkan doa kepada orang yang berhaji?
Hukum Menitipkan Doa Kepada Orang yang Naik Haji Menurut Pandangan Islam
Dilansir dari situs NU Online, Syekh Abu Bakr al-Ajurriy dari kalangan Mazhab Hanbali mengemukakan pendapatnya terkait tradisi mengantar dan menitipkan doa kepada orang yang berhaji adalah hal yang dianjurkan.
Hal ini juga dijelaskan oleh Syekh Ar-Ruhaibani dalam kitab Mathalib Ulin Nuha yang menjadi penjelasan kitab Ghayatil Muntaha jilid 6 halaman 472.
وذكر أبو بكر الآجري استحباب تشييع الحاج ووداعه ومسألته أن يدعو له ـ وشيع أحمد أمه بالحج
Artinya: “Syekh Abu Bakr al-Ajurry mengatakan tentang kesunahan mengantar orang haji dan menitipkan juga meminta untuk mendoakannya. Imam Ahmad pernah mengantar ibunya untuk haji,”
Kitab Syarh An-Nawawi alal Muslim, juz 13 halaman 14 juga menjelaskan bahwa tradisi mengantarkan dan menitip doa kepada orang yang naik haji ini telah dilaksanakan sejak zaman Rasulullah SAW.
وأما ثنية الوداع فهي عند المدينة سميت بذلك لأن الخارج من المدينة يمشي معه المودعون اليها
Artinya : “Adapun Tsaniatul Wasa’ adalah tempat samping Madinah, dinamakan begitu karena orang yang keluar dari Madinah itu berjalan Bersama ornag-orang yang ditinggalkannya (untuk mengantar),”
Pada kitab Syarh Shahih Al-Bukhari karya Imam Bathal juz 5 halaman 241, Tsaniatul Wada’ merupakan tempat para sahabat mengantarkan jamaah haji dan menitipkan doa kepada mereka.
Kenapa Kita Dianjurkan untuk Menitipkan Doa Kepada Orang yang Berhaji?
Dilansir dari detikHikmah, tempat yang mustajab untuk berdoa salah satunya adalah Ka’bah. Hal tersebut berdasarkan penjelasan dari Abu Hurairah RA.
Rasulullah SAW Bersabda:
“Jemaah haji dan umroh adalah tamu Allah, jika mereka berdoa kepada-Nya maka Dia menjawab doa mereka dan jika mereka memohon ampunan kepada-Nya, maka Dia akan mengampuni mereka,” (HR. Ibnu Majah dan Ibnu Hibban)
Nah, itulah informasi terkait hukum menitipkan doa kepada orang yang berhaji. Semoga bermanfaat!
Penerbit Jabal Spesialis Menerbitkan Al Quran Sejak Tahun 2004
Untuk cek ketersedian stock produk di penerbitjabal.com jangan sungkan untuk bertanya kepada admin kami.
Penerbit Alquran, Tips Agar Tetap Istiqomah Dalam Bersedekah – Sedekah merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan bagi umat Islam. Dalam Al-Qur’an terdapat banyak ayat yang menyebutkan anjuran dan keutamaan untuk bersedekah. Seperti dalam ayat berikut:
“Dan pada harta benda mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak meminta.” (Q.S. Adz-Dzariat: 19).
Ada pula Hadits yang menguatkan pentingnya sedekah:
“Sesungguhnya sedekah memadamkan murka Allah dan menghindarkan dari kematian yang buruk.” (H.R. Tirmidzi).
“Siapa di antara kalian yang dapat melindungi diri dari api neraka, maka hendaklah bersedekah meskipun hanya dengan sebelah kurma. Jika tidak punya, hendaklah dengan perkataan yang baik.” (H.R. Ahmad dan Muslim).
Sebagai amalan yang pahalanya berlipat ganda, kita hendaknya membentuk diri menjadi pribadi yang rajin dan istiqomah dala bersedekah. Bagaimana caranya? Simak beberapa tips berikut, ya Sahabat!
1. Luruskan Niat
Hal pertama yang harus kamu lakukan untuk membentuk diri agar rajin bersedekah ialah meluruskan niat. Niat inilah yang menjadikan suatu amalan diterima atau ditolak. Karena sesungguhnya Allah melihat seseorang berdasarkan niatnya.
“Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda, ‘Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan …’” (H.R. Bukhari dan Muslim).
2. Jadikan Sedekah sebagai Prioritas
Masukkan sedekah ke dalam skala prioritas pengeluaran bulanan kamu. Dengan mengalokasikan uang untuk sedekah sebagai salah satu prioritas yang harus dipenuhi setiap bulan, kita bisa lebih konsisten.
“Barangsiapa tujuan hidupnya adalah dunia, maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya, menjadikan kefakiran di kedua pelupuk matanya, dan ia tidak mendapatkan dunia kecuali menurut ketentuan yang telah ditetapkan baginya. Barangsiapa yang niat (tujuan) hidupnya adalah negeri akhirat, Allah akan mengumpulkan urusannya, menjadikan kekayaan di hatinya, dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan hina.” (H.R. Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, dan Al-Baihaqi).
3. Jadikan Sedekah sebagai Rutinitas
Cara lain untuk melatih diri agar rajin bersedekah adalah dengan merutinkannya. Cobalah melakukannya secara konsisten selama tiga minggu berturut-turut.
“Berbuat sesuatu yang tepat dan benarlah kalian dan amal yang paling dicintai Allah adalah amalan yang terus menerus meskipun sedikit.” (H.R. Bukhari).
4. Sadar bahwa Harta adalah Titipan Allah
Harta yang kita miliki tak lain hanyalah titipan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang suatu saat nanti akan dimintai pertanggungjawabannya.
“Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah ada pahala yang besar.” (Q.S. Al Anfal: 28).
Dengan mengikuti tips ini, semoga Sahabat dapat lebih istiqamah dalam bersedekah dan meraih pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Aamiin Yaa Rabbal’alaamiin.
Penerbit Jabal Spesialis Menerbitkan Al Quran Sejak Tahun 2004
Untuk cek ketersedian stock produk di penerbitjabal.com jangan sungkan untuk bertanya kepada admin kami. // Artikel Tips Agar Tetap Istiqomah Dalam Bersedekah
Penerbit Al Quran, Sebanyak Apapun Dosa Kita, Jangan Pernah Tinggalkan Sholat!
Pernahkah kamu merasa ragu untuk melaksanakan sholat karena merasa diri banyak melakukan dosa? Atau mungkin kamu juga pernah mendengar pendapat seperti, “Ngapain sholat kalau masih banyak dosa? Perbaiki dulu perilaku, baru sholat.” Hati-hati! Konsep seperti ini sebenarnya kurang tepat dan bisa menyesatkan pemahaman kita tentang pentingnya sholat dalam kehidupan sehari-hari, loh Sahabat.
Sholat itu, bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi memiliki tujuan yang lebih dalam, yaitu untuk menjauhkan kita dari perbuatan keji dan mungkar. Dalam Al-Quran surat Al-Ankabut ayat 45, Allah SWT berfirman :
Artinya: “Bacalah Kitab (Al-Qur’an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Dalam ayat tersebut diterangkan bahwa sholat mencegah perbuatan keji dan mungkar. Hal ini menunjukkan bahwa sholat memiliki efek positif yang mendalam bagi mereka yang melaksanakannya dengan penuh kesungguhan dan khusyuk.
Semakin sering kita melaksanakan sholat dengan penuh khusyuk, semakin kita diingatkan akan kehadiran Allah SWT dalam setiap langkah kehidupan kita. Ketika kita selalu mengingat Allah, rasa malu dan takut untuk melakukan dosa akan muncul dengan sendirinya. Kita akan merasa resah dan bersalah jika tidak sengaja menyakiti orang lain atau melanggar perintah-Nya. Ini adalah salah satu cara sholat membantu memperbaiki diri kita secara bertahap.
Namun, apabila kita merasa bahwa sholat yang kita lakukan belum mampu menjauhkan kita dari perbuatan keji dan mungkar, ada baiknya kita introspeksi diri. Pertanyaan penting yang harus kita ajukan kepada diri kita sendiri adalah, “Apakah sholat kita sudah dilakukan dengan khusyuk dan niat lillahi ta’ala?” Sholat yang dilakukan tanpa khusyuk dan tanpa niat yang benar mungkin tidak memberikan efek yang diharapkan.
Oleh karena itu, jangan pernah ragu untuk melaksanakan sholat, meskipun kita merasa banyak dosa. Sholat adalah langkah awal yang sangat penting dalam proses memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan melaksanakan sholat secara istiqomah, tepat waktu dan khusyuk, insya Allah, kita akan merasakan perubahan positif dalam diri dan kehidupan kita. Tetaplah berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik melalui sholat dan amalan-amalan lainnya.
Penerbit Al Quran, Bacaan Dzikir Petang Yang Dianjurkan Lengkap – Petang hari menjadi momentum yang tepat untuk berzikir kepada Allah SWT. Amalan tersebut bisa Sahabat baca pada menjelang tenggelamnya matahari sampai dengan malam hari.
Inilah Bacaan Dzikir Petang Yang Dianjurkan
Berikut merupakan bacaan dzikir petang Arab, latin dan artinya yang bisa Sahabat baca sehari-hari.
1. Membaca Taawuz
Taawuz dibaca untuk meminta perlindungan dari godaan setan.
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
A’uzubillahi minassyaito nirrojiim
Artinya: “Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.”
2. Membaca Ayat Kursi
Faedah membaca ayat kursi saat petang hari yaitu akan dilindungi oleh Allah SWT sampai pagi hari. Barang siapa membacanya juga pada pagi hari maka akan dilindungi sampai petang hari.
Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum, laa ta’khudzuhuu sinatuw walaa naum. Lahuu maa fissamaawaati wa maa fil ardhi man dzal ladzii yasyfa’u ‘indahuu illaa biidznih, ya’lamu maa baina aidiihim wamaa khalfahum wa laa yuhiithuuna bisyai’im min ‘ilmihii illaa bimaa syaa’, wasi’a kursiyyuhus samaawaati wal ardho walaa ya’uuduhuu hifdhuhumaa wahuwal ‘aliyyul ‘adhiim
Artinya: “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Siapa yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Mahatinggi lagi Mahabesar.” (QS. Al-Baqarah: 255)
Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Naas juga dibaca saat zikir petang. Anjurannya ketiga surat ini dibaca masing-masing tiga kali pada pagi dan petang agar segala sesuatu dicukupkan untuknya.
Qul huwallahu ahad. Allahus-samad. Lam yalid wa lam yulad. Wa lam yakul lahu kufuwan ahad.
Artinya: “Katakanlah, ‘Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.” (QS. Al-Ikhlas: 1-4)
Artinya: “Katakanlah, ‘Aku berlindung kepada Rabb Yang menguasai (waktu) subuh dari kejahatan makhluk-Nya. Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita. Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul. Serta dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.” (QS. Al-Falaq: 1-5)
Artinya: “Katakanlah, ‘Aku berlindung kepada Rabb (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan (Ilah) manusia. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi. Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada-dada manusia. Dari golongan jin dan manusia.” (QS. An-Nas: 1-6)
4. Membaca Dzikir Petang
Dilanjutkan dengan membaca doa kebaikan malam dan sesudahnya sebanyak satu kali agar terhindar dari kejelekan di malam tersebut dan malam sesudahnya. Di dalam zikir ini juga terdapat permohonan agar terhindar dari rasa malas dan terselamatkan dari siksa kubur.
Amsaynaa wa amsal mulku lillah walhamdulillah, laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodir. Robbi as-aluka khoiro maa fii hadzihil lailah wa khoiro maa ba’dahaa, wa a’udzu bika min syarri maa fii hadzihil lailah wa syarri maa ba’dahaa. Robbi a’udzu bika minal kasali wa suu-il kibar. Robbi a’udzu bika min ‘adzabin fin naari wa ‘adzabin fil qobri.
Artinya: “Kami telah memasuki waktu petang dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada ilah (yang berhak disembah) kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik Allah kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu.Wahai Rabbku, aku mohon kepada-Mu kebaikan di malam ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan malam ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Rabbku, aku berlindung kepadaMu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di neraka dan siksaan di kubur.”
Allahumma bika amsaynaa wa bika ash-bahnaa wa bika nahyaa wa bika namuutu wa ilaikal mashiir.
Artinya: “Ya Allah, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu petang, dan dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi. Dengan rahmat dan pertolonganMu kami hidup dan dengan kehendakMu kami mati. Dan kepada-Mu tempat kembali (bagi semua makhluk).”
Allahumma anta robbii laa ilaha illa anta, kholaqtanii wa anaa ‘abduka wa anaa ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mas-tatho’tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu. Abu-u laka bi ni’matika ‘alayya wa abu-u bi dzambii. Fagh-firlii fainnahu laa yagh-firudz dzunuuba illa anta.
Artinya: “Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku pada-Mu (yaitu aku akan mentauhidkan-Mu) semampuku dan aku yakin akan janji-Mu (berupa surga untukku). Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku. Oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.”
6. Membaca Doa agar Terhindar dari Siksa Neraka
Terakhir, bacaan zikir petang selanjutnya berikut dibaca 4 kali agar terhindar dari siksa neraka.
Allahumma inni amsaitu usyhiduka wa usyhidu hamalata ‘arsyika, wamalaa’ikataka, wajami’i khalqika, annaka antallahu laa ilaaha illa anta wahdaka laa syariikalaka, wa anna muhammadan ‘abduka warusuuluka
“Ya Allah, sesungguhnya di waktu sore ini aku mempersaksikan Engkau, malaikat yang memikul Arsy-Mu, malaikat lain dan seluruh makhluk-Mu. Bahwa Engkau adalah Allah yang tiada ilah yang berhak disembah, kecuali Engkau. Engkau Mahaesa dan tiada sekutu bagi-Mu. Dan bahwasanya Muhammad adalah hamba dan utusan-Mu.” (HR. Abu Dawud 4/317)
Penerbit Jabal Spesialis Menerbitkan Al Quran Sejak Tahun 2004
Untuk cek ketersedian stock produk di penerbitjabal.com jangan sungkan untuk bertanya kepada admin kami. // Artikel Bacaan Dzikir Petang Yang Dianjurkan
Penerbit Alquran, Apakah Sahabat Jabal sedang menghadapi masalah dan kesulitan yang tiada henti? Berikut ini tiga doa agar dipermudah dan diberi kelancaran yang bisa Sahabat panjatkan kepada Allah SWT agar dihindarkan dari masalah, ya!
Artinya: “Cukuplah Allah (sebagai penolongku) dalam (urusan) agamaku, cukuplah Allah (sebagai penolongku) dalam (urusan) duniaku, cukuplah Allah (sebagai penolongku) dalam kesusahanku, cukuplah Allah (sebagai penolongku) dalam menghadapi orang yang berbuat aniaya kepadaku, cukuplah Allah (sebagai penolongku) dalam (menghadapi) orang yang melakukan tipu daya jahat kepadaku. Tiada daya upaya dan kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah.”
2. Doa Nurun Nubuwwah
Doa ini dianjurkan untuk dibaca sehabis solat wajib dan pada siang hari di hari raya.
“Allaahumma dzissulthanil’adziim. Wa dzilmannil qadiim. Wa dzilwajhil kariimi wa waliyyil kalimaatittaammaati wadda’awaatil mustajaabati‘aaqilil hasani wal husaini min anfusil haqqi‘ainil qudrati wannaaziriina wa‘ainil insi wal jinni.
Wa in yakaadulladziina kafaruu layuzliqunaka bi absaarihim lammaa sami’udzdzikra wa yaquuluuna innahuu lamajnun.
Wa maa huwa illaa dzikrullil‘aalamiin. Wa mustajaabu luqmaanal hakiimi wa waratsa sulaimaan daawuuda‘alaihimassalaamul waduudu dzul’arsyil majiid. Thawwil‘umrii wa shahhih ajsaadii waqdi haajatii waktsir amwaalii wa au laadii wa habbib linnaasi ajma’iin.
Wa tabaa’adil‘adaawata kullahaa min bani aadama‘alaihissalaamu man kaana hayyan wa yahiqqoal qaulu‘alal kaafiriin. Wa qul jaa al haqqu wa zahaqal baathilu innal baathila kaana zahuuqan.
Wanunazzilu minal qur’aani maa huwa syifaa un wa rohmatun lilmu’miniin. Wa laa yaziiduzzaalimiina illaa khasaaraa. Subhaana rabbika rabbil‘azzati‘ammaa yashifuun. Wa salaamun‘alalmursaliina wal hamdulillaahirabbil‘aalamiin.”
Artinya: “Wahai Tuhanku, pemilik kekuasaan yang agung, yang memiliki anugerah yang terdahulu, memiliki wajah yang mulia, menguasai kalimat-kalimat yang sempurna, dan doa-doa yang mustajab, penanggung Hasan dan Husain dari jiwa-jiwa yang haq, dari pandangan mata manusia dan jin.
Dan sesungguhnya orang-orang kafir benar-benar akan menggelincirkan kamu (Muhammad) dengan pandangan mereka,ketika mendengar Alquran (dibaca) lalu mereka berkata:
“Sesungguhnya (Muhammad) itu benar-benar orang gila.’ Dan Alquran itu tidak lain hanyalah peringatan bagi semua umat. Dan mengijabahi Lukmanul Hakim dan Sulaiman yang telah mewarisi Daud as.
Allah adalah dzat yang maha pengasih lagi memilik singgasana yang mulia, panjangkanlah umurku, sehatkanlah jasadku, kabulkanlah hajatku, perbanyaklah harta bendaku dan anakku, cintakan semua orang, jauhkanlah permusuhan anak cucu Adam a.s. dari orang-orang kafir.”
Dan katakanlah : “Yang haq telah datang dan yang batil telah musnah. Sesungguhnya yang batil itu pasti musnah.”
Dan kami turunkan Alquran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang beriman, dan Alquran tidak akan menambah kepada orang-orang yang berbuat aniaya melainkan hanya kerugian.
Maha suci Allah, Tuhan yang Maha Mulia dari segala sifat yang diberikan orang-orang kafir. Dan semoga keselamatan tetap bagi para rasul. Dan segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam.”
3. Doa dari surat Al Baqarah ayat 286
Ayat dari surat Al Baqarah ini dapat Sahabat lafalkan saat memohon kemudahan dan kelancaran kepada Allah SWT. Ayat ini berisi permohonan ampun dan permintaan kepada Sang Pencipta, untuk diberi beban sesuai kemampuan diri.
Robbanā lā tuā khidznā innasīnā au akhtho’na, robbanā walā tahmil ‘alainā ishran kamā hamaltahuu ‘ala al ladziina min qoblinaa. Robbana walaa tuhammilnaa maa laa thoo qatalanaabih, wa’ fuannaa waghfirlanaa warhamnaa, anta maulana fansurnaa ‘alal qaumilkaafiriin.
Artinya: “Wahai Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami apabila kami lupa atau kami salah. Wahai Rabb kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan (beban yang berat) kepada orang-orang sebelum kami. Wahai Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup bagi kami untuk memikulnya. Maafkanlah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah adalah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir” (Q.S Al Baqarah:286)
Penerbit Alquran, Sakit adalah Zakat Bagi Tubuh Kita – Zakat adalah kewajiban bagi setiap Muslim untuk mengeluarkan sebagian hartanya dan memberikannya kepada mereka yang berhak menerima.
Kehadiran zakat bertujuan untuk menyucikan harta yang dimiliki, menjadi pelengkap ibadah puasa di bulan Ramadan (untuk zakat fitrah), serta sebagai bentuk kepedulian sosial dan ekonomi terhadap sesama.
Perintah untuk berzakat telah banyak disebutkan dalam Al-Quran dan hadits. Salah satu ayat dalam Al-Quran yang menegaskan kewajiban ini adalah surah Al-Baqarah:
“Dan laksanakanlah salat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang yang rukuk.” (Q.S Al-Baqarah: 43).
Dalam suatu Hadits juga ditekankan pentingnya zakat. Dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim disebutkan:
“Ajaklah mereka untuk bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Aku adalah utusan Allah. Apabila mereka mau menuruti ajakanmu itu, maka beritahukanlah kepada mereka bahwa Allah Swt. mewajibkan mereka salat lima kali sehari semalam. Apabila mereka telah menaatinya, maka beritahukan kepada mereka bahwa Allah mewajibkan mereka zakat yang dipungut dari orang-orang kaya di antara mereka, dan diberikan kepada orang-orang yang miskin di antara mereka.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah pernah berkata:
“Sakit merupakan zakat (penyuci) bagi badan, sebagaimana sedekah merupakan penyuci bagi harta. Setiap raga yang tidak pernah merasakan sakit, seperti harta yang tidak pernah dizakati.”
Perumpamaan ini membuat kita menyadari bahwa sakit adalah penyuci bagi badan (penggugur dosa), maka zakat adalah penyuci bagi harta. Menyucikan harta dengan berzakat bukan berarti harta tersebut tadinya haram, tetapi di dalam harta yang kita miliki terdapat hak orang lain. Oleh karena itu, zakat wajib ditunaikan agar harta tersebut bersih dari hak orang lain. Hal ini sejalan dengan surah At-Taubah ayat 103, “Ambillah zakat dari harta mereka guna membersihkan dan menyucikan mereka…” (Q.S At-Taubah: 103).
Lantas, bagaimana dengan orang yang enggan berzakat? Jika seorang Muslim menimbun hartanya sendiri dan tidak menyucikannya dengan berzakat, ia akan mendapatkan azab yang pedih dari Allah Swt. Sebagaimana disebutkan dalam surah At-Taubah ayat 34 dan 35:
“Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya banyak dari orang-orang alim dan rahib-rahib mereka benar-benar memakan harta orang dengan jalan yang batil, dan (mereka) menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menginfakkannya di jalan Allah, maka berikanlah kabar gembira kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) azab yang pedih, (ingatlah) pada hari ketika emas dan perak dipanaskan dalam neraka jahanam, lalu dengan itu disetrika dahi, lambung, dan punggung mereka, “Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah (akibat dari) apa yang kamu simpan itu.” (Q.S At-Taubah: 34-35).
Penerbit Jabal Spesialis Menerbitkan Al Quran Sejak Tahun 2004
Untuk cek ketersedian stock produk di penerbitjabal.com jangan sungkan untuk bertanya kepada admin kami. // Artikel Sakit adalah Zakat Bagi Tubuh Kita
Penerbit Al Quran, Keutamaan Menghafal 10 Ayat Surat Al Kahfi – Di antara banyaknya keutamaan membaca surat Al-Kahfi juga terdapat keutamaan yang sangat dahsyat yaitu keutamaan menghafal sepuluh ayat surat Al Kahfi. Bahkan dalam riwayat lainnya disebutkan bahwa yang dihafal adalah sepuluh ayat pertama. Apakah keutamaannya?
“Siapa yang menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi, maka ia akan terlindungi dari Dajjal.” (HR. Muslim no. 809)
Dalam riwayat lain disebutkan, “Dari akhir surat Al-Kahfi.” (HR. Muslim no. 809)
Dalam hadits di atas, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan bahwa siapa yang menghafal sepuluh ayat pertama atau terakhir dari surat Al-Kahfi, maka ia terlindungi dari Dajjal.
Mengutip laman detik.com yang melansir buku bertajuk Fitnah Dajjal & Ya’juj dan Ma’juj karya Lilik Agus Saputro, diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang hafal sepuluh ayat dari ayat awal surat Al Kahfi, ia akan terpelihara dari godaan Dajjal.”
Fitnah Dajjal adalah seburuk-buruknya fitnah. Namun dengan menghafal ayat pertama hingga ke sepuluh dari surat Al- Kahfi, seseorang akan terlindungi dari fitnah Dajjal di akhir zaman.
Imam Nawawi berkata, “Ada ulama yang mengatakan bahwa sebab mendapatkan keutamaan seperti itu adalah karena di awal surat Al-Kahfi terdapat hal-hal menakjubkan dan tanda kuasa Allah. Tentu saja siapa yang merenungkannya dengan benar, maka ia tidak akan terpengaruh dengan fitnah Dajjal.
Begitu pula akhir surat Al-Kahfi, mulai dari ayat:
“maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku? Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka Jahannam tempat tinggal bagi orang-orang kafir.” (QS. Al-Kahfi: 102) (Syarh Shahih Muslim, 6: 84)
Berikut adalah isi dari surat Al-Kahfi yang perlu kamu ketahui:
Diturunkannya Al-Qur’an sebagai pembimbing pada jalan yang lurus.
Menghibur Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam karena orang kafir yang belum beriman.
Keajaiban dalam kisah Ashabul Kahfi.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam diperintahkan sabar menghadapi orang-orang fakir.
Ancaman bagi orang kafir yang akan mendapatkan siksa dan bala’ (musibah).
Janji pada orang beriman bahwa mereka akan mendapatkan balasan yang baik.
Permisalan orang beriman dan orang kafir dalam menyikapi dunia.
Permisalan dunia dengan hujan yang turun dari langit dan tanaman yang tumbuh.
Dunia yang teranggap hanyalah ketaatan pada Allah saja.
Penyebutan kejadian pada hari kiamat.
Pembacaan kitab catatan amal.
Manusia ditampakkan kebenaran.
Iblis enggan sujud pada Adam.
Keadaan orang kafir ketika masuk neraka.
Orang yang membela kebatilan ketika berdebat dengan orang yang berpegang pada kebenaran.
Cerita tentang umat sebelum kita yang hancur, supaya kita pun takut akan hal itu.
Kisah Nabi Musa dan Khidr.
Kisah Dzulqarnain.
Bangunan yang menghalangi Ya’juj dan Ma’juj.
Rahmat yang akan datang pada hari kiamat.
Sia-sianya amalan orang kafir.
Balasan bagi orang beriman dan yang berbuat baik.
Ilmu Allah tak mungkin habis untuk dicatat.
Perintah untuk ikhlas dalam beribadah dan perintah untuk mengikuti tuntunan Rasul (ittiba’ Rasul) lewat amalan shalih. (Kunuz Riyadh Ash-Shalihin, 13: 117)
Akan tetapi, perlu kamu ketahui ada keutamaan lainnya dari surat Al-Kahfi tentang keutamaannya yang dibaca pada hari Jumat. Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Imam Syafi’i dalam Al-Umm dan Al-Ashaab berkata disunnahkan membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat dan malam Jumatnya.” (Al-Majmu’, 4: 295).
Adapun diriwayatkan dalam hadits lainnya:
“Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jum’at, dia akan disinari cahaya di antara dua Jum’at.” (HR. An Nasa’i dan Baihaqi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih sebagaimana dalam Shohihul Jami’.).
Semoga bermanfaat dan bisa jadi amalan bermanfaat untuk kita dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi hari kiamat.
Penerbit Jabal Spesialis Menerbitkan Al Quran Sejak Tahun 2004
Informasi dan Pemesanan pemesanan silahkan klik “Chat Via WhatsApp” di bawah ini. // Artikel Keutamaan Menghafal 10 Ayat Surat Al Kahfi
Untuk cek ketersedian stock produk di penerbitjabal.com jangan sungkan untuk bertanya kepada admin kami.
Doa Khatam Quran adalah doa yang dibaca setelah selesai membaca seluruh isi Al Quran. Kegiatan khatam Quran merupakan salah satu amalan baik yang sering dilakukan oleh umat Muslim di seluruh dunia.
Doa Khatam Quran memiliki keutamaan yang sangat istimewa dalam agama Islam, karena melibatkan penghormatan dan penghargaan terhadap kitab suci Al-Quran yang dianggap sebagai pedoman hidup bagi umat Muslim.
Selain itu, doa Khatam Quran juga dianggap sebagai wujud rasa syukur, rasa cinta, dan pengharapan atas keberkahan dan rahmat Allah SWT yang terkandung dalam Al-Quran.
Doa Khatam Quran Dan Keutamaannya
Dalam hadits riwayat ad-Darimi meriwayatkan dengan sanadnya dari Humaid al-A’raj yang berkata:
“Barangsiapa membaca Al-Qur’an, kemudian berdoa, maka doanya diamini oleh 4.000 malaikat.”
Tata Cara Khatam Al Quran
Membaca tawasul kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan para nabi terdahulu.
Pembacaan 22 surat paling akhir dalam Al Quran mulai dari surat Ad-Duha, Al-Insyirah, At-Tin, Al-Alaq, Al-Qadr, sampai An-Nas.
Disambung dengan surat Al-Fatihah, surat Al-Baqarah ayat 1-5, dan seterusnya mengikuti bacaan tahlil pada umumnya.
Terakhir ditutup dengan membaca doa khatmil Quran.
Doa Khatam Al Quran
Adapun doa khatmil Quran menurut Imam an-Nawawi dalam kitab at-Tibyan fi Adab Hamalati al Quran yaitu berikut.
