Cara Menghindari Istidraj

Penerbitjabal.com, Cara Menghindari Istidraj – Untuk mengukur kualitas iman, Allah SWT selalu menguji manusia dengan berbagai ujian dan cobaan. Adakalanya, ujian tersebut berupa sesuatu yang amat memberatkan (bi al-syiddah), dan ada pula ujian itu berwujud sesuatu yang amat menyenangkan (bi al-rakha’).

Allah SWT berfirman:

“Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan yang sebenar-benarnya. Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan” (QS Al-Anbiya: 35)

Baca Juga : Hukum Berdzikir Memakai Jari

Kedua bentuk ujian ini, menurut ahli tafsir Sayyid Quthub memiliki tujuan yang sama, yaitu mengingatkan manusia agar ia tidak lupa kepada Tuhan. Namun, pada kenyataannya, tidak semua orang menjadi sadar dengan peringatan Tuhan itu.

Justru banyak di antara mereka yang lupa diri, bahkan tidak peduli sama sekali. Kepada orang-orang semacam ini, Tuhan dengan sengaja justru memberikan banyak fasilitas dan kemudahan agar mereka makin tersesat dan makin jauh dari petunjuk Tuhan. (Fi Dhilal al-Quran, 4/2377-2378)

Di kalangan ulama Islam, proses penyesatan atau pembinasaan seperti disebutkan di atas dikenal dengan istilah istidraj, yakni suatu proses penyesatan melalui pemberian berbagai kenikmatan dan kesenangan. Dalam Al Quran surah al-An’am ayat 42-45, terdapat isyarat yang agak jelas bahwa istidraj terjadi melalui beberapa tahapan.

Pertama, bahwa Allah SWT memberi peringatan kepada seseorang, tetapi yang bersangkutan tidak sadar dan lupa diri.

Kedua, karena lupa diri, orang tersebut makin banyak berbuat dosa dan kejahatan, sehingga tenggelam dalam kesesatan.

Baca Juga : Penerbit Alquran

Ketiga, bahwa Allah SWT dengan sengaja memberikan berbagai kenikmatan dan kemudahan sehingga yang bersangkutan makin leluasa dalam melakukan berbagai tindak kejahatan.

Keempat, bahwa sudah tiba waktunya, Allah SWT harus menyiksa dan mengazabnya dengan siksaan yang datang tiba-tiba dan melalui cara yang tidak terduga-duga.

Istidraj pada dasarnya merupakan sunatullah. Sebagai sunatullah, istidraj dapat berlaku kepada siapa saja. Untuk itu, kita tidak boleh terlena dan kehilangan daya kritis terhadap berbagai ”kenikmatan” yang kita capai.

Kita justru patut bertanya, ”Adakah kenikmatan itu benar-benar anugerah, ataukah ia justru merupakan hukuman atau azab dari Allah?”.

Pertanyaan seperti ini sungguh penting, karena manusia suka salah melihat sesuatu yang dianggapnya kenikmatan. Sekadar contoh, bila seseorang mendapat pangkat dan kedudukan tinggi, maka ia dipandang telah mendapat anugerah dan nikmat dari Tuhan. Padahal, pangkat dan kedudukan itu, seperti kata Umar ibn Abd al-Azis, boleh jadi merupakan petaka atau musibah bila yang bersangkutan tidak dapat mengembannya dengan baik.

Lihat Rekomendasi : Penerbit Alquran

Nabi Muhammad SAW sendiri pernah mengingatkan salah seorang sahabatnya agar tidak salah terka dalam soal ini.

Katanya, ”Bila kamu melihat orang jahat mendapat kenikmatan dari Allah, ketahuilah bahwa itu pasti merupakan istidraj.”Lalu, Rasulullah SAW membacakan kepada sahabat tadi surah al-An’am ayat 44 di atas. (HR. Ibn Jarir)

Dengan banyak introspeksi dan koreksi diri, kita optimis dapat terhindar dari hukuman Allah SWT yang disebut istidraj.

Insya Allah..

Tertarik untuk memesanan alquran atau buku-buku islam di Penerbit Jabal? Silahkan buka website kami www.penerbitjabal.com. Selanjutnya, sampaikan kebutuhan pesanan Anda kepada admin kami.

Kontak Penerbit Jabal

HP/WA: 0853 1512 9995/ 0878 2408 6365
Telp/Fax: 022-7809282
Email: penerbit_jabal@yahoo.com

Jl. Desa Cipadung No 47 Cibiru Bandung Jawa Barat, Indonesia

Baca Artikel Lainnya :

Inilah Beberapa Doa Yang Bisa Kita Bacakan Ketika Dilanda Bencana Banjir

PENERBITJABAL.COM, Inilah Beberapa Doa Yang Bisa Kita Bacakan Ketika Dilanda Bencana Banjir – Innalillahi wa innailaihi raji’un, Jum’at (15/07/2022) Jabar berduka, banjir bandang menerjang sejumlah Kecamatan di Kabupaten Garut.

Banjir bandang ini terjadi usai hujan deras yang mengguyur sejak siang hari. Akibatnya, ribuan warga terdampak bencana yang terjadi akibat meluapnya Sungai Cimanuk yang membuat kurang lebih 8 kecamatan di Garut terdampak banjir. Dimulai dari Kecamatan Cikajang, Bayongbong, Cilawu, Garut Kota, Karangpawitan, Banyuresmi, Tarogong Kidul dan Cibatu.

Baca Juga : Hukum Zikir Dengan Suara Keras

Selain membantu secara zahir, dengan melakukan berbagai upaya mitigasi bencana banjir serta menanggulangi kerusakan dan kebersihan akibat dampak bencana secara ekstra, sebagai umat islam kita juga perlu ihtiar secara batin untuk mendoakan baik itu diri kita ataupun saudara kita yang terdampak bencana tersebut.

Inilah Beberapa Doa Yang Bisa Kita Bacakan Ketika Dilanda Bencana Banjir

Berikut terdapat beberapa doa yang dapat kita bacakan ketika tengah dilanda bencana banjir.

  1. Doa ketika terkena musibah banjir

Innâ lillâhi wa innâ ilaihi râji’un. Allâhumma ajirnî fî mushîbatî wa akhlif lî khairan minhâ

Artinya: “Kami berasal dari Allah SWT dan kepadaNyalah kita kembali. Ya Allah, limpahkanlah pahala dalam musibah yang terjadi padaku dan berikanlah ganti yang lebih baik daripada sebelumnya.” (HR. Muslim dalam kitab Hisn Al-Muslim)

  • Doa yang tercantum dalam Al Quran surat Hud ayat ke 44

Dibacakan oleh Nabi Nuh AS ketika Allah SWT mengirim banjir pada kaum yang tidak mendengarkan ajaran Nabi Nuh AS.

Wa qīla yā arḍubla’ī mā`aki wa yā samā`u aqli’ī wa gīḍal-mā`u wa quḍiyal-amru wastawat ‘alal-jụdiyyi wa qīla bu’dal lil-qaumiẓ-ẓālimīn

Artinya: Dan difirmankan: “Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah,” dan airpun disurutkan, perintahpun diselesaikan dan bahtera itupun berlabuh di atas bukit Judi, dan dikatakan: “Binasalah orang-orang yang zalim.”

Baca Juga : Hukum Berdzikir Memakai Jari

Allah SWT kemudian menyelamatkan Nabi Nuh AS dan sekelompok orang yang menerima kebenaran ajaran tauhid. Kelompok tersebut naik perahu besar saat banjir menelan semua yang ada di sekitarnya.

  • Doa agar terbebas banjir

Allahumma hawalaina wala ‘alaina. Allahumma ‘alal akami wa adhirabi, wa buthunil auwdiyati, wamanabitisyajari.

Artinya: “Ya Allah turunkan hujan ini di sekitar kami jangan di atas kami. Ya Allah curahkanlah hujan ini di atas bukit-bukit, di hutan-hutan lebat, di gunung-gunung kecil, di lembah-lembah, dan tempat-tempat tumbuhnya pepohonan”. (HR Bukhari Muslim)

  • Doa ketika turun hujan

Doa turun hujan bukan cuma Allahumma shoyyiban nafi’an’ yang sudah diketahui umum. Dalam hadist yang diceritakan Annas, Rasulullah SAW dilaporkan membaca doa lain saat Madinah dilanda hujan deras

Allāhumma ḥawālaynā wa lā `alaynā

Artinya: “Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami bukan atas kami.” (HR. Bukhari)

Mari kita doakan, semoga saudara kita yang terdampak banjir senantiasa diberi kesehatan, ketabahan dan selalu dalam lindungan Allah SWT. Semoga semua yang hilang terkena banjir segera diganti oleh Allah SWT dengan yang lebih baik.

Aamiin Yaa Rabbal’alaamiin.

Lihat Rekomendasi : Penerbit Alquran

Tertarik untuk memesanan alquran atau buku-buku islam di Penerbit Jabal? Silahkan buka website kami www.penerbitjabal.com. Selanjutnya, sampaikan kebutuhan pesanan Anda kepada admin kami.

Kontak Penerbit Jabal

HP/WA: 0853 1512 9995/ 0878 2408 6365
Telp/Fax: 022-7809282
Email: penerbit_jabal@yahoo.com

Jl. Desa Cipadung No 47 Cibiru Bandung Jawa Barat, Indonesia

Baca Artikel Lainnya :

Dicontohkan Rasulullah, Inilah Hukum Berdzikir Memakai Jari

PENERBITJABAL.COM, Dicontohkan Rasulullah, Inilah Hukum Berdzikir Memakai Jari! – Sebagian dari kita pasti ada yang berdzikir dengan menggunakan tasbih dan ada juga yang menggunakan jari. Namun, ternyata hukum berdzikir memakai jari disunnahkan dalam Islam karena dicontohkan langsung oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Hal tersebut karena setiap jari yang digunakan untuk berdzikir akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat kelak.

Lihat Rekomendasi : Penerbit Alquran

Ketahuilah Hukum Berdzikir Memakai Jari

Dari Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu‘anhu, beliau menceritakan:

“Saya melihat, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menghitung dzikir beliau dengan tangannya.” (HR. Ahmad, hasan oleh Syuaib Al-Arnauth)

Kemudian, dari Yusairah seorang wanita Muhajirah, dia berkata:

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepada kami : “Hendaknya kalian bertasbih (ucapkan subhanallah), bertahlil (ucapkan laa ilala illallah), dan bertaqdis (mensucikan Allah), dan himpunkanlah (hitunglah) dengan ujung jari jemari kalian karena  itu semua akan ditanya dan diajak bicara, janganlah kalian lalai yang membuat kalian lupa dengan rahmat Allah.” (HR. Tirmidzi dan Abu Dawud) // Hukum Berdzikir Memakai Jari

Dijelaskan oleh Al Hafidz Ibn Hajar, beliau mengatakan:

“Makna kata ‘al-aqd (menghitung) yang disebutkan pada hadits di atas adalah menghitung jumlah dzikir. Ini merupakan istilah orang Arab, yang bentuknya dengan meletakkan salah satu ujung jari pada berbagai ruas jari yang lain. Satuan dan puluhan dengan tangan kanan sementara ratusan dan ribuan dengan tangan kiri. Allahu a’alam.” (Nataij Al Afkar fi Takhrij Ahadits Al Adzkar)

Baca Juga : Hukum Zikir Dengan Suara Keras

Dua cara berdzikir dengan jari

Kemudian Ibnu Alan menjelaskan bahwa ada dua cara menghitung dengan tanga, yaitu menghitung dengan ruas jari atau al-aqd bil mafasil dan menghitung dengan jari atau al-aqd ashabi’.

Beliau mengatakan,

“Al-aqd bil mafasil (menghitung dengan ruas jari), bentuknya adalah meletakkan ujung jempol pada setiap ruas, setiap kali membaca dzikir. Sedangkan Al-aqd bil ashabi’ (menghitung dengan jari), bentuknya adalah jari digenggamkan kemudian dibuka satu per satu.”     

Dalam suatu riwayat, Rasulullah shallallahu‘alaihi wasallam memerintahkan kepada istri-istrinya dan kaum wanita dari kalangan sahabatnya untuk berdzikir dengan ruas jari. // Hukum Berdzikir Memakai Jari

Baca Juga : Bacaan Dzikir Untuk Siang Hari

“Hitunglah (dzikir) itu dengan ruas-ruas jari karena sesungguhnya (ruas-ruas jari) itu akan ditanya dan akan dijadikan dapat berbicara (pada hari kiamat).” (HR. Abu Dawud, dishahihkan oleh al-Hakim dan adz-Dzahabi, dihasankan oleh an-Nawawi dan al-Hafizh, al-Albani dalam Silsilah Dho’ifah)

Yang menjadi pertanyaan adalah apakah berdzikir dengan memakai jari harus menggunakan tangan kanan? Sebagian ulama menganjurkan, ketika kita melakukan dzikir dengan jari-jari, maka yang digunakan adalah tangan kanan. Hal ini didasarkan pada perkataan Abdullah bin Amr radhiyallahu ‘anhu.

Beliau menceritakan:

“Aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berdzikir dengan tangan kanannya.” (HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ibnu Hibban, al-Hakim, al-Baihaqi, dishahihkan al-Albani dalam shahih Abu Dawud)

Atas dasar itulah, sebagian ulama menganjurkan untuk berdzikir dengan jari tangan kanan. Hal ini dikarenakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kerap menggunakan anggota badan bagian kanan untuk melakukan hal yang baik. // Hukum Berdzikir Memakai Jari

‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata:

“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam suka mendahulukan bagian yang kanan ketika mengenakan sandal, menyisir rambut, bersuci, dan dalam semua urusan beliau.” (HR. Bukhari)

Demikian pembahasan artikel mengenai hukum berdzikir menggunakan jari, semoga bermanfaat dan semoga dengan selalu berdzikir kepada Allah kita selalu dekat dan keimanan dan ketaqwaan kita semakin meningkat dan kuat. Aamiin Allahuma Aaamiin.

Tertarik untuk memesanan alquran atau buku-buku islam di Penerbit Jabal? Silahkan buka website kami www.penerbitjabal.com. Selanjutnya, sampaikan kebutuhan pesanan Anda kepada admin kami.

Kontak Penerbit Jabal

HP/WA: 0853 1512 9995/ 0878 2408 6365
Telp/Fax: 022-7809282
Email: penerbit_jabal@yahoo.com

Jl. Desa Cipadung No 47 Cibiru Bandung Jawa Barat, Indonesia

Baca Artikel Lainnya :

Hukum Zikir Dengan Suara Keras, Bolehkah?

Penerbitjabal.com, Hukum Zikir Dengan Suara Keras, Bolehkah? – Sebagai muslim, kita diperintahkan untuk selalu mengingat Allah SWT dengan cara zikir sebanyak-banyaknya.

Lihat Rekomendasi : Penerbit Alquran

Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an yang artinya:

“… dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” (QS. Al-Jumu’ah : 10)

Allah juga berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.” (QS. Al-Ahzab : 41)

Zikir dalam Islam memiliki kedudukan yang sangat tinggi karena zikir merupakan ibadah yang terbaik. Selain itu, zikir juga merupakan tujuan ibadah serta tujuan diciptakannya langit dan bumi.

