3 Waktu Yang Tepat Memulai I’tikaf di Bulan Ramadhan

3 Waktu Yang Tepat Memulai I’tikaf di Bulan Ramadhan – I’tikaf, secara harfiah diartikan sebagai tinggal di suatu tempat untuk melakukan sesuatu yang baik. I’tikaf di bulan Ramadhan adalah salah satu amalan sunnah yang diartikan sebagai tinggal atau menetap di dalam masjid dengan niat untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Menurut kesepakatan para ulama, I’tikaf lebih utama dikerjakan pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan. | Penerbit Alquran

Kapankah waktu yang tepat untuk memulai I’tikaf?

Ada beberapa pendapat terkait dengan waktu yang tepat memulai I’tikaf, di antaranya adalah sebagai berikut. // 3 Waktu Yang Tepat Memulai I’tikaf di Bulan Ramadhan

1. Sejak terbenamnya matahari

Dalam suatu riwayat disebutkan :

“Dari Ibnu Umar ra (diriwayatkan bahwa) ia berkata : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu beritikaf pada sepuluh hari yang penghabisan di bulan Ramadhan.” (Muttafaq ‘Alaih)

Menurut riwayat di atas, sebagian besar ulama berpendapat bahwa waktu yang tepat memulai I’tikaf adalah malam hari. Hal ini dikarenakan dalam hitungan Islam, hari dimulai sejak terbenamnya matahari.

2. Malam ke-21

Seorang muslim dianjurkan untuk beri’tikaf di malam ke-21 untuk mendapatkan malam lailatul qadr. Dalam Hasyiyah an-Nasai, As-Sindi mengatakan :

“Di antara tujuan utama melakukan I’tikaf adalah mendapatkan lailatul qadr, dan malam qadr itu mungkin saja terjadi pada malam ke-21.” (Hasyiyah as-Sindi untuk sunan an-Nasai, 2 : 44)

3. Setelah subuh hari ke-21

Sebagian ulama berpendapat bahwa waktu yang tepat memulai I’tikaf adalah setelah subuh hari ke-21. Dari ’Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata :

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila hendah I’tikaf, beliau shalat subuh kemudian masuk ke tempat khusus untuk I’tikaf beliau.” (HR. Bukhari dan Muslim) // 3 Waktu Yang Tepat Memulai I’tikaf di Bulan Ramadhan

Dari beberapa pendapat para ulama di atas tentang waktu yang tepat memulai I’tikaf bagi umat muslim yang ingin mengerjakannya adalah pendapat mayoritas ulama yakni setelah terbenamnya matahari.

Am-Nawawi mengatakan :

“Mayoritas ulama memahami hadits di atas, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam masuk ke bilik I’tikaf, memisahkan diri, dan menyendiri setelah beliau melakukan shalat subuh. Bukan karena itu waktu mulai I’tikaf, namun beliau sudah tinggal di masjid sebelum maghrib. Setelah shalat subuh, beliau menyendiri.”
(Syarh Shahih Muslim an-Nawawi, 8 : 69) // 3 Waktu Yang Tepat Memulai I’tikaf di Bulan Ramadhan

Tertarik untuk memesanan alquran atau buku-buku islam di Penerbit Jabal? Silahkan buka website kami www.penerbitjabal.com. Selanjutnya, sampaikan kebutuhan pesanan Anda kepada admin kami.

Kontak Penerbit Jabal

HP/WA: 0853 1512 9995
Telp/Fax: 022-7809282
Email: penerbit_jabal@yahoo.com
Jl. Desa Cipadung No 47 Cibiru Bandung Jawa Barat, Indonesia

Baca Artikel Lainnya :