Artinya: “Segala puji bagi Allah Tuhan sekalian alam dengan pujian yang memadai dengan nikmat-nikmat-Nya dan sepadan dengan tambahan-Nya ۞ Ya Allah, limpahkanlah selawat dan salam atas Muhammad dan keluarga penghulu kami Muhammad sebagaimana Engkau melimpahkan selawat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Berkatilah penghulu kami Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau berkati Ibrahim dan keluarganya. Di seluruh alam, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia. ۞ Ya Allah, perbaikilah hati kami, hilangkanlah keburukan kami, bimbinglah kami dengan jalan yang terbaik, hiasilah kami dengan ketaqwaan, kumpulkanlah bagi kami kebaikan akhirat dan dunia dan anugerahkanlah kami ketaatan kepada-Mu selama Engkau menghidupkan kami. ۞ Ya Allah, mudahkanlah kami ke jalan kemudahan dan jauhkanlah kami dari kesukaran, lindungilah kami dari keburukan diri kami dan amal-amal kami yang buruk, lindungilah kami dari siksa neraka dan siksa kubur, fitnah semasa hidup dan sesudah mati serta fitnah Al-Masih Ad-Dajjal ۞ Ya Allah, kami mohon kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, kesucian diri dan kecukupan ۞ Ya Allah, Kami titipkan pada-Mu agama, jiwaraga dan penghabisan amal-amal kami, keluarga dan orang-orang yang kami cintai, kaum muslimin lainnya dan segala urusan akhirat dan dunia yang Engkau anugerahkan kepada kami dan mereka ۞ Ya Allah, kami mohon kepadaMu maaf dan keselamatan dalam agama, dunia dan akhirat. Kumpulkanlah antara kami dan orang-orang yang kami cintai di negeri kemuliaanMu dengan anugerah dan rahmatMu ۞ Ya Allah, perbaikilah para pemimpin muslimin dan jadikanlah mereka berlaku adil terhadap rakyat mereka, berbuat baik kepada mereka, menunjukkan kasih sayang dan bersikap lemah-lembut kepada mereka serta memperhatikan kemaslahatan mereka. Jadikanlah mereka mencintai rakyat dan mereka dicintai rakyat. Jadikanlah mereka menempuh jalanMu dan mengamalkan tugas-tugas agamaMu yang lurus ۞ Ya Allah, berlembutlah kepada hambaMu, penguasa kami dan jadikanlah dia memperhatikan maslahat-maslahat dunia dan akhirat. Jadikanlah dia mencintai rakyatnya dan jadikanlah dia dicintai rakyat ۞ Ya Allah, rahmatilah diri dan negerinya, jagalah para pengikut dan tentaranya, tolonglah dia untuk menghadapi musuh-musuh agama dan para penantang lainnya. Jadikanlah dia bertindak menghilangkan berbagai kemungkaran dan menunjukkan kebaikan-kebaikan serta berbagai bentuk kebajikan. Jadikanlah Islam semakin tersebar dengan sebabnya, muliakanlah dia dan rakyatnya dengan kemuliaan yang cemerlang ۞ Ya Allah, perbaikilah keadaan kaum muslimin dan murahkanlah harga-harga mereka, amankanlah mereka di negeri-negeri mereka, lunasilah hutang-hutang mereka, sembuhkanlah orang-orang yang sakit diantara mereka, bebaskanlah mereka yang ditawan, sembuhkanlah penyakit hati mereka, hilangkanlah kemarahan hati mereka dan persatukanlah diantara mereka. Jadikanlah iman dan hikmah dalam hati mereka, tetapkanlah mereka diatas agama RasulMu SAW. Ilhamilah mereka agar memenuhi janjiMu yang Engkau berikan kepada mereka, tolonglah mereka dalam menghadapi musuh-Mu dan musuh mereka, wahai Tuhan Yang Maha Besar dan jadikanlah kami dari golongan mereka ۞ Ya Allah, jadikanlah mereka menyuruh berbuat kebaikan dan mengamalkannya, mencegah dari kemunkaran dan menjauhinya, memelihara batas-batasMu, melakukan ketaatan kepadaMu, saling berbuat baik dan menasihati ۞ Ya Allah, jagalah dalam pendapat dan perbuatan mereka, berkatilah mereka dalam semua keadaan mereka ۞ Segala Puji bagi Allah Tuhan sekalian alam dengan pujian yang memadai dengan nikmat-nikmat-Nya dan sepadan dengan tambahan-Nya ۞ Ya Allah, limpahkanlah sholwat dan salam ke atas Muhammad dan keluarga Penghulu Kami Muhammad sebagaimana Engkau melimpahkan salawat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Berkatilah Penghulu kami Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau berkati Ibrahim dan keluarganya. Di seluruh alam, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia.” (Imam an-Nawawi, at-Tibyan fi Adab Hamalati al-Quran, halaman 184-186)
Keutamaan Khatam Al Quran
Malaikat memohonkan ampun kepada setiap muslim yang membaca Al Quran sampai mengkhatamkannya.
“Ketika seorang hamba mengkhatamkan Al Quran, maka di penghujung khatamnya, sebanyak 60 ribu malaikat akan memohonkan ampun untuknya” (HR. ad-Dailami)
Diberikan syafaat pada hari kiamat jika seorang muslim berhasil menyelesaikan bacaan Al Quran 30 juz.
“Bacalah Al Quran. Sebab, ia akan datang memberikan syafaat pada hari kiamat kepada pemilik (pembaca, pengamal)-nya,” (HR. Ahmad)
Ditenangkan hatinya dalam menjalani sesuatu serta malaikat akan melingkari dan memohonkan ampun untuknya.
“Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah-rumah Allah untuk melantunkan ayat-ayat suci Al Quran dan mempelajarinya, melainkan akan turun kepada mereka ketenangan, akan dilingkupi pada diri mereka dengan rahmat, akan dilingkari oleh para malaikat, dan Allah pun akan menyebut (memuji) mereka di hadapan makhluk yang ada di dekat-Nya.” (HR. Muslim)
PENERBIT AL QURAN, Cerita Pendek Tentang Hewan; Apakah Anda pernah merasa terpesona dengan dunia binatang? Apakah Anda suka membaca cerita-cerita menarik yang menghidupkan hewan-hewan dalam imajinasi Anda?
Dalam cerita-cerita ini, hewan-hewan menjadi pemeran utama yang mengajarkan nilai-nilai penting kepada pembaca, baik anak-anak maupun dewasa.
Dalam artikel ini, kami akan mengenalkan beberapa cerita pendek yang menginspirasi dan memberikan pesan moral kepada pembaca.
Siap untuk memasuki dunia yang penuh dengan petualangan dan keajaiban? Ayo kita mulai!
Memperkenalkan Cerita Pendek Tentang Hewan
Cerita pendek tentang hewan adalah salah satu genre menarik yang menghidupkan binatang dalam imajinasi kita. Melalui narasi yang sederhana dan menghibur, cerita-cerita ini mampu mengajarkan nilai-nilai penting kepada pembacanya, baik anak-anak maupun dewasa.
Cerita Pendek Tentang Kebaikan Hati Seekor Anjing
Seekor anjing bernama Barney adalah pemeran utama dalam cerita pendek ini. Barney adalah anjing yang sangat setia dan memiliki kebaikan hati yang besar. Suatu hari, Barney melihat seorang anak kecil yang tersesat di hutan. Tanpa ragu, Barney membantu anak itu menemukan jalan pulang dengan menunjukkannya lewat jalur yang aman. Dalam perjalanan kembali, Barney menemukan anak kucing yang terluka di tengah jalan. Dengan penuh kasih sayang, Barney menjaga dan merawat anak kucing tersebut sampai sembuh. Cerita ini mengajarkan kepada kita tentang pentingnya memiliki kebaikan hati dan membantu sesama.
Cerita Pendek Tentang Keberanian Seekor Singa
Seekor singa bernama Leo menjadi pahlawan yang berani. Leo adalah raja dari seluruh hutan dan dikenal karena keberaniannya yang luar biasa. Suatu hari, hutan tersebut diserang oleh pemburu yang ingin menangkap binatang-binatang langka. Dengan keberanian dan kekuatannya, Leo memimpin seluruh binatang dalam hutan untuk melawan pemburu itu. Akhirnya, mereka berhasil mengusir para pemburu dan menyelamatkan kehidupan mereka sendiri. Cerita ini mengajarkan pentingnya memiliki keberanian dan bersatu demi melawan ketidakadilan.
Cerita Pendek Tentang Kerjasama Antar Hewan
Cerita pendek ini mengisahkan tentang pentingnya kerjasama dan solidaritas antara hewan-hewan di alam liar. Ketika musim kering tiba, air di sungai tempat mereka hidup mulai menyusut. Seekor gajah tua yang bijaksana memimpin pertemuan di antara semua hewan untuk mencari solusi. Setelah berdiskusi, mereka sepakat untuk menggali saluran air baru dan membantu satu sama lain dalam prosesnya. Dalam perjalanan itu, mereka menghadapi berbagai rintangan, tetapi dengan kerjasama dan semangat gotong royong, mereka berhasil mencapai tujuan mereka. Cerita ini mengajarkan kita tentang pentingnya bekerja sama dan saling membantu dalam menghadapi tantangan.
Buku Cerita Binatang Untuk Anak Terbitan Penerbit Jabal
Buku ini berisi cerita binatang seperti paus, unta, gajah, semut, serigala, merpati, laba-laba, kucing, kuda, kupu-kupu, panda dan lebah.
Cerita dalam buku ini telah dipilih sesuai dengan pola pikir anak. Sehingga, mereka akan lebih mudah mengambil pelajaran dari cerita binatang tersebut.
Penerbit Alquran, Jadilah Orang Jujur Dan Menjaga Amanah — Kejujuran adalah kecocokan antara kata dan tindakan. Dalam Islam, menjaga amanah adalah sebuah kewajiban yang ditekankan kepada umat Muslim. Islam mengajarkan agar umatnya menjadi individu yang dapat dipercaya.
Jadilah Orang Jujur Dan Menjaga Amanah
Menjaga amanah, yang juga dikenal sebagai kejujuran, merupakan prinsip penting dalam Islam. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kejujuran adalah integritas dan ketulusan hati yang dimiliki oleh individu.
Pentingnya Kejujuran dalam Islam
Dalam Islam, menjaga amanah adalah sebuah tindakan mulia yang dijelaskan dalam Al-Qur’an. Hadis-hadis juga sering menggarisbawahi pentingnya perilaku ini.
Amanah adalah amanat yang harus dipertanggungjawabkan kepada orang lain, dan menandakan kepercayaan yang diberikan. Seseorang dianggap amanah jika dapat diandalkan dan memenuhi pesan atau amanat yang diberikan kepada mereka. Oleh karena itu, individu yang memelihara amanah juga disebut sebagai individu yang bertanggung jawab dan jujur. // Artikel Jadilah Orang Jujur Dan Menjaga Amanah Niscaya Dunia Tidak Akan Menyulitkanmu
Dalil Pentingnya Menjaga Amanah
Al-Qur’an dan hadis menyatakan pentingnya menjaga amanah. Surat An-Nisa’ ayat 58 dan Al-Anfal ayat 27 menekankan pentingnya kejujuran dan kepercayaan dalam menjalani kehidupan.
“Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Melihat.” (Q.S. An-Nisa’: 58)
Selain itu, ada juga ayat lain yang menjelaskan tentang pentingnya menjaga amanah, yakni:
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (Q.S. Al-Anfal:27)
Cara Melatih Amanah dan Kejujuran
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memperkuat perilaku menjaga amanah dan kejujuran:
Menanamkan niat yang teguh untuk menjaga amanah adalah langkah pertama menuju kejujuran.
Memiliki tekad yang kokoh. Keputusan yang bulat untuk selalu bertindak jujur memperkuat karakter seseorang.
Menguatkan keyakinan. Keyakinan yang kuat dalam prinsip-prinsip kejujuran membantu seseorang untuk menghadapi godaan untuk berbuat curang.
Melakukan latihan terus-menerus. Konsistensi dalam bertindak jujur memerlukan latihan yang berkelanjutan.
Memilih teman dan lingkungan yang baik karena lingkungan yang positif dan teman yang mendukung juga memainkan peran penting dalam mempertahankan kejujuran.
Membiasakan perilaku jujur dan bertanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari. Kejujuran juga harus menjadi bagian dari kebiasaan dan prinsip hidup sehari-hari.
Jenis-jenis Amanah dalam Islam
Menjaga amanah tidak hanya terbatas pada hubungan dengan Allah, tetapi juga melibatkan hubungan dengan sesama manusia dan diri sendiri. // Artikel Jadilah Orang Jujur Dan Menjaga Amanah Niscaya Dunia Tidak Akan Menyulitkanmu
Dikutip dari laman Kemenag, terdapat beberapa jenis-jenis Amanah yang perlu anda ketahui, yakni:
Amanah terhadap Allah SWT. Bisa berupa ketaatan terhadap perintah dan larangan-Nya adalah bentuk amanah kepada Allah.
Amanah terhadap sesama manusia. Ini melibatkan kewajiban untuk memperlakukan orang lain dengan adil dan jujur.
Amanah terhadap diri sendiri. Memelihara diri sendiri dan memanfaatkan potensi yang diberikan oleh Allah dengan sebaik-baiknya.
“Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanat-amanat dan janjinya.” (Q.S. al-Mu’minun: 8)
Selain itu, amanah terhadap diri sendiri juga dijelaskan oleh Nabi Muhammad SAW yang bersabda: “Setiap kalian adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Seorang kepala negara akan diminta pertanggungjawaban perihal rakyat yang dipimpinnya. Seorang laki-laki menjadi pemimpin bagi keluarganya, ia akan diminta pertanggungjawaban terhadap perihal keluarganya. Seorang istri menjadi pemimpin, akan dimintai pertanggungjawabannya perihal pengurusan rumah dan anaknya. Dan seorang hamba menjadi pemimpin bagi harta tuannya, ia akan diminta pertanggungjawabannya. Ingat, setiap kalian adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawabannya,” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Hikmah dari Perilaku Amanah
Berbuat baik kepada orang lain memiliki dampak positif bagi diri sendiri. Sikap amanah membantu dalam membangun kepercayaan, mendapatkan dukungan sosial, dan mencapai kesuksesan dalam hidup. Selain itu, Allah SWT juga memudahkan jalan bagi individu yang menjalani kehidupan dengan prinsip amanah.
Imam Ahmad meriwayatkan dalam Musnad-nya hadits dari Abdullah bin Amr bahwasanya rasulullah-shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Ada empat hal yang jika terdapat pada anda maka tidak membahayakan anda segala hal yang anda luput dari dunia: (1) menjaga amanah, (2) perkataan jujur, (3) akhlak yang baik, (4) menjaga iffah dalam hal makanan”.[HR. Ahmad]
Dengan menjaga amanah dan bertindak jujur, seseorang tidak hanya memperkuat karakter pribadinya tetapi juga membawa manfaat bagi dirinya sendiri dan masyarakat di sekitarnya.
Penerbit Jabal Spesialis Menerbitkan Al Quran Sejak Tahun 2004
Informasi dan Pemesanan pemesanan silahkan klik “Chat Via WhatsApp” di bawah ini. // Artikel Jadilah Orang Jujur Dan Menjaga Amanah Niscaya Dunia Tidak Akan Menyulitkanmu
Untuk cek ketersedian stock produk di penerbitjabal.com jangan sungkan untuk bertanya kepada admin kami.
PENERBIT ALQURAN, Keadaan Hati Saat Membaca Al Quran — Bacaan Al-Qur’an merupakan amalan yang sangat di anjurkan dalam Islam. Selain sebagai bentuk ibadah, membaca Al-Qur’an juga memberikan manfaat besar bagi kehidupan sehari-hari.
Namun, terkadang kita hanya membaca Al-Qur’an tanpa memperhatikan keadaan hati kita. Padahal, hati yang bersih dan tenang sangat dibutuhkan saat membaca Al-Qur’an agar dapat menghayati dan memahami isi Al-Qur’an dengan baik.
Penerbit Al Quran, Bahaya Jika Tidak Ada Hafalan Al Quran Satu Pun di Dalam Hati — Ayat Al-Qur’an merupakan wahyu suci yang diberikan Allah kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagai umat muslim, menjadikan Al-Qur’an sebagai panduan hidup adalah suatu keharusan. Selain itu, menghafal ayat-ayat Al-Qur’an adalah salah satu ibadah yang sangat dianjurkan.
“Sesungguhnya orang yang di hatinya tidak ada sedikit pun ayat Al Quran, maka seperti rumah yang roboh.”
Hadits ini mengajarkan betapa pentingnya menghafal Al-Qur’an dan menjadikannya sebagai bagian dari hati dan jiwa kita.
Bagi seorang muslim, tidak memiliki hafalan Al-Qur’an sama saja dengan tidak memiliki pondasi dalam hidup. Ayat-ayat Al-Qur’an tidak hanya memberikan pedoman hidup yang baik, tetapi juga memberikan ketenangan dan kedamaian jiwa.
Jika kita tidak memiliki sedikit pun hafalan Al Quran dalam hati kita, maka kita tidak memiliki pedoman hidup yang kuat dan mampu membimbing kita dalam menjalani kehidupan ini. Kita juga akan kehilangan kedamaian jiwa yang diberikan oleh ayat-ayat Al-Qur’an.
Oleh karena itu, sebagai seorang muslim, kita seharusnya selalu berusaha untuk menghafal Al Quran dan menjadikannya sebagai bagian dari kehidupan kita. Kita harus memahami bahwa Al Quran adalah pedoman hidup yang diberikan Allah SWT untuk mengarahkan kita pada jalan yang benar dan kebahagiaan abadi di akhirat.
Penerbit Al Quran, Tips Terbaik Menyikapi Takdir Buruk Menurut Ibnu Qayyim — Takdir buruk merupakan peristiwa pahit yang Allah SWT takdirkan untuk terjadi kepada makhluk-Nya. Terkadang, manusia harus mengalami hal tersebut, seperti sakit keras, orang tua meninggal, dizalimi teman atau rekan kerja dan bahkan disebarkan fitnah buruk tentang dirinya hingga merasa sakit hati.
Tips Terbaik Menyikapi Takdir Buruk Menurut Ibnu Qayyim
Nah, bagaimanakah sikap seorang mukmin yang benar untuk menyikapi hal tersebut? Berikut ini beberapa tipsnya dari Ibnu Qayyim!
Tips 1
Di dalam kitab Al-Fawaid, Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah bertutur:
إذا جرى على العبد مقدور يكرهه فله فيه ستّة مشاهد
Jika sebuah takdir yang buruk menimpa seorang hamba, maka ia memiliki enam sikap dan sisi pandang:
الأوّل: مشهد التوحيد، وأن الله هو الذي قدّره وشاءه وخلقه، وما شاء الله كان وما لم يشأ لم يكن
Pertama: Pandangan (kaca mata) Tauhid. Bahwa Allahlah yang menakdirkan, menghendaki dan menciptakan kejadian tersebut. Segala sesuatu yang Allah kehendaki pasti terjadi, dan segala sesuatu yang tidak Allah kehendaki tidak akan terjadi.
Allah lah yang memilih kita menjadi korban fitnah ini. Radhiitu billahi Rabbaa, saya ridha Allah menjadi Rabbku dan Sang Pengaturku. Saya tidak akan memprotes takdir-Nya. Karena setiap hari seorang hamba berpeluang tertimpa musibah, maka pantaslah prinsip hidup yang seperti ini dalam Islam disyari’atkan untuk diwujudkan dalam ucapan dzikir pagi dan sore, bahkan disyari’atkan untuk diucapkan 3 kali,
رضيت بالله رباً، وبالإسلام ديناً، وبمحمد صلى الله عليه و سلم نبيا
“Aku rela Allah sebagai Rabb-ku, Islam sebagai agamaku dan Nabi Muhammad shalllallahu ‘alaihi wa sallam sebagai Nabiku” (HR. Ahmad dan yang lainnya, dishahihkan oleh Al-Hakim dan disetujui oleh Adz-Dzahabi).
Tips 2
Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah melanjutkan:
الثاني: مشهد العدل، وأنه ماض فيه حكمه، عدل فيه قضاؤه
Kedua: Kacamata keadilan. Bahwa dalam kejadian tersebut berlaku hukum-Nya dan adil ketentuan takdir-Nya.
Penjelasan
Setiap peristiwa yang ditakdirkan terjadi pada diri seorang hamba pastilah Allah selalu adil dan tidak pernah zalim kepadanya, karena Allah menentukan takdir bagi seorang hamba selalu sesuai dengan tuntutan hikmah-Nya dan sesuai dengan ilmu-Nya.
“Dan apa saja musibah yang menimpa kalian maka adalah disebabkan oleh perbuatan tangan kalian sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahan kalian)” (Asy-Syuuraa: 30).
Tips 3
Kemudian Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata:
الثالث: مشهد الرحمة،وأن رحمته في هذا المقدور غالبة لغضبه وانتقامه، ورحمته حشوه
Ketiga: Kacamata kasih sayang. Bahwa rahmat-Nya dalam peristiwa pahit tersebut mengalahkan kemurkaan dan siksaan-Nya yang keras, serta rahmat-Nya memenuhinya.
Penjelasan:
Tidaklah Allah menakdirkan atas diri seorang mukmin sebuah peristiwa yang pahit, kecuali didasari kasih sayang-Nya kepada hamba tersebut. Dan kasih sayang-Nya mengalahkan murka-Nya.
Allah SWT berfirman:
وَرَحْمَتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ
“Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu”(Al-A’raaf:156)
الرابع: مشهد الحكمة، وأن حكمته سبحانه اقتضت ذلك، لم يقدّره سدى ولا قضاه عبثا
Keempat: Kacamata hikmah. Hikmah-Nya Subhanahu menuntut menakdirkan kejadian itu, tidaklah Dia menakdirkan begitu saja tanpa tujuan dan tidaklah pula Dia memutuskan suatu ketentuan takdir dengan tanpa hikmah.
Penjelasan:
Hikmah pentakdiran pastilah ada. Namun hikmah tersebut terkadang kita tahu, namun terkadang pula kita tidak tahu. Namun, ketidaktahuan kita terhadap suatu hikmah dari kejadian tertentu , tidaklah menghalangi kita berbaik sangka kepada Allah Ta’ala. Bahwa dengan hikmah Allah, Allah memutuskan suatu takdir. Jadi, kita meyakini bahwa Allah Ta’ala Maha Bijaksana dalam menetapkan takdir-Nya.
“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (QS. Al Mukminuun: 115).
Allah SWT juga berfirman,
أَيَحْسَبُ الْإِنْسَانُ أَنْ يُتْرَكَ سُدًى
“Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban)?”(Al-Qiyaamah: 36)
Tips 5
Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah bertutur:
الخامس: مشهد الحمد، وأن له سبحانه الحمد التام على ذلك من جميع وجوهه
Kelima: Kacamata pujian. Bahwa Dia Subhanahu terpuji dengan pujian sempurna atas penakdiran kejadian tersebut, dari segala sisi.
Penjelasan:
Allah terpuji dari segala sisi, terpuji dzat, nama, sifat maupun perbuatan-Nya, termasuk terpuji saat menakdirkan suatu takdir yang pahit, karena semua itu berdasarkan ilmu dan tuntutan hikmah-Nya.
“Do’a mereka di dalamnya ialah subhanakallahumma dan salam penghormatan mereka ialah salam. Dan penutup doa mereka ialah segala puji hanya bagi Allah Rabb semesta alam.”(Yuunus: 10)
Penerbit Alquran, Kira-kira di dunia ini siapakah manusia yang paling bahagia? Pertanyaan tersebut adalah pertanyaan yang telah lama menjadi fokus perenungan banyak orang.
Dalam pandangan berbagai tradisi agama dan filosofi, ada satu perspektif yang sering muncul sebagai jawaban atas pertanyaan ini, yaitu orang-orang yang berusaha untuk menciptakan dampak positif yang berkelanjutan dalam hidup mereka dan hidup orang lain.
Ibnu Qudamah, menyatakan bahwa orang yang paling bahagia adalah mereka yang “berhenti nafasnya tapi tidak berhenti pahalanya.”
Hal ini menunjukkan bahwa kebahagiaan sejati tidak hanya terkait dengan kenikmatan dunia semata, tetapi juga dengan akumulasi amal baik yang terus berlanjut bahkan setelah seseorang meninggal.
Pandangan ini juga ditemukan dalam sebuah hadis diriwayatkan oleh Imam Muslim, dikutip dari kitab Syarah Riyadhus Shalihin Jilid 3 oleh Imam an-Nawawi, dari Abu Hurairah r.a., ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Apabila anak adam (manusia) telah meninggal dunia, maka terputuslah amalnya darinya, kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah (sedekah yang pahalanya terus mengalir), ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang selalu mendoakannya.” (HR Muslim)
Siapakah Manusia Yang Paling Bahagia?
Orang yang paling bahagia, dalam perspektif Islam, adalah mereka yang memberikan sedekah jariyah, atau amal kebaikan yang berlanjut memberi manfaat kepada orang lain setelah mereka pergi. Sedekah jariyah bisa berupa sumbangan untuk pembangunan masjid, sekolah, rumah sakit, atau proyek kemanusiaan lainnya yang terus memberikan manfaat bagi masyarakat.
Selain itu, ilmu yang bermanfaat juga menjadi sumber kebahagiaan. Orang yang menyebarkan pengetahuan yang bermanfaat, mengajar, atau menyumbangkan ilmu kepada generasi berikutnya akan terus merasakan kebahagiaan melalui pengaruh positif yang mereka tinggalkan di dunia.
Anak saleh yang selalu mendoakan orang yang telah meninggal juga memiliki peran penting dalam pemeliharaan kebahagiaan. Doa anak yang saleh adalah sumber penghiburan dan berkat bagi orang yang telah pergi.
Maka dapat disimpulkan bahwa manusia yang paling bahagia adalah mereka yang tidak hanya mengejar kebahagiaan pribadi, tetapi juga berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat dan manusia lainnya. Mereka yang meninggalkan jejak positif, baik dalam bentuk sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang mendoakan mereka, akan merasakan kebahagiaan yang berlanjut bahkan setelah mereka tiada. Dengan demikian, kebahagiaan yang ia rasapun tidak hanya terbatas pada dunia ini saja, tetapi juga menjadi investasi untuk kebahagiaan nya di akhirat kelak.
Penerbit Jabal Spesialis Menerbitkan Al Quran Sejak Tahun 2004
Harga bisa berubah sewaktu-waktu. Informasi dan Pemesanan pemesanan silahkan klik “Chat Via WhatsApp” di bawah ini.
Untuk cek ketersedian stock produk di penerbitjabal.com jangan sungkan untuk bertanya kepada admin kami. // Artikel Siapakah Manusia Yang Paling Bahagia
Penerbit Al Quran, Hikmah Dan Doa Nabi Sulaiman — Nabi Sulaiman as adalah anak dari Nabi Daud as dan merupakan salah satu dari para nabi yang diutus oleh Allah SWT.
Nabi Sulaiman dikenal dengan kebijaksanaan, keadilan, dan kemampuan uniknya untuk berbicara dengan makhluk-makhluk lain, termasuk binatang dan jin.
Keajaiban utama dalam kehidupan Nabi Sulaiman adalah saat dia meminta kepada Allah SWT sebuah kerajaan yang tak tertandingi oleh siapa pun. Allah SWT memenuhi permintaannya dan memberinya kekuasaan atas seluruh makhluk, baik manusia maupun jin.
Lantas, apa Doa yang senantiasa dibaca oleh Nabi Sulaiman AS yang dapat kita panjatkan kepada Allah SWT?
Artinya: “Maka dia (Sulaiman) tersenyum lalu tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa, “Ya Tuhanku, anugerahkanlah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku mengerjakan kebajikan yang Engkau ridai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.” (QS. An-Naml: 19)
Dari doa tersebut, mencerminkan kebijaksanaan dan keinginan Nabi Sulaiman AS untuk meminta kepada Allah SWT agar diberikan hukum yang adil dan bergabung dengan orang-orang yang saleh.
Ini menunjukkan tekadnya untuk menjalankan pemerintahannya dengan adil dan berusaha selalu berada di antara orang-orang yang taat kepada Allah SWT.
Hikmah dari Doa Nabi Sulaiman AS
Nabi Sulaiman AS tidak hanya meminta kekuasaan atau kekayaan, tetapi dia meminta agar diberikan hukum yang adil dan bergabung dengan orang-orang yang saleh. Ini adalah pengingat bahwa dalam doa kita sehari-hari, kita sebaiknya meminta yang baik dan yang bermanfaat bagi diri kita dan orang lain.