Oleh karena itu, ketika berzikir, hendaknya seorang muslim harus bersandar pada adab-adab berzikir, salah satunya adalah bersuara lirih dan tidak meninggikan suara ketika berzikir. // Hukum Zikir Dengan Suara Keras

Baca Juga : Bacaan Dzikir Untuk Siang Hari

Dari Abi Musa al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu berkata:

“Ketika bersama Rasulullah dalam safar, dan ketika mendekati lembah kita membaca tahlil dan takbir, suara kita meninggi, maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Wahai manusia, lembutlah terhadap diri kalian, sesungguhnya kalian tidak menyeru Dzat yang tuli, dan Dzat yang tidak ada di tengah kalian, Dia bersama kalian, Maha Mendengar Dekat, Mahaagung dan Mahatinggi Namanya dan kebesaran-Nya.” (HR. Bukhari)

Lalu, Bagaimana Hukum Zikir dengan Suara Keras?

Ada perbedaan pendapat di kalangan para ulama terkait zikir dengan suara keras. Dan perbedaan pendapat ini telah berlangsung sejak zaman dahulu. Sebagian ulama membolehkan untuk zikir dengan suara keras dan sebagain lainnya memakruhkannya.

Berikut adalah ulasan singkatnya.

1. Boleh

Hukum zikir dengan suara keras adalah boleh. Dasar hukumnya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.

Baca Juga : Urutan Dzikir Setelah Shalat

Dari Ibnu Abbas, beliau berkata:

“Sesungguhnya mengeraskan suara di kala berzikir seusai orang-orang melaksanakan shalat fardhu pernah dilakukan di masa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.“

Selanjutnya Ibnu Abbas berkata:

“Aku mengetahuinya dan mendengarnya apabila mereka telah selesai dari shalatnya dan hendak meninggalkan masjid.” (HR. Bukhari Muslim)

Sementara itu, menurut Al-Imam Asy-Syafi’i, hukum zikir dengan suara keras adalah sunat jika ditujukan untuk mengajarkan kepada para makmum. Imam Syihabuddin Al-Qasthalani menyatakan:

“Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullah sebagaimana telah diceritakan oleh Imam Nawawi rahimahullah, mempertangguhkan hadits ini, bahwasannya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya mengeraskan suaranya dalam berdzikir sehabis shalat fardhu itu bersifat temporer, karena ada motif mengajarkan sifat zikir, mereka tidak secara kontinyu mengeraskan suaranya.”

Dalam kitabnya, Al-Umm, Imam Syafi’I menyebutkan bahwa beliau memilih imam dan makmum agar berzikir setelah selesai shalat, dan merendahkan suara dalam berzikir kecuali bagi imam yang hendak mengajarkan zikir. // Hukum Zikir Dengan Suara Keras

Produk Jabal : Mushaf Aqilah Hard Cover A6

2. Makruh

Hukum zikir dengan suara keras adalah makruh. Dasar hukumnya adalah sebagai berikut.

  • Surat Al-A’raaf ayat 55 yang artinya:

“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al-A’raaf : 55)

  • Surat Al-A’raaf ayat 205 yang artinya,

“Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara.” (QS. Al-A’raaf : 205)

  • Hadits riwayat Bukhari No. 2770

Dari Abi Musa al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu berkata:

“Ketika bersama Rasulullah dalam safar, dan ketika mendekati lembah kita membaca tahlil dan takbir, suara kita meninggi, maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Wahai manusia, lembutlah terhadap diri kalian, sesungguhnya kalian tidak menyeru Dzat yang tuli, dan Dzat yang tidak ada di tengah kalian, Dia bersama kalian, Maha Mendengar Dekat, Mahaagung dan Mahatinggi Namanya dan kebesaran-Nya.” (HR. Bukhari)

Dari ulasan di atas, disimpulkan bahwa hukum berzikir dengan suara lembut maupun suara keras adalah boleh dan makruh dan masing-masing memiliki dasar hukumnya sendiri. Sebaiknya sebagai muslim, mengembangkan sikap saling menghargai karena merupakan jalan terbaik dibandingkan memperdebatkannya. // Hukum Zikir Dengan Suara Keras

Lihat Rekomendasi : Penerbit Alquran

Demikian pembahasan artikel mengenai Dzikir, Semoga bermanfaat dan semoga dengan selalu berdzikir kepada Allah kita selalu dekat dan keimanan dan ketaqwaan kita semakin meningkat dan kuat. Aamiin Allahuma Aaamiin.

Tertarik untuk memesanan alquran atau buku-buku islam di Penerbit Jabal? Silahkan buka website kami www.penerbitjabal.com. Selanjutnya, sampaikan kebutuhan pesanan Anda kepada admin kami.

Kontak Penerbit Jabal

HP/WA: 0853 1512 9995/ 0878 2408 6365
Telp/Fax: 022-7809282
Email: penerbit_jabal@yahoo.com

Jl. Desa Cipadung No 47 Cibiru Bandung Jawa Barat, Indonesia

Baca Artikel Lainnya :

Bacaan Dzikir Untuk Siang Hari

PENERBITJABAL.COM, Bacaan Dzikir Untuk Siang Hari – Dzikir artinya mengingat Allah Ta’ala dengan banyak menyebut nama-Nya, baik secara lisan maupun di dalam hati.

Berdzikir juga bisa diartikan sebagai sikap selalu mengingat Allah Ta’ala dalam berbagai keadaan, selalu merasa dilihat dan diawasi segala gerak-geriknya oleh Allah Ta’ala.

Baca Juga : Urutan Dzikir Setelah Shalat

Allah Ta’ala berfirman:

الَّذِيْنَ يَذْكُرُوْنَ اللهَ قِيَامًا وَقُعُوْدًا وَعَلىَ جُنُوْبٍهٍمْ

(Yaitu) Mereka yang berdzikir (mengingat) kepada Allah saat berdiri, duduk dan saat berbaring”. (QS. Ali Imran, 3: 191)

Rasulullah SAW juga pernah menggambarkan perumpamaan orang yang berdzikir kepada Allah seperti orang yang hidup, sementara orang yang tidak berdzikir kepada Allah sebagai orang yang mati:

عَنْ أَبِي مُوْسَى رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ، قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَثَلُ الذِّي يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالذِّي لاَ يَذْكُرُ رَبَّهُ مَثَلُ الْحَيِّ وَالْمَيِّتِ

“Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Allah dan orang yang tidak berdzikir, adalah seumpama orang yang hidup dan mati.” (HR. Bukhari)

Produk Terbaru : Mushaf Aqilah Hard Cover A6

Bacaan Dzikir Untuk Siang Hari

لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَ لَهُ الْحَمْدُ وَ هُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ

Lâ ilâha illallâhu wahdahû lâ syarîkalah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alâ kuli syai-in qadîr.

Artinya: “Tidak ada Tuhan melainkan Allah sendiri-Nya, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya-lah segala kerajaan dan bagi-Nya-lah segala puji-pujian. Dan Dia berkuasa atas segala sesuatu.” (HR. Bukhari dan Muslim) // Bacaan Dzikir Untuk Siang Hari

Adab-adab Dzikir

  1. Dilakukan dengan penuh khusyu’ dan khidmat.
  2. Hendaknya menggunakan bacaan yang ma’tsur baik ayat ataupun hadits nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
  3. Tidak dilakukan dengan tergesa-gesa dan cepat.
  4. Sebaiknya dalam keadaan (bersuci) berwudlu.
  5. Memulai dengan tahmid, tasbih dan tahlil kemudian shalawat nabi.
  6. Dilakukan dengan suara yang tidak keras dan tidak terlalu pelan.

Keutamaan Dzikir

Berikut adalah keutamaan-keutamaan dzikir yang disarikan oleh Ibnu Qayyim Al Jauziyah dalam kitabnya Al Wabilush Shoyyib.

  1. Mengusir setan.
  2. Mendatangkan ridho Ar Rahman.
  3. Menghilangkan gelisah dan hati yang gundah gulana.
  4. Hati menjadi gembira dan lapang.
  5. Menguatkan hati dan badan.
  6. Menerangi hati dan wajah menjadi bersinar.
  7. Mendatangkan rizki.
  8. Orang yang berdzikir akan merasakan manisnya iman dan keceriaan.
  9. Mendatangkan cinta Ar Rahman yang merupakan ruh Islam.
  10. Mendekatkan diri pada Allah sehingga memasukkannya pada golongan orang yang berbuat ihsan yaitu beribadah kepada Allah seakan-akan melihatnya.

Lihat Juga Rekomendasi : Penerbit Alquran

Demikian pembahasan artikel mengenai Dzikir, Semoga bermanfaat dan semoga dengan selalu berdzikir kepada Allah kita selalu dekat dan keimanan dan ketaqwaan kita semakin meningkat dan kuat. // Bacaan Dzikir Untuk Siang Hari

Aamiin Allahuma Aaamiin.

Tertarik untuk memesanan alquran atau buku-buku islam di Penerbit Jabal? Silahkan buka website kami www.penerbitjabal.com. Selanjutnya, sampaikan kebutuhan pesanan Anda kepada admin kami.

Kontak Penerbit Jabal

HP/WA: 0853 1512 9995/ 0878 2408 6365
Telp/Fax: 022-7809282
Email: penerbit_jabal@yahoo.com

Jl. Desa Cipadung No 47 Cibiru Bandung Jawa Barat, Indonesia

Baca Artikel Lainnya :

5 Keutamaan Surat Al Kafirun

Penerbitjabal.com, 5 Keutamaan Surat Al Kafirun yang Luar Biasa – Surah Al Kafirun adalah surat ke 109 dalam Al-Quran dan terdiri atas 6 ayat. Surah ini tergolong sebagai surat makkiyah karena diturunkan saat Rasulullah masih di Mekkah dan diturunkan setelah surat Al Maun.

Secara umum, surat Al Kafirun mengandung pernyataan bahwa Nabi Muhammad tidak akan menyembah Tuhan selain dari Allah dan tidak akan mengikuti apa yang diserukan oleh orang-orang kafir. Hal ini menjadi penegas dan pembeda antara agama islam dan agama yang dianut oleh orang-orang kafir.

Produk Terbaru : Mushaf Aqilah Hard Cover A6

Ketahuilah 5 Keutamaan Bagi Muslim dalam Surat Al Kafirun

Dalam isi surat tersebut banyak sekali kandungan dan hal yang bisa kita ambil. Berikut adalah 5 hal yang menjadi keutamaan dari Surat Al Kafirun dilihat dari isi dan makna surat tersebut bagi kehidupan muslim-muslimah sehari-hari. // 5 Keutamaan Surat Al Kafirun

  1. Membangun Pondasi Keimanan

Dengan membaca surat Al Kafirun, kita dapat memperkuat pondasi keimanan kita dan menjadikan keimanan kita lebih kuat. Dalam ayat-ayat Al kafirun menunjukkan bahwa kita adalah orang yang berikrar dan bersaksi hanya kepada Allah SWT.

  1. Membangun Keberanian Menghadapi Orang-Orang Kafir

Dalam surat Al Kafirun terdapat makna bahwa orang-orang islam siap dalam melawan dan menentang orang-orang kafir bahwa agama islam tidak bisa disamakan dengan agama mereka.

  1. Menjadi Pembeda Antara Islam dan Kafir

Mereka tidak bisa menjadi muslim dan muslim tidak bisa menjadi mereka. Inilah keutamaan ayat ini sehingga menjadi identitas dan pembeda antara muslim dan bukan. // 5 Keutamaan Surat Al Kafirun

  1. Membangun Keoptimisan Islam

Ayat ini juga menjelaskan bahwa umat islam tidak perlu takut dan harus optimis dalam membangun kemenangan ketika melawan kafir. Untuk itu, optimis dalam membangun masayrakat islami adalah hal yang menjadi keutamaan dalam ayar ini. Ayat ini bisa membangun keoptimisan dan langkah umat islam dalam berjuang.

  1. Menghargai Perbedaan dan Keyakinan

Perbedaan dalam keyakinan pasti akan terjadi. Untuk itu perlu adanya pembeda. Bagaimanapun dalam konteks masyarakat hari ini menghargai perlu, sehingga tidak perlu menjadi konflik. Akan tetapi, tetap antara satu keyakinan lain dengan keyakinan lainnya tidak bisa disamakan. Untuk itulah ayat dalam Al Kafirun ini ada.

Rekomendasi : Penerbit Alquran

Cara Mendapatkan Keutamaan Surah Al Kafirun

Berikut adalah cara agar surat Al Kafirun bisa kita dapatkan keutamaannya. Bagaimanapun kita tidak akan pernah bisa mendapatkan keutamaan jika berinteraksi dan memahaminya lebih mendalam tidak pernah kita lakukan. // 5 Keutamaan Surat Al Kafirun

  1. Sering Membaca dan Memaknai Tafsirnya

Untuk bisa membaca Al-Quran tentu kita tidak perlu menjadi seorang ahli al-Quran terlebih dahulu. Kita bisa membaca dan memaknai tafsirnya sesuai kemampuan dan kapasitas kita. Tentu jika tidak bisa dipahami kita bisa mendalami dan memahaminya lewat orang atau ilmuwan yang lebih ahli.

Tafsir Al-Quran bisa dipelajari bukan hanya oleh orang-orang ulama atau yang bergelar ustadz. Karena tafsir Al-Quran bisa dipahami oleh siapapun selagi dengan metode dan proses yang benar.

  1. Memahami Sejarah Turunnya Surat Al Quran

Agar ayat Al kafirun ini bisa kita pahami dengan lebih jelas apabila kita bisa memahami bagaimana sejarah turunnya surat ini agar konteks nya bisa benar-benar dipahami dan dihayati. Untuk itu, ita bisa mempelajarinya lewat asbabun nuzul atau sejarah terkait Rasulullah ketika di Mekkah. // 5 Keutamaan Surat Al Kafirun

  1. Menjadi Bacaan Shalat

Agar lebih bisa menghayati bacaan surat Al Kafirun ini, kita bisa menjadikannya sebagai bacaan shalat. Bacaan shalat ini tentu saja menjadi bacaan sehari-hari dan sering kita lafadzkan dalam shalat. Hal ini karena bacaan shalat menjadi pengingat dan moment terbaik dalam membangun diri  juga spiritual kita.

Rekomendasi : Penerbit Alquran

Tertarik untuk memesanan alquran atau buku-buku islam di Penerbit Jabal? Silahkan buka website kami www.penerbitjabal.com. Selanjutnya, sampaikan kebutuhan pesanan Anda kepada admin kami.

Kontak Penerbit Jabal

HP/WA: 0853 1512 9995/ 0878 2408 6365
Telp/Fax: 022-7809282
Email: penerbit_jabal@yahoo.com

Jl. Desa Cipadung No 47 Cibiru Bandung Jawa Barat, Indonesia

Baca Artikel Lainnya :

Keutamaan Surat Al Falaq, Salah Satunya Dapat Menangkal Sihir

PENERBITJABAL.COM, Keutamaan Surat Al Falaq, Salah Satunya Dapat Menangkal Sihir

Sebagai seorang muslim kita harus senantiasa membaca ayat-ayat suci yang terkandung di dalam Al Quran. Tahukah Sahabat? Dalam sejarah, surat Al Falaq diturunkan saat Rasulallah SAW sakit keras karena diguna-guna.

