Penerbit Al Quran, Kandungan Quran Surat Al-Hujurat Ayat 10-13.
Surah Al Hujurat ayat 10-13 menyajikan pesan mendalam tentang pentingnya persaudaraan yang berlandaskan iman, atau yang dikenal dengan istilah ukhuwah imaniyah.
Kandungan Quran Surat Al-Hujurat Ayat 10-13
Ayat-ayat ini menekankan betapa pentingnya menjalin hubungan harmonis dan penuh kasih sayang antara sesama Muslim, dengan landasan keimanan yang kuat.
Melalui penjelasan ini, diharapkan kita dapat memahami lebih dalam pesan yang ingin disampaikan oleh Allah SWT tentang betapa pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan umat Islam di bawah naungan iman dan takwa.
Lafal Bacaan Surat Al-Hujurat Ayat 10-13 Beserta Artinya
إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا۟ بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
innamaa lmu’minuuna ikhwatun fa-ashlihuu bayna akhawaykum wattaquu laaha la’allakum turhamuun
Artinya : “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, alasannya itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah biar kau mendapat rahmat.” (QS. Al-Hujurat : 10)
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّن قَوْمٍ عَسَىٰٓ أَن يَكُونُوا۟ خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَآءٌ مِّن نِّسَآءٍ عَسَىٰٓ أَن يَكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّ ۖ وَلَا تَلْمِزُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا۟ بِٱلْأَلْقَٰبِ ۖ بِئْسَ ٱلِٱسْمُ ٱلْفُسُوقُ بَعْدَ ٱلْإِيمَٰنِ ۚ وَمَن لَّمْ يَتُبْ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلظَّٰلِمُونَ
Yā ayyuhallażīna āmanụ lā yaskhar qaumum ming qaumin ‘asā ay yakụnụ khairam min-hum wa lā nisāum min nisāin ‘asā ay yakunna khairam min-hunn, wa lā talmizū anfusakum wa lā tanābazụ bil-alqāb, bisa lismul-fusụqu ba’dal-īmān, wa mal lam yatub fa ulāika humuẓ-ẓālimụn
Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kau saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan yaitu (panggilan) yang jelek (fasik) sehabis beriman. Dan barang siapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Hujurat : 11)
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱجْتَنِبُوا۟ كَثِيرًا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ ٱلظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا۟ وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ
Yā ayyuhallażīna āmanujtanibụ kaṡīram minaẓ-ẓanni inna ba’ḍaẓ-ẓanni iṡmuw wa lā tajassasụ wa lā yagtab ba’ḍukum ba’ḍā, a yuḥibbu aḥadukum ay ya`kula laḥma akhīhi maitan fa karihtumụh, wattaqullāh, innallāha tawwābur raḥīm
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Hujurat : 12)
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا۟ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
yaa ayyuhaa nnaasu innaa khalaqnaakum min dzakarin wauntsaa waja’alnaakum syu’uuban waqabaa-ila lita’aarafuu inna akramakum ‘inda laahi atqaakum inna laaha ‘aliimun khabiir
Artinya : “Wahai manusia! Sungguh, Kami telah membuat kau dari seorang pria dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kau berbangsa-bangsa dan bersuku-suku biar kau saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kau di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.” (QS. Al-Hujurat : 13)
Isi Kandungan Quran Surat Al-Hujurat Ayat 10 dan Asbabun-Nuzul
Isi kandungan quran surat al-hujurat – Pada ayat 10, Allah SWT menegaskan walaupun ummat muslim itu berbeda-beda bangsa, etnis, bahasa, warna kulit, kebiasaan serta stratifikasi sosialnya. Namun, mereka yaitu satu dalam persaudaraan Islam. Persaudaraan yang diibaratkan laksana ratusan atau bahkan ribuan lidi yang diikat menjadi satu, sehingga tidak mudah dipatahkan. Oleh sebab itu, sesama ummat muslim harus memiliki jiwa persaudaraan dan persatuan yang kokoh sebagaimana ajaran agama Islam.