Bukan hanya itu, doa Nabi Sulaiman AS pun mencerminkan ketaatannya kepada Allah SWT. Dia menyadari bahwa kekuasaan dan kebijaksanaan sejati datang dari Allah SWT, dan dia selalu berusaha untuk berada di antara orang-orang yang saleh.
Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah, maka baginya satu kebaikan. Satu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan alif laam miim itu satu huruf, tetapi aliif itu satu huruf, laam itu satu huruf, dan miim itu satu huruf.” (HR. Tirmidzi, no. 2910. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan sahih). [HR. Tirmidzi, no. 2910. Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilaly mengatakan bahwa sanad hadits ini sahih].
Faedah hadits
Luasnya rahmat dan karunia Allah karena pahala seorang muslim ketika beramal dilipatgandakan.
Hadits ini memotivasi agar menambah kebaikan dan semangat membaca Al-Quran.
Huruf itu berbeda dengan kata. Pahala membaca Al-Quran itu dihitung per huruf, bukan per kata.
Penerbit Jabal Spesialis Menerbitkan Al Quran Sejak Tahun 2004
Informasi dan Pemesanan pemesanan silahkan klik “Chat Via WhatsApp” di bawah ini. // Artikel Satu Huruf yang Dibaca dari Al Quran Dibalas Sepuluh Kebaikan
Untuk cek ketersedian stock produk di penerbitjabal.com jangan sungkan untuk bertanya kepada admin kami.
Penerbit Al Quran, Rahasia Mendapat Berkah Rezeki — Sedekah adalah salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam agama Islam. Tidak hanya sebagai bentuk ibadah, sedekah juga memiliki kekuatan luar biasa dalam mendatangkan berkah dan kebaikan dalam kehidupan kita.
Seringkali kita terjebak dalam perangkap menghitung-hitung ketika memberikan sedekah, tanpa menyadari bahwa menghitung-hitung sedekah dapat mengurangi nilai spiritual dari amalan tersebut.
Dalam Hadits Riwayat Bukhari Rasulullah SAW bersabda:
“Berinfaklah dan jangan menghitung-hitung, niscaya Allah akan menghitung-hitung rizki-Nya padamu. Dan jangan kamu menahan-nahan, niscaya Allah akan menahan-nahan rezeki-Nya padamu.”
Sabda Rasulullah SAW ini mengandung pesan yang dalam tentang bagaimana kita seharusnya mendekati amalan sedekah.
Menghitung-hitung sedekah seringkali berarti kita hanya memberikan sedekah dengan perhitungan yang matematis. Kita mungkin berpikir:
“Saya hanya bisa memberikan sekian persen dari pendapatan saya,” atau “Saya akan memberikan sedekah asalkan saya mendapatkan imbalan tertentu dalam hidup ini.”
Sikap seperti ini dapat membuat sedekah kita menjadi sekadar rutinitas tanpa makna yang mendalam.
Allah mengajarkan kita untuk berinfak tanpa menghitung, artinya memberikan dengan tulus ikhlas tanpa mengharapkan sesuatu dalam balikannya. Ketika kita memberikan sedekah dengan tulus, itu adalah bentuk kepercayaan kita kepada Allah yang Maha Pemberi. Kita yakin bahwa Allah akan membalas dengan lebih baik daripada yang kita berikan.
Selain itu, kita juga dilarang menahan-nahan rizki kita. Ini berarti kita tidak boleh pelit atau kikir dalam memberikan sedekah. Kita harus bersedia berbagi dengan orang-orang yang membutuhkan, tanpa merasa rugi atau kehilangan.
Ketika kita menerapkan prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari, kita akan merasakan berkah yang luar biasa. Rizki kita akan datang dalam berbagai bentuk, termasuk dalam bentuk kebahagiaan, kesejahteraan, dan ketentraman hati. Allah akan menghitung-hitung berlipat ganda rizki-Nya kepada kita sebagai hadiah atas kebaikan dan ketulusan kita.
Jadi, mari tinggalkan sikap menghitung-hitung saat memberikan sedekah. Berinfaklah dengan tulus, dan biarkan Allah yang mengatur segalanya. Dengan demikian, kita akan merasakan berkah rizki yang melimpah dan mendalam dalam hidup kita, serta mendekatkan diri kepada Allah dalam keikhlasan amalan.
Hal ini tercermin dalam kutipan bijak dari Syaikh Muhammad Utsaimin yang mengatakan:
“Akan kamu temui bahwa orang yang paling kuat imannya kepada Allah dan paling yakin pada ganti yang bakal Allah berikan (bagi yang berinfak); ialah mereka yang paling rajin bersedekah.”
Pesan ini mengingatkan kita akan pentingnya motivasi sedekah dalam kehidupan sehari-hari.
Sedekah bukan hanya tindakan memberi harta, tetapi juga tindakan memberi kasih sayang, waktu, atau bahkan kata-kata penyemangat. Ini adalah manifestasi cinta dan kepedulian terhadap sesama. Ketika kita memberi dengan ikhlas, kita berpartisipasi dalam meningkatkan kesejahteraan bersama dan menciptakan ikatan sosial yang kuat.
Salah satu motivasi utama bersedekah adalah kepercayaan pada Allah. Dalam Islam, sedekah dipandang sebagai bentuk pengabdian kepada Sang Pencipta. Ketika kita memberi, kita melepaskan cinta kita kepada harta duniawi dan mengungkapkan keyakinan bahwa Allah akan memberikan ganti yang lebih baik. Hal ini dapat menguatkan iman kita dan menghubungkan kita secara lebih dalam dengan Allah SWT.
Selain itu, sedekah juga memiliki kekuatan untuk membersihkan jiwa. Ketika kita memberi tanpa mengharapkan imbalan, kita membersihkan hati dari sifat-sifat negatif seperti keserakahan dan sifat egois. Ini membantu kita menjadi lebih baik sebagai individu dan lebih mendekatkan diri pada Allah.
Sebagai motivasi, sedekah juga berkaitan dengan rasa syukur. Ketika kita memberi kepada mereka yang membutuhkan, kita menghargai nikmat-nikmat yang Allah berikan kepada kita. Ini membantu kita menghindari mengeluh tentang kekurangan kita sendiri dan melihat hidup dengan perspektif yang lebih positif.
Selain itu, sedekah juga membuka pintu-pintu rezeki yang tidak terduga. Allah telah menjanjikan bahwa setiap harta yang kita keluarkan sebagai sedekah akan digantikan-Nya dengan yang lebih baik. Oleh karena itu, kita tidak pernah kekurangan dengan memberi. Motivasi ini mengingatkan kita bahwa Allah adalah Ar-Razzaq, Pemberi Rezeki, dan bahwa Dia akan selalu menjaga kita.
Sedekah adalah tentang merasakan kebahagiaan dan kepuasan dalam memberi. Ketika kita membantu orang lain, kita merasakan kepuasan batin yang tidak dapat diukur dengan harta materi. Kebahagiaan ini adalah hadiah yang Allah berikan kepada kita sebagai balasan atas tindakan baik kita.
Maka bisa disimpulkan bahwa sedekah adalah tindakan mulia yang dianjurkan dalam Islam. Motivasi sedekah didorong oleh kepercayaan pada Allah, cinta kepada sesama, dan rasa syukur. Melalui sedekah, kita tidak hanya membantu mereka yang membutuhkan tetapi juga memperkuat iman kita dan merasakan kebahagiaan yang mendalam. Oleh karena itu, mari kita terus bersemangat dalam berbuat baik dan bersedekah, karena dalam memberi, kita menerima banyak berkat dari Allah.
Dalam tulisan ini, amila akan mengupas tentang berbagai manfaat dari berwakaf yang dapat memberikan dampak positif bagi semua pihak.
1. Edukasi dan Penelitian Lebih Lanjut
Berwakaf dalam bidang pendidikan dan penelitian telah menjadi motor penggerak dalam mendorong peningkatan kualitas ilmu pengetahuan.
Melalui wakaf, banyak lembaga pendidikan dan penelitian yang dapat memperoleh dana yang stabil untuk mengembangkan kurikulum inovatif, membangun fasilitas modern, dan memberikan beasiswa bagi para mahasiswa berprestasi.
Ini tidak hanya memberikan akses pendidikan yang lebih baik bagi generasi mendatang, tetapi juga berkontribusi terhadap kemajuan ilmu pengetahuan.
2. Peningkatan Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial
Berwakaf juga memiliki potensi besar dalam mendukung sektor kesehatan dan kesejahteraan sosial. Rumah sakit, pusat kesehatan, dan lembaga medis lainnya dapat mendapatkan dana dari wakaf untuk mengembangkan fasilitas medis yang lebih canggih, mengadakan program kesehatan masyarakat, serta memberikan pelayanan kesehatan kepada mereka yang membutuhkan. Hal ini berdampak langsung pada peningkatan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.
3. Pembangunan Infrastruktur Sosial dan Ekonomi
Wakaf juga dapat dimanfaatkan untuk mendukung pembangunan infrastruktur sosial dan ekonomi. Dengan dana dari wakaf, proyek-proyek seperti pembangunan jalan, jembatan, air bersih, dan sanitasi dapat dijalankan untuk meningkatkan aksesibilitas dan kualitas hidup di daerah-daerah yang kurang berkembang. Ini berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan.
4. Pemberdayaan Masyarakat
Berwakaf dapat menjadi alat pemberdayaan masyarakat dengan memberikan pelatihan, dukungan usaha mikro, serta program-program pelatihan keterampilan. Ini membantu masyarakat dalam mengembangkan potensi mereka dan meningkatkan taraf hidup mereka sendiri. Dengan cara ini, berwakaf tidak hanya memberikan bantuan finansial, tetapi juga memberikan kemampuan untuk masyarakat untuk mandiri secara ekonomi.
5. Penanggulangan Bencana dan Kemanusiaan
Dalam situasi bencana alam atau kemanusiaan, wakaf dapat menjadi sumber dana yang cepat dan efektif untuk memberikan bantuan kepada mereka yang terdampak. Lembaga-lembaga kemanusiaan dan yayasan dapat menggunakan dana wakaf untuk memberikan bantuan makanan, perlengkapan, tempat tinggal sementara, serta layanan kesehatan yang diperlukan.
Kesimpulannya, berwakaf memiliki berbagai manfaat yang melampaui dimensi spiritual. Dari pendidikan hingga kesehatan, dari pembangunan infrastruktur hingga pemberdayaan masyarakat, dan dari penanggulangan bencana hingga dukungan kemanusiaan, wakaf memiliki potensi besar dalam memberikan dampak positif yang luas bagi masyarakat dan kemanusiaan secara keseluruhan. Semakin banyak individu dan lembaga yang berpartisipasi dalam berwakaf, semakin besar pula kontribusi positif yang dapat diberikan kepada masyarakat dan dunia pada umumnya.
Penerbit Quran, Peran Wakaf Al Quran Dalam Meningkatkan Penyebaran Ilmu — Wakaf Al Quran merupakan salah satu bentuk wakaf yang khusus ditujukan untuk memajukan ilmu pengetahuan, serta memperluas akses terhadap Al-Quran dan kebaikan-kebaikan lainnya dalam masyarakat Muslim.
Peran Wakaf Al Quran Dalam Meningkatkan Penyebaran Ilmu
Dengan mengalokasikan sebagian harta untuk wakaf Quran, umat Muslim dapat berkontribusi secara berkelanjutan dalam upaya penyebaran ilmu dan kemaslahatan bagi sesama.
Dari Abu Hurairah ra. dia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barangsiapa menghidupkan satu ilmu dari ilmu-ilmu agama, maka akan menjadi pahala bagi dirinya dan orang yang mengamalkannya, tanpa mengurangi sedikit pun dari pahala orang yang mengamalkannya.” (HR. Muslim)
Meningkatkan Pendidikan Islam
Wakaf Al-Quran juga berperan dalam meningkatkan pendidikan Islam. Lembaga pendidikan seperti madrasah, pesantren, dan institusi keagamaan lainnya dapat memanfaatkan dana wakaf ini untuk menyediakan fasilitas belajar yang memadai, buku-buku ilmiah, dan menyambut para pengajar dan guru berkualitas.
Selain itu, wakaf Al-Quran juga dapat digunakan untuk membiayai beasiswa bagi siswa berbakat yang kurang mampu secara finansial, sehingga mereka dapat meneruskan studi ke tingkat yang lebih tinggi dan menjadi agen perubahan dalam masyarakat.
Dari Abu Hurairah ra. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barangsiapa yang membantu saudaranya dalam suatu kebutuhan, maka Allah akan membantu keperluannya pada hari kiamat.” (HR. Muslim)
Wakaf Al-Quran memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan penyebaran ilmu dan kebajikan dalam masyarakat Muslim. Dengan mengalokasikan sebagian harta untuk wakaf Al-Quran, umat Muslim dapat memberikan kontribusi yang berkelanjutan dalam penyebaran Al-Quran, pendidikan Islam, pelayanan sosial, riset keislaman, dan upaya kemaslahatan bagi sesama.
Dengan mengikuti tuntunan Rasulullah ﷺ dan menanamkan semangat berbagi dalam hati, kita dapat menjadikan wakaf Al-Quran sebagai sarana untuk meraih pahala abadi dan manfaat yang berkesinambungan di dunia dan akhirat.
Penerbit Al Quran, Keutamaan Sedekah Di Waktu Sempit — Sedekah adalah salah satu amalan yang dicintai oleh Allah, memiliki berbagai keutamaan yang dijelaskan baik dalam Al-Qur’an maupun hadits Nabi Muhammad SAW.
Meskipun amalan ini lebih mudah dilakukan bagi mereka yang memiliki kekayaan berlimpah, tetapi bagaimana jika seseorang dalam kondisi sempit, apakah masih mampu bersedekah?
Allah Ta’ala berfirman : “(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS. Ali Imran ayat 134)
Sedekah adalah tindakan memberikan sebagian harta kepada yang membutuhkan. Hukumnya dalam Islam adalah sunnah, dan banyak hadits yang menunjukkan keutamaan sedekah.
Salah satu ayat yang juga banyak kita ketahui adalah dari Surah Al-Baqarah ayat 261 yang menyatakan bahwa Allah akan melipatgandakan pahala bagi mereka yang bersedekah di jalan-Nya.
Ayat tersebut menyiratkan bahwa pahala sedekah bisa berlipat-lipat, bahkan hingga tujuh ratus kali lipat.
Keutamaan Sedekah Di Waktu Sempit
Keutamaan-keutamaan bersedekah antara lain:
Menghapus Dosa dan Meringankan Sakaratul Maut: Sedekah bisa menghapus dosa-dosa masa lalu, dan dalam saat-saat sakaratul maut, amalan ini dapat memberikan kenyamanan dan meredakan kesakitan.
Tidak Mengurangi Rezeki: Bersedekah tidak akan mengurangi rezeki seseorang, bahkan bisa menambahnya. Rasulullah SAW telah mengatakan bahwa sedekah tidak akan mengurangi harta.
Ganjaran Berlipat: Allah akan melipatgandakan pahala bagi mereka yang bersedekah, seperti yang dijelaskan dalam Surah Al-Baqarah ayat 261 dan Surah Saba ayat 39.
Malaikat Mendoakan: Ketika seseorang bersedekah, malaikat akan mendoakan baik untuk mereka yang bersedekah maupun untuk yang tidak. Hal ini membawa kebaikan dan menjauhkan siksa.
Keselamatan di Hari Akhir: Kisah nyata tentang seorang wanita miskin yang memberikan sedekah dengan tulus dan mengorbankan dirinya, menggambarkan bagaimana sedekah dapat membawa seseorang menuju surga.
Namun, siapa yang sebaiknya mendapatkan sedekah? Meskipun tidak ada urutan pasti seperti dalam zakat, Rasulullah menganjurkan untuk memberikan sedekah kepada kerabat dan sanak saudara terlebih dahulu. Sedekah juga adalah amalan yang meringankan, dan meskipun tidak ada dosa dalam tidak melakukannya, sedekah diwaktu sempit dapat menjadi ciri orang yang bertaqwa.
Ketika seseorang bersedekah, ia tidak hanya memberi manfaat kepada yang menerima sedekah, tetapi juga memperoleh keutamaan dan pahala dari Allah. Oleh karena itu, sedekah haruslah menjadi bagian integral dalam kehidupan seorang Muslim, baik dalam keadaan lapang maupun sempit.
Penerbit Al Quran, Inilah Tiga Perkara Yang Harus Selalu Ada Dalam Hidup — Apakah Anda pernah merasa terjebak dalam kehidupan yang penuh dengan tekanan, tantangan, dan ketidakpastian? Saat kita berjalan melalui lorong yang berliku-liku ini, terdapat tiga perkara yang selalu harus ada dalam hidup.
Inilah Tiga Perkara Yang Harus Selalu Ada Dalam Hidup
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi makna dan pentingnya ketiga elemen tersebut, serta bagaimana kehadiran mereka dapat memberikan arti yang mendalam dan keberkahan dalam kehidupan kita.
Doa sebagai Keberkahan
Dalam menjalani kehidupan, terdapat tiga perkara yang sangat penting untuk senantiasa hadir dalam hidup kita. Doa, sabar, dan tawakal adalah tiga elemen yang tak terpisahkan dan dapat memberikan makna serta keberkahan dalam setiap perjalanan hidup.
Doa adalah komunikasi langsung kita dengan Sang Pencipta. Dalam doa, kita mengungkapkan kebutuhan, harapan, dan ketakutan kepada-Nya. Doa adalah sarana yang memperkuat ikatan kita dengan Tuhan dan membawa ketenangan serta kekuatan saat menghadapi tantangan hidup. Dalam kehidupan yang penuh dengan ketidakpastian, doa memberikan harapan dan keyakinan bahwa kita tidak pernah sendirian.
Sabar sebagai Benteng Ketenangan
Sabar merupakan sikap yang sangat penting dalam menghadapi cobaan dan kesulitan hidup. Dalam situasi yang sulit, sabar menjadi benteng ketenangan yang menjaga pikiran dan hati agar tetap stabil. Dengan sabar, kita belajar mengendalikan emosi dan menjaga kesabaran dalam mencapai tujuan.
Sabar juga melibatkan kemampuan untuk menerima dan menghadapi kegagalan, kekecewaan, dan tantangan dengan sikap positif. Dengan bersikap sabar, kita mampu belajar dari setiap pengalaman dan tumbuh menjadi pribadi yang lebih kuat dan bijaksana.
Tawakal sebagai Keyakinan pada Rencana Ilahi
Tawakal adalah keyakinan sepenuh hati bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita adalah hasil dari kehendak Allah SWT. Dengan tawakal, kita melepaskan diri dari kekhawatiran dan kecemasan yang berlebihan, karena kita percaya bahwa Allah selalu mengetahui apa yang terbaik bagi kita.
Tawakal bukan berarti kita pasif atau berhenti berusaha. Namun, tawakal mengajarkan kita untuk melakukan yang terbaik dalam setiap situasi dan kemudian berserah diri pada kehendak-Nya. Ini memberikan kelegaan dan kedamaian batin, karena kita tahu bahwa hasil akhir tidak sepenuhnya tergantung pada usaha kita sendiri, melainkan pada kebijaksanaan dan rahmat Allah.
Penerbit Jabal Spesialis Menerbitkan Al Quran Sejak Tahun 2004
Informasi dan Pemesanan pemesanan silahkan klik “Chat Via WhatsApp” di bawah ini.
Untuk cek ketersedian stock produk di penerbitjabal.com jangan sungkan untuk bertanya kepada admin kami. // Artikel Tiga Perkara Yang Harus Selalu Ada Dalam Hidup
Penerbitjabal.com, Perbanyak Syukur Kurangi Mengeluh – Sebagai manusia biasa yang penuh dengan kekurangan serta jauh dari kata sempurna seringkali kita mengeluh.
Memang wajar rasanya jika kita mengeluh. Namun jika porsinya terlalu banyak, kita haruslah senantiasa mengingat seberapa banyak Allah SWT telah memberikan nikmat yang amat luar biasa kepada kita semua. Jadi, perlu bagi kita untuk bertanya terhadap diri sendiri apakah kita akan terus mengeluh?
Mengeluh pada dasarnya muncul akibat sesuatu hal buruk atau hal yang tidak diinginkan terjadi. Namun, apakah Sahabat sudah bersyukur atas nikmat yang telah Allah SWT berikan? Sudahkah kita menyadari itu semua?
Cobalah sesekali renungkan, betapa banyak, betapa besar nikmat yang hingga kini masih kita rasakan, yang bahkan kita sendiri pun tak akan mampu atau sangup untuk melakukan perhitungan atas nikmat yang telah Allah SWT berikan. // artikel perbanyak syukur kurangi mengeluh
Maka dari itu, perlu untuk kita semua untuk mensyukuri hal tersebut, Tahukah Sahabat Jabal? Jika kita merasa kurang bersyukur terus menerus, maka hal tersebut akan membuat kita tersesat dalam kegelapan duniawi. Sebab, apa yang kita dapatkan atau raih, akan terus terasa kurang dan kita pun tidak menikmatinya.
Allah SWT berfirman:
“Dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.” (QS. Ali ‘imran [3]:145)
Di dalam diri seorang hamba yang kurang bersyukur, maka akan dipenuhi dengan rasa cemas dan gelisah di hatinya.
Sedangkan, Allah SWT sendiri padahal telah menjamin semua hamba-Nya pasti memiliki rezeki serta nikmatnya masing-masing.
Malah yang sering kita temui, bahkan kerap terjadi kepada diri sendiri, bahwa kurang bersyukur tersebut menimbulkan rasa kurang memuji kebesaran Allah SWT. // artikel perbanyak syukur kurangi mengeluh
“Agar engkau lupa bagaimana caranya mengeluh. Siapa yang berkeluh kesah, hidupnya tambah susah. Siapa yang sabar, hatinya longgar…” (Ustaz Abul Aswad Al Bayaty)
Nah, Sahabat, mari kita renungkan sejenak, bahwa betapa banyak dan luar biasanya nikmat yang telah Allah SWT berikan kepada kita semua. Janganlah mengeluh terus percayalah bahwa Allah SWT sang Pencipta Alam Semesta memiliki rencana yang lebih indah daripada rencana kita, manusia biasa.
Semangat terus ya, Sahabat Jabal!
PENERBIT JABAL : Spesialis Menerbitkan Al Quran & Buku Islam Sejak Tahun 2004
Indonesia menjadi salah satu negara yang berpenduduk dengan jumlah muslim terbanyak di dunia. Maka untuk lebih menyebarkan syiar Islam, Al Quran harus dicetak sebanyak mungkin guna mengenalkan Al Quran sebagai panduan hidup bagi umat Islam.
Bagi Anda yang ingin bermitra ataupun ingin membeli produk Al Quran berkualitas terbitan Penerbit Jabal dengan harga murah, silahkan datang ke Jalan Desa Cipadung No 47 Cibiru Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia.
Informasi dan Pemesanan pemesanan silahkan klik “Chat Via WhatsApp” di bawah ini.
Untuk cek ketersedian stock produk di penerbitjabal.com jangan sungkan untuk bertanya kepada admin kami.
PENERBITJABAL.COM, Syafaat Bagi Penghafal Al Quran – Tahukah Sahabat Jabal? Bahwa mukjizat serta keberkahan dari Al Quran sungguh menakjubkan.
Syafaat Bagi Penghafal Al Quran
Tak hanya bagi si pembaca dan penghafalnya saja, mereka yang mengimani dan mengamalkan isi Al Quran pun mendapatkan keuntungan serta manfaatnya. Namun, khusus untuk para penghafal Al Quran, Allah SWT telah memberikan keistimewaan, dan salah satunya dapat memberikan syafaat kepada anggkota keluarganya.
Hal tersebut ini sebagaimana disabdakan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
عَن عَلِيٍ رَضَي اللٌهُ عَنهُ وَ كَرٌمَ اللٌهُ وَجهَة قَالَ رَسُولُ اللٌهِ صَلٌيُ اللٌهُ عَلَيهَ وَسَلَمَ مَن قَرأ القُرانَ فَاستَظهَرَه فَحَلٌ حَلآلَه وَحَرٌمَ حَرَامَهُ اَدخَلَهُ اللٌهُ الجَنٌةَ وَشَفٌعَه فيِ عَشَرةَ مِن اَهلِ بَيِته كُلٌهٌم قَد وَجبت لَهُ النٌارُ.(رواه أحمد والترمذي وقال هذا حديث غريب وحفص بن سليمان الراوي ليس هو بالتقوى يضعف في الحديث ورواه أبن ماجه والدارمي).
Artinya : Dari Ali karramallaahu wajhah, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa membaca Al-Qur’an dan menghafalnya, lalu menghalalkan apa yang dihalalkannya dan mengharamkan apa yang diharamkannya, maka Allah Ta’ala akan memasukannya ke dalam Surga dan Allah menjaminnya untuk memberi syafaat kepada sepuluh orang keluarganya yang kesemuanya telah diwajibkan masuk neraka.” (HR Imam Ahmad dan Tirmidzi)
Dalam Kitab Fadhail Quran karya Syeikh Maulana Zakariyya Al-Kandahlawy dijelaskan, hafizh Quran memiliki keutamaan masuk surga pertama kali. Bahkan seorang hafizh Quran dapat memberi syafaat kepada sepuluh orang yang fasik dan banyak berbuat dosa besar, tetapi tidak untuk kaum musyrikin.
Syafaat seorang hafizh hanya terbatas bagi kaum muslimin yang harus masuk neraka karena dosa-dosa mereka. Karena itu, barangsiapa ingin selamat dari api neraka, sedangkan ia bukan seorang hafizh dan tidak mampu menjadi seorang hafizh, maka sekurang-kurangnya hendaklah ia berusaha menjadikan salah seorang di antara keluarganya atau kerabatnya hafizh Quran. // Artikel Syafaat Bagi Penghafal Al Quran
Namun di samping itu, ia sendiri harus selalu berusaha menjauhi segala dosa sehingga terhindar dari azab. Dalam hadits yang diriwayatkan Imam Thabrani dari Anas ra bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa mengajarkan anaknya membaca Al Quran, maka dosa-dosanya yang akan datang dan yang telah lalu akan diampuni. Dan barangsiapa mengajarkan Al Quran pada anaknya sehingga menjadi Hafizh Quran, maka pada hari Kiamat ia akan dibangkitkan dengan wajah yang bercahaya seperti cahaya bulan purnama, dan dikatakan kepada anaknya: “Mulailah membaca Al Quran!” Ketika anaknya mulai membaca satu ayat Al Quran , maka ayahnya dinaikkan satu derajat, demikian terus ditinggikan derajatnya hingga tamat bacaannya”.
PENERBIT JABAL : Spesialis Menerbitkan Al Quran & Buku Islam Sejak Tahun 2004
Indonesia menjadi salah satu negara yang berpenduduk dengan jumlah muslim terbanyak di dunia. Maka untuk lebih menyebarkan syiar Islam, Al Quran harus dicetak sebanyak mungkin guna mengenalkan Al Quran sebagai panduan hidup bagi umat Islam.
Bagi Anda yang ingin bermitra ataupun ingin membeli produk Al Quran berkualitas terbitan Penerbit Jabal dengan harga murah, silahkan datang ke Jalan Desa Cipadung No 47 Cibiru Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia.
Harga bisa berubah sewaktu-waktu. Informasi dan Pemesanan pemesanan silahkan klik “Chat Via WhatsApp” di bawah ini.
Untuk cek ketersedian stock produk di penerbitjabal.com jangan sungkan untuk bertanya kepada admin kami. // Artikel Syafaat Bagi Penghafal Al Quran
Penerbitjabal.com, Perbedaan Tilawah Dan Qiroah – Mendengar kata Tilawah dan Qiroah, mungkin banyak yang masih merasa bingung dan belum mengerti perbedaannya. Padahal, kedua konsep ini sangat penting dalam memahami Al-Qur’an.
Mengetahui perbedaan Tilawah dan Qiroah adalah hal yang penting bagi setiap Muslim yang ingin memahami dan membudayakan Al-Qur’an dalam hidupnya. Karena dengan memahami perbedaan kedua bentuk membaca ini, kita akan lebih memahami bagaimana membaca Al-Qur’an dengan tepat dan benar.
Tak hanya itu, memahami perbedaan keduanya juga akan membantu kita memahami bagaimana mengaplikasikan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, marilah kita lanjutkan membahas perbedaan Tilawah dan Qiroah dengan lebih mendalam.
Perbedaan Tilawah Dan Qiroah
Perbedaan lain antara Tilawah dan Qiroah adalah cara membacanya. Dalam Tilawah, fokus utama adalah melafalkan Al-Qur’an dengan benar dan baik sesuai tata cara yang ditentukan. Sedangkan dalam Qiroah, fokus utama adalah memperhatikan irama dan nada saat membaca Al-Qur’an. Kedua bentuk membaca ini memiliki teknik dan aturan tersendiri yang harus dipahami dan dilatih agar bisa diterapkan dengan baik. Oleh karena itu, memahami perbedaan keduanya sangat penting bagi setiap Muslim yang ingin memahami dan membudayakan Al-Qur’an dalam hidupnya.