Rekomendasi : Penerbit Alquran

Kemudian malaikat utusan Allah SWT datang untuk menjenguk Rasulullah SAW dan menyampaikan bahwa Rasulullah SAW telah diguna-guna. Maka, Rasulullah SAW mengutus Amar bin Yasir untuk membakar benda yang telah menguna-guna beliau.

Turunlah surat Al Falaq dan An Nas, setiap Rasulullah SAW membaca surat ini, sihir yang hinggap di tubuhnya perlahan-lahan terurai. 

Surat Al Falaq juga disebut sebagai Rabbul Falaq yang memiliki arti Tuhannya pagi atau subuh seluruh makhluk. Dengan membaca surat ini, Sahabat telah memohon pertolongan kepada Allah SWT atas segala kesulitan yang sedang Sahabat alami.

Baca Juga : Surat Ad Dhuha Ayat 1-11

Dikisahkan, bahwa Rasulallah SAW telah mengatakan kepada sahabatnya untuk membaca surat ini baik sebelum atau pada saat bangun tidur. Ini menandakan bahwa surat Al Falaq dapat kita baca kapan saja dan di mana saja untuk memohon perlindungan dan menghindari kesulitan.

Nah, Sahabat, berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa membaca surat Al Falaq memiliki keutamaannya tersendiri. Membaca surat tersebut dapat menangkal sihir atau guna-guna serta menghindari diri dari kesulitan.

Selain itu, dengan membaca surat Al Falaq, itu sama saja seperti kita membaca sepertiga al quran. Wah, sungguh luar biasa ya keutamaan dari surat Al Falaq ini! Agar mendapatkan keutamaan tersebut, yuk jangan lupa baca surat ini secara rutin!

Rekomendasi : Penerbit Alquran

Tertarik untuk memesanan alquran atau buku-buku islam di Penerbit Jabal? Silahkan buka website kami www.penerbitjabal.com. Selanjutnya, sampaikan kebutuhan pesanan Anda kepada admin kami.

Kontak Penerbit Jabal

HP/WA: 0853 1512 9995/ 0878 2408 6365
Telp/Fax: 022-7809282
Email: penerbit_jabal@yahoo.com

Jl. Desa Cipadung No 47 Cibiru Bandung Jawa Barat, Indonesia

Baca Artikel Lainnya :

Wasiat Rasulullah Kepada Abu Dzar Dan Abu Abdurahman

PENERBITJABAL.COM, Wasiat Rasulullah kepada Abu Dzar dan Abu Abdurahman – Salah satu kebijaksanaan yang dimiliki Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam  adalah mencintai para sahabatnya. Belum ada yang bisa mengalahkan persahabatan Rasulullah dengan para sahabatnya, pasalnya jika kita menilik timeline sejarah, tidak banyak orang yang mau menghalau pedang yang terhunus kepada jantung kawannya sendiri kecuali para Sahabat Rasulullah.

Rekomendasi : Penerbit Alquran

Tentu saja hal tersebut didasari dari cinta dan kasih sayang yang sangat merdu kisahnya apabila diceritakan kepada para umat muslim di zaman-zaman yang mengikutinya. Namun cerita cinta dan kasih sayang itu ayalnya bukanlah cinta yang bertepuh sebelah tangan. Tidak lepas dari para sahabat yang rela berkorban nyawa demi Rasulullah, Rasulullah pun juga mencintai para sahabatnya dengan caranya sendiri.

Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam paling tidak rela apabila para sahabatnya kelak akan disiksa dan diharamkan masuk surga oleh Allah. Itulah kenapa, Rasulullah meriwayatkan banyak sekali ilmu-ilmu dan nasehat-nasehat kepada para sahabatnya. Dua dari sekian Sahabat yang diberkan nasehat oleh Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam  adalah Abu Dzar Jundub dan Abu Abdurahman bin Jabar.

Wasiat Rasulullah Kepada Sahabatnya

Diriwayatkan dalamsebuah Hadist, Rasulullah salallahu ‘alaihiwa sallam menasehati kedua sahabatnya tersebut dengan bersabda :

“Bertakwalah kamu kepada Allah dimanapun kamu berada, dan ikutilah kesalahanmu dengan kebaikan niscaya ia dapat menghapuskannya. Dan pergaulilah manusia dengan akhlak terpuji.” (HR. Tirmidzi)

Satu kalimat yang berisi 3 petuah itulah wasiat Rasulullah kepada Abu Dzar dan Abu Abdurahman. Tentu 3 petuah tersebut merupakan pesan yang bisa diperhatikan sebagai nasehat untuk kehidupan sehari-hari.

Baca Juga : Contoh Tauhid Rububiyah Dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Bertakwalah kamu kepada Allah dimanapun kamu berada

Artinya adalah, meskipun kamu berada di sebuahtempat paling nyaman yang ada di sudut dunia, maupun kamu berada di tempatpaling tidak menyenangkan karena disiksa musuh musuhmu, ketahuilah bahwa Allah akan selalu ada sebagai pertolongan dan pengingat akan cobaan duniawi yang bersifat sementara.

Apapun yang dilakukan manusia dan dimanapun itu, Allah akan selalu mengetahuinya. Pesan ini juga merupakan pesan yang berdasardari kandungan surat Al Qur’an. Lebih tepatnya adalah QS Ali Imron ayat 102 yang berbunyi :

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati, melainkan dalam keadaan Islam”

2. Ikutilah kesalahanmu dengan kebaikan niscaya ia dapat menghapuskannya

Artinya apabila seorang manusia pernah melakukan kesalahan, selama kita sudah menyesali dan bertaubat, maka hal tersebut sudah memperbaiki. Yang harus dilakukan adalah menutupi segala macam dosa dan kesalahan dengan kebaikan. Amalkan dan biasakan kebaikan dan cepat atau lambat maka kebaikan itu akan menghapus kesalahan-kesalahan yang telah berlalu.

Tentu saja, bertaubat dan berkomitmen untuk tidak melakukannya lagi adalah hal yang harus dilakukan terlebih dahulu. Bahkan Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam, seorang manusia yang sudah dijamin masuk surga oleh Allah terkadang masih berdoa dan memohon ampunan atas segalad osa-dosa yang telah berlalu sebagai upaya taubat beliau.

Setelah semuanya, di yaumul akhir semua akan ditimbang antara amal baik dan buruk. Dan usaha untuk meringankan amal buruk adalah memberatkan amal baik. Rasulullah Shallahu ‘alaihi wassalam bersabda :

“Sedekah itu menghapus kesalahan sebagaimana air memadamkan api”.

Rekomendasi : Penerbit Alquran

3.  Pergaulilah Manusia dengan akhlak terpuji

Apabila seorang berdiri di dekat minyak tanah, meskipun tidak menyentuhnya, maka dia akan memiliki baunya. Yang dimaksud adalah bergaul dengan orang-orang yang buruk akan mempengaruhi diri kita, tidak peduli sedikit atau banyak. Sama halnya apabila kita bergaul dengan orang-orang yang baik. Meskipun kita adalah orang yang memiliki hati yang keras, namun saat kita terbiasa berada diantaraorang berhati lembut, maka lambat laun hati kita akan ikut melunak.

Itulah wasiat Rasulullah kepada Abu Dzar dan Abu Abdurahman. Yaitu bergaullah dengan orang-orang yang memiliki akhlak terpuji. Manfaatnya adalah agar hidup lebih baik, tidak akan merugikan diri sendiri maupun orang lain, dan keilmuan akan bertambah seiring pergaulan tersebut berlanjut.

Dari ketiga nasehat diatas, dapat disimpulkan bahwa Rasulullah salallahu ‘alaihiwa sallam sangat mencintai para sahabatnya dan itulah kenapa beliau memberikan nasehat yang baik kepada satu-persatu diantaranya.

Nasehat tersebut dapat kita jadikan sebagai amalan dan teguran kepada diri kita sendiri. Dikarenakan nasehat tersebut sangat berhubungan erat dengan kehidupan sehari-hari. Dan memang jika diperhatikan, nasehat yang Rasulullah salallahu‘alaihi wa sallam sampaikan kepada Abu Dzar Jundub dan Abu Abdurahman Bin Jabar tersebut merupakan nasehat yang ayalnya sangat erat dengan kehidupan masakini.

[ Produk Best Seller : Al Quran Pelangi Halimah ]

Tertarik untuk memesanan alquran atau buku-buku islam di Penerbit Jabal? Silahkan buka website kami www.penerbitjabal.com. Selanjutnya, sampaikan kebutuhan pesanan Anda kepada admin kami.

Kontak Penerbit Jabal

HP/WA: 0853 1512 9995/ 0878 2408 6365
Telp/Fax: 022-7809282
Email: penerbit_jabal@yahoo.com

Jl. Desa Cipadung No 47 Cibiru Bandung Jawa Barat, Indonesia

Baca Artikel Lainnya :

Hukum Minta Didoakan Setelah Memberi Sedekah

Hukum Minta Didoakan Setelah Memberi Sedekah – Salah satu kebiasaan sebagian orang saat memberikan sedekah adalah meminta untuk didoakan. Lalu, bagaimana hukum minta didoakan setelah memberi sedekah? Berikut penjelasan singkat mengenai hukum minta didoakan setelah memberi sedekah.

[ Rekomendasi : Penerbit Alquran ]

Ketahuilah Hukum Minta Didoakan Setelah Memberi Sedekah

Dalam meminta doa tersebut, tentunya jangan sampai ada unsur penghinaan dan menyusahkan yang diberi sedekah. Allah Ta’ala berfirman :

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Taubah: 103)

Adapaun riwayat hadits dari Imamal-Nawawi berkata :

“Yang masyhur dalam Madhab kami dan madhab para ulama secara keseluruhan, bahwa doa untuk orang yang menyerahkan zakat adalah sunnah mustahabbah. Dan lebih utama jika orang yang bersedekah tidak meminta didoakan oleh orang yang diberi sedekah. Karena hal itu lebih sempurna pahalanya.”

Terkadang orang yang memberikan sedekah kepada orang miskin atau anak yatim berharap keajaiban dari anak yatim. Misalnya, mengumpulkan mereka di satu majelis dan meminta mereka untuk melantunkan zikir dan doa-doa kebaikan untuk dirinya.

Jika demikian, maka permintaan tersebut bisa berakibat menghinakan kaum fuqara’ dan yatama di hadapan manusia. Hal tersebut juga bisa membuat mereka susah karena harus duduk lama dan menunggu agar dapat sedekah. Jika ini yang terjadi, maka meminta didoakan dengan cara seperti ini dilarang.

Sesungguhnya megeluarkan sedekah akan mendatangkan pahala yang banyak dan ganjaran yang besar selama tidak diiringi dengan sesuatu yang menyakiti dan menyusahkan orang yang diberi.

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman :

“Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), merekam emperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (QS. Al-Baqarah: 262)

[ Produk Best Seller : Al Quran Pelangi Halimah ]

Tertarik untuk memesanan alquran atau buku-buku islam di Penerbit Jabal? Silahkan buka website kami www.penerbitjabal.com. Selanjutnya, sampaikan kebutuhan pesanan Anda kepada admin kami.

Kontak Penerbit Jabal

HP/WA: 0853 1512 9995/ 0878 2408 6365
Telp/Fax: 022-7809282
Email: penerbit_jabal@yahoo.com

Jl. Desa Cipadung No 47 Cibiru Bandung Jawa Barat, Indonesia

Baca Artikel Lainnya :

Hukum Sedekah Lewat Transfer, Bolehkah?

PENERBITJABAL.COM, Hukum Sedekah Lewat Transfer – Sedekah diambil dari bahasa arab, yaitu shadaqah. Shadaqah berasal dari kata sidq (sidiq) yang memiliki arti “kebenaran”. Tentunya, sedekah merupakan amalan yang dicintai Allah SWT.

Menurut peraturan BAZNAS No.2 tahun 2016, sedekah adalah harta atau non harta yang dikeluarkan oleh seseorang atau badan usaha di luar zakat untuk kemaslahatan umum.

[ Rekomendasi : Penerbit Alquran ]

Surat Al Baqarah ayat 271 :

“Jika kamu menampakkan sedekah (mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu, dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS. Al-Baqarah: 271) // Hukum Sedekah Lewat Transfer

Berikut keutamaan dari bersedekah

1. Sedekah Tidak Mengurangi Harta

Sedekah adalah ibadah yang tidak akan mengurangi harta.

Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda :

“sedekah tidaklah mengurangi harta.” (HR. Muslim)

Mengapa sedekah tidak akan mengurangi harta? Karena, meskipun harta terlihat berkurang, namun kekurangan tersebut akan ditutup dengan pahala di sisi Allah SWT dan akan terus bertambah kelipatannya menjadi lebih banyak. // Hukum Sedekah Lewat Transfer

Hal tersebujt merupakan janji Allah yang termaktub dalam surat Saba :

“Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezeki sebaik-baiknya.” (QS. Saba’: 39)

[ Produk Best Seller : Al Quran Pelangi Halimah ]

2. Sedekah Menghapus Dosa

Sebagai makhluk Allah SWT yang tidak luput dari dosa, umat Islam senantiasa diberikan berbagai keistimewaan agar berkesempatan untuk bertaubat dan menghapus dosa-dosanya dengan cara yang yang diridhai oleh Nya. Salah satunya dengan sedekah.

Rasulullah SAW pernah bersabda :

“Sedekah itu dapat menghapus dosa sebagaimana air itu memadamkan api. (HR. At-Tirmidzi)

3. Sedekah Melipatgandakan Pahala

Allah SWT berfiman :

“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan (ganjarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” (QS. Al Hadid: 18) // Hukum Sedekah Lewat Transfer

[ Baca Juga : Anjuran Memperbanyak Doa Di Hari Jumat ]

Lalu, bagaimana hukum sedekah lewat transfer? Berikut penjelasannya.

Syaikh Yusuf Al-Qardhawi berpendapat bahwa :

“Seorang pemberi zakat tidak harus menyatakan secara eksplisit kepada mustahik bahwa dana yang ia berikan adalah zakat.

Oleh karena itu, apabila seorang muzakki (pemberi zakat) tanpa menyatakan kepada penerima zakat bahwa uang yang ia serahkan adalah zakat, maka zakatnya tetap sah. Artinya, seseorang bisa menyerahkan zakatnya secara online kepada lembaga amil zakat, tidak harus langsung ke mustahik.

Apakah bersedekah secara online atau transfer diperbolehkan?

Online itu hanya ibarat transportasi di mana seseorang dapat menunaikan zakatnya, zakatnya itu dibawa ke amil atau langsung ke mustahik. // Hukum Sedekah Lewat Transfer

Ketika seorang muzakki sudah niat berzakat secara online dan lalu mendapatkan laporan, maka laporan itulah yang mengantikan akad.

Akad bukanlah syarat sahnya zakat, yang terpenting saat menunaikan zakat tersebut jangan lupa mengucapkan niat dalam hati,.

Karena berdasarkan rukun sedekah, niat adalah yang paling utama. Tidak masalah dari berbagai cara, mulai dari sedekah langsung atau sedekah tak langsung yang salah satunya lewat transfer atau online.

Walau begitu yang harus diperhatikan saat bersedekah secara transfer atau online adalah tentang kejelasan penerimamya, baik perorangan atau lembaga.

Dikarenakan tiadanya interaksi langsung antara penerima sedekah dengan penyedekah. Maka, sangat dibutuhkan pihak yang amanah dalam menyalurkan ataupun menerima sedekah tersebut.