Persaudaraan memang merupakan kunci sukses dalam membuat dan melestarikan tata kehidupan masyarakat yang baik, terhormat dan bermartabat. Sejarah telah mencatat manfaat aktual dari persaudaraan tersebut, sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah yang telah mempersatukan kaum Muhajirin (dari Makkah) dengan kaum Anṣar (penduduk orisinil Madinah). Abu Bakar as-Siddiq ia persaudarakan dengan Hariṡah bin Zaid, ‘Umar bin Khattab ia persaudarakan dengan ‘Itbah bin Malik, demikian juga dengan sobat yang lain.
Berdasarkan hal itu, terdapat suatu pepatah yang menyampaikan “bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh”. Begitu juga dengan suatu citra atau iktibar yang menandakan bahwa seorang muslim itu menyerupai sebatang lidi maka ia akan gampang dipatahkan. Berbeda bilamana ia bersatu dengan muslim lainnya diikat dalam satu ikatan laksana seratus atau ribuan lidi, maka sangat berat untuk dipatahkannya.
Kandungan Quran Surat Al-Hujurat Ayat 11
Kandungan quran surat al-hujurat ayat 11 merupakan konsekuensi logis dari ayat 10, yaitu Allah SWT melarang ummat islam untuk mencela dirinya sendiri, yang sebagian mufassir mengartikan melarang mencela saudara mukmin lainnya. Karena orang mukmin itu menyerupai satu tubuh, sehingga jika ia mukmin lainnya berarti ia mencela dirinya sendiri.
Dalam ayat ini, Allah SWT juga melarang ummat islam memanggil orang mukmin lainnya dengan panggilan yang buruk, seperti panggilan jelek yang tidak disenangi. Dan pada penggalan simpulan ayat ini, Allah SWT memperingatkan orang yang melaksanakan hal tersebut untuk sesegera mungkin bertaubat. Dengan cara tidak melakukan kembali kesalahan yang telah dilakukan.
Asbabun nuzul (sebab turun) QS. Al-Hujurat ayat 11 sebagaimana diriwayatkan di dalam kitab Sunan yang empat (Sunan Abu Dawud, Sunan At-Tirmizi, Sunan An Nasa’i dan Sunan Ibnu Majah), yang bersumber dari Abu Jubair Ad-Dahhak.
Menurut Imam At-Tirmizi:
“Mengemukakan bahwa seorang laki laki memiliki dua atau tiga nama. Orang itu sering dipanggil dengan panggilan tertentu yang tidak ia senangi. Ayat ini (QS. al-Hujurat : 11) turun sebagai larangan menggelari orang dengan nama-nama yang tidak menyenangkan”.
Diriwayatkan oleh Al-Hakim dan lain-lain, yang bersumber dari Abu Jubair Ad- Dahhak:
“Mengemukakan nama-nama gelar di zaman jahiliyah sangat banyak. Ketika Nabi memanggil seseorang dengan gelarnya, ada orang yang memberitahukan ke- pada ia bahwa gelar itu tidak disukainya. Maka turunlah ayat ini (QS. al-Hujurat : 11) yang melarang orang memanggil orang dengan gelar yang tidak disukainya”.
Diriwayatkan oleh Aḥmad yang bersumber dari Abu Jubair Ad-Dahhak:
“Mengemukakan bahwa ayat ini (QS. al-Hujurat : 11) turun berkenaan dengan Bani Salamah. Nabi datang di Madinah pada ketika orang biasanya memiliki dua atau tiga nama. Pada suatu ketika Rasulullah memanggil seseorang dengan salah satu namanya, tetapi ada orang yang berkata: “Ya Rasulullah!” Sesungguhnya ia murka dengan panggilan itu”.
Kandungan Quran Surat Al-Hujurat Ayat 12
Dalam ayat 12 ini, menjelaskan tentang membina persaudaraan ummat islam. Allah SWT melarang orang-orang yang beriman cepat berprasangka. Sebab, sebagian dari prasangka yaitu dosa yang harus dijauhi. Disamping itu juga, melarang untuk mencari-cari kesalahan orang lain, menggunjing atau ghibah.