Rekomendasi Al Quran Untuk Belajar Tilawah Dan Qiroah
Menemukan Al-Qur’an terbitan yang tepat dan berkualitas sangat penting bagi setiap Muslim yang ingin memahami dan membudayakan Al-Qur’an dalam hidupnya. Jika Anda sedang mencari Al-Qur’an terbitan yang berkualitas dan terpercaya, maka Penerbit Jabal adalah pilihan yang tepat. Sejak tahun 2004, Penerbit Jabal telah menjadi spesialis dalam menerbitkan Al-Qur’an yang berkualitas dan memenuhi standar tata bahasa Arab.
Kini, Penerbit Jabal mempersembahkan Al-Qur’an terbitan mereka yang cocok untuk membantu Anda dalam mempelajari Tilawah dan Qiroah. Dengan membeli Al-Qur’an terbitan Penerbit Jabal, Anda akan memiliki bahan bacaan yang berkualitas dan memenuhi standar tata bahasa Arab yang dibutuhkan dalam mempelajari Tilawah dan Qiroah.
Harga Al-Qur’an terbitan Penerbit Jabal sangat terjangkau dan dapat dikirim ke seluruh Indonesia. Jangan ragu untuk membeli Al-Qur’an terbitan Penerbit Jabal sekarang juga dan mulai memahami dan membudayakan Al-Qur’an dalam hidup Anda.
Selain itu, bagi Anda yang ingin bermitra ataupun ingin membeli produk terbitan Penerbit Jabal dengan harga murah, silahkan datang ke Jalan Desa Cipadung No 47 Cibiru Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia.
Artikel ini diterbitkan 16 Agustus 2023 Harga bisa berubah sewaktu-waktu. Informasi dan Pemesanan pemesanan silahkan klik “Chat Via WhatsApp” di bawah ini. // ArtikelPerbedaan Tilawah Dan Qiroah
Untuk cek ketersedian stock produk di penerbitjabal.com jangan sungkan untuk bertanya kepada admin kami.
Penerbit Alquran, Pentingnya Sedekah Subuh — Sedekah subuh adalah tindakan mulia yang dilakukan oleh banyak umat muslim pada waktu subuh, atau menjelang matahari terbit.
Tindakan ini memiliki makna mendalam dan penting dalam kehidupan sehari-hari, serta memberikan berbagai manfaat spiritual dan sosial bagi individu maupun masyarakat secara keseluruhan.
Dalam tulisan ini, kita akan menjelajahi mengapa sedekah subuh begitu penting dan bagaimana tindakan ini dapat membawa berkah serta keberkahan dalam hidup kita.
1. Ketaatan kepada Allah
Sedekah subuh adalah salah satu bentuk ketaatan kepada Allah. Melakukan sedekah pada waktu subuh menunjukkan komitmen dan kecintaan kepada-Nya. Ini adalah tanda bahwa sejak pagi hari, kita sudah memberikan perhatian kepada hubungan kita dengan Sang Pencipta. Dengan melibatkan diri dalam tindakan ini, kita mengakui bahwa segala yang kita miliki sebenarnya adalah titipan dari-Nya, dan kita bersedia berbagi dengan sesama sebagai bentuk rasa syukur.
2. Membersihkan Harta dan Jiwa
Sedekah subuh juga memiliki makna membersihkan harta dan jiwa kita. Pada saat-saat awal pagi, ketika masih banyak orang yang belum bangun, kita dapat memilih untuk berbagi sebagian dari harta kita kepada yang membutuhkan. Ini adalah tindakan membersihkan harta dari sifat kikir dan materialisme. Selain itu, sedekah subuh juga dapat membantu membersihkan jiwa dari sifat egois dan mendorong kita untuk lebih peduli terhadap kebutuhan sesama.
3. Mendatangkan Berkah
Salah satu aspek penting dari sedekah subuh adalah janji berkah yang terkait dengannya. Rasulullah Muhammad ﷺ bersabda,
“Sedekah subuh adalah pemberian Allah kepada hamba-Nya yang bersedekah dalam bentuk sesuatu yang berkah di dalamnya.” (HR. At-Tirmidzi)
Berkah yang dijanjikan ini tidak hanya berupa berkah materi, tetapi juga berkah spiritual dan keberuntungan dalam segala aspek kehidupan.
4. Memberi Dampak Sosial Positif
Sedekah subuh juga memiliki dampak sosial yang positif. Tindakan ini dapat membantu mereka yang kurang beruntung dan membutuhkan. Dalam masyarakat di mana kesenjangan ekonomi sering terjadi, sedekah subuh menjadi sarana untuk mengurangi ketidaksetaraan dan membantu mengatasi masalah kemiskinan. Dengan berbagi pada saat-saat awal pagi, kita dapat memberikan harapan dan bantuan kepada mereka yang membutuhkan, memperkuat ikatan sosial, dan menciptakan lingkungan yang lebih peduli.
5. Mengasah Kedisiplinan Diri
Melakukan sedekah subuh juga melibatkan komitmen dan disiplin diri. Kita harus bangun lebih awal untuk menunaikan shalat subuh, dan dalam kesempatan ini, kita juga dapat melakukan sedekah. Ini mengajarkan kita pentingnya pengaturan waktu, mengasah disiplin diri, dan menghargai setiap momen berharga yang Allah anugerahkan kepada kita.
6. Membentuk Sikap Kedermawanan
Sedekah subuh adalah salah satu cara untuk membentuk sikap kedermawanan yang lebih baik. Dengan melakukan sedekah secara teratur, kita dapat melatih diri untuk lebih peka terhadap kebutuhan orang lain dan menjadi pribadi yang lebih dermawan. Sikap kedermawanan ini akan tercermin dalam berbagai aspek kehidupan, tidak hanya dalam urusan materi, tetapi juga dalam memberikan perhatian, waktu, dan bantuan kepada sesama.
Penerbit Jabal Spesialis Menerbitkan Al Quran Sejak Tahun 2004
Artikel ini diterbitkan 10 Agustus 2023 Harga bisa berubah sewaktu-waktu. Informasi dan Pemesanan pemesanan silahkan klik “Chat Via WhatsApp” di bawah ini.
Untuk cek ketersedian stock produk di penerbitjabal.com jangan sungkan untuk bertanya kepada admin kami. // Artikel Pentingnya Sedekah Subuh
Penerbit Alquran, Iman Akan Terlihat Pengaruhnya, Ketika Kuatnya Ujian Datang Menghampiri Hidup — Iman adalah inti dari kepercayaan dan keyakinan kita sebagai umat manusia.
Iman Akan Terlihat Pengaruhnya, Ketika Kuatnya Ujian Datang Menghampiri Hidup
Ketika iman kita semakin kuat, pengaruhnya akan tercermin dalam cara kita menjalani kehidupan, terutama saat menghadapi ujian dan cobaan. Bukti sejarah dan pengalaman pribadi menunjukkan bahwa semakin kuat iman seseorang, semakin besar pula ujian yang dia hadapi. Fenomena ini dapat dijelaskan melalui dalil atau hadits yang menjadi landasan bagi keyakinan ini.
Salah satu hadits yang berkaitan adalah hadits riwayat Imam Ahmad, Abu Dawud, dan Tirmidzi dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
Artinya, “Tidaklah seorang muslim mendapatkan rasa lelah, sakit, kegelisahan, kesedihan, bahkan duri yang melukainya, kecuali Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya dengannya.”
Hadits ini menegaskan bahwa ujian dan cobaan yang kita alami dapat menjadi penyucian bagi jiwa kita. Semakin besar ujian yang kita tanggung, semakin banyak pula dosa yang dihapus oleh Allah sebagai balasannya. Inilah salah satu hikmah dari ujian yang kita hadapi ketika iman kita kuat, yaitu kesempatan untuk membersihkan diri dari dosa-dosa kita.
Namun, saat menghadapi ujian yang berat, kita perlu menghadapinya dengan ketabahan dan keteguhan iman. Allah berfirman dalam Surah Al-Baqarah [2:286]:
Artinya, “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”
Allah memberikan ujian sesuai dengan kapasitas kekuatan iman kita. Semakin kuat iman kita, semakin besar pula ujian yang Allah percayakan kepada kita. Ini sekaligus menjadi bukti bahwa Allah mempercayai kemampuan kita untuk melewati ujian tersebut dengan bantuan-Nya.
Dalam menghadapi ujian hidup, kita harus senantiasa memperkuat iman dan memohon pertolongan kepada Allah. Dengan kesabaran, keyakinan, dan keteguhan hati, kita dapat menghadapi dan melewati ujian-ujian tersebut dengan baik. Jika kita mampu menjalani ujian dengan iman yang kuat, bukan hanya kesulitan yang akan kita atasi, tetapi juga semakin mendekatkan diri kita pada Allah dan meningkatkan derajat spiritual kita.
Penerbit Jabal Spesialis Menerbitkan Al Quran Sejak Tahun 2004
Artikel ini diterbitkan 8 Agustus 2023 Harga bisa berubah sewaktu-waktu. Informasi dan Pemesanan pemesanan silahkan klik “Chat Via WhatsApp” di bawah ini.
Untuk cek ketersedian stock produk di penerbitjabal.com jangan sungkan untuk bertanya kepada admin kami. // Artikel Iman Akan Terlihat Pengaruhnya
Penerbit Al Quran , Bacaan Dzikir Setelah Shalat Fardhu Menurut Anjuran Rasulullah SAW — Sahabat Jabal, doa setelah sholat fardhu dapat diamalkan rutin setiap hari. Selain mendapatkan keberkahan, mengamalkan doa setelah sholat fardhu juga termasuk anjuran Rasulullah SAW kepada umat muslim.
Bacaan Dzikir Setelah Shalat Fardhu Menurut Anjuran Rasulullah
Dengan mengamalkan doa setelah sholat fardhu setiap harinya adalah bentuk berserah diri kepada Allah SWT. Berdoa merupakan cara lain untuk berkomunikasi dengan Allah SWT, apalagi berdoanya dengan khusyuk dan khidmat maka doa kita akan didengar. Berikut urutannya!
1. Membaca Istighfar
Sebelum berdoa, dianjurkan untuk membaca istighfar sebanyak tiga kali setelah selesai salat:
Astaghfirullah hal’adzim, aladzi laailaha illahuwal khayyul qoyyuumu wa atuubu ilaiih
2. Dilanjutkan dengan bacaan dzikir seperti berikut:
Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyum. Laa ta’khudzuhuu sinatuw wa laa naum. Lahuu maa fis samaawaati wa maa fil ardh. Man dzal ladzii yasyfa’u ‘indahuu illaa bi idznih. Ya’lamu maa bayna aidiihim wa maa khalfahum. Wa laa yuhiithuuna bi syai-im min ‘ilmihii illaa bimaa syaa-a. Wasi’a kursiyyuhus samaawaati wal ardh walaa ya-uuduhuu hifzhuhumaa Wahuwal ‘aliyyul ‘azhiim.
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Dengan puji yang sebanding dengan nikmat-Nya dan menjamin tambahannya. Ya Allah Tuhan Kami, bagi-Mu segala puji dan segala apa yang patut atas keluhuran DzatMu dan Keagungan kekuasaanMu. “Ya Allah! Limpahkanlah rahmat dan salam atas junjungan kita Nabi Muhammad dan sanak keluarganya.
Ya Allah terima salat kami, puasa kami, ruku kami, sujud kami, duduk rebah kami, khusyu’ kami, pengabdian kami, dan sempurnakanlah apa yang kami lakukan selama salat ya Allah. Tuhan seru sekalian alam.
Ya Allah, Kami telah aniaya terhadap diri kami sendiri, karena itu ya Allah jika tidak dengan limpahan ampunan-Mu dan rahmat-Mu niscaya kami akan jadi orang yang sesat. Ya Allah Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan atas diri kami beban yang berat sebagaimana yang pernah Engkau bebankan kepada orang yang terdahulu dari kami. Ya Allah Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan atas diri kami apa yang di luar kesanggupan kami. Ampunilah dan limpahkanlah rahmat ampunan terhadap diri kami ya Allah. Ya Allah Tuhan kami, berilah kami pertolongan untuk melawan orang yang tidak suka kepada agamaMu.
Ya Allah Tuhan kami, janganlah engkau sesatkan hati kami sesudah mendapat petunjuk, berilah kami karunia. Engkaulah yang maha Pemurah.
Ya Allah Ya Tuhan kami, ampunilah dosa kami dan dosa dosa orang tua kami, dan bagi semua orang Islam laki-laki dan perempuan, orang orang mukmin laki-laki dan perempuan. Sesungguhnya Engkau dzat Yang Maha Kuasa atas segala-galanya.
Maha suci Engkau, Tuhan segala kemuliaan. Suci dari segala apa yang dikatakan oleh orang-orang kafir. Semoga kesejahteraan atas para Rasul dan segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam.”
Imam Ibnul Qayyim (2004) dalam kitabnya, Al-Wabil Ash-Shayyib Minal Kalim Ath-Thayyib menyatakan bahwa manfaat berdzikir dan doa bisa mencapai seratus lebih. Berikut adalah lima manfaat yang dapat diperoleh umat muslim, antara lain:
1. Sumber keberuntungan di dunia dan di akhirat.
2. Penenang jiwa dan penguat hati.
3. Orang yang rutin berdzikir senantiasa mendapatkan ampunan dan kebaikan dari Allah SWT.
Penerbit Jabal Spesialis Menerbitkan Al Quran Sejak Tahun 2004
Artikel ini diterbitkan 28 Juli 2023 Harga bisa berubah sewaktu-waktu. Informasi dan Pemesanan pemesanan silahkan klik “Chat Via WhatsApp” di bawah ini.
Untuk cek ketersedian stock produk di penerbitjabal.com jangan sungkan untuk bertanya kepada admin kami. // Artikel Bacaan Dzikir Setelah Shalat Fardhu
Penerbit Al Quran, Surat Ali Imran 26-27 — Tahukah Sahabat Jabal? Surat Ali Imran ayat 26-27 mengandung bacaan doa agar diberi kemampuan dalam membayar utang. Hal ini sebagaimana yang diriwayatkan dalam salah satu sabda Rasulullah SAW.
Surat Ali Imran 26-27, Doa Agar Mampu Membayar Hutang
Surat yang tergolong surat Madaniyah ini berjumlah 200 ayat dan mengangkat kisah keluarga Ali Imran. Surat ini mengisahkan keluarga Ali Imran yang mempunyai anak perempuan bernama Maryam. Maryam ini sendiri merupakan sosok wanita mulia sekaligus ibunda dari Nabi Isa AS.
Melansir dari Asbabun Nuzul: Sebab-sebab Turunnya Ayat Al Quran yang ditulis oleh Imam As-Suyuthi, Ibnu Ishaq pernah bercerita kepada Muhammad bin Sahal bin Abi Umamah tentang asbabun nuzul atau sebab turun dari surat ini.
Ia berkata:
“Ketika penduduk Najran datang kepada Rasulullah SAW menanyakan tentang Isa bin Maryam, turun pada mereka ayat awal dari surat Ali Imran hingga ayat delapan puluhan.” (HR Al Baihaqi, Kitab Dalail An Nubuwwah).
Selain itu, salah satu kandungannya pada ayat 26-27 ternyata juga mengandung bacaan doa yang dapat dipanjatkan untuk memohon kepada Allah SWT agar diberi kemampuan untuk membayar utang. Berikut bacaan lengkapnya,
26. Qulillāhumma mālikal-mulki tu`til-mulka man tasyā`u wa tanzi’ul-mulka mim man tasyā`u wa tu’izzu man tasyā`u wa tużillu man tasyā`, biyadikal-khaīr, innaka ‘alā kulli syai`ing qadīr
27. Tụlijul-laila fin-nahāri wa tụlijun-nahāra fil-laili wa tukhrijul-ḥayya minal-mayyiti wa tukhrijul-mayyita minal-ḥayyi wa tarzuqu man tasyā`u bigairi ḥisāb
Artinya: “26. Katakanlah (Muhammad), “Wahai Tuhan pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa pun yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa pun yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.
27. Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Dan Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau berikan rezeki kepada siapa yang Engkau kehendaki tanpa perhitungan.”
Surat Ali Imran 26-27, Doa Agar Mampu Membayar Hutang
Melansir buku Doa Para Nabi oleh Nurul Huda serta Rosul 100 Jejak Peribadi Rasulullah karya Muhd Nasruddin Dasuki, Rasulullah SAW mengajarkan doa untuk diberikan kemampuan membayar utang kepada salah satu sahabatnya. Kala itu, dari kalangan sahabat Muaz RA pernah mengadu pada Rasulullah SAW mengenai utangnya kepada seorang Yahudi. Kemudian, Rasulullah mengajarkannya untuk membaca ayat dalam Al Quran surat Ali Imran ayat 26-27. Hal ini diriwayatkan oleh Al Tabrani dalam salah satu haditsnya.
Untuk metode membacanya, buku tersebut juga menyarankan untuk dibaca sebelum tidur. Meskipun ada doa untuk memohon kemampuan membayar utang, tetap disarankan bagi para pemilik utang untuk berusaha dan ikhtiar sebaik mungkin.
Penerbit Jabal Spesialis Menerbitkan Al Quran Sejak Tahun 2004
Artikel ini diterbitkan 27 Juli 2023 Harga bisa berubah sewaktu-waktu. Informasi dan Pemesanan pemesanan silahkan klik “Chat Via WhatsApp” di bawah ini.
Untuk cek ketersedian stock produk di penerbitjabal.com jangan sungkan untuk bertanya kepada admin kami. // Artikel Surat Ali Imran 26-27
Penerbit Alquran, Sedekah Yang Seperti Ini Bisa Mengantarkanmu Ke Neraka — Sedekah adalah salah satu amal kebajikan yang sangat dianjurkan dalam agama Islam. Dengan memberikan sebagian harta kita kepada orang yang membutuhkan, kita dapat menunjukkan kepedulian dan kasih sayang terhadap sesama.
Sedekah Yang Seperti Ini Bisa Mengantarkanmu Ke Neraka
Penting untuk diingat bahwa sedekah harus dilakukan dengan niat yang tulus dan ikhlas. Jika tidak, sedekah yang seharusnya membawa kebaikan dapat berpotensi mengantarkan seseorang ke neraka.
Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah:
“Sesungguhnya manusia pertama yang akan dihisab pada hari kiamat kelak adalah seseorang yang mati syahid. Setelah itu Allah SWT akan bertanya kepadanya, ‘Apa yang telah kamu lakukan di dunia hai hamba-Ku?’ Orang itu menjawab, ‘Saya berjuang dan berperang demi Engkau ya Allah, hingga saya mati syahid.’ Allah SWT berkata kepadanya, ‘Kamu telah berdusta. Sebenarnya kamu berperang bukan untuk-Ku, melainkan agar kamu disebut sebagai orang yang gagah berani.’ Lalu Allah memerintahkan para malaikat untuk menghisab orang tersebut di hadapan-Nya dan akhirnya ia dicampakkan ke dalam neraka. Giliran orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya kepada orang lain. Setelah dihadapkan kepada Allah, maka orang itu ditanya, ‘Apa yang telah kamu lakukan di dunia hai hamba-Ku?’ Orang itu menjawab, ‘Saya mencari ilmu dan setelah itu mengajarkannya kepada orang lain. Selain itu, saya juga rajin membaca Al-Qur’an.’ Allah SWT berkata kepadanya, ‘Kamu telah berdusta. Sebenarnya kamu mencari ilmu dan mengajarkannya kepada orang lain agar kamu disebut orang alim. Kamu pun membaca Al-Qur’an agar kamu disebut sebagai orang yang pandai membacanya.’ Allah SWT memerintahkan para malaikat-Nya untuk menghisab orang tersebut di hadapan-Nya dan akhirnya ia dicampakkan ke dalam neraka. Kemudian tibalah giliran orang terakhir, yaitu orang yang dikaruniai Allah berbagai macam harta kekayaan. Seperti dua orang sebelumnya, setelah dihadapkan kepada Allah, maka orang itu ditanya, ‘Apa yang telah kamu lakukan di dunia hai hamba-Ku?’ Orang itu menjawab, ‘Sungguh saya selalu menafkahkan harta benda saya di jalan yang Engkau ridhai, ya Allah!’ Allah SWT berkata, ‘Kamu telah berdusta. Sebenarnya kamu menafkahkan harta bendamu itu agar kamu disebut sebagai orang yang dermawan. Kemudian Allah memerintahkan para malaikat-Nya untuk menghisab orang tersebut di hadapan-Nya dan akhirnya ia dicampakkan pula ke dalam neraka.”
Hadits ini menggambarkan situasi di mana tiga orang yang memiliki keutamaan dalam agama, yaitu ahli Qur’an, pejuang, dan dermawan, tetapi mereka tidak mengarahkan amal-amal mereka dengan niat yang benar. Ahli Qur’an membaca Al-Qur’an hanya untuk mendapatkan pujian dari orang lain sebagai orang yang berilmu. Pejuang berperang hanya untuk memperoleh kehormatan dan pujian sebagai pemberani. Dermawan bersedekah hanya untuk mendapatkan pengakuan dan sanjungan sebagai orang dermawan.
Sedekah Yang Seperti Ini Bisa Mengantarkanmu Ke Neraka
Tindakan sedekah yang dilakukan dengan niat yang salah seperti ini bisa mengantarkan seseorang ke neraka. Meskipun mereka telah mendapatkan pujian dan penghormatan di dunia, keikhlasan dan tujuan sebenarnya dari sedekah tersebut telah hilang. Sedekah yang seharusnya menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan membantu sesama, malah digunakan sebagai alat untuk memuaskan ego dan mendapatkan reputasi di dunia. Adapun hal lainnya yang dapat menyebabkan sedekah yang ditunaikan menjadi pengantar ke neraka, yaitu sedekah yang ditunaikan dari harta yang mengandung dosa.
Dalam Islam, sedekah merupakan amal kebajikan yang sangat dianjurkan, tetapi penting untuk menjaga niat yang ikhlas saat melakukannya. Jika sedekah dilakukan hanya untuk memperoleh pujian atau pengakuan di dunia, maka keutamaan sedekah tersebut akan hilang, dan bahkan bisa mengantarkan seseorang ke neraka. Oleh karena itu, penting bagi setiap muslim untuk melakukan sedekah dengan niat yang tulus, semata-mata karena Allah SWT, tanpa mengharapkan pujian atau pengakuan dari orang lain. Dengan begitu, sedekah akan menjadi amal kebajikan yang bermanfaat dan dapat mendekatkan kita kepada Allah SWT di dunia maupun di akhirat.
Penerbit Jabal Spesialis Menerbitkan Al Quran Sejak Tahun 2004
Artikel ini diterbitkan 18 Juli 2023 Harga bisa berubah sewaktu-waktu. Informasi dan Pemesanan pemesanan silahkan klik “Chat Via WhatsApp” di bawah ini.
Untuk cek ketersedian stock produk di penerbitjabal.com jangan sungkan untuk bertanya kepada admin kami. // Artikel Sedekah Yang Seperti Ini Bisa Mengantarkanmu Ke Neraka
Penerbit Al Quran, Kedudukan Guru Dalam Islam — Dilansir dari beberapa sumber yang mengatakan bahwa dalam pandangan Islam, guru ditempatkan dalam posisi yang sangat penting yakni sebagai penunjuk jalan dalam menuntut ilmu.
Bayangkan bagaimana jadinya apabila kita menempuh pendidikan tanpa seorang guru? Bukan hanya mustahil dilaksanakan, tetapi kemungkinan terburuknya juga bisa hingga menyesatkan.
Mengutip dari sebuah buku tentang Ilmu Pendidikan Perspektif Islam yang ditulis oleh Mohammad Kosim, dalam tradisi ilmu tasawuf yang menyatakan bahwa orang belajar tanpa guru, maka gurunya ialah syaiton. Oleh sebab itu, guru memiliki peran dan kedudukan yang begitu penting, apalagi bila hal tersebut berhubungan dengan pendidikan Aqidah dan Agama.
Guru dalam islam memiliki kedudukan yang lebih dari sekadar pendidik. Didapati dalam sumber yang sama, seorang guru bahkan hingga ulama dikatakan sebagai pewaris para Nabi (waratsat al-anbiya’) yang memiliki peranan penting untuk menyampaikan pesan-pesan dari Allah SWT kepada murid-muridnya.
Hadits Kedudukan Guru Dalam Islam
Hal ini juga diterangkan dalam sebuah Hadits Riwayat:
Artinya: “Sesungguhnya ulama adalah pewaris para Nabi. Dan sesungguhnya, para Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham. Yang mereka wariskan hanyalah ilmu. Maka barang siapa yang mengambil ilmu itu, ia telah mendapat bagian yang banyak.” (HR Ibnu Majah)
Dapat dikatakan bahwa guru adalah seorang Spiritual Father yang memberi santapan untuk jasmani dan rohani melalui ilmu dan pendidikan akhlak bagi seorang murid.
Orang-orang yang memiliki ilmu pengetahuan dianggap bahwa kedudukanya begitu dimuliakan dan dihargai. Begitu juga dengan seorang guru, ia memiliki derajat yang tinggi. Tak hanya di dunia, tetapi In Syaa Allah di akhirat kelak juga nantinya sama.
Derajat kedudukan guru dalam perspektif Islam juga diterangkan dalam ayat Al-Qur’an, salah satunya termaktub di dalam surah Al-Mujadalah ayat 11, Allah SWT berfirman:
Artinya: “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Hadits Kedudukan Guru Dalam Islam
Dalam perspektif Islam, seorang guru akan memperoleh pahala yang terus mengalir selagi ilmu yang telah ia berikan senantiasa dimanfaatkan oleh murid-muridnya. Sebab, berbagi ilmu yang bermanfaat juga termasuk ke dalam sedekah jariyah, artinya amalan yang tidak terputus pahalanya meskipun kelak ia telah meninggal dunia.
Dikutip dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:
Artinya: “Jika manusia meninggal maka terputuslah amalnya, kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak sholeh yang mendoakan kedua orang tuanya.” (HR Bukhari dan Muslim)
Tingginya kedudukan seorang guru dalam Islam tidak dapat terlepas dari pandangan bahwa seluruh pengetahuan yang dimiliki bersumber dari Allah SWT, sebagaimana pengakuan malaikan kepada Allah SWT dalam surah Al-Baqarah ayat 32:
Artinya: “Mereka menjawab, “Maha Suci Engkau, tidak ada pengetahuan bagi kami selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui (lagi) Maha Bijaksana.””
Apabila direnungkan kembali, tugas yang diemban oleh seorang guru sebetulnya hampir sama dengan tugas Rasul utusan Allah SWT. Yakni, memiliki peran dan tanggung jawab dalam menyampaikan ilmu dan mengajarkan suatu kebenaran kepada muridnya. Masya Allah Tabarakallah.
Penerbit Jabal Spesialis Menerbitkan Al Quran Sejak Tahun 2004
Artikel ini diterbitkan 13 Juli 2023 Harga bisa berubah sewaktu-waktu. Informasi dan Pemesanan pemesanan silahkan klik “Chat Via WhatsApp” di bawah ini.
Untuk cek ketersedian stock produk di penerbitjabal.com jangan sungkan untuk bertanya kepada admin kami. // Artikel Kedudukan Guru Dalam Islam
Penerbit Quran, Fakta-Fakta Tentang Jin Ifrit — Tahukah Sahabat Jabal? Jin ifrit merupakan salah satu jenis jin yang dapat menampakkan dirinya menjadi berbagai bentuk dan wujud, loh!
Oleh sebab itulah, jin ifrit ini mudah menempel pada jiwa manusia. Golongan jin ini juga dianggap sebagai pemimpin bagi semua jenis jin.
Hal tersebut disimpulkan oleh Imam al-Alusy dari surah An-Naml ayat 39-40. Adapun bunyi dari ayat tersebut adalah sebagai berikut:
Ifrit dari golongan jin berkata, “Akulah yang akan membawanya kepadamu sebelum engkau berdiri dari tempat dudukmu; dan sungguh, aku kuat melakukannya dan dapat dipercaya.”
Seorang yang mempunyai ilmu dari Kitab berkata, “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip.” Maka ketika dia (Sulaiman) melihat singgasana itu terletak di hadapannya, dia pun berkata, “Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (nikmat-Nya). Barangsiapa bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri, dan barangsiapa ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Mahakaya, Mahamulia.”
Berdasarkan ayat di atas, Imam al-Alusy menyatakan bahwa keberadaan dari jin ifrit sangat tampak dalam forum kerajaan Nabi Sulaiman. Bahkan, ia juga menafsirkan bahwa kemampuan jin ifrit kala itu adalah memindahkan singgasana Ratu Balqis sebelum Nabi Sulaiman beranjak dari tempat duduknya.