Manfaat dari sedekah online atau transfer adalah dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Bersedekah pun juga dapat dilakukan dengan mudah seiring banyaknya badan amil zakat yang menciptakan fitur zakat atau sedekah online. // Hukum Sedekah Lewat Transfer

Oleh sebab itu, kita juga harus sering mengingatkan diri kita agar tidak lupa bersedekah, salah satunya dengan mengingat ayat Allah tentang keutamaan sedekah.

Allah SWT berfirman :

مَّن ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللّهَ قَرْضاً حَسَناً فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافاً كَثِيرَةً

“Barangsiapa meminjami Allah dengan pinjaman yang baik maka Allah melipatgandakan ganti kepadanya dengan banyak.” (Al-Baqarah: 245)

Meminjami dalam hal ini artinya adalah menggunakan harta yang dimiliki untuk kebaikan, salah satunya adalah bersedekah. Maka Allah akan melipatgandakan harta yang disedekahkan tersebut. // Hukum Sedekah Lewat Transfer

[ Buku Best Seller : Bulughul Maram ]

Tertarik untuk memesanan alquran atau buku-buku islam di Penerbit Jabal? Silahkan buka website kami www.penerbitjabal.com. Selanjutnya, sampaikan kebutuhan pesanan Anda kepada admin kami.

Kontak Penerbit Jabal

HP/WA: 0853 1512 9995/ 0878 2408 6365
Telp/Fax: 022-7809282
Email: penerbit_jabal@yahoo.com

Jl. Desa Cipadung No 47 Cibiru Bandung Jawa Barat, Indonesia

Baca Artikel Lainnya :

4 Jalan Menuju Surga Dengan Mencintai

4 Jalan Menuju Surga Dengan Mencintai – Surga adalah tempat yang penuh dengan kenikmatan di dalamnya. Menggapai surga adalah perkara yang sangat diidam-idamkan seluruh umat muslim. Lalu, apa hal yang harus dilakukan agar mendapatkan tiket surga? Berikut hal-hal yang menjadi jalan agar mendapatkan surga dengan cara mencintai :

Produk Penerbit Jabal : Buku Taman Orang Jatuh Cinta

Ketahuilah Jalan Menuju Surga Dengan Mencintai

1. Mencintai Allah dan Rasulullah

Firman Allah dalam QS. Al-Baqarah ayat 165 :

وَالَّذِينَ امَنُوا اَشَدُّ حُبًّا لِلَّه

“Dan orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah”.

Kemudian setelah mencintai Allah, maka akan tumbuh perasaan cinta kita kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Oninvit

Sebagaimana terdapat dalam kisah Umar Bin Khattab radhiyallahu anhu, yaitu sebuah hadits dari sahabat ‘Abdullah bin Hisyam radhiyallahu anhu, ia berkata :

كُنَّا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ آخِدٌ بِيَدِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ، فَقَالَ لَهُ عُمَرُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، َلأَنْتَ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ إِلاَّ مِنْ نَفْسِي. فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لاَ وَالَّذِي نَفْسِيْ بِيَدِهِ، حَتَّى أَكُوْنَ أَحَبَّ إِلَيْكَ مِنْ نَفْسِكَ. فَقَالَ لَهُ عَمَرُ: فَإِنَّهُ اْلآنَ، وَاللهِ، َلأَنْتَ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ نَفْسِي. فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اْلآنَ يَا عُمَرُ.

“Kami mengiringi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan beliau menggandeng tangan ‘Umar bin al-Khaththab Radhiyallahu anhu. Kemudian ‘Umar berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam: ‘Wahai Rasulullah, sungguh engkau sangat aku cintai melebihi apa pun selain diriku.’ Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: ‘Tidak, demi yang jiwaku berada di tangan-Nya, hingga aku sangat engkau cintai melebihi dirimu.’ Lalu ‘Umar berkata kepada beliau: ‘Sungguh sekaranglah saatnya, demi Allah, engkau sangat aku cintai melebihi diriku.’ Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Sekarang (engkau benar), wahai ‘Umar.’” // 4 Jalan Menuju Surga Dengan Mencintai

2. Mencintai Kedua Orang Tua

Dengan mencintai Allah dan Rasulullah, maka hubungan kita kepada orang tua akan terjalin dengan baik, sesuai dengan apa yang diperintahkan Allah dengan kita agar selalu menghormati orang tua dengan rasa cinta karena Allah.

Sebagaimana firman Allah dalam Al Quran Surah Al-Isra ayat 23 :

وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوٓا۟ إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ ٱلْكِبَرَ أَحَدُهُمَآ أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia”. // 4 Jalan Menuju Surga Dengan Mencintai

Lihat Juga : Jual Al Quran Pelangi Halimah

3. Memuliakan Tetangga

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : (( مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ)). رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam. Barang siapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah ia menghormati tetangganya. Dan barang siapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya”. (HR al-Bukhari dan Muslim)

4. Mencintai Sahabat yang Beriman

Memiliki sahabat yang beriman adalah suatu nikmat yang besar. Dalam Qutub Qulub, Umar bin Khattab rhadiyallahu ‘anhu mengatakan :

ما أعطي العبد بعد الإسلام نعمة خيراً من أخ صالح فإذا وجد أحدكم وداً من أخيه فليتمسك به

“Tidaklah seseorang diberikan kenikmatan setelah Islam, yang lebih baik daripada kenikmatan memiliki saudara (semuslim) yang saleh. Apabila engkau dapati salah seorang sahabat yang saleh maka pegang lah erat-erat.” (Quutul Qulub 2/17)

الْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ

Setiap orang akan dikumpulkan bersama dengan orang yang ia cintai.” (HR. Bukhori dan Muslim)

Berkumpul bersama dengan sahabat yang dicintai adalah hal yang indah. Maka dari itu Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah memberikan hadiah indah, bahwa seorang sahabat bisa menjadi syafa’at bagi sahabat yang lain. // 4 Jalan Menuju Surga Dengan Mencintai

Baca Juga : Ayat Al Quran Tentang Cinta Sejati

Tertarik untuk memesanan alquran atau buku-buku islam di Penerbit Jabal? Silahkan buka website kami www.penerbitjabal.com. Selanjutnya, sampaikan kebutuhan pesanan Anda kepada admin kami.

Kontak Penerbit Jabal

HP/WA: 0853 1512 9995/ 0878 2408 6365
Telp/Fax: 022-7809282
Email: penerbit_jabal@yahoo.com

Jl. Desa Cipadung No 47 Cibiru Bandung Jawa Barat, Indonesia

Baca Artikel Lainnya :

3 Janji Allah Bagi Orang Yang Bertakwa

3 Janji Allah Bagi Orang yang Bertakwa – Agama Islam menyempurnakan ajaran-ajarang yang datang sebelumnya, diantaranya ajaran nabi Musa dengan kitab yang dibawanya bernama Taurat, Nabi Daud dengan kitab Zabur, Nabi Isa dengan Injil nya dan Nabi Muhammad pembawa Al Quran yang mulia.

Allah SWT berfirman :

“Sesungguhnya agama yang diridhai di sisi Allah adalah islam. Tidak ada berselisih orang-orang yang telah diberi kitab, kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian yang ada diantara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisabnya” (QS. Ali-Imran: 19)

Baca Juga : Larangan Kufur Dalam Islam

Al Quran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui malaikat jibril banyak mengandung pokok-pokok akidah, akhlak dan prinsip-prinsip perbuatan. Tentunya, tidak mudah bagi manusia untuk mengikuti apa yang diperintahkan Allah SWT untuk mendapatkan derajat yang tinggi di sisi Nya, tanpa mengetahui terlebih dahulu tentang hakikat ajaran itu sendiri. // 3 Janji Allah Bagi Orang Yang Bertakwa

Janji Allah Bagi Orang Yang Bertakwa Yang Harus Diketahui

Orang-orang yang bertakwa menjadi salah satu sifat yang dicintai Allah SWT. Lalu, apa kelebihan atau ganjaran yang akan diterima? Berikut diantaranya :

1. Dimudahkan urusan Rezeki

Banyak diantara kita mengartikan rezeki itu hanya sebatas uang atau materi saja. Namun kesehatan, umur, kemudahan urusan itu semua merupakan rezeki yang tidak tenilai dari Allah SWT.

Baca Juga : Doa Pembuka Rezeki

Allah SWT berfirman :

“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya dia akan membukakan jalan keluar baginya, dan dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bartawakal kepada Allah, nisacaya allah akan mencukupkan keperluannya…” (QS. At Talaq: 2-3)

2. Dimudahkan Segala urusan

Janji Allah yang lain bagi mereka yang bertakwa adalah dimudahkan segala urusan, mungkin saat ini banyak masalah di kantor, di sekolah dan lainnya sebagainya. Maka perlu diingat segala setelah kesusahan pasti akan timbul kemudahan . // 3 Janji Allah Bagi Orang Yang Bertakwa

“Dan barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan kemudahan baginya dalam urusannya” (QS At-Talaq: 4)

Baca Juga : 8 Jalan Rezeki Yang Disebutkan Al Quran

Tidak perlu risau ataupun takut dengan ikhtiar dan tawakkal kepada Allah SWT, niscaya yang susah akan dimudahkan

3. Dihapus dosa dan dilipat gandakan Amal

Tidak ada manusia yang tidak pernah melakukan kesalahan atau khilaf, bahkan sekelas nabi pernah melakukan salah. Contohnya, Nabi Adam as pernah melanggar satu larangan Allah dengan memakan buah khuldi di Surga. Namun, setelah itu ia bertaubat kepada Allah juga bertakwa setelahnya.

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipatgandakan pahala baginya”

Menjadi muslim sejati tentu berat, karena balasan yang allah janjikan juga tidak murah. Takwa tentu harus menjadi kebiasaan setiap muslim. Dengan melaksanakan perintah dan menjauhi segala larangan Allah, dengan itu semoga kita mendapatkan predikat manusia yang Allah cintai. // 3 Janji Allah Bagi Orang Yang Bertakwa

Aamiin.

Tertarik untuk memesanan alquran atau buku-buku islam di Penerbit Jabal? Silahkan buka website kami www.penerbitjabal.com. Selanjutnya, sampaikan kebutuhan pesanan Anda kepada admin kami.

Kontak Penerbit Jabal

HP/WA: 0853 1512 9995/ 0878 2408 6365
Telp/Fax: 022-7809282
Email: penerbit_jabal@yahoo.com

Jl. Desa Cipadung No 47 Cibiru Bandung Jawa Barat, Indonesia

Baca Artikel Lainnya :

3 Tanda Orang Munafiq

3 Tanda Orang Munafiq – Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa agama Islam sangat membenci orang munafik. Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW sangat tidak menyukai orang-orang yang munafik karena mereka penuh dengan dusta, serta sangat suka berkhianat.

Maka dari itu, sebagai umat Islam hendaknya mengetahui tanda orang munafik agar tidak menjadi salah satu dari golongan yang dibenci Allah dan Rasul-Nya.

Ketahuilah 3 Tanda Orang Munafiq Yang Harus Diketahui

Berikut ini hadits tiga tanda orang munafik, kandungan dan penjelasannya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda dengan tentang tanda-tanda orang munafik :

آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ ، وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ

Tanda-tanda orang munafik ada tiga: jika berbicara ia berbohong, jika berjanji ia mengingkari, dan jika diberi amanah ia berkhianat. (HR. Bukhari dan Muslim) // 3 Tanda Orang Munafiq

Penjelasan Singkat

Munafik (المنافق) adalah orang yang nifaq (النفاق). Secara bahasa, nifaq artinya ketidaksamaan antara lahir dan batin.

Jika ketidaksamaan itu dalam hal keyakinan, maka ini adalah nifaq i’tiqadi. Mulutnya mengatakan beriman tetapi sesungguhnya hatinya kafir.

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ آَمَنَّا بِاللَّهِ وَبِالْيَوْمِ الْآَخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِينَ

Di antara manusia ada yang mengatakan: “Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian,” pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. (QS. Al-Baqarah : 8)

Yang kedua adalah nifaq ‘amali, yaitu hatinya masih punya iman, tetapi melakukan pekerjaan orang-orang munafik. Nifaq ‘amali tidak sampai mengeluarkan seseorang dari Islam, tetapi merupakan dosa besar yang harus dijauhi.

Kandungan Hadits

1. Munafik adalah orang yang nifaq, antara lahir dan batinnya tidak sama (bertolak belakang). Yang paling parah adalah ketika secara dzahir mengatakan beriman tetapi hatinya kafir. Inilah nifaq i’tiqadi.

2. Selain nifaq i’tiqadi, ada pula nifaq ‘amali, yaitu perbuatannya menyerupai orang-orang munafik, namun dalam hatinya masih ada iman. Nifaq i’tiqadi mengeluarkan seseorang dari Islam. Sedangkan nifaq ‘amali tidak sampai mengeluarkan dari Islam, tetapi merupakan dosa besar.

3. Meskipun orang munafik tidak dapat diketahui secara pasti, namun tanda-tandanya dapat dikenali.

4. Ciri-ciri munafik ada tiga yaitu jika berbicara ia dusta, jika berjanji ia mengingkari dan jika diberi amanah ia berkhianat. // 3 Tanda Orang Munafiq

Tertarik untuk memesanan alquran atau buku-buku islam di Penerbit Jabal? Silahkan buka website kami www.penerbitjabal.com. Selanjutnya, sampaikan kebutuhan pesanan Anda kepada admin kami.

Kontak Penerbit Jabal

HP/WA: 0853 1512 9995/ 0878 2408 6365
Telp/Fax: 022-7809282
Email: penerbit_jabal@yahoo.com

Jl. Desa Cipadung No 47 Cibiru Bandung Jawa Barat, Indonesia

Baca Artikel Lainnya :

10 Ciri Orang Kafir, Wajib Diketahui Muslim!

10 Ciri Orang Kafir, Wajib Diketahui Muslim – Sebagai seorang muslim, kita harus mengetahaui ciri-ciri dari orang kafir. Tentunya, hal ini guna mencegah kita agar tidak menjadi kafir secara tidak sadar.

Ketahuilah Ciri – Ciri Orang Kafir, Wajib Diketahui Umat Muslim!

Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri orang kafir yang perlu kita ketahui.

1. Menolak syariat Islam

وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ تَعَالَوْاْ إِلَى مَا أَنزَلَ اللّهُ وَإِلَى الرَّسُولِ رَأَيْتَ الْمُنَافِقِينَ يَصُدُّونَ عَنكَ صُدُوداً

“Apabila dikatakan kepada mereka: Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang Allah telah turunkan dan kepada hukum Rasul ! Niscaya kamu lihat orang-orang munafik menghalangi manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu.” (QS. An-Nisa’: 61) // 10 Ciri Orang Kafir

Baca juga : Macam-Macam Ilmu Tauhid

2. Menyembah selain Allah

Ciri utama lain dari seorang kafir adalah ia menyembah kepada selain Allah SWT.

