Penerbit Alquran, Bolehkah menitipkan doa kepada orang yang berhaji? — Menunaikan ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam.
Lihat Rekomendasi : Jasa Pendirian PT di Bandung
Bolehkah Menitipkan Doa Kepada Orang yang Berhaji?
Hukum melaksanakan ibadah haji adalah wajib bagi orang yang mampu, baik secara fisik maupun materi. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran surat Ali – Imran ayat 97 sebagai berikut.
فِيْهِ اٰيٰتٌۢ بَيِّنٰتٌ مَّقَامُ اِبْرٰهِيْمَ ەۚ وَمَنْ دَخَلَهٗ كَانَ اٰمِنًاۗ وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلًاۗ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ
Artinya: Di dalamnya terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) Maqam Ibrahim. Siapa yang memasukinya (Baitullah), maka amanlah dia. (Di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, (yaitu bagi) orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Siapa yang mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu pun) dari seluruh alam.
Di Indonesia, fenomena titip doa kepada orang yang Tengah menunaikan ibadah haji sudah menjadi tradisi. Tidak semua muslim dapat menunaikan ibadah haji, karena biaya naik haji dapat dibilang tidak sedikit.
Oleh karena itu, Ketika ada keluarga dan kerabat yang akan berangkat haji, umat muslim akan dengan suka cita mengantarkan sekaligus menitipkan doa kepada orang yang hendak melaksanakan ibadah haji ke tanah suci. Lantas, bolehkah kita menitipkan doa kepada orang yang berhaji?
Hukum Menitipkan Doa Kepada Orang yang Naik Haji Menurut Pandangan Islam
Dilansir dari situs NU Online, Syekh Abu Bakr al-Ajurriy dari kalangan Mazhab Hanbali mengemukakan pendapatnya terkait tradisi mengantar dan menitipkan doa kepada orang yang berhaji adalah hal yang dianjurkan.
Hal ini juga dijelaskan oleh Syekh Ar-Ruhaibani dalam kitab Mathalib Ulin Nuha yang menjadi penjelasan kitab Ghayatil Muntaha jilid 6 halaman 472.
وذكر أبو بكر الآجري استحباب تشييع الحاج ووداعه ومسألته أن يدعو له ـ وشيع أحمد أمه بالحج
Artinya: “Syekh Abu Bakr al-Ajurry mengatakan tentang kesunahan mengantar orang haji dan menitipkan juga meminta untuk mendoakannya. Imam Ahmad pernah mengantar ibunya untuk haji,”
Kitab Syarh An-Nawawi alal Muslim, juz 13 halaman 14 juga menjelaskan bahwa tradisi mengantarkan dan menitip doa kepada orang yang naik haji ini telah dilaksanakan sejak zaman Rasulullah SAW.
وأما ثنية الوداع فهي عند المدينة سميت بذلك لأن الخارج من المدينة يمشي معه المودعون اليها
Artinya : “Adapun Tsaniatul Wasa’ adalah tempat samping Madinah, dinamakan begitu karena orang yang keluar dari Madinah itu berjalan Bersama ornag-orang yang ditinggalkannya (untuk mengantar),”
Pada kitab Syarh Shahih Al-Bukhari karya Imam Bathal juz 5 halaman 241, Tsaniatul Wada’ merupakan tempat para sahabat mengantarkan jamaah haji dan menitipkan doa kepada mereka.
Kenapa Kita Dianjurkan untuk Menitipkan Doa Kepada Orang yang Berhaji?
Dilansir dari detikHikmah, tempat yang mustajab untuk berdoa salah satunya adalah Ka’bah. Hal tersebut berdasarkan penjelasan dari Abu Hurairah RA.
Rasulullah SAW Bersabda:
“Jemaah haji dan umroh adalah tamu Allah, jika mereka berdoa kepada-Nya maka Dia menjawab doa mereka dan jika mereka memohon ampunan kepada-Nya, maka Dia akan mengampuni mereka,” (HR. Ibnu Majah dan Ibnu Hibban)
Nah, itulah informasi terkait hukum menitipkan doa kepada orang yang berhaji. Semoga bermanfaat!
Penerbit Jabal Spesialis Menerbitkan Al Quran Sejak Tahun 2004
Untuk cek ketersedian stock produk di penerbitjabal.com jangan sungkan untuk bertanya kepada admin kami.
Lihat Juga Artikel Lainnya :