Fakta Tentang Jin Ifrit
Ada beberapa fakta mengenai jin ifrit. Mengutip dari buku Rahsia Jin: Tak Terhitung karya Luth Movazil, berikut merupakan fakta-fakta mengenai jin ifrit:
Jin ifrit merupakan golongan jin paling atas (raja dari bangsa jin)
Terdapat dua jenis jin ifrit, yakni ifrit muslim dan ifrit kafir.
Jumlah jin ifrit kafir lebih banyak dibandingkan jin ifrit muslim.
Jin ifrit muslim memiliki kekuatan yang lebih besar dibandingkan jin ifrit kafir.
Jin ifrit memerintah tempat-tempat tertentu di alam jin.
Jin ifrit memiliki sayap, tetapi terdapat beberapa jin ifrit yang tidak memilikinya.
Jin ifrit memiliki singgahsana yang besar dan agung.
Jin ifrit mempunyai kekuatan yang lebih kuat dibandingkan golongan jin lainnya.
Kekuatan satu jin ifrit setara dengan 1000 jin biasa.
Penerbit Jabal Spesialis Menerbitkan Al Quran Sejak Tahun 2004
Artikel ini diterbitkan 10 Juli 2023 Harga bisa berubah sewaktu-waktu. Informasi dan Pemesanan pemesanan silahkan klik “Chat Via WhatsApp” di bawah ini.
Untuk cek ketersedian stock produk di penerbitjabal.com jangan sungkan untuk bertanya kepada admin kami. // Artikel Fakta-Fakta Tentang Jin Ifrit
PENERBIT AL QURAN, Biografi Ibnu Hajar Al Asqalani; Dalam sejarah keilmuan Islam, Ibnu Hajar al-Asqalani (773 H – 852 H) adalah salah satu ulama terkemuka yang meninggalkan warisan berharga dalam bidang hadits.
Biografi Ibnu Hajar Al Asqalani
Nama lengkapnya adalah Syihabuddin Abu al-Fadhl Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Muhammad bin Ahmad al-Kinani al-Asqalani. Artikel ini akan menelusuri perjalanan hidup dan kontribusi penting Ibnu Hajar al-Asqalani dalam pengembangan ilmu hadits.
Awal Kehidupan dan Pendidikan
Ibnu Hajar al-Asqalani lahir pada tahun 773 H (1372 M) di Asqalan, Palestina. Ayahnya, Syekh Ali al-Asqalani, adalah seorang ulama terkemuka pada zamannya. Ibnu Hajar tumbuh dalam lingkungan yang kaya akan pengetahuan agama, dan dari usia dini, ia menunjukkan ketertarikan yang besar terhadap ilmu pengetahuan.
Pendidikan awal Ibnu Hajar dimulai di kampung halamannya sendiri, di mana ia belajar dari ayahnya dan ulama lainnya yang memiliki keahlian dalam berbagai disiplin ilmu. Namun, Ibnu Hajar tidak puas dengan pengetahuannya yang terbatas di kampung halaman, sehingga ia merencanakan perjalanan ke Mekah dan Kairo untuk memperluas cakrawala ilmunya.
Ketika berada di Mekah, Ibnu Hajar melanjutkan studinya di bawah bimbingan para ulama terkemuka. Ia menelusuri pengetahuan dalam bidang ilmu hadits, tafsir, dan ilmu-ilmu agama lainnya. Namun, Ibnu Hajar merasa bahwa ia masih perlu mengembangkan diri lebih jauh, sehingga ia kemudian pindah ke Kairo.
Di Kairo, Ibnu Hajar menjadi mahasiswa yang rajin dan tekun. Ia belajar di bawah bimbingan ulama-ulama terkemuka pada masanya, seperti Syekh Shamsuddin al-Qalqashandi dan Syekh Tajuddin al-Subki. Pada saat itu, Kairo merupakan pusat kegiatan keilmuan yang memungkinkan Ibnu Hajar memperluas pengetahuannya dan berguru kepada para ulama terkemuka.
Kontribusi dalam Ilmu Hadits
Ibnu Hajar al-Asqalani dikenal sebagai ulama yang memiliki pemahaman mendalam tentang ilmu hadis. Kontribusinya yang paling terkenal adalah karya monumentalnya yang berjudul “Fathul Bari fi Syarhi Shahihil Bukhari.” Dalam karya tersebut, Ibnu Hajar memberikan penjelasan mendalam dan analisis terhadap kitab hadits terkemuka, Sahih al-Bukhari. “Fathul Bari” menjadi salah satu rujukan utama dalam mempelajari hadits dan menjadi landasan penting bagi pengkajian hadis hingga saat ini.
Selain “Fathul Bari,” Ibnu Hajar juga menulis banyak karya lainnya yang berhubungan dengan ilmu hadis dan disiplin terkait. Beberapa karya pentingnya antara lain “Tahdzibut Tahdzib,” yang merupakan ringkasan dari karya besar “Tahdzibut Tahdzib” karya al-Hafiz Ibn Hajar al-‘Asqalani sendiri. Karya ini menjadi referensi penting dalam menyusun kitab-kitab hadis terkenal, seperti “Mizanul I’tidal” karya al-Hafiz adz-Dzahabi dan “Lisanul Mizan” karya Ibnu Hajar al-‘Asqalani.
Pengaruh dan Warisan
Karya-karya Ibnu Hajar al-Asqalani memiliki pengaruh yang mendalam dalam pengembangan ilmu hadits. Penjelasan yang teliti dan analisis yang mendalam dalam karya-karyanya telah memperkaya pemahaman kita tentang hadits dan metode penelitiannya. Ia juga memberikan kontribusi besar dalam membentuk standar dan metodologi dalam mempelajari dan memahami hadits.
Warisan intelektual Ibnu Hajar al-Asqalani tidak hanya terbatas pada bidang hadits, tetapi juga meluas ke berbagai aspek ilmu pengetahuan Islam. Karya-karyanya telah menjadi acuan penting bagi ulama, peneliti, dan mahasiswa yang tertarik dalam studi hadis dan disiplin terkaitnya. Pengaruhnya dapat dirasakan hingga saat ini, dan ia tetap menjadi sosok yang sangat dihormati dan diapresiasi dalam tradisi intelektual Islam.
Rekomendasi Buku Bulughul Maram Original & Lengkap
Nama Produk: Bulughul Maram Tebal: 402 Halaman Dimensi: 16 cm x 24 cm Sampul: Hard Cover Berat: 590 gram Penyusun : Ibnu Hajar al-Asqalani Penerbit :Penerbit Jabal Harga Produk : Rp 69.000
Buku ini merupakan terjemahan lengkap kitab Bulughul Maram karya Ibnu Hajar Al-Asqalani. Bulughul Maram merupakan kitab klasik yang telah menjadi rujukan dari banyak ulama. Karena kandungan isinya dan manfaat yang bisa diambil, buku ini telah menjadi pegangan kaum muslimin dari generasi ke generasi.
Kandungan buku ini merupakan intisari dari pesan Nabi Muhammmad SAW yang berasal dari tujuh kitab Imam Hadits yaitu Bukhari, Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa’i dan Ibnu Majah mengenai perbaikan akhlak, fiqih, ibadah, jalan menuju kebahagiaan dan kebaikan amal.
Untuk pemesanan dan info lebih lengkap klik “Chat Via WhatsApp”di bawah ini.
Dapatkan Diskon Lebih Besar Dengan Bergabung Menjadi Mitra Penerbit Jabal
Kesempatan Terbatas!!!
Penerbit Jabal mengajak kamu untuk bisa memudahkan banyak orang guna mendapatkan Al-Qur’an dan Buku Islam lebih luas lagi. Kami membuka peluang pada setiap orang untuk menjadi mitra dalam memasarkan produk-produk Al Quran dan Buku Islam terbitan Penerbit Jabal, baik sebagai reseller (stok barang), dropshipper (order setiap ada pesanan sekaligus titip kirim) atau pun agen.
Nomor WhatsApp Admin 1 : 0878 2408 6365 Nomor WhatsApp Admin 2 : 0877 7750 0661
Alamat Penerbit Jabal
Jl. Desa Cipadung No 47, Cibiru, Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia. (Patokan Sebelum MAN 2)
PENERBIT ALQURAN, Cerita Hewan Kucing; Cerita binatang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya kita. Dalam cerita-cerita ini, hewan-hewan menghidupkan kisah-kisah menarik yang menghibur dan memberikan pelajaran berharga kepada pembacanya.
Cerita Hewan Kucing: Petualangan Menggemaskan Kucing
Salah satu binatang yang sering menjadi tokoh utama dalam cerita adalah kucing. Dikenal karena keanggunan dan kecerdikannya, seekor kucing sering kali menjadi pusat perhatian dalam petualangan-petualangan yang penuh warna. Mari kita ikuti petualangan yang menyenangkan dan menggemaskan dari seekor kucing dalam cerita berikut ini.
Petualangan Si Kucing Lucu
Dalam sebuah kota kecil yang damai, tinggalah seekor kucing bernama Whiskers. Whiskers adalah kucing yang penuh dengan kecerdikan dan rasa penasaran. Setiap harinya, dia menjelajahi sekitar rumahnya dengan penuh semangat. Namun, suatu hari, Whiskers melihat sesuatu yang menarik perhatiannya dari balik jendela. Ia melihat seekor burung merah yang indah sedang terbang di langit.
Whiskers merasa tertarik dengan kebebasan dan keanggunan burung tersebut. Ia pun memutuskan untuk mengejar burung itu. Tanpa pikir panjang, Whiskers melompat dari jendela dan berlari mengikuti burung merah itu. Namun, semakin dia berlari, semakin jauh burung tersebut terbang.
Whiskers tidak menyerah. Dia terus mengejar burung merah itu melalui jalan-jalan kota yang sibuk. Meskipun ia mengalami beberapa kesulitan di sepanjang jalan, seperti terjebak di atas pohon atau terperosok ke dalam kolam kecil, Whiskers tidak kehilangan semangatnya.
Setelah mengejar burung merah itu dalam perjalanan yang panjang, Whiskers akhirnya sampai di taman yang indah. Di sana, dia menemukan burung merah itu duduk di atas pohon yang tinggi. Meskipun Whiskers merasa lelah, ia masih memiliki kecerdikan yang tidak dapat dipandang sebelah mata. Dengan hati-hati, Whiskers memanjat pohon tersebut dan berhasil mencapai cabang di mana burung merah itu berada.
Saat Whiskers mendekati burung merah, mereka berdua saling melihat satu sama lain. Whiskers merasa bahagia karena telah berhasil mencapai burung yang selama ini dia kejar. Namun, Whiskers menyadari bahwa burung merah itu tidak ingin terluka atau ditangkap. Dalam kebijaksanaannya, Whiskers memutuskan untuk membiarkan burung merah itu terbang bebas.
Dengan penuh keanggunan, burung merah itu terbang meninggalkan Whiskers. Namun, di hati Whiskers, ia merasa bangga atas pencapaiannya. Ia belajar bahwa kebebasan adalah hak setiap makhluk, dan kebijaksanaan berarti menghormati kehendak dan kehidupan mereka.
Whiskers pun kembali ke rumah dengan perasaan bahagia dan penuh dengan pengalaman yang berharga. Ia mengerti bahwa petualangan bukan hanya tentang mencapai tujuan, tetapi juga tentang belajar dan menghargai nilai-nilai yang ada di sekitarnya.
Cerita binatang, termasuk cerita tentang kucing seperti petualangan Whiskers, memberikan pengajaran berharga kepada kita. Dalam petualangan Whiskers, kita belajar tentang rasa keingintahuan, semangat tidak menyerah, dan kebijaksanaan. Cerita binatang tidak hanya menghibur, tetapi juga memperkaya pemahaman kita tentang nilai-nilai kehidupan.
Buku Cerita Binatang Untuk Anak Terbitan Penerbit Jabal
Buku ini berisi cerita binatang seperti paus, unta, gajah, semut, serigala, merpati, laba-laba, kucing, kuda, kupu-kupu, panda dan lebah.
Cerita dalam buku ini telah dipilih sesuai dengan pola pikir anak. Sehingga, mereka akan lebih mudah mengambil pelajaran dari cerita binatang tersebut.
PENERBIT AL QURAN, Cerita Fabel Hewan; Cerita pendek tentang hewan telah menjadi salah satu bentuk narasi yang paling populer dan efektif dalam mengajarkan nilai-nilai kepada anak-anak. Dalam cerita-cerita ini, hewan-hewan digambarkan memiliki sifat dan perilaku manusia, menciptakan kisah yang menghibur dan memberikan pelajaran berharga. Melalui cerita fabel hewan, anak-anak dapat belajar tentang kebaikan, kerja sama, kesabaran, dan nilai-nilai moral lainnya secara menyenangkan dan mudah dimengerti.
Cerita pendek tentang hewan telah menjadi salah satu cara populer untuk mengajarkan nilai dan pelajaran moral kepada anak-anak. Dalam cerita-cerita ini, hewan-hewan digambarkan memiliki sifat dan perilaku manusia, sehingga menciptakan cerita yang menarik dan menghibur. Selain itu, cerita fabel hewan juga sering digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan penting kepada pembaca melalui cerita yang sederhana dan mudah dimengerti.
Pentingnya Cerita Fabel Hewan
Cerita fabel hewan memiliki banyak manfaat dalam pendidikan anak-anak. Pertama, cerita ini mengajarkan nilai-nilai moral, seperti kejujuran, kerja sama, kesabaran, dan kebaikan. Dengan menggambarkan hewan sebagai tokoh utama, anak-anak dapat dengan mudah mengenali dan menghubungkan pesan moral yang terkandung dalam cerita dengan kehidupan sehari-hari mereka.
Selain itu, cerita fabel hewan juga membantu meningkatkan imajinasi dan kreativitas anak-anak. Dalam cerita ini, hewan-hewan sering kali melakukan kegiatan dan berbicara seperti manusia. Hal ini memicu imajinasi anak-anak dan membantu mereka mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif
Salah satu contoh cerita pendek tentang hewan yang terkenal adalah “The Lion and the Mouse” (Singa dan Tikus). Cerita ini mengajarkan pentingnya kebaikan dan tolong-menolong. Dalam cerita ini, seekor tikus kecil yang baik hati berhasil menyelamatkan seekor singa yang terjebak dalam jaring pemburu dengan menggigit tali jaring tersebut. Pesan moral dari cerita ini adalah bahwa tidak ada perbuatan baik yang terlalu kecil, dan siapa pun dapat membantu orang lain meskipun dalam bentuk yang sederhana.
Contoh lainnya adalah “The Tortoise and the Hare” (Kura-kura dan Kelinci). Cerita ini mengajarkan nilai kesabaran dan kerja keras. Dalam cerita ini, kura-kura yang lambat mampu mengalahkan kelinci yang cepat karena ia tidak putus asa dan terus melangkah tanpa henti. Pesan moral dari cerita ini adalah bahwa kerja keras dan ketekunan dapat mengalahkan kecepatan dan kecerdasan yang tidak diimbangi dengan usaha.
Kesimpulan
Cerita pendek tentang hewan merupakan sarana yang efektif dalam mengajarkan nilai-nilai moral kepada anak-anak. Melalui cerita fabel hewan, anak-anak dapat belajar tentang kebaikan, kerja sama, kesabaran, dan nilai-nilai penting lainnya. Selain itu, cerita ini juga membantu meningkatkan imajinasi dan kreativitas anak-anak.
Dengan menggunakan cerita pendek tentang hewan sebagai sarana pendidikan, kita dapat membantu membentuk karakter anak-anak sejak usia dini. Mereka akan belajar bagaimana bertindak dengan baik terhadap orang lain dan menghadapi tantangan dalam hidup dengan sikap yang positif. Oleh karena itu, cerita fabel hewan tetap menjadi salah satu metode yang paling efektif dalam membentuk moral dan karakter anak-anak.
Buku Cerita Binatang Untuk Anak Terbitan Penerbit Jabal
Buku ini berisi cerita binatang seperti paus, unta, gajah, semut, serigala, merpati, laba-laba, kucing, kuda, kupu-kupu, panda dan lebah.
Cerita dalam buku ini telah dipilih sesuai dengan pola pikir anak. Sehingga, mereka akan lebih mudah mengambil pelajaran dari cerita binatang tersebut.
PENERBIT ALQURAN, Mengenal Jenis Dongeng Dengan Tokoh Hewan dan Fabel; Artikel ini mengandung kata kunci dongeng yang tokohnya berupa hewan disebut, tokoh dalam fabel adalah, dongeng tentang binatang disebut, dongeng tentang hewan disebut.
Mengenal Jenis Dongeng Dengan Tokoh Hewan dan Fabel
Dongeng adalah cerita-cerita yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia sejak zaman kuno. Mereka memiliki daya tarik tersendiri karena menghadirkan dunia fantasi yang penuh dengan petualangan dan pesan moral. Salah satu jenis dongeng yang sering ditemui adalah dongeng dengan tokoh-tokoh berupa hewan. Dalam dunia sastra, jenis dongeng ini juga dikenal sebagai fabel.
Fabel adalah jenis dongeng yang menggunakan hewan sebagai tokoh utama ceritanya. Dalam fabel, hewan-hewan ini sering kali diberikan sifat-sifat manusia, sehingga membentuk sebuah kisah yang menarik. Selain hiburan semata, fabel juga memiliki tujuan moral atau pesan yang ingin disampaikan kepada pembacanya.
Dalam dunia dongeng, istilah “dongeng tentang binatang” atau “dongeng tentang hewan” juga sering digunakan untuk menggambarkan jenis dongeng ini. Kata kunci tersebut sangat relevan ketika mencari dongeng-dongeng dengan tokoh-tokoh berupa hewan di mesin pencarian seperti Google.
Contoh Dongeng yang Menggunakan Hewan
Berikut adalah beberapa contoh dongeng yang menggunakan hewan sebagai tokoh utamanya:
1. “Si Kancil dan Buaya”
Dongeng ini menceritakan tentang seekor kancil cerdik yang berhasil mengecoh seekor buaya dengan kecerdikannya. Melalui cerita ini, pembaca dapat belajar tentang pentingnya kecerdikan dan kebijaksanaan dalam menghadapi tantangan.
2. “Serigala dan Anjing Hutan”
Dalam dongeng ini, serigala yang sombong belajar pelajaran berharga dari seorang anjing hutan yang lebih bijaksana. Dongeng ini mengajarkan kita tentang kesederhanaan, kerendahan hati, dan pentingnya menjaga sikap yang baik.
3. “Kura-Kura dan Kelinci”
Dalam dongeng ini, kura-kura yang lambat dan teliti berkompetisi dengan kelinci yang cepat. Meskipun kelinci awalnya sangat percaya diri, kura-kura mampu memenangkan perlombaan tersebut. Dongeng ini mengajarkan kita tentang pentingnya ketekunan, kesabaran, dan kerja keras.
Dengan mengetahui kata kunci seperti “dongeng yang tokohnya berupa hewan disebut”, “tokoh dalam fabel adalah”, “dongeng tentang binatang disebut”, atau “dongeng tentang hewan disebut”, Anda dapat dengan mudah menemukan dan menikmati berbagai macam dongeng dengan tokoh-tokoh berupa hewan. Nikmatilah petualangan di dunia fantasi hewan dan ambil pesan moral yang terkandung di dalamnya.
Buku Cerita Binatang Untuk Anak Terbitan Penerbit Jabal
Buku ini berisi cerita binatang seperti paus, unta, gajah, semut, serigala, merpati, laba-laba, kucing, kuda, kupu-kupu, panda dan lebah.
Cerita dalam buku ini telah dipilih sesuai dengan pola pikir anak. Sehingga, mereka akan lebih mudah mengambil pelajaran dari cerita binatang tersebut.
Penerbit Al Quran — Sebelum musibah melanda, terdapat satu nasihat penting yang harus kita ingat: ‘Bersegeralah Beramal Sholeh Sebelum Datang Musibah.’
Rasulullah SAW pernah bersabda:
“Bersegeralah dalam melakukan amal shaleh sebelum datangnya enam perkara: terbitnya matahari dari barat, munculnya Dajjal, kematian seseorang, kiamat, atau fitnah yang mengguncangkan seperti sepotong malam yang gelap.”
Oleh karena itu, kita tidak boleh menunda-nunda perbuatan baik. Mari kita manfaatkan setiap kesempatan untuk berbuat kebaikan, mendekatkan diri kepada Allah, dan memberikan manfaat kepada sesama.
Bersegeralah Beramal Sholeh Sebelum Datang Musibah
عَنْ أبي هريرة رضي اللَّه عنه أن رسولَ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قال: « بادِروا بالأعْمالِ الصَّالِحةِ ، فستكونُ فِتَنٌ كقطَعِ اللَّيلِ الْمُظْلمِ يُصبحُ الرجُلُ مُؤمناً ويُمْسِي كافراً ، ويُمسِي مُؤْمناً ويُصبحُ كافراً ، يبيع دينه بعَرَضٍ من الدُّنْيا» رواه مسلم .
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu bahwasanya Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda: “Bersegeralah beramal shaleh sebelum datang fitnah (musibah dan cobaan) seperti potongan malam yang gelap. Yaitu seseorang pada waktu pagi dalam keadaan beriman dan di sore hari dalam keadaan kafir. Ada pula yang sore hari dalam keadaan beriman dan di pagi hari dalam keadaan kafir. Ia menjual agamanya karena sedikit dari keuntungan dunia” (HR. Muslim, no. 118)
Hadits ini menekankan pentingnya beramal sholeh sebelum terkena musibah. Kita harus mengambil tindakan sekarang, sebelum terlambat. Beramal sholeh adalah segala bentuk amal yang diperintahkan Allah SWT dalam Al Quran dan Sunnah Rasulullah SAW. Beberapa contoh beramal sholeh yang dapat kita lakukan adalah menunaikan shalat lima waktu, membaca Al-Quran, memberikan sedekah, berbuat baik kepada orang lain, dan menghindari perbuatan yang dilarang oleh agama.
Kita tidak pernah tahu kapan musibah akan datang. Musibah bisa berupa penyakit, kehilangan pekerjaan, kehilangan orang yang dicintai, atau bencana alam. Ketika musibah datang, kita akan lebih tenang dan tegar menghadapinya jika kita sudah memiliki amalan sholeh yang cukup.
Sebagai manusia, kita seringkali merasa terlalu sibuk dengan urusan dunia sehingga melupakan kepentingan akhirat. Padahal, dunia hanya sementara dan akhiratlah yang abadi. Oleh karena itu, mari kita segera beramal sholeh sebelum terlambat. Jangan menunggu musibah datang baru berubah. Kita tidak tahu kapan ajal akan tiba, jadi jangan sia-siakan waktu yang ada.
Penerbit Jabal Spesialis Menerbitkan Al Quran Sejak Tahun 2004
Artikel ini diterbitkan 20 Juni 2023 Harga bisa berubah sewaktu-waktu. Informasi dan Pemesanan pemesanan silahkan klik “Chat Via WhatsApp” di bawah ini.
Untuk cek ketersedian stock produk di penerbitjabal.com jangan sungkan untuk bertanya kepada admin kami. // Artikel Beramal Sholeh Sebelum Datang Musibah
Penerbit Al Quran, Bingung Dengan Pilihan? Ini Tata Cara Sholat Istikharah!
Sahabat Jabal, Sholat istikharah adalah sholat sunnah yang mempunyai keutamaan untuk meminta petunjuk kepada Allah agar ditetapkan pilihan yang terbaik.
Apa pun masalah yang sedang dihadapi dan terasa meragukan, hendaknya seorang Muslim menunaikan sholat istikharah untuk melibatkan Allah SWT dalam pemecahan masalah tersebut.
Bingung Dengan Pilihan? Ini Tata Cara Sholat Istikharah!
Perintah sholat sunnah istikharah tercantum dalam bunyi hadits berikut:
“Rasulullah SAW mengajari kami (para sahabat) untuk sholat istikharah ketika menghadapi setiap persoalan, sebagaimana beliau mengajari kami semua surat dari Al Quran. Beliau bersabda, ‘Jika kalian ingin melakukan suatu urusan, maka kerjakanlah sholat sunnah dua rakaat'” (HR Imam al-Bukhari)
Tata Cara Sholat Istikharah
Tata cara mengerjakan sholat istikharah selayaknya sholat sunnah yang lain. Umumnya sholat sunah ini dikerjakan 2 rakaat. Di bawah ini panduannya:
Berwudu
Menghadap kiblat
Membaca niat sholat sunnah istikharah
Takbiratul ihram, yaitu mengangkat kedua belah tangan sambil mengucap Allahu akbar.
Sikap bersedekap atau menumpangkan kedua tangan di atas dada, sambil membaca doa iftitah dan lanjut surah Al Fatihah.
Membaca surah pendek Al Quran dan diutamakan surah Al Kafirun pada rakaat pertama.
Rukuk dan tumakninah
Iktidal dan tumakninah
Sujud dan tumakninah
Duduk di antara dua sujud dan tumakninah
Sujud kedua dengan tumakninah
Kembali berdiri dan lanjut ke rakaat kedua
Pada rakaat kedua, urutan sholat masih sama dengan rakaat pertama. Saat rakaat kedua, diutamakan untuk membaca surat pendek Al Ikhlas.
Rukuk dan tumakninah
Iktidal dan tumakninah
Sujud dan tumakninah
Duduk di antara dua sujud dan tumakninah
Sujud kedua dengan tumakninah
Tahiyat akhir
Salam.
Niat Sholat Istikharah
Dilansir dari laman NU, berikut bacaan niat sholat istikharah, lengkap dengan Arab, latin, dan artinya.
Allahumma inni astakhii-ruka bi ‘ilmika, wa astaq-diruka bi qud-ratika, wa as-aluka min fadh-likal adziim, fa in-naka taq-diru wa laa aq-diru, wa ta’lamu wa laa a’lamu, wa anta ‘allaamul ghuyub.
Allahumma in kunta ta’lamu anna hadzal amra** khairan lii fii diinii wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii faq-dur-hu lii, wa yas-sirhu lii, tsumma baarik lii fiihi.
Wa in kunta ta’lamu anna hadzal amra** syarrun lii fii diinii wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii, fash-rifhu ‘annii was-rifnii ‘anhu, waqdur lial khaira haitsu kaana tsumma ardhi-nii bih.
Artinya: “Ya Allah, aku memohon petunjuk kebaikan kepada-Mu dengan ilmu-Mu. Aku memohon kekuatan dengan kekuatan-Mu.”
“Ya Allah, seandainya Engkau tahu bahwa masalah ini ** baik untukku dalam agamaku, kehidupanku dan jalan hidupku, jadikanlah untukku dan mudahkanlah bagiku dan berkahilah aku di dalam masalah ini.”
“Namun jika Engkau tahu bahwa masalah ini ** buruk untukku, agamaku dan jalan hidupku, jauhkan aku darinya dan jauhkan masalah itu dariku. Tetapkanlah bagiku kebaikan di mana pun kebaikan itu berada, dan ridailah aku dengan kebaikan.”
** Di bagian ini, sebutkan masalah yang sedang dihadapi untuk memohon petunjuk.
Waktu Melaksanakan Sholat Istikharah
Waktu pelaksanaan sholat istikharah bisa dikerjakan kapan saja. Asal tidak pada tiga waktu terlarang ini: saat matahari terbit, matahari berada di tengah, dan matahari terbenam.
Adapun waktu terbaik untuk sholat istikharah adalah di sepertiga malam terakhir atau sekurang-kurangnya setelah mengerjakan shoat Isya hingga sebelum masuk waktu sholat Subuh.
Penerbit Jabal Spesialis Menerbitkan Al Quran Sejak Tahun 2004
Artikel ini diterbitkan 15 Juni 2023 Harga bisa berubah sewaktu-waktu. Informasi dan Pemesanan pemesanan silahkan klik “Chat Via WhatsApp” di bawah ini.
Untuk cek ketersedian stock produk di penerbitjabal.com jangan sungkan untuk bertanya kepada admin kami. // Artikel Bingung Dengan Pilihan? Ini Tata Cara Sholat Istikharah!
Penerbit Al Quran, Menyiapkan Diri Dalam Menghadapi Takdir Terburuk — Takdir terburuk seringkali datang tanpa permisi, membawa perubahan yang tak terduga. Meski demikian, ada cara-cara yang bisa kita lakukan untuk menyiapkan diri dalam menghadapi situasi ini.
Kunci pertama dalam menghadapi takdir terburuk adalah dengan memperkuat iman kita. Kepercayaan yang kuat akan kemampuan diri dan kebaikan Tuhan dapat membantu kita melewati situasi sulit dengan lebih tenang dan sabar.