وَمَنْ يَدْعُ مَعَ اللَّهِ إِلَٰهًا آخَرَ لَا بُرْهَانَ لَهُ بِهِ فَإِنَّمَا حِسَابُهُ عِنْدَ رَبِّهِ ۚ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الْكَافِرُونَ

Dan barangsiapa menyembah tuhan yang lain di samping Allâh, padahal tidak ada suatu dalil pun baginya tentang itu, maka sesungguhnya perhitungannya di sisi Rabbnya. Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tiada beruntung. (Al-Mukminun/23:117)

3. Percaya ramalan

Orang kafir sangat menyukai ramalan, bahkan setiap kegiatan mereka seolah harus menggunakan ramalan terlebih dahulu barulah boleh dikerjakan.

لَيْسَ مِنَّا مَنْ تَطَيَّرَ أَوْ تُطُيِّرَ لَهُ أَوْ تَكَهَّنَ أَوْ تُكُهِّنَ لَهُ أَوْ سَحَّرَ أَوْ سُحِّرَ لَهُ

Bukan termasuk golongan kami, siapa saja yang beranggapan sial atau membenarkan orang yang beranggapan sial, atau siapa saja yang mendatangi tukang ramal atau membenarkan ucapannya, atau siapa saja yang melakukan perbuatan sihir atau membenarkannya.”

4. Sombong

Tidak hanya sulit untuk menerima kebenaran Islam, orang kafir juga sangat sombong dan angkuh. Mereka selalu merasa paling benar dan paling hebat, sehingga kebenaran Allah tidak pernah mereka akui.

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلاَئِكَةِ اسْجُدُوا لأَدَمَ فَسَجَدُوا إِلاَّ إِبْلِيسَ أَبَى وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الكَافِرِينَ {34}

“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kalian kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur (sombong) dan ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.“ (QS. Al Baqarah:34) // 10 Ciri Orang Kafir

Baca Juga : Contoh Tauhid Rububiyyah

5. Mengingkari nikmat Allah

Kebanyakan orang kafir sebenarnya mengetahui kebesaran dan kuasa Allah SWT.

“Mereka mengetahui nikmat-nikmat Alloh, (tetapi) kemudian mereka meningkarinya dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang kafir.” (QS. 16: 83)

6. Selalu menggoda muslim

Ciri-ciri kafir lainnya adalah selalu berusaha mengajak muslim untuk menjadi kafir seperti dirinya. Ia akan berusaha untuk membuat seorang muslim mengikuti ajaran yang ia anut.

وَدُّوا لَوْ تَكْفُرُونَ كَمَا كَفَرُوا فَتَكُونُونَ سَوَاءً

“Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu kamu menjadi sama (dengan mereka).” (An-Nisa/4:89) // 10 Ciri Orang Kafir

7. Senang melihat muslim kesusahan

Orang kafir sangat suka melihat seorang muslim berada dalam kesulitan.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا بِطَانَةً مِنْ دُونِكُمْ لَا يَأْلُونَكُمْ خَبَالًا وَدُّوا مَا عَنِتُّمْ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاءُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ وَمَا تُخْفِي صُدُورُهُمْ أَكْبَرُ ۚ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْآيَاتِ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil orang-orang yang di luar kalanganmu menjadi teman kepercayaanmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi.” (Ali Imran/3:118))

8. Cinta dunia

Kafir juga sangat mencintai dunia dan melupakan akhirat.

يَعْلَمُونَ ظَاهِرًا مِنَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ عَنِ الْآخِرَةِ هُمْ غَافِلُونَ

Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai.” (ar-Rum/30:7) // 10 Ciri Orang Kafir

9. Memusuhi rasul

مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِّـلّٰهِ وَمَلٰٓئِکَتِهٖ وَ رُسُلِهٖ وَجِبْرِيْلَ وَمِيْكٰٮلَ فَاِنَّ اللّٰهَ عَدُوٌّ لِّلْكٰفِرِيْنَ

Barang siapa menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril, dan Mikail maka sesungguhnya Allah musuh bagi orang-orang kafir.” (QS. Al-Baqarah: 98)

10. Munafik

Orang kafir sudah pasti munafik, karena ia menyembunyikan kebenaran yang ada. Orang kafir senantiasa berbohong dan berbuat kerusakan.

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ اتَّقِ اللَّهَ وَلَا تُطِعِ الْكَافِرِينَ وَالْمُنَافِقِينَ

“Hai Nabi, bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu menuruti (keinginan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik.” (QS. Al-Ahzab: 1) // 10 Ciri Orang Kafir

Itulah 10 ciri-ciri orang kafir yang perlu diketahui. Semoga kita dijauhkan dari ciri-ciri kafir dan selalu berada dalam perlindungan Allah SWT.

Aamiin.

Baca Juga : Penerbit Alquran

Tertarik untuk memesanan alquran atau buku-buku islam di Penerbit Jabal? Silahkan buka website kami www.penerbitjabal.com. Selanjutnya, sampaikan kebutuhan pesanan Anda kepada admin kami.

Kontak Penerbit Jabal

HP/WA: 0853 1512 9995/ 0878 2408 6365
Telp/Fax: 022-7809282
Email: penerbit_jabal@yahoo.com

Jl. Desa Cipadung No 47 Cibiru Bandung Jawa Barat, Indonesia

Baca Artikel Lainnya :

5 Alasan Kafir Quraisy Menolak Islam

5 Alasan Kafir Quraisy Menolak Islam – Muhammad diangkat menjadi seorang nabi dan rasul pada saat usianya 40 tahun (610 M) . Sejak saat itu, Rasulullah mulai gencar mendakwahkan Islam.

Mulanya dengan cara diam-diam dan sembunyi-sembunyi hingga kemudian dengan terang-terangan. Awalnya ia hanya mengajak saudra-saudara untuk memeluk islam. Kemudian merambah ke masyarakat mekkah secara luas.

Rasulullah mendakwahkan Islam di mekkah selama 13 tahun (610-622 M) sementara di Madinah 10 tahun. Total 23 tahun Rasulullah mensyiarkan Islam ke seluruh jazirah Arab. Puncak dakwanya adalah saat Fathu mekkah, dimana Rasulullah dan kaum Muslim berhasil menaklukkan kota mekkah pada 11 januari 630 M (10 ramadhan 8 H).

Baca Juga : Contoh Tauhid Rububiyyah

Pahami 5 Alasan Kafir Quraisy Menolak Islam Yang Harus Diketahui

Ada 5 motif mengapa kafir quraisy menentang ajaran nabi Muhammad, yaitu :

1. Pengaruh dan kekuasaan

Para kafir menolak dakwah Islam yang dibawa Rasulullah karena takut pengaruh dan kekuasaan yang mereka miliki akan hilang. Diantaranya yang menolak Islam karena motif ini adalah Abu lahab, Ummu Jamil, Al- walid bin Al- Mughirah, Uthbah bin rabi’ah, Al- Harits bin Qais, al-sahmi, dan Abdullah bin ubay bin salul.

2. Ekonomi dan status sosial

Menentang Rasulullah karena faktor ekonomi dan status sosial. Mereka khawatir jika memeluk agama Islam, maka ekonomi dan status sosial yang selama ini melekat pada mereka akan memudar. Umayyah bin Khalaf Al- jumahi adalah satu dari mereka yang menentang dakwah Rasulullah karena motif ini.

3. Setia kepada agama nenek moyang

Para kafir tidak sudi dan tidak rela memeluk Islam. Mereka berkeyakinan bahwa agama yang benar dan lebih baik adalah agama nenek moyang mereka, yaitu menyembah berhala, bukan Islam. Dan yang memiliki motif seperti ini adalah Abu jahal Dan Al-Ash bin Wail.

Baca Juga : Doa Pengampunan Dosa

4. Iri, Dengki Dan Angkuh

Ada juga yang iri dengki ketika Rasulullah diangkat menjadi nabi. Karena menurutnya yang pantas menjadi nabi adalah dirinya. Al-walid bin Al-mughirah Dan Musailamah Al-kadzdzab adalah orang yang menyatakan hal demikian.

5. Tidak percaya ajaran Islam

Menentang dakwah Rasulullah karena tidak percaya pada ajaran Islam. Misalnya Ubay bin Khalaf Dan Al-Ash bin wail. Mereka tidak percaya dengan adanya kebangkitan. Mereka beranggapan kebangkitan setelah mati adalah pemikiran yang tidak logis dan menganggap itu khayalan belaka.

Baca Juga : Penerbit Alquran

Tertarik untuk memesanan alquran atau buku-buku islam di Penerbit Jabal? Silahkan buka website kami www.penerbitjabal.com. Selanjutnya, sampaikan kebutuhan pesanan Anda kepada admin kami.

Kontak Penerbit Jabal

HP/WA: 0853 1512 9995/ 0878 2408 6365
Telp/Fax: 022-7809282
Email: penerbit_jabal@yahoo.com

Jl. Desa Cipadung No 47 Cibiru Bandung Jawa Barat, Indonesia

Baca Artikel Lainnya :

custom cetak quran cover nama

Inilah Waktu Terbaik Khusyu Membaca Al Quran

Inilah Waktu Terbaik Khusyu Membaca Al Quran, waktu di mana pikiran dan hati kita dapat benar-benar fokus, jauh dari gangguan dan kesibukan duniawi. Bila kita ingin bacaan Al-Qur’an benar-benar masuk ke dalam hati, kita harus membaca dengan penuh kekhusyukan. Tapi, ada satu waktu yang sangat istimewa untuk itu.

Baca Juga Artikel : Quran Custom Cover

Inilah Waktu Terbaik Khusyu Membaca Al Quran

Pernahkah kamu merasakan, ketika membaca Al-Qur’an, ada sebuah perasaan yang sangat dalam seakan setiap ayat yang dibaca langsung menyentuh hati? Nah, itu adalah salah satu tanda betapa pentingnya waktu yang tepat untuk membaca Al-Qur’an. Salah satu waktu terbaik adalah sepertiga malam, ketika dunia sedang tenang dan kita bisa lebih fokus mendekatkan diri kepada Allah.

“Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat.” (QS. Al Muzammil: 5)

Ayat ini menyebutkan “perkataan yang berat”, yaitu Al-Qur’an. Al-Qur’an bukan hanya sekedar buku atau bacaan, tapi petunjuk hidup yang penuh dengan makna. Dan untuk bisa benar-benar memahami dan mengamalkannya, kita perlu bekal yang kuat. Salah satunya adalah keteguhan hati yang bisa kita dapatkan dengan beribadah di malam hari, saat dunia sedang tidur.

Pada saat sepertiga malam, tidak ada gangguan atau kesibukan lain. Hanya ada kita dan Allah. Inilah waktu yang penuh keberkahan untuk curhat, berdoa, dan memohon ampunan tanpa merasa malu. Bagaimana tidak, hati yang penuh dengan kesedihan, keluh kesah, bahkan air mata, bisa kita curahkan langsung kepada Allah tanpa rasa malu atau riya. Saat itulah, kita bisa merasakan kedekatan yang luar biasa dengan-Nya.

Rekomendasi Produk : Mushaf Wafa Cover Kulit A6

Kapan Waktu yang Tepat Membaca Al Quran?

Kapan Waktu yang Tepat Membaca Al Quran? Pada waktu sepertiga malam, Allah turun ke langit dunia dan mendekatkan diri kepada hamba-Nya yang berdoa.

Rasulullah SAW bersabda:

“Di malam hari, Allah turun ke langit dunia, dan berkata, ‘Siapa yang berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mengabulkan doanya, siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku akan memberinya.'” (HR. Bukhari dan Muslim).

Betapa besar kesempatan yang diberikan Allah kepada kita untuk memohon ampunan dan berkah-Nya.

Bagi orang-orang saleh, waktu sepertiga malam adalah waktu yang paling berharga. Bagi mereka, tidur tanpa ibadah di waktu ini adalah sesuatu yang sangat disesali. Mereka merasa seperti kehilangan sesuatu yang sangat penting dalam hidup mereka, yaitu kesempatan untuk lebih dekat dengan Allah.

Kita semua diberikan kesempatan yang sama untuk mendapatkan keberkahan waktu ini, tapi hanya mereka yang benar-benar memahami pentingnya ibadah malam yang bisa memanfaatkannya dengan maksimal. Jadi, kalau kita ingin Al-Qur’an meresap ke dalam hati dan hidup kita, saat yang tepat untuk melakukannya adalah di waktu sepertiga malam ini.

Dengan beribadah di sepertiga malam, kita bisa memperkuat hati dan memperdalam pemahaman kita terhadap Al-Qur’an. Semoga dengan begitu, kita bisa mengemban amanah Al-Qur’an dengan lebih baik, dan hidup kita menjadi lebih bermakna.

Jadi, jangan lewatkan kesempatan indah ini untuk lebih dekat dengan Allah. Manfaatkan waktu sepertiga malam untuk membaca Al-Qur’an, berdoa, dan memperbaiki diri. Karena hanya dengan cara itu, kita bisa merasakan keberkahan hidup yang sesungguhnya.

Melayani Pesanan Al Quran Custom – Bisa Pesan Satuan!

custom cetak quran cover nama

Saat sepertiga malam tiba, saat di mana Allah sangat dekat dengan hamba-Nya, inilah waktu terbaik untuk merenungkan makna Al-Qur’an dan memperdalam keimanan kita. Penerbit Jabal hadir untuk membantu Anda menjadikan momen berharga ini lebih bermakna dengan menyediakan Al-Qur’an Custom yang dapat disesuaikan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan Anda.

Dengan Al-Qur’an Custom dari Penerbit Jabal, Anda bisa memilih berbagai opsi personalisasi, seperti:

  • Tambah Nama atau Logo di cover Al-Qur’an Anda, menjadikannya lebih pribadi dan unik.
  • Custom Cover dengan desain pilihan Anda, sehingga Al-Qur’an Anda tampil sesuai dengan karakter dan selera.
  • Pilihan Qurban Hafalan, Terjemah, dan Non-Terjemah untuk menyesuaikan dengan kebutuhan ibadah Anda. Apakah Anda menginginkan bacaan yang lebih mudah dipahami melalui terjemah atau lebih fokus pada hafalan? Semua bisa disesuaikan dengan pilihan Anda.

Selain itu, kami juga menyediakan Buku Shahih Doa dan Dzikir yang akan membantu Anda memperdalam ibadah harian dan mendekatkan diri kepada Allah. Buku ini dilengkapi dengan berbagai doa yang dapat digunakan dalam keseharian, baik di waktu-waktu tertentu seperti di waktu mustajab doa, maupun sebagai pengingat untuk senantiasa berdzikir.

shahih doa dan dzikir penerbit jabal

Jangan tunggu lagi! Segera pesan Al-Qur’an Custom dan Buku Shahih Doa dan Dzikir dari Penerbit Jabal.

This image has an empty alt attribute; its file name is whatsapp.png

📱 WhatsApp Admin 1: 0853 1512 9995
📱 WhatsApp Admin 2: 0878 2408 6365
Alamat : Jl. Desa Cipadung No 47 Cibiru Bandung Jawa Barat, Indonesia

Baca Artikel Lainnya :

Adab Tilawatil Quran Yang Benar

Adab Tilawatil Quran Yang Benar – Al Quran merupakan wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada utusan Allah SWT dimana setelahnya utusan tersebut menyampaikan kepada seluruh umat manusia agar mau tunduk atas perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya ini. Kemudian Al Quran juga sebaik-baik mukjizat yang dimiliki oleh Rasulullah SAW.

