Dinilai Sebagai Pewaris Nabi! Kedudukan Guru Dalam Islam

Penerbit Al Quran, Kedudukan Guru Dalam Islam — Dilansir dari beberapa sumber yang mengatakan bahwa dalam pandangan Islam, guru ditempatkan dalam posisi yang sangat penting yakni sebagai penunjuk jalan dalam menuntut ilmu.

Baca Juga Artikel : Inilah Tiga Perkara Yang Harus Selalu Ada Dalam Hidup

Kedudukan Guru Dalam Islam

Bayangkan bagaimana jadinya apabila kita menempuh pendidikan tanpa seorang guru? Bukan hanya mustahil dilaksanakan, tetapi kemungkinan terburuknya juga bisa hingga menyesatkan.

Mengutip dari sebuah buku tentang Ilmu Pendidikan Perspektif Islam yang ditulis oleh Mohammad Kosim, dalam tradisi ilmu tasawuf yang menyatakan bahwa orang belajar tanpa guru, maka gurunya ialah syaiton. Oleh sebab itu, guru memiliki peran dan kedudukan yang begitu penting, apalagi bila hal tersebut berhubungan dengan pendidikan Aqidah dan Agama.

Guru dalam islam memiliki kedudukan yang lebih dari sekadar pendidik. Didapati dalam sumber yang sama, seorang guru bahkan hingga ulama dikatakan sebagai pewaris para Nabi (waratsat al-anbiya’) yang memiliki peranan penting untuk menyampaikan pesan-pesan dari Allah SWT kepada murid-muridnya.

Hadits Kedudukan Guru Dalam Islam

Hal ini juga diterangkan dalam sebuah Hadits Riwayat:

Artinya: “Sesungguhnya ulama adalah pewaris para Nabi. Dan sesungguhnya, para Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham. Yang mereka wariskan hanyalah ilmu. Maka barang siapa yang mengambil ilmu itu, ia telah mendapat bagian yang banyak.” (HR Ibnu Majah)

Dapat dikatakan bahwa guru adalah seorang Spiritual Father yang memberi santapan untuk jasmani dan rohani melalui ilmu dan pendidikan akhlak bagi seorang murid.

Orang-orang yang memiliki ilmu pengetahuan dianggap bahwa kedudukanya begitu dimuliakan dan dihargai. Begitu juga dengan seorang guru, ia memiliki derajat yang tinggi. Tak hanya di dunia, tetapi In Syaa Allah di akhirat kelak juga nantinya sama.

Derajat kedudukan guru dalam perspektif Islam juga diterangkan dalam ayat Al-Qur’an, salah satunya termaktub di dalam surah Al-Mujadalah ayat 11, Allah SWT berfirman:

Artinya: “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Hadits Kedudukan Guru Dalam Islam

Dalam perspektif Islam, seorang guru akan memperoleh pahala yang terus mengalir selagi ilmu yang telah ia berikan senantiasa dimanfaatkan oleh murid-muridnya. Sebab, berbagi ilmu yang bermanfaat juga termasuk ke dalam sedekah jariyah, artinya amalan yang tidak terputus pahalanya meskipun kelak ia telah meninggal dunia.

Dikutip dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:

Artinya: “Jika manusia meninggal maka terputuslah amalnya, kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak sholeh yang mendoakan kedua orang tuanya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Tingginya kedudukan seorang guru dalam Islam tidak dapat terlepas dari pandangan bahwa seluruh pengetahuan yang dimiliki bersumber dari Allah SWT, sebagaimana pengakuan malaikan kepada Allah SWT dalam surah Al-Baqarah ayat 32:

Artinya: “Mereka menjawab, “Maha Suci Engkau, tidak ada pengetahuan bagi kami selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui (lagi) Maha Bijaksana.””

Apabila direnungkan kembali, tugas yang diemban oleh seorang guru sebetulnya hampir sama dengan tugas Rasul utusan Allah SWT. Yakni, memiliki peran dan tanggung jawab dalam menyampaikan ilmu dan mengajarkan suatu kebenaran kepada muridnya. Masya Allah Tabarakallah.

Lihat Rekomendasi : Mengapa Wakaf Al Quran Penting?

Penerbit Jabal Spesialis Menerbitkan Al Quran Sejak Tahun 2004

Artikel ini diterbitkan 13 Juli 2023 Harga bisa berubah sewaktu-waktu. Informasi dan Pemesanan pemesanan silahkan klik “Chat Via WhatsApp” di bawah ini.

Untuk cek ketersedian stock produk di penerbitjabal.com jangan sungkan untuk bertanya kepada admin kami. // Artikel Kedudukan Guru Dalam Islam

Lihat Juga Artikel Lainnya :

Comments are closed.