“Berpeganglah kamu pada sabar dan sholat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar” (QS Al-Baqarah: 153)
Memberikan penegasan akan pentingnya kesabaran dalam menghadapi takdir.
2. Mengasah Keterampilan Mengelola Stres
Menghadapi takdir terburuk bisa menjadi sumber stres yang besar. Oleh karena itu, mengasah keterampilan mengelola stres sangat penting. Ini bisa melibatkan teknik-teknik seperti meditasi, olahraga, dan konseling.
Membentuk Jaringan Dukungan
Membentuk dan mempertahankan jaringan dukungan yang kuat juga penting dalam menghadapi takdir terburuk. Dukungan dari keluarga, teman, dan komunitas dapat memberikan kekuatan dan semangat ketika kita menghadapi masa-masa sulit.
Hadits dan Pembelajaran
Sebuah hadits dari Nabi Muhammad SAW berbunyi:
“Tidaklah seseorang menunjukkan kesabaran dalam menghadapi musibah yang menimpanya, melainkan dengan izin Allah ia akan dapat menanggungnya” (HR Muslim)
Hadits ini mengingatkan kita bahwa dengan izin Allah, kita dapat menanggung apapun yang terjadi dalam hidup ini.
Penerbit Jabal Spesialis Menerbitkan Al Quran Sejak Tahun 2004
Artikel ini diterbitkan 12 Juni 2023 Harga bisa berubah sewaktu-waktu. Informasi dan Pemesanan pemesanan silahkan klik “Chat Via WhatsApp” di bawah ini.
Untuk cek ketersedian stock produk di penerbitjabal.com jangan sungkan untuk bertanya kepada admin kami.
Penerbit Alquran, menggali makna takdir dalam Islam — Dalam setiap langkah dan peristiwa di dunia ini, tersembunyi kehendak dan ketentuan Allah yang mengatur segala sesuatu dengan kebijaksanaan-Nya. Takdir mencerminkan keyakinan akan rencana Ilahi yang tidak dapat dielakkan, mempengaruhi sikap, tindakan, dan pandangan hidup seorang Muslim.
Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam makna takdir dalam Islam dan mengungkap bagaimana konsep ini memengaruhi hubungan manusia dengan penciptanya, serta peran penting tawakal dan usaha manusia dalam menjalani takdir tersebut. Melalui pemahaman yang mendalam, kita akan menemukan kedamaian dan ketenangan dalam menerima kehidupan yang telah ditentukan oleh Allah SWT.
Dalam agama Islam, takdir adalah keyakinan fundamental yang merujuk pada konsep kehendak dan ketentuan Allah terhadap segala hal di alam semesta. Makna takdir mencakup pemahaman bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam hidup ini telah ditentukan dan direncanakan oleh Allah SWT. Konsep ini sangat penting dalam kehidupan seorang Muslim karena mempengaruhi keyakinan, sikap, dan tindakan mereka. Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam makna takdir dalam Islam dan memperjelas perspektifnya.
Dasar Al-Qur’an tentang Takdir
Al-Qur’an sebagai sumber utama ajaran Islam memberikan dasar yang kokoh mengenai konsep takdir. Dalam Surah Al-Hadid ayat 22, Allah berfirman, “Tidak ada bencana yang menimpa di bumi dan pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam Kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.”
Ayat ini menegaskan bahwa semua peristiwa baik yang terjadi di bumi maupun dalam kehidupan individu telah ditulis dan direncanakan oleh Allah sebelumnya. Dalam takdir ini, terdapat kebijaksanaan dan hikmah Allah yang mungkin tidak sepenuhnya dapat kita pahami sebagai manusia.
Hadits tentang Takdir
Hadits, sebagai sumber kedua dalam Islam setelah Al-Qur’an, juga memberikan wawasan yang berharga tentang konsep takdir. Berikut adalah beberapa hadits yang relevan:
Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah seorang Muslim menderita penyakit, atau kesedihan, atau kelelahan, atau kedukaan, atau kesusahan, atau kerugian, bahkan ditusuk duri, melainkan Allah menghapus dosa-dosanya karenanya.” (HR. Bukhari)
Hadits ini menunjukkan bahwa penderitaan dan cobaan yang dialami oleh seorang Muslim adalah bagian dari takdir yang telah ditentukan oleh Allah. Dalam cobaan tersebut, terdapat pengampunan dan penghapusan dosa bagi mereka yang bersabar dan menerima takdir dengan ikhlas.
Dari Abdullah bin Amr, Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya segala sesuatu itu ditentukan sebelum penciptaannya, kemudian urusan-urusan itu diapit oleh empat puluh masa.” (HR. Muslim)
Hadits ini menekankan bahwa segala sesuatu di alam semesta telah ditentukan oleh Allah sebelumnya. Namun, cara terjadinya dan jalannya urusan-urusan tersebut diberikan kebebasan dalam empat puluh masa yang ditentukan oleh Allah.
Tawakal dan Usaha Manusia
Pemahaman takdir dalam Islam tidak berarti bahwa manusia tidak bertanggung jawab untuk berusaha dan melakukan tindakan. Sebaliknya, Islam mengajarkan konsep tawakal, yaitu menjalankan usaha maksimal dengan keyakinan bahwa hasil akhir tergantung pada kehendak Allah.
Dalam Surah Al-Isra ayat 80, Allah berfirman, “Dan katakanlah: ‘Ya Tuhanku, masukkanlah aku dengan memasukkan yang benar dan keluarkanlah aku dengan mengeluarkan yang benar pula. Berikanlah kepadaku dari sisi Engkau sebuah kekuasaan yang menolongku.'”
Dalam ayat ini, kita diperintahkan untuk berdoa kepada Allah untuk memberikan kekuatan dan membimbing kita dalam melakukan tindakan yang benar. Sebagai Muslim, kita harus menjalankan tugas dan kewajiban kita dengan tawakal kepada Allah, menyerahkan hasil akhir kepada-Nya.
Penerbit Jabal Spesialis Menerbitkan Al Quran Sejak Tahun 2004
Artikel ini diterbitkan 9 Juni 2023 Harga bisa berubah sewaktu-waktu. Informasi dan Pemesanan pemesanan silahkan klik “Chat Via WhatsApp” di bawah ini.
Untuk cek ketersedian stock produk di penerbitjabal.com jangan sungkan untuk bertanya kepada admin kami.
Penerbit Alquran, Kisah Orang Yang Berhasil Menyikapi Takdir Terburuk — Dalam menghadapi takdir terburuk, ada beberapa orang yang mampu menunjukkan sikap luar biasa. Melalui kisah nyata mereka, kita dapat belajar bagaimana menyikapi takdir terburuk dengan sikap positif dan penuh harapan.
Kisah Orang Yang Berhasil Menyikapi Takdir Terburuk: Aisyah bint Abu Bakar
Seorang wanita yang patut kita ambil pelajaran adalah Aisyah bint Abu Bakar, istri dari Nabi Muhammad SAW.
Menghadapi Fitnah
Aisyah adalah sosok yang harus menghadapi takdir terburuk dalam bentuk fitnah yang sangat menghancurkan. Fitnah tersebut terjadi saat ia dituduh berzina, sebuah tuduhan yang sangat merusak reputasi dan martabatnya. Namun, Aisyah berhasil menghadapi fitnah tersebut dengan sabar dan berpegang teguh pada kebenaran.
Hadits dan Pembelajaran
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Nabi Muhammad SAW mengajarkan bahwa “Sabar itu pada pukulan yang pertama”. Aisyah mengaplikasikan sabar tersebut saat menghadapi fitnah. Ia menunjukkan bahwa menjaga sikap tenang dan sabar di tengah fitnah adalah salah satu kunci dalam menghadapi takdir terburuk.
Kesimpulan
Kisah Aisyah adalah contoh nyata dari seorang yang berhasil menyikapi takdir terburuk. Kunci dari kesuksesannya adalah kesabaran dan keimanannya yang kuat. Melalui kisah ini, kita diajarkan bahwa takdir terburuk bukanlah akhir dari segalanya, tetapi bisa menjadi awal dari sebuah kebangkitan dan pertumbuhan spiritual. Dengan sabar dan iman, kita bisa merespons setiap tantangan dengan kekuatan dan martabat, seburuk apapun takdir yang dihadapi.
Penerbit Jabal Spesialis Menerbitkan Al Quran Sejak Tahun 2004
Artikel ini diterbitkan 8 Juni 2023 Harga bisa berubah sewaktu-waktu. Informasi dan Pemesanan pemesanan silahkan klik “Chat Via WhatsApp” di bawah ini.
Untuk cek ketersedian stock produk di penerbitjabal.com jangan sungkan untuk bertanya kepada admin kami.
Penerbit Buku Islam, Respons Manusia Terhadap Takdir Terburuk — Takdir terburuk seringkali mengundang rasa ketakutan dan kekhawatiran dalam hati manusia. Dalam menghadapinya, setiap individu memiliki respons dan reaksi yang berbeda. Ada yang merasa terpuruk, ada juga yang berusaha menemukan hikmah dan pelajaran di baliknya.
Dalam menghadapi takdir terburuk, respons pertama yang sering muncul adalah penolakan dan penyangkalan. Hal ini diakibatkan oleh rasa takut dan kekhawatiran yang mendalam terhadap perubahan yang mungkin terjadi. Manusia pada dasarnya merupakan makhluk yang menyukai kenyamanan dan kestabilan. Oleh karena itu, saat dihadapkan pada perubahan besar atau ketidakpastian, reaksi alami kita adalah menolak dan mengabaikannya.
Stres dan Depresi
Takdir terburuk juga bisa memicu stres dan depresi. Dalam menghadapi situasi yang sulit, tekanan emosional dan mental dapat meningkat, terutama jika individu tersebut merasa tidak memiliki kontrol atas situasinya. Depresi bisa muncul sebagai hasil dari perasaan tidak berdaya dan putus asa.
Hadits dan Pengajaran Spiritual
Islam, sebagaimana agama-agama lainnya, mengajarkan umatnya untuk menerima takdir dan percaya pada hikmah dan kebijaksanaan Tuhan. Dalam sebuah Hadits Qudsi, Rasulullah SAW meriwayatkan bahwa Allah berfirman:
“Aku bersama hamba-Ku selama ia mengingat-Ku dan bibirnya bergerak membaca dzikir kepada-Ku.” (HR Bukhari)
Hadits ini mengajarkan kita bahwa dalam menghadapi takdir terburuk sekalipun, kita tidak sendiri. Allah selalu ada bersama kita, memberi kekuatan dan dukungan.
Kesimpulan
Merespon takdir terburuk membutuhkan keberanian dan kesabaran. Penolakan dan stres adalah reaksi alami, namun dengan dukungan spiritual dan pemahaman yang benar, kita bisa belajar menerima dan beradaptasi dengan takdir ini. Sebagai umat Muslim, kita diajarkan untuk selalu mengingat Allah, percaya pada hikmah-Nya, dan menerima takdir sebagai bagian dari perjalanan hidup kita. // Artikel Respons Manusia Terhadap Takdir Terburuk
Penerbit Jabal Spesialis Menerbitkan Al Quran Sejak Tahun 2004
Artikel ini diterbitkan 7 Juni 2023 Harga bisa berubah sewaktu-waktu. Informasi dan Pemesanan pemesanan silahkan klik “Chat Via WhatsApp” di bawah ini.
Untuk cek ketersedian stock produk di penerbitjabal.com jangan sungkan untuk bertanya kepada admin kami.
Penerbit Quran, Anjuran Agar Tidak Mencintai Sesuatu Secara Berlebihan — Dilansir dari laman media situs berita online. Nabi Muhammad SAW mengatakan:
“Cintailah apa atau siapa saja, tapi sadarilah bahwa kamu akan berpisah dengan semuanya itu, sadarilah bahwa kamu akan berpisah dengan semuanya itu, hiduplah sesukamu, tapi yakinlah bahwa kamu pasti mati mati. Dan berbuatlah sesukamu, tapi ingatlah bahwa kamu akan dapat balasan atas perbuatanmu itu.” (HR. Al-Thabrani)
Dalam hadits tersebut dapat kita simpulkan bahwa Nabi Muhammad SAW menganjurkan kita untuk tidak mencintai sesuatu secara berlebihan. Sebab, pada akhirnya kita akan berpisah dengan segala sesuatu yang kita miliki di dunia, yang kekal hanyalah akhirat, dan kehidupan yang abadi hanyalah kehidupan setelah kematian.
Anjuran Agar Tidak Mencintai Sesuatu Secara Berlebihan
Maka dari itu, jangan sampai kita mencintai segala sesuatu yang kita punya di dunia secara berlebihan, karena hal tersebut akan menjadi Mudharat bagi kita. Bisa saja kita dibuat hilang akal, dibuat linglung atau tidak konsentrasi mengerjakan hal-hal lainnya akibat kita terlalu mencintai suatu hal yang membuat kita tidak fokus untuk melakukan hal lainnya.
Selain hal itu, hadits di atas juga bisa dimaknai sebagai anjuran agar kita tidka mencintai sesuatu secara berlebian hingga akhirnya kita tidak sadar sudah menduakan Allah SWT. Sudah seharusnya hanya Allah SWT yang kita utamakan, karena hidup dan mati kita hanya untuk Allah semata, dan kelak kita akan kembali hanya kepada-Nya.
Di era zaman yang sudah serba terbuka dan serba canggih ini, memang dapat memberikan kita kebebasan dalam melakukan dan meraih apa saja. Namun, dalam hadits tersebut Rasulullah SAW juga mengingatkan bahwa memang betul kita diberikan kebebasan untuk melakukan apa saja dan berbuat sesuka hati kita. Akan tetapi, kematian adalah sebuah kepastian. Segala sesuatu pasti akan ada balasannya, segala sesuatu pasti harus kita pertanggung jawabkan ketika di akhirat kelak.
Oleh sebab itu, di dalam Al Quran Surah Al Fatihah ada makna kalimat “Yaumiddin” yaitu hari pembalasan, dibalas baik maupun dibalas buruk.
Karena itu, selagi kita masih hidup di dunia sudah sepatutnya kita memperbanyak perbuatan baik, karena segala sesuatu pasti ada pembalasannya.
Penerbit Jabal Spesialis Menerbitkan Al Quran Sejak Tahun 2004
Artikel ini diterbitkan 30 Mei 2023 Harga bisa berubah sewaktu-waktu. Informasi dan Pemesanan pemesanan silahkan klik “Chat Via WhatsApp” di bawah ini.
Untuk cek ketersedian stock produk di penerbitjabal.com jangan sungkan untuk bertanya kepada admin kami.
Penerbit Alquran — Menghafal Al Quran Tanpa Guru; Menghafal Al-Quran adalah cita-cita banyak umat Muslim yang ingin mendekatkan diri dengan Kitab Suci mereka.
Proses ini membutuhkan kesabaran, tekad kuat, dan ketekunan dalam menghadapi tantangan. Seringkali, bantuan seorang guru memainkan peran penting dalam mencapai tujuan tersebut. Namun, mungkinkah seseorang menghafal Quran tanpa bimbingan seorang guru?
Menghafal Al Quran Tanpa Guru: Mungkin Dilakukan Tantangan Lebih Besar
Menghafal Al-Quran tanpa guru adalah suatu kemungkinan, namun tantangan yang dihadapi bisa lebih besar dibandingkan dengan memiliki seorang guru yang membimbing. Ketidakhadiran guru berarti individu tersebut harus mandiri dalam mengatur waktu, materi yang akan dihafal, serta menemukan cara yang efektif untuk mempelajari dan menghafal Al Quran.
Tidak ada dalil yang secara khusus melarang seseorang untuk menghafal Al-Quran tanpa guru. Islam mendorong umatnya untuk mempelajari dan mengamalkan Al-Quran sebaik-baiknya. Sementara bantuan guru dapat mempermudah proses belajar, itu bukanlah satu-satunya cara untuk mencapai tujuan tersebut.
Bagi mereka yang ingin menghafal Quran tanpa guru, ada beberapa tips yang dapat diikuti. Pertama, mulailah dengan memilih surah-surah pendek dan mudah dihafal, seperti surah Al-Fatihah atau An-Nas. Kemudian, carilah tafsir surah tersebut untuk memahami makna yang terkandung dalam ayat-ayatnya.
Selanjutnya, buatlah jadwal yang teratur untuk menghafal ayat-ayat secara bertahap. Terapkan metode hafalan yang sesuai, seperti mengulang-ulang ayat tersebut hingga dihafal dengan baik. Menulis ayat-ayat tersebut di secarik kertas dan menempelkannya di tempat-tempat yang sering dilihat juga dapat membantu mengingatnya.
Namun, hal yang paling penting adalah memiliki niat yang tulus dan konsisten dalam belajar menghafal Al-Quran. Tanpa niat yang kuat, sulit bagi seseorang untuk mencapai tujuannya dalam menghafal Quran, terlebih lagi jika mereka melakukannya tanpa bantuan guru.
Dalam proses menghafal Al-Quran tanpa guru, individu tersebut harus siap menghadapi tantangan dan kelelahan yang mungkin terjadi. Oleh karena itu, motivasi yang kuat dan dukungan dari keluarga dan teman-teman sangat dibutuhkan untuk menjaga semangat dan terus berusaha.
Penerbit Jabal Spesialis Menerbitkan Al Quran Sejak Tahun 2004
Artikel ini diterbitkan 19 Mei 2023 Harga bisa berubah sewaktu-waktu. Informasi dan Pemesanan pemesanan silahkan klik “Chat Via WhatsApp” di bawah ini.
Untuk cek ketersedian stock produk di penerbitjabal.com jangan sungkan untuk bertanya kepada admin kami.
Penerbit Al Quran — Cara Menghafal Al Quran di Usia Tua, Al-Qur’an adalah petunjuk hidup yang diutus oleh Allah SWT untuk seluruh umat manusia. Menghafal Al-Qur’an merupakan salah satu upaya untuk mendekatkan diri kepada-Nya dan meraih keberkahan yang tiada tara.
Bagi mereka yang memasuki usia tua, menghafal Al-Qur’an mungkin terlihat sebagai tantangan yang tidak mungkin dilakukan. Namun, kita diperintahkan untuk tidak pernah menyerah dan terus berusaha. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi strategi terbaik untuk menghafal Al-Qur’an di usia tua.
“Sesungguhnya Allah memudahkan untuk kamu mengamalkan apa yang Dia perintahkan kepadamu.” (HR. Muslim)
Hadits ini mengingatkan kita bahwa Allah SWT akan memudahkan setiap langkah yang diambil dalam mengamalkan Al-Qur’an, termasuk dalam menghafalnya. Oleh karena itu, keyakinan yang kuat dan keikhlasan dalam hati menjadi pondasi utama dalam perjalanan menghafal Al-Qur’an di usia tua.
Allah SWT juga berfirman dalam Al-Qur’an Surah Al-Qamar ayat 17:
“Dan sesungguhnya Kami telah mempermudah Al-Qur’an untuk pelajaran. Maka adakah orang yang mengambil pelajaran?”
Ayat ini menggambarkan betapa Allah telah memudahkan Al-Qur’an untuk dipelajari dan dihafal oleh siapa pun yang sungguh-sungguh berusaha. Dalam usia tua, kita harus mengingat janji-Nya yang tak tergoyahkan bahwa Dia akan mempermudah perjalanan kita dalam menghafal Al-Qur’an.
Cara Menghafal Al Quran di Usia Tua
Berikut adalah strategi terbaik yang dapat membantu kita menghafal Al-Qur’an di usia tua:
Niat yang Kuat dan Keikhlasan: Menghafal Al-Qur’an harus dimulai dengan niat yang tulus dan kuat untuk mendapatkan ridha Allah. Niat yang tulus akan memberikan motivasi yang tinggi dalam menghadapi segala tantangan yang mungkin muncul.
Pengaturan Waktu yang Bijak: Pada usia tua, kita harus memahami keterbatasan fisik dan mental. Mengatur waktu dengan bijak antara menghafal, beristirahat, dan melaksanakan kegiatan sehari-hari yang penting akan membantu menjaga keseimbangan dan efektivitas pembelajaran.
Metode Penghafalan yang Efektif: Memilih metode penghafalan yang sesuai dengan kemampuan dan preferensi kita akan membantu memudahkan proses belajar. Metode seperti Juz per Juz, ayat per ayat, atau kelompok surah dapat digunakan sesuai kebutuhan.
Repetisi dan Latihan Berkala: Mengulang dan melatih hafalan secara rutin akan memperkuat memori dan meningkatkan daya ingat. Dengan mengulang hafalan sebelumnya dan secara konsisten melatih hafalan baru, kita akan menjaga kestabilan dan kemajuan dalam menghafal.
Bimbingan dari Guru yang Berpengalaman: Mencari bimbingan dari seorang guru yang berpengalaman dalam pengajaran Al-Qur’an akan memberikan petunjuk dan arahan yang tepat. Guru akan membantu mengoptimalkan proses belajar dan memberikan dorongan yang diperlukan.
Memahami Makna Ayat-ayat: Menghafal Al-Qur’an bukan hanya tentang mengingat bunyi dan susunan ayat, tetapi juga memahami maknanya. Dalam usia tua, kita dapat memperdalam pemahaman kita terhadap Al-Qur’an, sehingga memperkuat ikatan spiritual antara hati dan hafalan kita.
Memohon Pertolongan Allah: Sebagai hamba Allah, kita harus selalu berusaha dan berdoa kepada-Nya. Memohon pertolongan dan kesuksesan dalam menghafal Al-Qur’an adalah kunci utama untuk mencapai tujuan ini. Dengan kekuatan iman dan keyakinan kepada-Nya, kita akan meraih kemudahan dan keberkahan dalam perjalanan menghafal Al-Qur’an di usia tua.
Kesimpulan
Meskipun menghafal Al-Qur’an di usia tua mungkin tampak menantang, dengan strategi yang tepat dan kekuatan iman yang kokoh, segala hal menjadi mungkin. Dengan niat yang tulus, manajemen waktu yang baik, metode penghafalan yang efektif, bimbingan dari guru yang berpengalaman, pemahaman makna Al-Qur’an, dan doa yang tulus, kita dapat meraih kesuksesan dalam menghafal Al-Qur’an di usia tua. Ingatlah bahwa Allah SWT adalah Maha Pemurah dan Dia akan memudahkan perjalanan kita jika kita bertekad dengan sungguh-sungguh.
Penerbit Jabal Spesialis Menerbitkan Al Quran Sejak Tahun 2004
Artikel ini diterbitkan 17 Mei 2023 Harga bisa berubah sewaktu-waktu. Informasi dan Pemesanan pemesanan silahkan klik “Chat Via WhatsApp” di bawah ini.
Untuk cek ketersedian stock produk di penerbitjabal.com jangan sungkan untuk bertanya kepada admin kami.
Penerbit Qur’an — Doa Agar Langit Cerah Dan Hujan Berhenti, Meskipun banyak teknologi canggih yang dapat meramal cuaca, namun sebenarnya cuaca memang tidak bisa diprediksi secara tepat.
Ada kalanya hujan datang secara tiba-tiba bahkan saat musim sedang panas. Seperti yang Sahabat ketahui bahwa hujan maupun panas merupakan anugerah dari Allah SWT.
Nah, sebagai makhluk-Nya, sudah sepantasnya kita berpasrah dan bersyukur atas segala nikmat-Nya. Daripada mengeluh, lebih baik kita memanjatkan doa ya, Sahabat! Berikut ini merupakan doa agar langit cerah dan tidak hujan!
1. Doa agar Langit Cerah dan Tidak Hujan
Allah SWT adalah zat yang memiliki kuasa atas semuanya, termasuk kaitannya dengan hujan. Rasulullah SAW sebagaimana dijelaskan dalam hadis Bukhari pernah berdoa agar langit cerah dan tidak hujan dengan bacaan berikut.
اللهم حوالينا ولا علينا اللهم على الأكام والظراب وبطون الأودية ومنابت الشجر
Allahumma hawalayna wa la ‘alayna, Allahumma alal akami wad thirobi, wa buthunil audiyyati wa manabitis syajari
Artinya: “Ya Allah turunkanlah hujan di sekitar kami, dan jangan turunkan kepada kami untuk merusak kami. Ya Allah turunkanlah hujan di dataran tinggi, beberapa anak bukit, perut lembah dan beberapa tanah yang menumbuhkan pepohonan.”
Doa ini juga bisa dibaca untuk memohon agar hujan dialihkan ke tempat lainnya atau agar hujan segera berhenti.
2. Doa ketika Melihat Awan Mendung
Rasulullah SAW membaca doa berikut ini saat awan hitam mulai muncul di langit. Hal ini diriwayatkan oleh Imam Abu Daud.
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari keburukan yang terkandung di dalam awan ini.”
3. Doa ketika Hujan Turun
Apabila pada akhirnya hujan turun, maka Rasulullah SAW mengucapkan doa berikut ini.
اللَّهُمَّ، صَيِّبًا نَافِعًا
Allahumma shayyiban naa fi’an
Artinya: Ya Allah, (jadikanlah hujan ini) hujan yang bermanfaat.
4. Doa agar Terhindar dari Musibah saat Hujan
Meskipun hujan telah turun, kita dapat memohon supaya hujan yang turun tidak membahayakan. Berikut merupakan bacaan doa agar hujan yang turun tidak menimbulkan musibah.
Bismillahilladzi la yadhurru ma’asmihi syaiun fillardhi wala fissamai wahuwassami’ul ‘alim
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah yang dengan sebab nama-Nya tidak ada sesuatu pun di bumi maupun di langit yang dapat membahayakan (mendatangkan mudharat), dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
5. Doa saat Mendengar Petir
Setelah doa agar langit cerah dan tidak hujan serta doa tentang hujan lainnya, doa mendengar petir ini juga bisa kita panjatkan. Sebab, sering kali petir yang datang cukup mengejutkan. Berikut merupakan doa mendengar petir dari Rasulullah SAW.
سبحان الذي يسبح الرعد بحمده وملائكته من خيفته.
Subhaana al-ladzii yusabbihu ar-ra’d bihamdihi wa malaaikatu min khiifatihi.
Artinya: “Maha Suci Allah yang petir bertasbih dengan memuji-Nya dan begitu juga para malaikat, karena takut kepada-Nya.”(HR. Malik)
Penerbit Jabal Spesialis Menerbitkan Al Quran Sejak Tahun 2004
Artikel ini diterbitkan 16 Mei 2023 Harga bisa berubah sewaktu-waktu. Informasi dan Pemesanan pemesanan silahkan klik “Chat Via WhatsApp” di bawah ini.
Untuk cek ketersedian stock produk di penerbitjabal.com jangan sungkan untuk bertanya kepada admin kami.
Penebit Al Quran — Berbagai Rezeki Dari Allah SWT Yang Perlu Kita Ketahui; Bukan sebuah rahasia lagi bahwa Allah SWT yang menentukan segala hal di dunia maupun akhirat, termasuk rezeki yang diberikan untuk setiap hamba-Nya. Rezeki tak melulu berupa materi, tetapi rezeki juga bisa berbentuk nikmat.
Rasulullah SAW sangat menganjurkan seluruh umatnya untuk senantiasa memperbanyak doa kepada Allah SWT baik untuk meminta rezeki sekaligus bersyukur atas rezeki yang diberikan-Nya, ataupun dalam konteks lainnya untuk kebaikan dunia dan akhirat.
Dalam meminta rezeki, umat muslim hanya diperbolehkan berharap dan meminta kepada Allah SWT semata. Jika kita meminta atau berharap kepada selain Allah SWT, maka hal tersebut dapat dikategorikan ke dalam perbuatan syirik dan musyrik atau mempersekutukan Allah SWT.
Seperti firman Allah SWT dalam alquran surat Ar-Rum ayat 40 yang artinya:
“Allah-lah yang menciptakan kamu, kemudian memberimu rezeki, kemudian mematikanmu, kemudian menghidupkanmu (kembali). Adakah di antara yang kamu sekutukan dengan Allah itu yang dapat berbuat sesuatu dari yang demikian itu? Maha Sucilah Dia dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan.”
Namun, di dunia yang sangat luas ini rezeki tak selalu berupa materi., Tentunya banyak sekali jenis-jenis rezeki yang perlu kita ketahui, hal tersebut juga bergantung pada bentuk dan cara mendapatkannya. Oleh sebab itu, kita sangat dianjurkan untuk memperbanyak amalan serta ikhtiar dengan cara yang di ridhoi oleh Allah SWT agar mendapatkan rezeki dari Allah SWT.
Berbagai Rezeki Dari Allah SWT Yang Perlu Kita Ketahui
Berikut merupakan jenis-jenis rezeki dari Allah SWT yang perlu kamu ketahui, dilansir dari beberapa sumber.