Ketahuilah Adab Tilawatil Quran Yang Benar

Kemudian, bagaimana kita umat muslim dalam melakukan tilawah Al Quran? Berikut ini adab tilawatil Quran yang berdasarkan dari Al Quran itu sendiri. Simak selengkapnya penjelasan dibawah ini.

  1. Membersihkan Mulut

Sebelum membaca Al Quran, ada baiknya membersihkan mulut terlebih dahulu agar nafas lebih segar. Membersihkan mulut bisa dilakukan dengan cara bersiwak atau melakukan gosok gigi.

  1. Bersuci

Sebelum membaca Al Quran juga dianjurkan untuk terlebih dahulu melakukan wudhu agar kita bersih dan suci saat memegang Al Quran. Namun, ini tidak berlaku bagi kita yang membaca Al Quran melalui smartphone. Karena yang dianjurkan untuk berwudhu terlebih dahulu adalah mereka yang membaca Al Quran melalui mushaf.

Baca Juga : Hukum Membaca Al Quran Di HP Tanpa Wudhu

  1. Menghadap Kiblat

Ada baiknya bagi kita saat ingin membaca Al Quran adalah dengan menghadap kiblat. Sekalipun kita tidak sedang lagi shalat, namun diusahakan untuk mencari kiblat dan membaca dengan menghadapnya. Hal ini tertulis dalam firman Allah SWT Quran surah Ali Imran Ayat 113 dan ayat 164 yang berbunyi:

  • Ali Imran Ayat 113

لَيْسُوا سَوَاءً ۗ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ أُمَّةٌ قَائِمَةٌ يَتْلُونَ آيَاتِ اللَّهِ آنَاءَ اللَّيْلِ وَهُمْ يَسْجُدُونَ

Mereka itu tidak sama; di antara Ahli Kitab itu ada golongan yang berlaku lurus, mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga bersujud (sembahyang).

  • Ali Imran Ayat 164

لَقَدْ مَنَّ اللَّهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولًا مِنْ أَنْفُسِهِمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ

Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata.

  1. Mengucapkan Taawudz

Ucapan Taawudz sebelum mengucap lafadz basmallah merupakan adab tilawah Al Quran yang baik. Terdapat banyak kebaikan dalam lafal Taawudz, salah satu diantaranya adalah kita sedang memohon pertolongan dan perlindungan kepada Allah SWT dan semoga Allah SWT mendengarkannya.

Baca Juga : Hukum Tidak Bisa Membaca Al Quran

  1. Membaca Basmallah

Selain Taawudz, Basmallah juga merupakan bagian dari adab tilawah Al Quran. Kita dianjurkan membaca Basmallah disetiap awal surah kecuali saat membaca surah At –Taubah. Mengapa?

Dari sahabat Rasulullah SAW, Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu Anhu, penjelasan mengenai mengapa tidak dibacakan lafadz basmalah dalam surat At-Taubah adalah dikarenakan Basmalah adalah lafadz penuh rahmat Allah SWT, penuh kedamaian dan keamanan.

Arti ini bertolak belakang dengan surat At-Taubah yang berisikan seruan kepada orang musyrikin, dimana Allah SWT dan Rasulullah SAW memusuhi dan menentang mereka.

  1. Merenungkan Maknanya

Saat kita sudah mulai membacanya, ada baiknya membaca dalam kondisi tenang dan khusyu, serta merenungi makna-makna dari lafadz Ayat Al Quran yang telah kita baca tersebut. Hal ini tertulis dalam Quran surah An Nissa ayat 82 yang berbunyi:

أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ ۚ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا

“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.”

Kontak Penerbit Jabal

WhatsApp : 0853 1512 9995
Telp/ Fax : 022-7809282
Alamat : Jl. Desa Cipadung No 47 Cibiru Bandung Jawa Barat, Indonesia

Baca Juga Artikel Lainnya :

Contoh Tauhid Rububiyyah Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Contoh Tauhid Rububiyyah dalam kehidupan sehari-hari sangat penting untuk dipahami sebagai bagian dari dasar ajaran Islam. Ilmu tauhid adalah salah satu ilmu yang wajib dipelajari oleh setiap Muslim. Tauhid sendiri terbagi menjadi tiga jenis, dan dalam pembahasan kali ini, kita akan fokus pada tauhid rububiyyah.

Artikel Terkait : Macam-macam Ilmu Tauhid

Contoh Tauhid Rububiyyah Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Tauhid Rububiyyah adalah keyakinan bahwa Allah SWT adalah satu-satunya Rabb, Pencipta, Pemelihara, dan Pengatur segala sesuatu di alam semesta. Tauhid ini mengajarkan kita untuk menyadari bahwa semua yang terjadi, baik itu kehidupan, kematian, rezeki, maupun takdir, adalah atas kehendak dan kekuasaan Allah SWT.

1. Percaya Bahwa Allah Menciptakan Segala Sesuatu

Kita meyakini bahwa hanya Allah yang mampu menciptakan seluruh makhluk, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat. Langit, bumi, gunung, lautan, bahkan hingga atom terkecil adalah ciptaan Allah. Tidak ada zat lain yang memiliki kemampuan menciptakan sesuatu dari ketiadaan selain-Nya.

Allah berfirman:

“Ingatlah, menciptakan dan memerintahkan hanyalah hak Allah. Mahasuci Allah, Rabb semesta alam.” (QS. Al-A’raaf: 54)

Contoh dalam kehidupan:

  • Melihat keindahan alam seperti matahari terbit atau gunung yang menjulang membuat kita kagum akan kekuasaan Allah sebagai Sang Pencipta.
  • Ketika seorang ibu melahirkan bayi, kita menyadari bahwa kehidupan baru itu adalah ciptaan Allah.

Jika seseorang menganggap bahwa selain Allah mampu menciptakan sesuatu, maka itu termasuk dosa besar dan masuk ke dalam kategori syirik rububiyyah. || Contoh Tauhid Rububiyyah

2. Percaya Allah yang Mengatur Segalanya

Tauhid rububiyyah juga berarti meyakini bahwa Allah-lah yang mengatur seluruh urusan alam semesta. Setiap pergerakan planet, jatuhnya hujan, dan bahkan detak jantung manusia terjadi atas kehendak Allah.

Allah berfirman:

“Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam.” (QS. Al-Fatihah: 2)

Contoh dalam kehidupan:

  • Ketika hujan turun setelah musim kemarau panjang, kita yakin bahwa itu adalah keputusan Allah untuk memberi rahmat kepada bumi.
  • Saat ada kejadian besar seperti gempa bumi atau tsunami, kita sadar bahwa itu terjadi atas kehendak Allah untuk mengingatkan manusia.

Baca Juga Artikel : Quran Custom Cover

3. Percaya Allah sebagai Pemberi Rezeki

Hanya Allah yang memberikan rezeki kepada setiap makhluk-Nya. Tidak ada satu pun makhluk yang dapat memberikan rezeki kepada dirinya sendiri tanpa izin Allah. Rezeki tidak hanya berupa uang, tetapi juga kesehatan, ilmu, waktu, dan ketenangan hati.

Allah berfirman:

“Dan tidak ada suatu makhluk melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya.” (QS. Hud: 6)

Contoh dalam kehidupan:

  • Seorang pedagang yang laris jualannya yakin bahwa keberhasilan itu datang dari Allah, bukan hanya dari usaha pribadinya.
  • Ketika kita mendapatkan pekerjaan atau rezeki yang tidak disangka-sangka, itu adalah bukti bahwa Allah adalah Ar-Razzaq (Maha Pemberi Rezeki).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Allah berfirman: ‘Berinfaklah kamu, maka Aku akan memberikan ganti kepadamu.’” (HR. Bukhari dan Muslim)

4. Percaya Hanya Allah Tempat Meminta

Tauhid rububiyyah mengajarkan bahwa segala doa dan permohonan harus ditujukan hanya kepada Allah. Tidak ada dukun, jin, atau makhluk lain yang mampu memenuhi kebutuhan manusia. || Contoh Tauhid Rububiyyah

Allah berfirman:

“Berdoalah kepada-Ku, Aku akan mengabulkan doa kalian.” (QS. Ghafir: 60)

Contoh dalam kehidupan:

  • Saat sakit, kita memohon kesembuhan kepada Allah sebelum mencari pengobatan.
  • Ketika menghadapi kesulitan keuangan, kita berdoa meminta jalan keluar kepada Allah.

Meminta bantuan kepada makhluk, seperti pergi ke dukun untuk mendapatkan sesuatu, adalah bentuk kesyirikan yang sangat dilarang dalam Islam.

5. Allah Menghidupkan dan Mematikan

Hanya Allah yang memiliki kekuasaan untuk memberikan kehidupan dan mencabutnya. Semua yang hidup di dunia ini bergantung sepenuhnya pada Allah. || Contoh Tauhid Rububiyyah

Allah berfirman:

“Dialah yang menghidupkan dan mematikan, maka apabila Dia menetapkan sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya, ‘Jadilah,’ maka jadilah sesuatu itu.” (QS. Ghafir: 68)

Contoh dalam kehidupan:

  • Ketika kita menyaksikan bayi yang lahir, itu adalah tanda bahwa Allah memberi kehidupan.
  • Ketika seseorang meninggal dunia, itu adalah bukti bahwa hanya Allah yang berhak mencabut nyawa.

Baca Juga Artikel : Waktu Terbaik Membaca Quran

Wujudkan Tauhid dalam Kehidupan dengan Al-Qur’an Custom

Tauhid adalah fondasi utama keimanan seorang Muslim. Salah satu cara mendekatkan diri kepada Allah dan memperkuat nilai-nilai Tauhid adalah melalui interaksi yang lebih intim dengan Al-Qur’an.

Kami memahami bahwa setiap Muslim memiliki kebutuhan dan preferensi yang unik dalam memilih mushaf. Dengan Al-Qur’an Custom, Anda bisa mendapatkan Al-Qur’an yang dirancang sesuai keinginan Anda:

  • Custom Nama dan Logo. Tambahkan nama Anda, nama keluarga, atau bahkan logo lembaga untuk membuat mushaf ini lebih personal.
  • Custom Cover. Pilihan desain cover yang beragam dan eksklusif, cocok untuk hadiah atau kenang-kenangan.
  • Pilihan Jenis Mushaf. Kami menyediakan beragam jenis mushaf, mulai dari Al-Qur’an Hafalan, Terjemah, hingga Non-Terjemah.

Jadikan Al-Qur’an Custom sebagai bagian dari ibadah Anda. Hubungi kami untuk memesan Al-Qur’an yang sesuai dengan keinginan Anda. || Contoh Tauhid Rububiyyah

This image has an empty alt attribute; its file name is whatsapp.png

📱 WhatsApp Admin 1: 0853 1512 9995
📱 WhatsApp Admin 2: 0878 2408 6365
Alamat : Jl. Desa Cipadung No 47 Cibiru Bandung Jawa Barat, Indonesia

Baca Juga Artikel Lainnya :

Macam-Macam Ilmu Tauhid Dalam Al Quran

Macam-Macam Ilmu Tauhid Dalam Al-Qur’an menjadi salah satu pembahasan penting dalam memahami ajaran Islam secara mendalam. Tauhid menjadi dasar utama dalam ajaran Islam, yang menekankan bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang berhak disembah dan tidak ada sekutu bagi-Nya.

Artikel terkait : Contoh Tauhid Rububiyyah Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Macam-Macam Ilmu Tauhid Dalam Al Quran

Mengenal macam-macam ilmu tauhid dalam Al-Qur’an bukan hanya memperdalam pemahaman kita tentang Islam, tetapi juga memperkuat iman dan mengarahkan kita untuk hidup sesuai dengan petunjuk Allah.

Apa itu ilmu tauhid?

Apa itu ilmu tauhid? Ilmu tauhid adalah ilmu yang membahas tentang pengesaan Allah dalam segala aspek kehidupan. Secara harfiah, “tauhid” berasal dari kata “wahhada” yang berarti “meng-esakan” atau “menyatukan”. Ada tiga macam ilmu tauhid yang harus dipahami oleh setiap Muslim: Tauhid Rububiyyah, Tauhid Uluhiyyah, dan Tauhid Asma’ wa Sifat. Ketiga macam tauhid ini memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk aqidah seorang Muslim yang benar

Allah Ta’ala berfirman dalam Al Quran :

رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا فَاعْبُدْهُ وَاصْطَبِرْ لِعِبَادَتِهِ هَلْ تَعْلَمُ لَهُ سَمِيّاً

“Rabb (yang menguasai) langit dan bumi dan segala sesuatu yang ada di antara keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadah kepada-Nya. Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)?” (QS. Maryam 19: 65)

Ketahuilah Macam-Macam Ilmu Tauhid

Dalam ilmu tauhid, ada tiga macam yang perlu dipahami, yaitu Tauhid Rububiyyah, Tauhid Uluhiyyah, dan Tauhid Asma’ wa Sifat. Berikut adalah penjelasan tentang macam-macam ilmu tauhid.

1. Tauhid Rububiyyah

Tauhid Rububiyyah adalah keyakinan bahwa Allah adalah satu-satunya Pencipta, Pengatur, dan Pemelihara alam semesta. Dalam tauhid ini, seorang Muslim meyakini bahwa Allah memiliki kekuasaan mutlak atas segala sesuatu yang ada di dunia ini, baik itu makhluk hidup maupun benda mati. Allah yang menciptakan langit, bumi, manusia, hewan, tumbuhan, dan segala yang ada di dalamnya. Dia pula yang mengatur pergerakan alam semesta, seperti perputaran matahari, pergantian musim, serta kehidupan dan kematian.

Contoh:

Misalnya, ketika kita melihat sebuah pohon tumbuh subur, kita tahu bahwa itu bukan hanya karena proses alami semata, tetapi karena kehendak Allah yang mengatur pertumbuhan pohon tersebut. Begitu pula dengan kehidupan manusia, dari mulai lahir hingga mati, semuanya berada dalam pengaturan Allah.

Surah Al-Baqarah (2:255)

“Allah, tidak ada Tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan di bumi.”

Ayat ini mengingatkan kita bahwa Allah adalah yang mengatur segala sesuatu di langit dan di bumi, serta tidak ada yang bisa menghalangi kehendak-Nya.

2. Tauhid Uluhiyyah

Tauhid Uluhiyyah mengajarkan bahwa hanya Allah yang berhak disembah dan tidak ada Tuhan selain-Nya. Semua ibadah yang kita lakukan baik itu shalat, puasa, zakat, maupun doa hanya untuk Allah semata. Tauhid ini menekankan pengabdian dan penyerahan diri kita sepenuhnya kepada Allah dalam setiap aspek kehidupan. Tidak ada sekutu bagi-Nya, dan tidak ada yang dapat menggantikan posisi-Nya sebagai Tuhan.

Contoh:

Ketika kita melakukan ibadah shalat, kita menghadap hanya kepada Allah, bukan kepada selain-Nya. Begitu pula ketika kita berdoa, hanya Allah yang kita pinta pertolongan-Nya, karena hanya Dia yang memiliki kekuasaan untuk mengabulkan doa kita.

Surah Al-Baqarah (2:21-22)

“Wahai umat manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelum kamu, agar kamu bertakwa. Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan hujan dari langit untuk memberi kehidupan kepada bumi setelah mati (kering), maka sembahlah Allah, jika kamu benar-benar berakal.”

Ayat ini menegaskan bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang berhak disembah, karena Dia-lah yang menciptakan segala sesuatu di alam semesta ini.

3. Tauhid Asma’ wa Sifat

Tauhid Asma’ wa Sifat adalah keyakinan bahwa Allah memiliki nama-nama yang indah (Al-Asma’ al-Husna) dan sifat-sifat yang sempurna. Setiap nama dan sifat Allah menggambarkan keagungan dan kesempurnaan-Nya yang tidak dapat disamakan dengan makhluk-Nya. Dalam memahami tauhid ini, seorang Muslim harus meyakini bahwa nama-nama dan sifat-sifat Allah tidak ada yang serupa atau setara dengan apa yang ada pada makhluk-Nya.

Contoh:

Allah disebut dengan nama “Ar-Rahman” yang berarti Maha Pengasih, dan “Ar-Rahim” yang berarti Maha Penyayang. Sifat-sifat ini menunjukkan kasih sayang Allah yang tiada batasnya terhadap seluruh makhluk-Nya. Ketika kita berdoa, kita bisa menyebut nama-nama Allah tersebut untuk memohon kasih sayang-Nya.

Surah Al-Hasyr (59:23-24)

“Dia-lah Allah, tidak ada Tuhan selain Dia, Raja yang Maha Suci, Maha Sejahtera, yang memberi keamanan, yang menguasai, yang Mahakuasa, yang Maha Perkasa, yang Maha Mulia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. Dia-lah Allah yang Menciptakan, yang Mengadakan, yang Membentuk rupa, yang mempunyai nama-nama yang terbaik. Bertasbih kepada-Nya segala yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

Ayat ini menyebutkan beberapa nama dan sifat Allah, yang menggambarkan kesempurnaan-Nya yang tidak ada duanya.

Baca Juga Artikel : Quran Custom Cover

Wujudkan Tauhid dalam Kehidupan dengan Al-Qur’an Custom

Tauhid adalah fondasi utama keimanan seorang Muslim. Salah satu cara mendekatkan diri kepada Allah dan memperkuat nilai-nilai Tauhid adalah melalui interaksi yang lebih intim dengan Al-Qur’an.

Kami memahami bahwa setiap Muslim memiliki kebutuhan dan preferensi yang unik dalam memilih mushaf. Dengan Al-Qur’an Custom, Anda bisa mendapatkan Al-Qur’an yang dirancang sesuai keinginan Anda:

  • Custom Nama dan Logo. Tambahkan nama Anda, nama keluarga, atau bahkan logo lembaga untuk membuat mushaf ini lebih personal.
  • Custom Cover. Pilihan desain cover yang beragam dan eksklusif, cocok untuk hadiah atau kenang-kenangan.
  • Pilihan Jenis Mushaf. Kami menyediakan beragam jenis mushaf, mulai dari Al-Qur’an Hafalan, Terjemah, hingga Non-Terjemah.

Jadikan Al-Qur’an Custom sebagai bagian dari ibadah Anda. Hubungi kami untuk memesan Al-Qur’an yang sesuai dengan keinginan Anda.

This image has an empty alt attribute; its file name is whatsapp.png

📱 WhatsApp Admin 1: 0853 1512 9995
📱 WhatsApp Admin 2: 087777 500 661
Alamat : Jl. Desa Cipadung No 47 Cibiru Bandung Jawa Barat, Indonesia

Baca Juga Artikel Lainnya :

Hukum Membaca Al Quran Di HP Tanpa Wudhu

Hukum Membaca Al Quran Di HP Tanpa Wudhu – Keutamaan dalam membaca Al Quran sangat banyak, hal tersebut ditemukan dalam beberapa hadits riwayat, salah satunya adalah sebagai berikut :

عَنْ عَائِشَةَ رضى الله عنها قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ وَالَّذِى يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ »

“Aisyah radhiyallahu ‘anha meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Seorang yang lancar membaca Al Quran akan bersama para malaikat yang mulia dan senantiasa selalu taat kepada Allah, adapun yang membaca Al Quran dan terbata-bata di dalamnya dan sulit atasnya bacaan tersebut maka baginya dua pahala” (HR. Muslim) // Hukum Membaca Al Quran Di HP Tanpa Wudhu

Rasulullah saat ditanya oleh salah seorang sahabat yang bernama Abu Umamah tentang keutamaan membaca Quran menyebutkan bahwa :

عَنْ أَبي أُمَامَةَ الْبَاهِلِىُّ رضى الله عنه قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ

“Abu Umamah Al Bahily radhiyallahu ‘anhu berkata: “Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Bacalah Al Quran karena sesungguhnya dia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at kepada orang yang membacanya” (HR. Muslim) // Hukum Membaca Al Quran Di HP Tanpa Wudhu

Dari beberapa petikan hadits riwayat diatas, dapat dipastikan bahwa terdapat banyak sekali manfaat atau syafaat kala membaca Al Quran dengan niatk untuk ibadah hanya kepada Allah Aza wa ja’ala.

Baca Juga : Hukum Tidak Bisa Membaca Al Quran

Bagaimana Hukum Membaca Al Quran Di HP Tanpa Wudhu?

Sebelum membaca mushaf Al Quran diwajibkan untuk berwudhu. Namun, bagaimana hukumnya ketika membaca Quran menggunakan HP tanpa wudhu? Berikut penjelasannya.

Menurut berbagai referensi, hukumnya tanpa wudhu boleh membaca Al Quran di HP. Karena Al Quran di HP bukan termasuk kategori mushaf.

Huruf-huruf Al Quran yang terdapat dalam perangkat berbeda dengan keberadaan huruf-huruf dalam naskah.

Sifat wujud Al Quran dalam HP adalah bergelombang dan bergambar. Ketika kita sentuh, mereka akan terlihat di layar dan menghilang ketika discroll ke atas.

Maka dari itu, HP atau peralatan lainnya yang berisikan konten Quran tidak dihukumi sebagai mushaf. Sebab, perbedaan dari teksnya sendiri yang jauh berbeda dengan teks dalam mushaf.

Tidak seperti mushaf, huruf yang ada merupakan vibrasi yang menyusun teks Al Quran saat dibuka akan muncul ketika diklik dan akan menghilang ketika kita klik aplikasi yang lain. // Hukum Membaca Al Quran Di HP Tanpa Wudhu

Baca Juga : Hukum Memegang Al Quran Tanpa Wudhu

Kontak Penerbit Jabal

WhatsApp : 0853 1512 9995
Telp/ Fax : 022-7809282
Alamat : Jl. Desa Cipadung No 47 Cibiru Bandung Jawa Barat, Indonesia

Baca Artikel Lainnya :

Hukum Puasa Qadha Di Bulan Syawal

Hukum Puasa Qadha Di Bulan Syawal – Puasa Qadha merupakan sebuah kewajiban mengganti puasa ramadhan yang di tinggalkan atas dasar uzur. Kewajiban mengqodho puasa ini berlaku kepada mereka yang meninggalkan ibadah puasa ramadhan sebagai bagian dari rukun islam  dikarenaka uzur. Uzur tersebut dapat berupa kondisi sakit, berpergian atau mendapatkan haid bagi kaum wanita.

Mereka yang meninggalkan kewajiban puasa tentunya memiliki kewajiban dalam mengganti puasa sebagaimana Allah Ta’ala berfirman :

أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

(Yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.(QS. Al Baqarah: 184) // Hukum Puasa Qadha Di Bulan Syawal

[ Rekomendasi : Penerbit Alquran ]

Hukum Puasa Qadha Di Bulan Syawal 

Banyak pertanyaan yang muncul, bagaimana dengan mengqodho puasa ketika masuk di bulan syawal. Perlu diketahui, bulan syawal merupakan bulan bulan kesepuluh dalam penanggalan hijriyah dan penanggalan Jawa.

Pada tanggal 1 Syawal, umat Islam merayakan hari raya Idul Fitri sebagai perayaan setelah menjalani puasa pada bulan sebelumnya, yaitu bulan Ramadan.

Nabi sallallahu’alaihi wa sallam bersabda  :

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ (رواه مسلم، رقم 1164)

Barangsiapa yang berpuasa bulan Ramadan, kemudian diikuti dengan enam hari dari bulan Syawal, maka seperti puasa setahun.(HR. Muslim, 1164) // Hukum Puasa Qadha Di Bulan Syawal

Meskipun demikian, tentunya bagi umat muslim yang ingin menjalankan puasa sunnah syawal ini terlebih dahulu haruslah membayar kewajiban mengqodho puasanya.

Sebab mengqhodo puasa merupakan sebuah kewajiban, sedangkan puasa syawal merupakan ibadah sunnah.

Tentunya kewajiban lebih harus diutamakan ketimbang perkara yang disunnahkan.

Kontak Penerbit Jabal

WhatsApp : 0853 1512 9995
Telp/ Fax : 022-7809282
Alamat : Jl. Desa Cipadung No 47 Cibiru Bandung Jawa Barat, Indonesia

Baca Artikel Lainnya :

6 Doa Mohon Kesabaran Dalam Islam

6 Doa Mohon Kesabaran Dalam Islam – Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali kita mengalami masalah yang membuat kesabaran harus diperbanyak. Sebagai umat Islam, kita memang diwajibkan untuk bersabar dalam menghadapi setiap masalah.

Sebagaimana firman Allah :

وَمِنْ آيَاتِهِ الْجَوَارِ فِي الْبَحْرِ كَالْأَعْلَامِ إِن يَشَأْ يُسْكِنِ الرِّيحَ فَيَظْلَلْنَ رَوَاكِدَ عَلَىٰ ظَهْرِهِ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِّكُلِّ صَبَّارٍ شَكُورٍ

“Dan, di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah kapal-kapal (yang berlayar) di laut seperti gunung-gunung. Jikalau Dia menghendaki, Dia akan menenangkan angin, maka jadilah kapal-kapal itu terhenti di permukaan laut. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan) -Nya bagi setiap orang yang bersabar dan banyak bersyukur”. (Asy-Syura : 32-33) // 6 Doa Mohon Kesabaran Dalam Islam

[ Rekomendasi : Penerbit Alquran ]

6 Doa Mohon Kesabaran Dalam Islam

Untuk semakin memperkuat kesabaran kita, berikut adalah beberapa doa memohon kesabaran dalam Islam yang dikutip dari Al Quran dan hadits:

  • Doa mohon kesabaran 1 :

“Alloohummna inniiasaluka ta’jiila ‘aafiyatika washobron ‘alaabaliyyatika wakhuruu jam minaddun-yaa ilaa rohmatika.”

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu disegerakan keselamatan-Mu untukku dan tetap sabar dalam menghadapi cobaan-Mu dan keluar dari dunia menuju rahmat-Mu.” // 6 Doa Mohon Kesabaran Dalam Islam

  • Doa mohon kesabaran 2:

“Robbanaa Laatuzigh Quluubanaa, Ba’dza Idz Hadaetanaa, wa Hablanaa Milladunka Rohmatan, Innaka Antalwahhaab.”

Artinya: “Ya Tuhan, janganlah jadikan hati ini condong di kesesatan Seusai Engkau memberi petunjuk di kami. Karuniakanlah di kami rahmat-Mu, di karenakan sesungguhnya Kau-lah Dzat yang Maha Pemberi.”

  • Doa mohon kesabaran 3:

Robbanaa Afrigh Alainaa Shobron, wa Tsabbit Aqdaamanaa, wanshurnaa ‘Alal Qoumil Kaafiriin.”

Artinya: “Ya Tuhan, limpahkan kesabaran di hati dan diri kami, teguhkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami dari orang-orang kafir.” // 6 Doa Mohon Kesabaran Dalam Islam

  • Doa mohon kesabaran 4:

Ya Muqollibal Quluubi, Tsabbit Qolbiy ‘Alaa Diinika’.”

Artinya: “Wahai Dzat Yang Membolak-balikkan Hati, teguhkanlah hati kami di atas agama-Mu.”

  • Doa mohon kesabaran 5:

Allaahumma Mushorrifalquluub, Shorrif Quluubanaa ‘Alaa Tho’atika.”

Artinya: “Ya Allah, Dzat Yang Maha Mengarahkan Hati, arahkanlah hati-hati kami untuk slalu taat di-Mu.”

  • Doa mohon kesabaran 6:

Allohumma laka aslamtu wa bika amantu wa ‘alaika tawakkaltu, wa ilaika anabtu, wa bika khoshomtu. Allohumma inni a’udzu bi ‘izzatika laa ilaha illa anta an tudhillani. Antal hayyu alladzi laa yamuut wal jinnu wal insu yamuutun.”

Artinya: Ya Allah, aku berserah diri kepada-Mu, aku beriman kepada-Mu, aku bertawakal kepada-Mu, aku bertaubat kepada-Mu, dan aku mengadukan urusanku kepada-Mu. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung dengan kemuliaan-Mu – tidak ada ilah (sesembahan) yang berhak disembah selain Engkau – dari segala hal yang bisa menyesatkanku. Engkau Mahahidup dan tidak mati, sedangkan jin dan manusia pasti mati. (HR. Muslim, no. 2717) // 6 Doa Mohon Kesabaran Dalam Islam

Kontak Penerbit Jabal

WhatsApp : 0853 1512 9995
Telp/ Fax : 022-7809282
Alamat : Jl. Desa Cipadung No 47 Cibiru Bandung Jawa Barat, Indonesia

Baca Artikel Lainnya :

7 Sunnah Nabi Di Hari Raya Idul Fitri

Penerbit Alquran Hari Raya Idul Fitri merupakan hari suci umat Islam. Adapun 8 Sunnah Nabi di Hari Raya Idul Fitri Yang semestinya kita kerjakan adalah :

1. Membaca takbir 

Dimulai pada saat terbenamnya matahari pada malam hari raya sampai imam akan mengerjakan shalat hari raya (Shalat Ied). Sebenarnya, takbir dibagi menjadi 2, yaitu Takbir Mursal dan Takbir Muqayyad.

Takbir Mursal adalah takbir yang tidak disunahkan dibaca setelah shalat, seperti halnya takbiran pada hari raya Idul Fitri. Sedangkan Takbir Muqayyad adalah takbir yang disunahkan untuk dibaca setelah shalat, seperti halnya takbiran pada hari raya Idul Adha yang waktunya dimulai waktu Subuhnya bulan Arafah sampai Ashar yang terakhir hari tasyriq (Tanggal 13 Dzulhijjah).

2. Menghiasi malam hari raya dengan memperbanyak ibadah

Minimal melakukan shalat Isya berjamaah dan berkeinginan melakukan salat Subuh secara berjamaah.

Sesuai dengan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam :

“Barangsiapa yang mengisi malam hari raya dengan memperbanyak ibadah maka Allah akan menghidupkan hatinya di saat semua hati manusia mati.” (HR. Ibnu Majah) // Sunnah Nabi di Hari Raya Idul Fitri

3. Makan sebelum shalat Idul Fithri

Dari ‘Abdullah bin Buraidah, dari ayahnya, ia berkata :

Sebelum shalat Idul Fitri disunnahkan untuk makan sebelum keluar rumah dikarenakan adanya larangan berpuasa pada hari tersebut dan sebagai pertanda juga bahwa hari tersebut tidak lagi berpuasa.