1. Rezeki karena menikah
Kata siapa menikah mempersulit rezeki? Buktinya banyak sekali orang-orang yang mengalami kemajuan dalam finansial serta hal lainnya setelah ia menikah. Menikah dapat membukakan pintu rezeki baru bagi setiap orang karena setelah ia menikah Allah SWT akan menambahkan rezekinya.
“Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.”(QS. An-Nur: 32)
2. Rezeki karena anak
Dalam hubungan pernikahan tentunya akan ada anak yang lahir ke dunia setelahnya. Dan anak tersebut akan lahir dengan rezekinya masing-masing. Bahkan hanya kehadirannya saja juga sudah disebutkan sebagai sebuah rezeki yang tak ternilai harganya. Dengan kehadiran seorang anak dalam suatu ikatan pernikahan, maka rezeki kedua orang tuanya pun akan ikut bertambah.
3. Rezeki karena bersedekah
Banyak orang yang berpikir bahwa sedekah harus menunggu kaya atau karena sedekah kita menjadi boros atau banyak pengeluaran. Padahal nyatanya bahwa sedekah adalah salah satu penarik rezeki.
Orang-orang yang gemar sedekah pasti tidak akan merugi. Selain memberikan kebahagiaan batin, sedekah juga dapat menjadi salah satu penyebab kita kaya, loh! Allah SWT akan menggantikan setiap harta yang kita sedekahkan. Baik itu berupa uang atau materi, atau juga melalui kesehatan, kebahagiaan dan kenikmatan lainnya yang bahkan jarang kita sadari.
Katakanlah: “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)”. Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.”(QS. As-Saba: 39)
4. Rezeki yang sudah dijamin oleh Allah SWT
Sama halnya seperti bayi yang dilahirkan ke dunia dan sudah dijamin rezekinya, kita pun rezekinya sudah dijamin oleh Allah SWT. Dan rezeki tersebut yang akan digunakan untuk bertahan hidup dan melakukan tugasnya masing-masing.
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh).”(QS. Hud: 6)
5. Rezeki dari hasil ihtiar
Tak hanya ditunggu, tentunya rezeki juga mesti dicari dan dijemput. Semakin gigih usaha seseorang dalam mencarinya, maka kemungkinan semakin besar pula limpahan rezeki yang akan didapatkannya.
6. Rezeki karena bersyukur
Semakin besar rasa syukur seseorang atas segala hal yang telah didapatkannya, maka semakin besar pula kenikmatan yang akan ia dapat di dalamnya.
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”(QS. Ibrahim: 7)
Penerbit Jabal Spesialis Menerbitkan Al Quran Sejak Tahun 2004
Artikel ini diterbitkan 15 Mei 2023 Harga bisa berubah sewaktu-waktu. Informasi dan Pemesanan pemesanan silahkan klik “Chat Via WhatsApp” di bawah ini.
Untuk cek ketersedian stock produk di penerbitjabal.com jangan sungkan untuk bertanya kepada admin kami.
Penerbit Al Quran, Arti Sakinah Mawadah Dan Warahmah — Seluruh umat islam tentunya menginginkan keluarga yang sakinah mawadah warahmah. Karena, itulah tujuan dari pernikahan, yang dimana hal tersebut merupakan nikmat yang Allah SWT berikan kepada para pembina keluarga.
Arti Sakinah Mawadah Dan Warahmah
Kalimat sakinah mawadah warahmah sebenarnya telah tertulis dalam Al Quran. Kalimat tersebut menjadi bagian dari fungsi dan tujuan dari menikah dalam agama Islam.
Wa min Aayaatihiii an khalaqa lakum min anfusikum azwaajal litaskunuuu ilaihaa wa ja’ala bainakum mawad datanw wa rahmah; inna fii zaalika la Aayaatil liqawminy yatafakkaruun.
Artinya: “Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.”(Q.S. Ar-Rum: 21)
Sakinah berasal dari bahasa Arab yang dapat diartikan ke dalam bahasa Indonesia dengan ketenangan, ketenteraman, aman, dan juga damai. Sedangkan lawan kata dari ketenteraman dan ketenangan yaitu keresahan, kehancuran, dan keguncangan. Yang diharapkan dari pernikahan seperti pada arti sakinah yaitu ketenteraman, ketenangan, keamanan, dan kedamaian dalam anggota keluarga. Sedangkan keluarga yang tidak memiliki sakinah berarti keluarga yang penuh keresahan, kehancuran, dan keguncangan, itulah yang harus dihindari.
Arti Mawadah
Mawadah juga berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti kasih sayang dan cinta yang membara. Kata mawadah ini memiliki arti khusus untuk seseorang yang memiliki perasaan menggebu-gebu dengan pasangannya. Perasaan menggebu ini muncul karena aspek-aspek lain yang dimiliki oleh pasangan antara lain, kecantikan, ketampanan, moral, kedudukan, pola pikir dan hal-hal lain dalam diri pasangan.
Di dalam Islam, mawadah juga merupakan sebuah fitrah yang dimiliki oleh manusia. Dengan adanya mawadah di dalam keluarga akan membuat keluarga menjadi penuh cinta dan kasih sayang. Tidak mungkin di sebuah keluarga tidak memiliki cinta, tentu rasanya akan hambar. Perasaan cinta memberikan rasa saling memiliki dan menjaga antar anggota keluarga.
Keluarga yang memiliki mawadah di dalamnya pasti memiliki hal-hal positif di dalam keluarga itu. Jika tidak memiliki mawadah maka keluarga tidak akan saling memberikan dukungan karena tidak memiliki rasa kasih sayang. Bahkan, perselingkuhan bisa saja terjadi karena tidak adanya rasa kasih sayang antar pasangan.
Keluarga yang memiliki mawadah tidak terbentuk secara instan, namun dikembangkan melalui proses dipupuknya melalui cinta suami, istri dan anak-anak. Setiap keluarga pasti menginginkan keluarga yang mawadah, karena merupakan suatu fitrah pada setiap makhluk.
Arti Warahmah
Rahmah memiliki arti rezeki, ampunan, karunia, dan rahmat. Rahmat terbesar tentu berasal dari Allah Swt. Keluarga yang mendapat rahmat terbesar tentu keluarga yang memiliki cinta, kasih sayang, dan juga kepercayaan. Keluarga yang memiliki warahmah juga bukan dengan proses yang instan, namun proses yang cukup panjang karena membutuhkan pemahaman, saling menutupi kekurangan, dan memberikan pengertian.
Dengan kesabaran hati serta pengorbanan dari suami dan istri tentu akan membuat keluarga memiliki warahmah atau karunia di dalamnya. Dari adanya proses kesabaran tersebut, warahmah akan diberikan oleh Allah Swt. sebagai bentuk cinta tertinggi dalam sebuah keluarga.
Perlu diperhatikan bahwa warahmah tidak akan muncul jika di dalam keluarga memiliki sifat saling durhaka antara suami dan istri. Keluarga harus tenang, damai, dan memiliki kasih sayang agar warahmah dapat terwujud.
Karakteristik Sakinah Mawadah Warahmah
Berikut ini beberapa karakteristik dari keluarga yang memiliki sakinah mawadah warahmah.
Memiliki ketenangan, ketenteraman, dan kedamaian di dalam sebuah keluarga;
Memiliki cinta, kasih sayang, dan rasa memiliki yang selalu terjaga di antara anggota keluarga;
Memiliki cinta yang mengarah kepada Allah Swt. dan juga nilai-nilai pada agama, bukan hanya cinta pada makhluk atau hanya hawa nafsu saja;
Jauh dari kecurigaan, ketidakpercayaan, dan juga perasaan waswas dengan pasangan;
Dapat menjaga pergaulan di dalam agama Islam, tidak ada aturan yang dilanggar dalam pernikahan termasuk perselingkuhan;
Memiliki perannya masing-masing sebagai anggota keluarga dengan keikhlasan dan ketulusan. Peran yang dimiliki baik suami sebagai kepala keluarga, istri sebagai ibu yang menjalankan amanah suami, dan anak sebagai amanah dari Allah Swt. untuk dididik dengan benar;
Dapat menjaga aspek keimanan dan ibadah antar masing-masing anggota keluarga, bukan yang saling menghancurkan atau menjerumuskan satu sama lain;
Mendukung pekerjaan atau profesi dari antar pasangan untuk dapat mewujudkan keluarga yang terbangun sebagai amanah dari Allah Swt.
Dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga termasuk rezeki, kebutuhan seksual, dan juga rasa saling memiliki satu sama lain.
Bacaan Solawat Nabi Beserta Artinya — Sebagai umat muslim, sudah sepatutnya kita rutin untuk membaca solawat kepada Nabi Muhammad SAW. Karena, dengan membaca solawat, kita berarti senantiasa berdoa untuk Rasulullah SAW.
Allah SWT menjanjikan kepada kita yang gemar solawat akan mendapatkan syafaat di akhirat kelak. Hukum tentang selawat nabi sudah tertuang dalam Al Quran, surat Al-Ahzab ayat 56 yang berbunyi sebagai berikut:
“Innallaaha wa malaa`ikatahu yusalluna ‘alan-nabiyy, yaa ayyuhallazina aamanu salluu ‘alaihi wa sallimu tasliimaa.”
Artinya: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya berselawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”
Ada beberapa solawat nabi yang bisa kita baca setiap harinya. Berikut macam-macam bacaan selawat nabi Muhammad SAW yang benar beserta arti latin dan Arab!
1. Solawat Ibrahimiyah
Selawat Ibrahimiyah merupakan doa yang dipanjatkan kepada Allah SWT untuk Nabi Muhammad SAW dan Nabi Ibrahim AS. Adapun bacaan dan arti dari selawat Ibrahimiyah yaitu sebagai berikut.
“Allahumma salli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa sallaita ‘alaa aali ibraahim, wa baarik ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa baarakta ‘alaa aali ibraahim, fil ‘aalamiina innaka hamiidummajiid.”
Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan untuk Nabi Muhammad. Dan juga limpahkanlah rahmat dan keselamatan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat dan keselamatan kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Limpahkanlah keberkahan kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan keberkahan kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Di seluruh alam semesta, sesungguhnya Engkau adalah Maha Terpuji lagi Maha Agung.”
2. Solawat Nariyah
Dinamakan solawat Nariyah karena selawat ini disusun dan dibuat oleh Syekh Nariyah yang hidup di zaman Nabi Muhammad SAW. Adapun bacaan dan arti dari selawat Nariyah yaitu sebagai berikut.
“Allahumma shallii shalaatan kaamiilatan wa sallìm salaaman taaman ‘ala sayyidinaa Muhammadìn Alladzii tanhallu biihil ‘uqadu, wa tanfariju biihiil kurabu. Wa tuqdhaa bìhìl hawaa’ìju Wa tunaalu biihiir raghaa’ìbu wa husnul khawaatimi wa yustasqal ghomaamu bii wajhihil kariimi, wa ‘alaa aalihi, wa shahbihi ‘adada kulli ma’luumin laka.”
Artinya: “Ya Allah, berikanlah selawat yang sempurna dan salam yang sempurna kepada junjunganku Baginda Nabi Muhammad yang dengannya terlepas dari ikatan (kesusahan) dan dibebaskan dari kesulitan. Dan dengannya juga ditunaikan hajat dan diperoleh segala keinginan dan kematian yang baik, serta memberi siraman (kebahagiaan) kepada orang yang sedih dengan wajahnya yang mulia, juga kepada keluarganya, para shahabatnya, dengan seluruh ilmu yang Engkau miliki.”
3. Solawat Munjiyat
Solawat Munjiyat adalah selawat penyelamat yang dianjurkan untuk dibaca saat zikir selepas salat hajat. Adapun bacaan solawat Munjiyat yaitu sebagai berikut.
“Allahumma shalli ‘alaa sayyidinaa Muhammadin sholaatan tunjiinaa bihaa min jamii’il-ahwaali wal-aafaati wa taqdhii lanaa bihaa jamii’al-haajaati wa tuthahirunaa bihaa min jamii’is-sayyi’aati wa tarfa’unaa bihaa ‘indaka a’lad-darajaati wa tuballigunaa bihaa aqshal-gaayaati min jamii’il-khairaati fil-hayaati wa ba’dal-mamaati.”
Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW yang melaluinya Engkau akan menyelamatkan kami dari semua keadaan yang menakutkan dan membahayakan, dengan rahmat itu Engkau akan mendatangkan semua hajat kami dan membersihkan semua keburukan kami, mengangkat kami pada derajat tertinggi , menyampaikan kami pada puncak tujuan, dari semua kebaikan di waktu hidup dan sesudah mati.”
“Allahumma Shalli Alaa Nuuril Anwaari Wasirril Asraari, Watiryaaqil Aghyaari Wamiftaahi Baabil Yasaari, Sayyidinaa Wamaulaana Muhammadinil Muhtaari Wa Aalihil Ath Haari Wa Ash Haabihil Ahyaari Adada Niamillaahi Wa Ifdhaalih.”
Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada cahaya dari segala cahaya, belakang layar dari segenap rahasia, penawar sedih dan kebingungan, pembuka pintu kemudahan, yakni junjungan kami, Nabi Muhammad SAW yang terpilih, keluarganya yang suci, dan para sahabatnya yang mulia sebanyak hitungan nikmat Yang Mahakuasa dan karunia-Nya.”
“Allahumma shalli wa sallim wa barik ‘ala sayyidina Muhammadinil Fatihi lima ughliqa, wal khatimi lima sabaqa, wan nashiril haqqa bil haqqi, wal hadi ila shiratin mustaqim (ada pula yang baca shiratikal mustaqim). Shallallahu ‘alayhi, wa ‘ala alihi, wa ashhabihi haqqa qadrihi wa miqdarihil ‘adzhim.”
Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah selawat, salam, dan keberkahan kepada junjungan kami, Nabi Muhammad SAW, pembuka apa yang terkunci, penutup apa yang telah lalu, pembela yang hak dengan yang hak, dan petunjuk kepada jalan yang lurus. Semoga Allah limpahkan sholawat kepadanya, keluarga dan para sahabatnya dengan hak derajat dan kedudukannya yang agung.”
Penerbitjabal.com Mengajak Orang Lain untuk Baik Namun Lupa Akan Diri Sendiri — Mengajak orang lain untuk berbuat baik dan membantu mereka dalam mewujudkannya memang sangat dianjurkan dalam agama Islam. Namun, dalam mengajak orang lain untuk berbuat baik, kita harus tetap menjaga kesopanan dan tata krama yang baik.
Sebagaimana yang tertulis dalam hadits dari Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah:
“Barang siapa mengajak kepada petunjuk, maka baginya seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan barang siapa mengajak kepada kesesatan, maka baginya dosa seperti dosa orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun.” (HR. Muslim)
Dalam hadits ini, Nabi Muhammad SAW memberikan peringatan agar kita berhati-hati dalam mengajak orang lain untuk berbuat baik. Kita harus memastikan bahwa yang kita ajak adalah kebaikan dan bukan kesesatan. Jangan sampai dengan semangat kita untuk berbuat baik, kita justru menjerumuskan orang lain ke dalam kesesatan.
Namun, selain itu, hadits ini juga menunjukkan betapa besar pahala bagi orang yang mengajak kepada kebaikan. Pahalanya setara dengan orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Ini menunjukkan betapa pentingnya peran kita dalam mengajak orang lain untuk berbuat baik.
Mengajak Orang Lain untuk Baik Namun Lupa Akan Diri Sendiri
Namun, perlu diingat bahwa dalam mengajak orang lain untuk berbuat baik, kita juga harus tetap memperhatikan diri sendiri. Kita harus memastikan bahwa kita sendiri sudah melakukan kebaikan tersebut dan menjadi contoh yang baik bagi orang lain.
Dalam Islam, berbuat baik kepada orang lain juga berarti memperbaiki diri sendiri dan melatih akhlak yang baik. Dengan demikian, kita akan menjadi contoh yang baik bagi orang lain dan semangat kita untuk mengajak orang lain berbuat baik akan semakin kuat.
“Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir?” (QS. Al Baqarah: 44)
Selamat hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1444H. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kesehatan, kebahagiaan, dan keberkahan kepada kita semua.
Seperti yang kita ketahui, bulan Ramadhan yang penuh keberkahan dan ampunan telah berlalu. Namun, perpisahan ini bukanlah akhir. Sebaliknya, perpisahan ini adalah tanda diterimanya atau tidaknya amalan kita selama bulan suci Ramadhan. Oleh karena itu, kita harus terus istiqomah dalam kebaikan setelah bulan Ramadhan berakhir.
Banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari bulan suci Ramadhan. Selain meningkatkan ibadah, kita juga belajar untuk berempati dengan sesama dan saling membantu dalam kebaikan. Kita juga belajar untuk bersabar dan mengendalikan diri, serta memperbaiki hubungan dengan Allah SWT dan sesama manusia.
Menyambut hari raya Idul Fitri, mari kita introspeksi diri dan memohon maaf kepada semua orang yang pernah kita sakiti dan salah perlakukan. Kita juga harus memaafkan orang lain yang pernah menyakiti dan salah perlakukan kita. Dengan memaafkan, kita bisa meraih kebahagiaan dan kedamaian dalam hati.
Selain itu, kita juga harus senantiasa berdoa kepada Allah SWT untuk senantiasa memberikan kita petunjuk dan keberkahan dalam kehidupan kita. Dengan doa yang tulus, Allah SWT akan senantiasa membimbing dan memberikan keberkahan dalam segala aspek kehidupan kita.
Terakhir, mari kita bersama-sama merayakan hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1444H dengan penuh kebahagiaan dan rasa syukur.
Untuk itu, terimalah ucapan dari kami. Kami keluarga besar Penerbit Jabal (Spesialis Menerbitkan Al Qur’an) mengucapkan Mohon maaf lahir dan batin. Taqabbalallahu minna wa minkum shiyamana wa shiyamakum. Semoga Allah SWT menerima segala amalan kita dan memberikan keberkahan dalam kehidupan kita. Aamiin.
Penerbit Al Quran, Ide Ngabuburit Seru Menjelang Akhir Ramadhan – Ngabuburit memang ide paling asyik untuk menunggu waktu berbuka puasa ya, Sahabat! Biasanya, untuk menunggu waktu berbuka tersebut kita akan melakukan kegiatan yang menyenangkan. Tak hanya dilakukan bersama kawan, pasangan dan keluarga, ngabuburit juga bisa Sahabat lakukan sendiri, loh!
Apa saja sih yang dapat Sahabat lakukan? Berikut beberapa rekomendasinya!
1. Membaca Buku
Membaca buku merupakan kegiatan membunuh waktu menunggu Maghrib yang berfaedah. Agar tidak membosankan, coba cari tempat yang nyaman sebagai lokasi membaca buku, seperti taman kota atau perpustakaan daerah. Selain tidak merogoh kocek, Sahabat juga akan mendapatkan pengetahuan dan membuat aktivitas ngabuburit-mu berpahala.
Sahabat sedang berpuasa dan sendiri? Tidak ada yang mengajak pergi? Tenang, ambil sepeda di garasi dan naiklah berkeliling sekitar kompleks rumah. Menikmati indahnya waktu sore di atas sepeda selain menyenangkan juga dapat membuat Sahabat menjadi sehat, loh! Yuk, segera ambil sepedamu untuk menunggu waktu Maghrib.
3. Memburu Senja
Nah, ini salah satu kegiatan yang sedang banyak dilakukan orang-orang. Keindahan senja memang tidak ada yang menandingi. Gradasi warna jingga, merah, dan biru menjadi alasan banyak orang yang berburu senja. Selain menunggu waktu berbuka, memburu senja juga dapat membuat feed Instagram-mu menjadi kece, loh! Yuk, siapkan kamera Sahabat untuk berburu senja!
4. Membereskan Rumah
Membereskan rumah merupakan kegiatan yang cukup menyita waktumu. Tapi, manfaatnya luar biasa karena selain rumah akan menjadi bersih, Sahabat juga akan lebih cepat berjumpa dengan Maghrib. Selain itu, orang-orang di rumah pasti akan senang. Sahabat pun jadi disayang, deh. Kapan lagi ngabuburit dengan membuat orang di sekitar kita bahagia?!
5. Nyalon
Apakah Sahabat perempuan single yang sedang ingin menghabiskan waktu menunggu Maghrib dengan bermanfaat? Nah, Sahabat dapat mencoba ini. Mempercantik diri di rumah sebagai pilihan yang tepat untuk ngabuburit karena selain tidak terlalu membutuhkan biaya yang banyak, Sahabat akan menjadi jomblo berkualitas karena bisa menjaga diri sendiri.
Penerbit Jabal Spesialis Menerbitkan Al Quran Sejak Tahun 2004
Artikel ini diterbitkan 19 April 2023 Harga bisa berubah sewaktu-waktu. Informasi dan Pemesanan pemesanan silahkan klik “Chat Via WhatsApp” di bawah ini. // Artikel Ide Ngabuburit Seru Menjelang Akhir Ramadhan
Untuk cek ketersedian stock produk di penerbitjabal.com jangan sungkan untuk bertanya kepada admin kami.
Penerbit Al Quran, Bagaimana Jadinya Jika Ini Ramadhan Terakhir Kita?
Alhamdulillah wa Syukurillah, tak henti-hentinya puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT serta para Nabi dan Rosul dan para sahabat, keluarga, tabiin dan tabiatnya. Karena hingga detik ini kita masih diberi kesempatan untuk bertemu dengan bulan Ramadhan di tahun 2023 yang terasa begitu cepat melesat hingga akhirnya kita hari ini telah memasuki detik-detik terakhir bulan Ramadhan 1444 Hijriyah.
Bagaimana Jadinya Jika Ini Ramadhan Terakhir Kita?
Akan tetapi, bagaimana jadinya apabila Ramadhan tahun ini adalah Ramadhan yang terakhir untuk kita? Tak hanya sedih karena sebentar lagi kita akan berpisah dengan Ramadhan 1444 Hijriyah, tetapi tak jarang juga kita bersedih karena memikirkan bagaimana jadinya kalau ini ternyata Ramadhan yang terakhir kalinya untuk kita? Dalam kata lain, jika tahun depan kita tidak diberikan kesempatan untuk bertemu lagi dengan bulan Ramadhan harus bagaimana?
Sebelumnya mari kita berdoa semoga apa yang kita kerjakan baik di dalam maupun di luar bulan Ramadhan diterima oleh Allah SWT dan diberikan pahala yang setimpal. Dan semoga juga dosa-dosa kita diampuni oleh Allah SWT.
Dikutip dari beberapa sumber mengatakan bahwa di bulan Ramadhan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, setan-setan dibelenggu dan pahala dilipatgandakan.
Ramadhan juga merupakan bulan yang penuh dengan keberkahan. Permulaannya sangat penuh dengan kasih sayang (Rahmah). Pertengahannya sarat dengan ampunan (maghrifah).
Ramadhan juga merupakan sebaik-baiknya bulan, dimana bulan ini kita bisa mendapatkan kebebasan dari api neraka dengan syarat-syarat khusus tentunya. Salah satunya dengan mentaati perintah dan larangan Allah SWT.
Di samping hal tersebut, mengingat betapa takutnya kita sebagai manusia tentang bagaimana jadinya jika ini adalah Ramadhan terakhir kita, alangkah baiknya jika kita semakin giat melaksanakan ketaatan kita dalam beribadah. Mari manfaatkan waktu Ramadhan sebaik-baiknya. Isilah dengan berbagai kegiatan ibadah dan kebaikan yang bermanfaat untuk sesama umat.
Bisa jadi, ini merupakan Ramadhan terakhir bagi kita. Mungkin saja esok, lusa, tahun depan kita akan berpisah dengan Ramadhan selamanya. Karena sehat dan muda tidak dapat menjadi indikator yang dapat menunda kematian. Sakit dan tua juga tidak dapat menjadi hal yang dapat mempercepat datangnya kematian.
Ajal kita, siapapun tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah SWT dan para malaikat-Nya.
Marilah kita utamakan segala hal yang bermanfaat untuk kehidupan kita di akhirat kelak. Lantas, apa saja yang akan bermanfaat untuk kita di akhirat kelak? Maka jawabannya adalah takwa dan amal salih.
Sebab, seseorang tidak akan mencapai derajat takwa yang sesungguhnya dan tidak akan melakukan amal shalih sebagaimana mestinya tanpa dibekali ilmu sebelumnya.
Saatnya bekali diri kita dengan ilmu agama yang kelak akan kita amalkan dikemudian hari. Takwa dan amal shalih adalah buah dari ilmu dan amal.
Penerbit Jabal Spesialis Menerbitkan Al Quran Sejak Tahun 2004
Artikel ini diterbitkan 18 April 2023 Harga bisa berubah sewaktu-waktu. Informasi dan Pemesanan pemesanan silahkan klik “Chat Via WhatsApp” di bawah ini. // Artikel Bagaimana Jadinya Jika Ini Ramadhan Terakhir Kita
Untuk cek ketersedian stock produk di penerbitjabal.com jangan sungkan untuk bertanya kepada admin kami.
Penerbit Alquran, Cara Sujud Sahwi; Saat melaksanakan solat, tak jarang sebagai manusia biasa kita kehilangan fokus sehingga lupa akan jumlah rokaat. Maka dari itu, Rasulullah SAW menganjurkan untuk melakukan sujud sahwi saat dalam keadaan ragu.
Sahwi artinya adalah lupa atau lalai terhadap sesuatu atau meninggalkan sesuatu secara tidak sengaja. Sementara sujud sahwi bertujuan untuk menutup kekurangan yang terjadi akibat lupa dalam salat. Sujud ini letaknya adalah selepas tahiyat akhir sebelum salam dan dikerjakan dua kali sebagaimana sujud biasa.
Adapun hukum sujud sahwi yaitu sunnah muakkad atau sunnah yang sangat dianjurkan. Namun, tidak melaksanakan sujud ini bukan berarti menyebabkan solat seseorang menjadi batal. Sebab, sujud ini masih tergolong dalam ibadah sunnah.
Dalil Sujud Sahwi
“Bila seseorang salat, setelah dua rakaat ia berdiri, kalau berdirinya belum sempurna hendaklah ia duduk (untuk tasyahud), tetapi bila sudah berdiri sempurna, janganlah duduk (untuk tasyahud), kemudian sujud sahwi dua kali (sebelum salam)” (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah)
Selain itu, terdapat hadits riwayat lainnya yang menjelaskan bahwa Rasulullah SAW sujud dua kali setelah salam usai kelebihan rakaat dalam solat.
“Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud, bahwa Nabi SAW salat lima rakaat, kemudian ditanya, “apakah salatnya ditambah?” Nabi bersabda: “apa yang terjadi?” Para sahabat menjawab: “Engkau telah salat lima rakaat,” kemudian Nabi sujud dua kali setelah salam” (HR. Al Jamaah)
Adapun penyebab disunahkannya sujud sahwi dilakukan adalah karena beberapa sebab berikut.
Ragu-ragu, baik itu mengenai jumlah rakaat maupun kaifiyat yang lainnya (ruku’, tasyahud, dan sujud).
Lupa, kelebihan rakaat, belum mengerjakan kaifiyat salat dan kekurangan rakaat. Dalam hal ini, kekurangannya harus ditambah.
Melakukan perbuatan yang dilarang dalam solat. Dianjurkan untuk melakukan sujud sahwi bila melakukan perbuatan yang dilarang dalam solat, seperi berbicara dan lain sebagainya.
Melakukan rukun bukan pada tempatnya, seperti membaca bacaan solat bukan pada tempatnya.
Meninggalkan sunah ab’adh. Sunnah ab’adh itu di antaranya adalah tahiyat awal, selawat nabi, duduk tahiyat awal, dan selawat nabi dalam tahiyat akhir.
Tata Cara Sujud Sahwi
Tata cara sujud sahwi diawali dengan niat, kemudian melakukan sujud sebanyak dua kali.
Sujud sahwi pertama dilakukan setelah selesai membaca tahiyat akhir dan sebelum salat. Sujud pertama ini dilakukan dengan membaca bacaan sujud sahwi
Kemudian, bangkit kembali dengan posisi duduk di antara dua sujud dengan membaca bacaan doa seperti salat fardu
Setelah itu, lakukan sujud sahwi kedua dengan membaca bacaan seperti yang pertama
Terakhir, akhiri dengan melakukan salam.
Bacaan Sujud Sahwi
Bacaan sujud sahwi yang yang bisa kamu hafalkan adalah seperti berikut.
سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنَامُ وَلَا يَسْهُوْا
Subhana man laa yanaamu walaa yashu.
Artinya: “Maha Suci Allah yang tidak tidur dan tidak lupa.”
Namun, ada pula yang meyakini bahwa bacaan sujud sahwi yaitu seperti bacaan sujud dalam solat.
Penerbit Jabal Spesialis Menerbitkan Al Quran Sejak Tahun 2004
Artikel ini diterbitkan 14 April 2023 Harga bisa berubah sewaktu-waktu. Informasi dan Pemesanan pemesanan silahkan klik “Chat Via WhatsApp” di bawah ini. // Artikel Cara Sujud Sahwi
Untuk cek ketersedian stock produk di penerbitjabal.com jangan sungkan untuk bertanya kepada admin kami.
Penerbit Alquran, Hukum Tabarruj Dalam Islam – Tabarruj adalah istilah yang berasal dari bahasa Arab, yang memiliki arti menyingkap atau menampakkan diri sehingga terlihat oleh mata. Tabarruj ini diwujudkan dengan perilaku mempertontonkan sesuatu yang tidak boleh dilihat oleh laki-laki.
Terlebih di ranah publik, baik melalui media sosial, televisi, maupun di tengah pergaulan masyarakat. Meskipun tubuh perempuan memang indah, tetapi keindahan tersebut sepatutnya tidak dipertontonkan kepada publik ya, Sahabat Jabal.
Budaya tabarruj ini sudah ada sejak zaman jahiliyah dan sudah ditentang dan dihapuskan oleh Islam. Sebab, bukan hanya bisa meruntuhkan kehormatan perempuan, budaya ini juga bisa menimbulkan tindakan eksploitatif laki-laki pada perempuan.
Menurut imam Muslim, budaya tabarruj pada masa jahiliyah itu sangat rusak. Para perempuan di masa itu melakukan tawaf mengelilingi Ka’bah dengan telanjang bulat. Ada pula perempuan yang sengaja memperlihatkan kemolekan tubuhnya dengan pakaian yang minim saat tawaf.
Sementara itu, para kaum laki-laki jahiliyah ‘asyik’ menontonnya dengan penuh nafsu syahwat. Maka dari itu, Islam menghapuskan budaya ini untuk menjaga kesucian dan kemuliaan perempuan sekaligus menjauhkan dari fitnah.
Hukum Tabarruj Dalam Islam- Dalil Larangan Tabarruj
Larangan untuk ber-tabarruj terdapat dalam Al Quran surat Al-Ahzab ayat 33 berikut.
Artinya: ” Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu bertabarruj dan (bertingkah laku) seperti orang-orang jahiliah dahulu, dan laksanakanlah salat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, wahai ahlulbait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.”
Dalam ayat tersebut Allah SWT juga memerintahkan perempuan untuk tetap di rumah. Diperbolehkan meninggalkan rumah apabila terdapat keperluan mendesak.
Tetap di rumah dalam pembahasan ini artinya yaitu sebagai pencegahan untuk tidak memamerkan dan mengkomersialisasikan tubuhnya untuk memuaskan syahwat laki-laki.
Bukan berarti kemudian perempuan tidak boleh meraih pendidikan tinggi dan berkarier, tetapi dalam artian untuk menutup auratnya.
Selain ayat di atas, Al Quran surat An-Nur ayat 31 juga melarang perilaku ber-tabarruj.
Artinya: “Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat..”
Adapun yang termasuk dalam kategori ber-tabarruj yaitu berhias berlebihan, berbicara dan berjalan dengan cara yang mengundang birahi, dan menampakkan yang seharusnya tidak ditampakkan.
Tidak berhias berlebihan, tidak berbicara dan berjalan yag mengundang birahi, dan tidak menampakkan yang tidak seharusnya ditampakkan
Dianjurkan berpakaian dengan tidak berniat mengundang perhatian laki-laki
Dianjurkan untuk tidak memakai pakaian yang transparan
Dianjurkan tidak memakai pakaian yang menyerupai laki-laki.
Dalam perspektif akidah, perempuan yang berhenti ber-tabarruj dengan menutup aurat berarti tidak mengikuti selera kehidupan duniawi yang glamour dan tidak mementingkan hawa nafsunya.
Penerbit Jabal Spesialis Menerbitkan Al Quran Sejak Tahun 2004
Artikel ini diterbitkan 13 April 2023 Harga bisa berubah sewaktu-waktu. Informasi dan Pemesanan pemesanan silahkan klik “Chat Via WhatsApp” di bawah ini. // Artikel Hukum Tabarruj Dalam Islam
Untuk cek ketersedian stock produk di penerbitjabal.com jangan sungkan untuk bertanya kepada admin kami.
Penerbit Al Quran, Keutamaan Menyantuni Anak Yatim Di Bulan Ramadhan – Ketika Bulan Suci Ramadhan, umat muslim berlomba-lomba untuk mencari pahala kebaikan. Apalagi, Allah SWT senantiasa memberikan keberkahan serta rezeki yang berlimpah bagi siapa saja yang mau berbagi kepada yang membutuhkan, salah satunya yaitu anak yatim.
Keutamaan Menyantuni Anak Yatim Di Bulan Ramadhan
Allah SWT menjanjikan orang yang menyantuni anak yatim di dunia akan mendapat kedudukan tertinggi di surga, dekat dengan kedudukan Rasulullah SAW.
Menyantuni Anak Yatim Saat Berbuka Puasa
Dari Sahl bin Sa’ad radhiallahu ‘anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;
“Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini”, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta agak merenggangkan keduanya.” (HR. Bukhari)
Adapun tentang keutamaan menyanyangi mereka, banyak ayat Al Quran dan Hadits Nabi. Allah SWT berfirman:
‘Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?. Maka itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak mendorong memberi makan orang miskin”. (Al Ma’un : 1-3)
Rasululullah SAW, dalam sebuah hadits shahihnya, bersabda:
“Barang siapa yang mengikutsertakan seorang anak yatim diantara dua orang tua yang muslim, dalam makan dan minumnya, sehingga mencukupinya maka ia pasti masuk surga.” (HR. Abu Ya’la dan Thobroni, Shohih At Targhib, Al-Albaniy : 2543).
Begitu istimewanya anak-anak yatim itu, sehingga Rasulullah SAW mengatakan:
“Aku dan orang-orang yang mengasuh/menyantuni anak yatim di Surga seperti ini”, Kemudian beliau memberi isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah seraya sedikit merenggangkannya. (HR. Bukhari)
Rasulullah SAW mengatakan:
“Ada seorang laki-laki yang datang kepada nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallammengeluhkan kekerasan hatinya. Nabipun bertanya : sukakah kamu, jika hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu terpenuhi ? Kasihilah anak yatim, usaplah mukanya, dan berilah makan dari makananmu, niscaya hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu akan terpenuhi.” (HR Thabrani, Targhib)
Penerbit Jabal Spesialis Menerbitkan Al Quran Sejak Tahun 2004
Artikel ini diterbitkan 11 April 2023 Harga bisa berubah sewaktu-waktu. Informasi dan Pemesanan pemesanan silahkan klik “Chat Via WhatsApp” di bawah ini. // Artikel Keutamaan Menyantuni Anak Yatim Di Bulan Ramadhan
Untuk cek ketersedian stock produk di penerbitjabal.com jangan sungkan untuk bertanya kepada admin kami.
Penerbit Alquran, Pengertian, Hukum Dan Syarat Wajib Zakat Fitrah; Bulan Ramadhan sudah memasukin pertengahan, dan itu artinya tinggal beberapa hari lagi kita akan merayakan Idul Fitri 1444 H.
Salah satu kewajiban sebagai seorang muslim sebelum merayakan lebaran yaitu membayar zakat fitrah. Nah, agar kewajiban Sahabat untuk membayar zakat tak terlewat, yuk simak pengertian, hukum dan syarat wajib membayar zakat berikut!
1. Pengertian Zakat Fitrah
Melansir dari laman popbela.com, bahwa Zakat Fitrah adalah salah satu jenis zakat yang harus dikeluarkan oleh setiap muslim yang merdeka dan mampu yang telah memenuhi beberapa syarat tertentu. Zakat fitrah termasuk dalam rukun Islam keempat, oleh karena itu kita diwajibkan untuk membayar zakat fitrah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan serta sebagai pelengkap puasa Ramadan. Tanpa membayar zakat fitrah, puasa Ramadan kita kurang sempurna.
2. Hukum Zakat Fitrah
Zakat fitrah merupakan salah satu menegakkan syariat Islam. Rasulullah pernah bersabda;
“Islam dibangun di atas 5 tiang pokok, yaitu kesaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad Rasulullah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa pada bulan Ramaduan, dan naik haji bagi yang mampu.”
Melihat dari penjelasan di atas, maka hukum dari membayar zakat fitrah yaitu fardhu bagi umat muslim yang telah memenuhi persyaratan tertentu.
3. Syarat Wajib Zakat Fitrah
Melansir Zakat.or.id, ada tiga syarat wajib zakat fitrah. Syarat-syarat tersebut antara lain adalah sebagai berikut.
Beragama Islam dan Merdeka,
Menemui dua waktu yaitu diantara bulan Ramadan dan Syawal walaupun hanya sesaat
Mempunyai harta yang lebih dari pada kebutuhannya sehari-hari untuk dirinya dan orang-orang di bawah tanggungan pada hari raya dan malamnya.
Sementara ada pula syarat tidak wajib zakat fitrah. Syarat tersebut antara lain sebagai berikut.
Orang yang meninggal sebelum terbenam matahari pada akhir Ramadan
Anak yang lahir selepas terbenam matahari pada akhir Ramadan
Orang yang baru memeluk agama Islam sesudah matahari terbenam pada akhir Ramadan
Tanggungan istri yang baru saja dinikahi selepas matahari terbenam pada akhir Ramadhan.
Penerbit Jabal Spesialis Menerbitkan Al Quran Sejak Tahun 2004
Artikel ini diterbitkan 10 April 2023 Harga bisa berubah sewaktu-waktu. Informasi dan Pemesanan pemesanan silahkan klik “Chat Via WhatsApp” di bawah ini. // Artikel Hukum Dan Syarat Wajib Zakat Fitrah
Untuk cek ketersedian stock produk di penerbitjabal.com jangan sungkan untuk bertanya kepada admin kami.
Penerbit Alquran, Lupa Tasyahud Awal saat Shalat dapat menjadi situasi yang membingungkan bagi seorang Muslim yang tengah menjalankan ibadah shalat. Bagaimana seharusnya menghadapi kondisi ketika kita sudah terlanjur berdiri setelah rakaat pertama namun lupa untuk melakukan tasyahud awal? Apakah sebaiknya melanjutkan shalat atau kembali mengulangi tahap yang terlewat ini? Mari simak penjelasannya dalam artikel berikut.
Dalam kitab Bulughul Maram, terdapat hadits dari Al-Mughirah bin Syu’bah radhiyallahu ‘anhu yang menceritakan tentang apa yang harus dilakukan jika seseorang lupa tasyahud awal (tahiyat awal) dalam shalat dan sudah terlanjur berdiri.
Dari Al-Mughirah bin Syu’bah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila seseorang di antara kalian ragu dan ia berdiri dari rakaat kedua, dan ia sudah tegak berdiri, maka hendaklah ia teruskan dan tidak usah kembali dan hendaknya ia sujud dua kali. Apabila ia belum berdiri tegak, maka hendaknya ia duduk kembali dan tidak usah sujud sahwi.” (Diriwayatkan oleh Abu Daud, Ibnu Majah, dan Ad-Daruquthni. Lafaznya menurut Ad-Daruquthni dengan sanad yang dhaif). [HR. Abu Daud, no. 1036; Ibnu Majah, no. 1208; Ad-Daruquthni, 1:378. Syaikh ‘Abdullah Al-Fauzan dalam Minhah Al-‘Allam, 3:230 menyatakan bahwa sanad hadits ini dhaif].
Faedah Hadits
Berikut adalah faedah hadits mengenai tasyahud awal saat shalat:
No.
Faedah Hadits
Penjelasan
1.
Jika orang lupa tasyahud awal dan langsung berdiri
Jika seseorang lupa melakukan tasyahud awal dan langsung berdiri ke rakaat ketiga atau lebih dekat ke berdiri, maka tidak perlu kembali melakukan tasyahud awal. Kekurangan ini dapat ditutup dengan sujud sahwi, dua kali sujud.
2.
Jika orang lupa tasyahud awal dan belum berdiri
Jika seseorang lupa melakukan tasyahud awal, tetapi belum berdiri sempurna atau lebih dekat ke duduk, maka sebaiknya duduk untuk melakukan tasyahud awal, dan tidak perlu melakukan sujud sahwi.
3.
Tasyahud awal bukan rukun shalat
Tasyahud awal bukanlah bagian dari rukun shalat, sehingga jika ditinggalkan dapat ditutup dengan sujud sahwi, tidak disuruh untuk kembali melakukannya. Tasyahud awal termasuk sunnah ab’adh, yaitu sunnah yang merupakan bagian dari shalat yang sebaiknya tidak ditinggalkan.
Jika sunnah ab’adh, termasuk tasyahud awal, ditinggalkan, maka disunnahkan untuk melakukan sujud sahwi untuk menggantikan sunnah yang terlewatkan tersebut.
Dalam artikel ini, kita telah membahas tentang apa yang harus dilakukan jika seseorang lupa tasyahud awal (tahiyat awal) dan sudah terlanjur berdiri dalam shalat, sesuai dengan hadits dalam kitab Bulughul Maram.
Penting bagi kita untuk memahami tuntunan dalam ibadah shalat agar kita dapat melaksanakannya dengan benar. Semoga artikel ini dapat memberikan pemahaman yang mudah dan jelas bagi para pembaca.
Penerbit Jabal Spesialis Menerbitkan Al Quran Sejak Tahun 2004
Artikel ini diterbitkan 7 April 2023 Harga bisa berubah sewaktu-waktu. Informasi dan Pemesanan pemesanan silahkan klik “Chat Via WhatsApp” di bawah ini. // Artikel Lupa Tasyahud Awal Saat Shalat
Untuk cek ketersedian stock produk di penerbitjabal.com jangan sungkan untuk bertanya kepada admin kami.
Penerbit Al Quran, Syarat Sah Dan Wajib Puasa – Puasa merupakan salah satu ibadah yang dijalankan oleh umat Muslim di seluruh dunia selama bulan Ramadan. Bagi umat Muslim, puasa adalah kewajiban yang harus dipenuhi dan dijalani dengan penuh kesungguhan.
Namun, agar puasa dianggap sah dan wajib, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi. Syarat-syarat tersebut menjadi panduan bagi umat Muslim dalam menjalankan ibadah puasa dengan benar. Dalam artikel ini, kita akan mengulas syarat-syarat sah dan wajib puasa yang perlu diketahui oleh umat Muslim.
Syarat sah puasa merupakan hal-hal yang membuat ibadah puasa yang dijalankan menjadi sah hukumnya. Jika salah satu syarat sah ini tidak ada, maka ibadah puasa yang dijalankan tidak sah.
1. Beragama Islam
Syarat sah puasa yang pertama yaitu beragama Islam. Artinya, ia tidak pindah memeluk agama yang lainnya. Adapun jika pemeluk agama lain menjalankan puasa Ramadhan, maka tidak sah puasanya karena tidak memenuhi syarat sah puasa.
2. Suci dari Haid dan Nifas
Selanjutnya, seseorang yang berpuasa harus dalam keadaan suci. Bagi perempuan, yang dalam masa haid dan nifas, maka tidak diperbolehkan bagi mereka untuk berpuasa. Mereka bisa menunaikannya kembali saat selesai haid dan nifas dan telah bersuci. Adapun perempuan yang mengalami haid bisa mengganti puasa di luar Ramadan dan mereka yang nifas bisa menggantinya dengan fidyah.
3. Berakal Sehat
Berakal sehat juga menjadi salah satu syarat sah puasa. Maka, jika mereka yang mengalami gangguan mental, mabuk, atau gila melaksanakan puasa, tidak akan sah puasanya. Berakal sehat ini ditandai dengan bisa membedakan hal yang baik dan buruk.
4. Masuk Waktu Puasa
Syarat sah puasa yang terakhir adalah masuk waktu puasa. Jika puasa dijalankan di luar waktu puasa, maka tidak sah puasa yang dijalankan. Puasa wajib dilakukan selama bulan Ramadan. Selain itu, puasa juga diharamkan untuk dilakukan pada hari-hari tertentu seperti saat hari raya.
Syarat wajib puasa
Syarat wajib puasa adalah beberapa hal yang harus dipenuhi seseorang sebelum melaksanakan ibadah puasa. Jika seseorang tidak memenuhi syarat wajib ini, maka gugurlah tuntutan kewajiban padanya.
1. Beragama Islam
Syarat pertama seseorang diwajibkan untuk beribadah puasa adalah muslim atau beragama Islam. Sebab, ibadah ini menjadi salah satu rukun Islam sebagaimana yang terdapat dalam hadits riwayat Tirmidzi dan Imam Muslim berikut ini.
“Dari Abi Abdurrahman, yaitu Abdullah Ibn Umar Ibn Khattab r.a, berkata: saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Islam didirikan dengan lima hal, yaitu persaksian tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya, didirikannya salat, dikeluarkannya zakat, dikerjakannya hajji di Baitullah (Ka’bah), dan dikerjakannya puasa di bulan Ramadan.” (Hadits Shahih, riwayat al-Bukhari: 7 dan Muslim: 19)
2. Baligh
Selanjutnya, orang yang wajib menjalankan puasa yaitu mereka yang sudah baligh. Baligh dalam hal ini adalah telah keluarnya mani dari tubuhnya baik waktu tidur maupun terjaga bagi laki-laki dan keluarnya darah haid bagi perempuan. Bagi anak yang belum memenuhi ciri tersebut, maka tidak diwajibkan baginya untuk berpuasa.
3. Berakal Sehat
Artinya, bagi seseorang yang mengalami gangguan mental maupun mabuk, maka tidak terkena hukum ibadah puasa. Kecuali bagi mereka yang mabuk dengan sengaja, maka diwajibkan baginya untuk mengganti puasa di kemudian hari. Hal ini sesuai dengan hadis sahih riwayat Abu daud berikut.
“Tiga golongan yang tidak terkena hukum syar’i: orang yang tidur sampai ia terbangun, orang yang gila sampai ia sembuh, dan anak-anak sampai ia baligh.” (Hadis Shahih, riwayat Abu Daud: 3822, dan Ahmad: 910. Teks hadits riwayat al-Nasa’i)
4. Mampu
Saat berpuasa, seseorang harus menahan untuk tidak makan dan minum selama belasan jam. Maka dari itu, ibadah ini diwajibkan bagi mereka yang mampu dan kuat untuk menjalankannya. Jika tidak mampu, maka ia bisa menggantinya di luar bulan Ramadan atau membayar fidyah dengan ketentuan yang telah diatur dalam Islam. Hal ini terdapat dalam Al Quran surat Al-Baqarah ayat 184 berikut ini.
“Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin.” (QS. Al-Baqarah: 184).
Penerbit Jabal Spesialis Menerbitkan Al Quran Sejak Tahun 2004
Artikel ini diterbitkan 6 April 2023 Harga bisa berubah sewaktu-waktu. Informasi dan Pemesanan pemesanan silahkan klik “Chat Via WhatsApp” di bawah ini. // Artikel Syarat Sah Dan Wajib Puasa
Untuk cek ketersedian stock produk di penerbitjabal.com jangan sungkan untuk bertanya kepada admin kami.
Penerbitjabal.com, Hukum Tidur Setelah Sahur Dan Shalat Subuh Saat Puasa – Tak jarang diri kita yang merasakan kantuk setelah makan sahur, apalagi setelah shalat subuh rasanya ingin melampiaskan rasa kantuk yang belum tuntas akibat harus bangun sahur.
Tidur setelah subuh di bulan Ramadhan menjadi kenikmatan tersendiri bagi sebagian umat muslim. Karena rasa kantuk ditambah dengan kondisi perut yang sudah kenyang kadang membuat mereka sulit untuk menahan diri untuk merebahkan tubuh di atas kasurnya yang empuk. Terlebih lagi bagi mereka yang tinggal di wilayah yang mempunyai cuaca dingin.
Padahal sebetulnya para ulama sangat tidak menganjurkan tidur setelah waktu subuh. Sebab, seharusnya waktu tersebut kita gunakan sebaiknya misalnya dengan memperbanyak dzikir hingga matahari terbit. Aktivitas ini tentunya harus semakin giat kita lakukan selama bulan Ramadhan, karena kapan lagi kita akan mendapatkan pahala amal ibadah yang Allah SWT balas dengan besaran yang berkali-kali lipat lebih banyak?
Bisa dikatakan apabila kita menggunakan waktu setelah shalat subuh untuk tidur, niscaya hal tersebut termasuk ke dalam perbuatan yang mendatangkan siksa. Sebab, waktu yang seharusnya kita gunakan untuk memperbanyak dzikir malah kita sia-siakan begitu saja dengan hal yang seharusnya tidak kita lakukan di waktu tersebut.
Hukum Tidur Setelah Sahur Dan Shalat Subuh Saat Puasa
Tidur setelah waktu shalat subuh hukumnya makruh. Sebab, pada waktu tersebut terdapat beberapa keutamaan yang bisa kita peroleh seorang muslim jika memanfaatkan momen tersebut dengan hal-hal yang baik.
Akan tetapi, apakah ada hal lain yang menyebabkan tidur setelah waktu shalat subuh menjadi makruh? Tentu saja, berikut ada dua alasan mengapa tidur setelah waktu subuh hukumnya makruh.
1. Dapat mempersempit datangnya rezeki
Rezeki yang dimaksud di sini adalah rezeki yang tak hanya dalam bentuk materi, tetapi juga mencakup semua anugerah Allah SWT. Sebab, jika kita merasa sukar dalam suatu hal misal mencari pekerjaan, kesulitan meningkatkan penghasilan bahkan ada yang hingga merosot, susah memahami suatu ilmu dan lain sebagainya. Bisa jadi itu disebabkan karena sering tidur setelah shalat subuh.
“Dari Sayidah Fatimah putri Nabi Muhammad saw, ia berkata, ‘Rasulullah mendatangiku saat aku sedang tidur di pagi hari. Lalu Rasulullah menggerakkanku dengan kakinya. Kemudian beliau bersabda, ‘Wahai putriku, berdirilah! Lihatlah rezeki Tuhanmu. Janganlah kamu lalai, sebab Allah membagikan rezeki untuk manusia di antara waktu keluarnya fajar (masuk waktu subuh) hingga terbitnya mentari (dari timur).” (HR. Imam Baihaqi)
2. Bisa menyebabkan hidup menjadi kurang berkah
Siapa sih, yang tidak mengharapkan hidupnya bisa mendapatkan banyak keberkahan? Karena keberkahan bisa mejadi salah satu sebab diperlancarnya rezeki, hati tentram, dikaruniai keturunan yang salih dan salihah, rumah tangga yang Sakinah Mawadah Warohmah, hidup bermanfaat bagi sesama serta masih banyak nilai-nilai kebaikan lainnya yang bisa kita peroleh.
Rasulullah SAW pun telah mendoakan para umatnya supaya mereka dianugerahi berkah yang melimpah di pagi hari. Maka dengan itu, jika setelah shalat subuh kita gunakan untuk tidur bagaimana kita bisa meraih keberkahan tersebut? Yang ada kita bisa jadi malah kehilangan kesempatan emas ini.
“Dari Shakhr al-Ghamidi, dari Nabi SAW, beliau mengucapkan, ‘Allāhumma bārik li immatī fī bukūrihā (Ya Allah, berkahilah umatku di pagi hari).’ Jika mengirim ekspedisi atau pasukan perang, beliau akan melakukannya di pagi hari. Shakhr merupakan seorang pedagang dan ia mengirim dagangannya di pagi hari, sehingga hartanya melimpah. Abu Dawud berkata, ‘Ia adalah Shakhr bin Wada’ah.’” (HR Abu Dawud)
Oleh sebab itu, mari jadikan momen di pagi hari bulan Ramadhan ini sebagai waktu untuk mendapatkan limpahan berkah dan pahala dengan menjadikannya waktu untuk melakukan berbagai amalan sunnah. Wallahu a’lam Bishawab.
Penerbit Jabal Spesialis Menerbitkan Al Quran Sejak Tahun 2004
Artikel ini diterbitkan 3 April 2023 Harga bisa berubah sewaktu-waktu. Informasi dan Pemesanan pemesanan silahkan klik “Chat Via WhatsApp” di bawah ini. // Artikel Hukum Tidur Setelah Sahur
Untuk cek ketersedian stock produk di penerbitjabal.com jangan sungkan untuk bertanya kepada admin kami.
Penerbitjabal.com, Perayaan Bukber Dalam Islam – Bukber atau buka bersama menjadi sebuah tradisi yang cukup populer di Indonesia saat bulan suci Ramadan. Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh kelompok-kelompok komunitas atau teman-teman untuk saling berbagi makanan dan menjalin silaturahmi. Namun, dalam konteks Islam, apakah perayaan bukber diperbolehkan atau tidak?
Secara umum, kegiatan bukber dapat dianggap sebagai sebuah bentuk ibadah yang memiliki nilai sosial dan moral yang positif. Dalam Al-Quran, Allah SWT memerintahkan umat muslim untuk saling mengasihi dan mempererat tali persaudaraan antara sesama muslim. Bukber dapat menjadi ajang untuk mewujudkan nilai-nilai tersebut, terutama saat bulan Ramadan yang menjadi bulan suci bagi umat muslim.
Namun, seperti halnya kegiatan lain, bukber juga harus dilakukan dengan memperhatikan aturan-aturan agama Islam. Pertama, makanan yang disajikan harus halal dan bersih. Kita harus memastikan bahwa makanan yang kita konsumsi tidak mengandung unsur-unsur yang diharamkan dalam Islam, seperti babi atau alkohol. Selain itu, kita juga harus memperhatikan kebersihan makanan dan tempat yang digunakan untuk menyajikan makanan.
Kedua, bukber tidak boleh mengganggu pelaksanaan ibadah puasa. Kita harus memastikan bahwa kegiatan bukber tidak mengganggu orang yang sedang berpuasa, baik secara fisik maupun secara psikologis. Kita juga harus menghindari perilaku yang dianggap tidak sopan atau tidak pantas saat bulan Ramadan, seperti berbicara yang kotor atau melakukan hal-hal yang menyebabkan gangguan bagi orang lain.
Ketiga, bukber tidak boleh dijadikan sebagai ajang untuk melakukan kemaksiatan atau melakukan tindakan yang bertentangan dengan ajaran Islam. Bukber harus dilakukan dengan penuh kesederhanaan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, dan bukan sebagai ajang untuk memuaskan nafsu atau melakukan hal-hal yang tidak baik.
Penerbitjabal.com, Menggali Hikmah Puasa dalam Al Quran – Puasa merupakan salah satu ibadah yang ditekankan dalam agama Islam. Selama bulan Ramadhan, umat Islam di seluruh dunia mematuhi kewajiban puasa sebagai bagian dari upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dalam Al Quran, terdapat banyak hikmah puasa yang dapat kita pelajari dan aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
1. Meningkatkan Ketaatan dan Kedekatan dengan Allah SWT
Puasa adalah bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Dengan menahan diri dari makan, minum, dan segala bentuk nafsu selama bulan Ramadhan, umat Islam diharapkan dapat lebih memperkuat ikatan spiritual dengan Sang Pencipta.
Sebagaimana disebutkan dalam surat Al Baqarah ayat 183:
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa.”
2. Meningkatkan Kesadaran Diri dan Rasa Syukur kepada Allah SWT
Puasa juga berfungsi sebagai sarana untuk meningkatkan kesadaran diri dan rasa syukur kepada Allah SWT. Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali terlena dengan rutinitas yang padat dan berbagai godaan di sekitar kita. Puasa dapat membantu kita untuk memperkuat kesadaran diri dan meningkatkan rasa syukur kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya.
Sebagaimana disebutkan dalam surat Al Baqarah ayat 185:
“Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu, dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.”
3. Merenungkan Kebesaran Allah SWT dan Menghindari Perilaku yang Bertentangan dengan Ajaran Islam
Puasa juga menjadi sarana untuk merenungkan kebesaran Allah SWT dan meningkatkan kesadaran spiritual. Dalam kehidupan modern saat ini, seringkali kita terlalu sibuk dengan urusan dunia dan melupakan keberadaan Allah SWT. Puasa dapat membantu kita untuk merenungkan kebesaran-Nya serta mendekatkan diri kepada-Nya. Selain itu, puasa juga meliputi menahan diri dari segala bentuk perilaku yang bertentangan dengan ajaran Islam, seperti berbohong, berbuat curang, dan lain-lain.
Penerbit Jabal Spesialis Menerbitkan Al Quran Sejak Tahun 2004
Artikel ini diterbitkan 30 Maret 2023 Harga bisa berubah sewaktu-waktu. Informasi dan Pemesanan pemesanan silahkan klik “Chat Via WhatsApp” di bawah ini. // Artikel Perayaan Bukber Dalam Islam
Untuk cek ketersedian stock produk di penerbitjabal.com jangan sungkan untuk bertanya kepada admin kami.