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لاَ يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ وَلاَ يَأْكُلُ يَوْمَ الأَضْحَى حَتَّى يَرْجِعَ فَيَأْكُلَ مِنْ أُضْحِيَّتِهِ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berangkat shalat ‘ied pada hari Idul Fithri dan sebelumnya beliau makan terlebih dahulu. Sedangkan pada hari Idul Adha, beliau tidak makan lebih dulu kecuali setelah pulang dari shalat ‘ied baru beliau menyantap hasil qurbannya.” (HR. Ahmad 5: 352. Syaikh Syu’aib  Al-Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan) // Sunnah Nabi di Hari Raya Idul Fitri

4. Saling mengucapkan selamat (at-tahniah)

Termasuk sunnah yang baik yang bisa dilakukan di hari Idul Fithri adalah saling mengucapkan selamat. Selamat di sini baiknya dalam bentuk doa seperti dengan ucapan “taqabbalallahu minna wa minkum” (semoga Allah menerima amalan kami dan kalian).

فعن جُبَيْرِ بْنِ نُفَيْرٍ قَالَ : كَانَ أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا اِلْتَقَوْا يَوْمَ الْعِيدِ يَقُولُ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ : تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْك

Dari Jubair bin Nufair, ia berkata bahwa jika para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berjumpa dengan hari ‘ied (Idul Fithri atau Idul Adha, pen), satu sama lain saling mengucapkan, “Taqabbalallahu minna wa minka (Semoga Allah menerima amalku dan amal kalian).” Al Hafizh Ibnu Hajar mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan. (Fath Al-Bari, 2: 446) // Sunnah Nabi di Hari Raya Idul Fitri

5. Mengambil jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang sholat Ied

Berangkat dan pulang setelah melaksanakan sholat Ied biasanya melalui jalan untuk sampai ke rumah. Sunnah Nabi melewati jalan berbeda sewaktu akan berangkat dan pulang setelah sholat ied.

Dari Jabir radhiallahuanhu, dia berkata :

“Jika hari raya Ied tiba, Nabi SAW biasa mengambil atau melewati jalan lain (ketika berangkat dan pulang)” (HR. Bukhari)

6. Keluar Shalat Id setelah terbit Matahari

Ibnu Umar terkenal sangat bersungguh-sungguh mengikuti dan menjalankan sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, tidak keluar untuk shalat Ied kecuali setelah terbit matahari dan dari rumah sampai ke tempat shalat beliau senantiasa mengucap kalimat-kalimat bertakbir.

7. Makan Kurma dengan jumlah ganjil

Pada saat hari Idul Fitri tiba, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam makan buah kurma dengan bilangan ganjil yaitu tiga, lima atau tujuh sebelum pergi melaksanakan shalat Idul Fitri bersama. Setelah makan barulah Nabi berangkat menjalankan sholat Ied. // Sunnah Nabi di Hari Raya Idul Fitri

Kontak Penerbit Jabal

WhatsApp : 0853 1512 9995
Telp/ Fax : 022-7809282
Alamat : Jl. Desa Cipadung No 47 Cibiru Bandung Jawa Barat, Indonesia

Baca Artikel Lainnya :

penerbit alquran

10 Doa Pengampunan Dosa Dalam Islam – Penerbitjabal.com

10 Doa Pengampunan Dosa Dalam Islam – Memohon ampun pada Allah SWT merupakan hal penting dalam kehidupan setiap manusia. Sebab, setiap manusia memiliki dosa dan banyak melakukan kesalahan selama hidupnya. Sehingga, sudah selayaknya selalu memohon pengampunan atas semua kesalahan dan dosa pada Allah SWT.

Ketahuilah Doa Pengampunan Dosa Dalam Islam

Berikut ini 10 doa pengampunan dosa dalam Islam yang harus diketahui dan dilakukan setiap manusia dalam kehidupan.

1. Doa Mohon Ampun Atas Kesalahan

Doa ini baik dipanjatkan khususnya bagi seseorang yang melakukan banyak keburukan di dunia serta tidak mensyukuri atas segala kebaikan yang pernah Allah SWT berikan dalam kehidupan.

Doa : Ilahi lau sa`altani hasanati lawahabtuka laka ma‘a faqri ilaiha, wa ana ‘abduka fakaifa la tahabu li sayyi`ati ma‘a ghinaka ‘anha wa anta rabb.

Artinya : “Wahai Tuhanku, jikalau Engkau memintaku akan kebaikan-kebaikanku, niscaya aku berikan kepada-Mu sekalipun aku sangat butuh kepadanya. Dan aku adalah hamba-Mu, maka bagaimanakah Engkau tidak memberiku (maaf bagi) keburukan-keburukanku bersama kekayaan-Mu darinya dan Engkau adalah Tuhan yang maha mengatur.”

2. Doa Mohon Ampun Atas Semua Dosa

Doa : Ya allahu ya rahmanu ya rahim, ya hayyu ya qayyum, ya badi‘as samawâti wal ardh, ya dzal jalali wal ikram, u‘fu ‘anni.

Artinya : “Ya Allah wahai yang maha pemurah, wahai yang maha pengasih, wahai yang hidup, wahai yang mandiri, wahai yang menciptakan dengan indah seluruh langit dan bumi, wahai yang mempunyai keagungan dan kemuliaan, maafkanlah aku.”

3. Memohon Ampunan Pernah Menyekutukan Allah

Menyekutkan Allah SWT merupakan dosa besar dalam Islam, doa ini sangat baik dipanjatkan bagi seseorang yang pernah berdosa sangat besar, yaitu menyekutukan Allah SWT dengan hal lainnya.

Doa : Ya man laisa illa huw, yaa man la ya‘lamu ma huwa illa huw, u‘fu ‘anni.

Artinya : “Wahai yang tidak ada selain Dia, wahai yang tidak ada yang tahu tentang Dia selain Dia, maafkanlah aku.”

4. Memohon Ampunan Untuk Jalan Kebaikan

Doa ini sangat tepat dibacakan untuk memohon agar ditunjukan jalan terbaik menuju kebenaran di jalan Allah SWT.

Doa : Allahumma in fahihtu ‘an mas`alati, au ‘amitu ‘an thalibati, fadullani ‘ala mashalihi, wa khudz binashiyati ila marasyidi. Allahummahmilni ‘ala ‘afwika wala tahmilni ‘ala ‘adlik.

Artinya : “Ya Allah jika aku lemah dalam menyampaikan permintaanku, atau aku buta dalam mengutarakan keinginanku, maka tunjukilah aku kepada yang baik bagiku, dan peganglah ubun-ubunku ke arah kebenaranku. Ya Allah bawalah aku kepada maaf-Mu, dan janganlah Engkau bawa aku kepada keadilan-Mu.”

5. Doa Istighfar

Ini merupakan doa memohon pengampunan dosa atas segala perbuatan dosa, sekaligus berjanji untuk tidak mengulangi dosa atau kesalahan serupa mulai dari perkataan, tatapan, hati dan pikiran.

Doa : “Allahummaghfir li ma anta alamu bihi minni, fain ‘udtu fa‘ud ‘alayya bil maghfirah. Allahummaghfir li ma wa`aitu min nafsi walam tajid lahu wafa`an ‘indi. Allahummaghfir li ma taqarrabtu bihi ilaika bilisani tsumma khalafahu qalbi, Allahummaghfir li ramazatil alhazh, wa saqathatil alfazh, wa syahawatil janan, wa hafawatil lisan.”

Artinya : “Ya Allah ampunilah aku yang Engkau lebih tahu tentangnya dari diriku, bila aku mengulangi lagi perbuatan dosa, maka ulangi lagi ampunan-Mu. Ya Allah ampunilah dosa-dosa janjiku yang telah kuikrarkan, namun Engkau tidak mendapatiku memenuhinya. Ya Allah ampunilah dosa-dosa pendekatan diriku kepada-Mu dengan lidahku yang kemudian hatiku menyalahinya. Ya Allah ampunilah dosa-dosa lirikan mata, pemilihan kata-kata yang tidak baik, hasrat hati dan kesalahan dalam bicara.”

6. Memohon Pengampunan Pernah Ingkar Janji

Doa : Allahumma anta rabbi la ilaha illa anta khalaqtani, wa ana ‘abduka (amatuka jika muslimah) wa ana ‘ala ‘ahdik, wa abu`u bini‘matika ‘alayy, wa abu`u laka bidzanbi, faghfir li innahu la yaghfirudz dzunuba illa ant.

Artinya : “Ya Allah Engkaulah Tuhanku tidak ada tuhan selain Engkau, Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu, dan aku terikat dengan perjanjian dengan-Mu. Aku mengakui kenikmatan-Mu kepadaku dan aku mengakui dosa-dosaku kepada-Mu, maka ampunilah aku, sebab sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa-dosa selain Engkau.”

7. Doa Memohon Pengampunan Kezaliman

Doa : Allahumma inni zhalamtu nafsi zhulman katsira, wala yaghfirudz dzunuba illa ant, faghfir li maghfiratan min ‘indika warhamni, innaka antal ghafurur rahim.

Artinya : “Ya Allah, sesungguhnya aku telah menzalimi diriku sendiri dengan kezaliman yang besar, dan tidak ada yang mengampuni dosa-dosa selain Engkau, maka ampunilah aku dengan suatu pengampunan dari sisi-Mu dan rahmatilah aku, sungguh Engkau maha pengampun lagi maha penyayang.”

8. Doa Mohon Ampun dan Pertaubatan

Doa ini merupaka doa sehari hari yang bisa dibacakan untuk memohon pengampunan atas segala dosa yang pernah dilakukan secara sengaja dan tidak sengaja.

Doa : Allahumma inni astaghfiruka lima tubtu minhu ilaika tsumma ‘udtu fih, wa astaghfiruka lima wa‘adtahu min nafsi tsumma akhlaftuk, wa as taghfiruka linni‘amil lati an‘amta biha ‘alayya fataqawwaitu biha ‘ala ma‘shiyatik.

Artinya : “Ya Allah, aku memohon ampun kepada-Mu terhadap dosa yang aku telah bertobat darinya, kemudian aku mengulanginya lagi. Aku memohon ampun kepada-Mu terhadap dosa janjiku dari diriku, kemudian aku menyalahinya. Dan aku memohon ampun kepada-Mu untuk segala kenikmatan yang Engkau karuniakan kepadaku, lalu dengannya aku menjadi kuat dalam berbuat maksiat kepada-Mu.”

9. Doa Pengampunan Karena Tidak Sabar

Doa : Wa qulta tabarakta wa ta‘alait: Ashshabirîna wash shadiqina wal qanitîna wal munfiqina wal mustaghfirina bil ashar. Wa ana astaghfiruka wa atûbu ilaik.

Artinya : “Engkau berfirman Engkau maha berkah dan Engkau maha tinggi: Orang-orang yang sabar yang benar yang taat dan yang meminta ampun di waktu sahur. Dan aku memohon ampun kepada-Mu dan bertobat kepada-Mu.’

10. Mohon Ampun dan Taubat

Sebagai permohonan ampun ini juga harus diikuti dengan pertaubatan agar diberikan karunia oleh Allah SWT.

Doa : Wa qulta tabarakta wa ta‘alait, Wa anistaghfiru rabbakum tsumma tubu ilaihi yumatti‘kum mata‘an hasanan ila ajalin musamman wa yu`ti kulla dzi fadhlin fadhlah. Wa ana astaghfiruka wa atubu ilaik.

Artinya : “Engkau berfirman Engkau maha berkah dan Engkau maha tinggi, Dan mintalah ampunan kepada Tuhan kamu kemudian bertobatlah kepada-Nya niscaya Dia berikan karunia yang baik kepadamu sampai masa tertentu, dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang punya keutamaan (balasan) keutamaannya. Dan aku memohon ampun kepada-Mu dan bertaubat kepada-Mu.’

[ Rekomendasi : Penerbit Alquran ]

Tertarik untuk memesanan alquran atau buku-buku islam di Penerbit Jabal? Silahkan buka website kami www.penerbitjabal.com. Selanjutnya, sampaikan kebutuhan pesanan Anda kepada admin kami.

penerbit alquran

Kontak Penerbit Jabal

HP/WA: 0853 1512 9995/ 0878 2408 6365
Telp/Fax: 022-7809282
Email: penerbit_jabal@yahoo.com
Jl. Desa Cipadung No 47 Cibiru Bandung Jawa Barat, Indonesia

Baca Artikel Lainnya :

Dengki itu Memakan Kebaikan Sebagaimana Api Membakar Kayu Bakar

Dengki itu Memakan Kebaikan – Sifat dengki ini tampak dari sikapnya yang selalu tidak bisa melihat keberhasilan atau kebahagiaan orang lain yang menjadikannya jiwanya selalu tidak tenang, selalu ingin menang, curigaan dan berburuk sangka kepada orang lain dan tidak bersyukur dengan karunia yang didapatnya.

Pada masa kini sifat dengki ini banyak muncul melalui ciri yaitu senang melihat orang lain susah dan susah melihat orang lain senang.

Tiada kebaikan sedikitpun suatu sifat dengki (Hasud) kecuali hanya akan mencelakakan dirinya dimana kebaikan kebaikan yang sudah susah payah dilakukan akan hilang percuma sesuai perumpamaan kayu kering yang dimakan api.

Hilangnya kebaikan juga terjadi bila dengki mengarah pada tindakan mendholimi orang lain. Orang yang didengki atau didholimi akan mendapat hadiah kebaikan dari orang mendengki dirinya.

Dengki itu Memakan Kebaikan – Sebab-sebab kedengkian muncul dari adanya rasa permusuhan, kebencian dan adanya perasaan tinggi hati menganggap diri lebih mulia dan berharga dibanding orang lain. Orang dengki sangat menyukai kepemimpinan, kedudukan dan pangkat, kikir untuk berbuat baik kepada orang lain.

Bila kita jeli dan teliti melihat komposisi nafsu yang ada didalam diri, maka sifat ini keluar dari nafsu amarah yang orientasinya kepada tinggi hati, sombong dan takabur. Nafsu amarah ini keluar sebagai sifat asli dari Iblis.

Melalui dengki atau hasud akan muncul atau membuahkan perbuatan tercela yang amat banyak jumlahnya. Satu diantaranya melalui sifat yang sangat tercela yaitu dendam, sehingga seseorang itu sangat sulit memaafkan orang lain.

Semakin tinggi kedudukan dan kekuasaan seseorang makin besar kemungkinan perbuatan dzalim atau kemaksiatan yang keluar dari sifat hasudnya itu.

Karena itu tidak heran bila sifat dengki mengakibatkan celaan dan hinaan dari masyarakat dan dari Allah akan mendapat malu dan siksa. Dengki pertama dicontohkan setan dikala melihat kedudukan yang diperoleh Adam As.

Dengki itu Memakan Kebaikan – Dalam kaitan ini dengki kemudian masuk kategori dosa besar karena tidak menerima ketetapan Allah yang memang memberikan karunia dan kelebihan pada seseorang diatas hamba yang lain.

Firman Allah : Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu (Annisa 32)

Penerbit Alquran Jabal Bandung menerbitkan alquran dan buku Islam serta melayani pesanan Al-Qur’an dan buku islam eceran maupun agen.

Baca Juga :

Info dan Pemesanan Hubungi :
WA : 0853 1512 9995
Telp/Fax : 022-7809282
Jl.Desa Cipadung No 47 Cibiru Bandung 40614