Sebab turunnya QS. Al-Hujurat ayat 12, diriwayatkan Ibnu Al-Munzir yang bersumber dari Ibnu Juraij:
“Dia mengemukakan bahwa ayat ini (QS. al-Hujurat :12) turun berkenaan dengan Salman al-Farisi yang bila selesai makan, suka terus tidur dan mendengkur. Pada waktu ada orang yang menggunjingkan perbuatannya. Maka turunlah ayat ini (QS. al-Hujurat : 12) yang melarang seseorang mengumpat dan menceritakan keaiban orang lain”.
Kandungan Quran Surat Al-Hujurat Ayat 13
Kandungan quran surat al-hujurat ayat 13 ini, menegaskan kepada semua insan bahwa mereka diciptakan Allah SWT dari seorang pria dan seorang perempuan. Allah Swt Maha Kuasa dan Pencipta yang baik. Menciptakan insan secara pluralistik, berbangsa, bersuku yang beragam dengan keanekaragaman dan kemajemukan. Bukan untuk berpecah belah, saling merasa paling benar, melainkan untuk saling mengenal, bersilaturrahmi, berkomunikasi saling memberi dan menerima.
Seorang mukmin harus mengikuti perintah-Nya dengan penuh kesadaran dan mengakui bahwa semua insan disisi Allah SWT yaitu sama, yang membedakan derajat mereka yaitu Ketakwaannya kepada Allah SWT. Orang yang paling mulia disisi Allah SWT, yaitu oang yang paling taqwa kepada-Nya.
Sebab turunnya QS. Al-Hujurat ayat 13, diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim al-Hakim yang bersumber dari Ibnu Abi Mulaikah, dia mengemukakan:
“Ketika Fatḥu Makkah (penaklukan kota Makkah), Bilal naik ke atas Ka’bah untuk mengumandangkan azan.
Beberapa orang berkata: “Apakah pantas budak hitam ini ażan di atas Ka’bah?”
Maka berkatalah yang lainnya: “Sekiranya Allah membenci orang ini, pastilah Dia akan menggantikannya”. Ayat ini (QS. al- al-Hujurat : 13) turun sebagai penegasan bahwa dalam Islam tidak ada diskriminasi, yang paling mulia yaitu yang paling bertaqwa.
Ibnu ‘Asakir meriwayatkan dalam Kitab Mubhamat-nya (yang ditulis tangan oleh Ibnu Basykuwal), yang bersumber dari Abu Bakr bin Abi Dawud di dalam tafsirnya. Mengemukakan bahwa ayat ini turun berkenaan dengan Abu Hind yang dikawinkan oleh Rasulullah kepada seorang perempuan Bani Bayaḍah.
Bani Bayaḍah berkata:
“Wahai Rasulullah, pantaskah jikalau kami mengawinkan putri-putri kami kepada bekasbekas budak kami?”
Ayat ini (QS. al-Hujurat :13) turun sebagai klarifikasi bahwa dalam Islam tidak ada perbedaan antara bekas budak dan orang merdeka.
Jual Buku Islam Kitab Asbabun Nuzul – Penyusun Imam Jalaludin As-Suyuthi
Harga: 99 Ribu
Penyusun: Imam Jalaludin As-Suyuthi
Alhamdulillah, buku baru Penerbitjabal.com telah hadir. Karya klasik yang Insya Allah sangat dibutuhkan ummat Islam. Diterjemahkan dari kitab “Lubabun Nuqul fi Asbabin Nuzul” atau yang dikenal singkat dengan nama Asbabun Nuzul karya Imam Jalaluddin As Suyuthi, berisi sebab-sebab turunnya ayat Al Quran.
Dengan mengetahui sebab turunnya ayat, kesulitan dalam memahami ayat akan berkurang. Karena itulah para ulama sepakat bahwa Asbabun Nuzul adalah salah satu ilmu Al Quran yang sangat penting untuk dipelajari.
Manfaatnya :
- Mengetahui pelaku yang menyebabkan turunnya ayat Al Qur’an
- Memudahkan untuk menghafal
- Menegaskan bahwa Al Qur’an benar-benar dari Allah SWT dan bukan buatan manusia
- Mengetahui secara jelas hikmah disyariatkannya suatu hukum
Isi Kandungan Quran Surat Al-Hujurat Ayat 10-13 | PENERBIT ALQURAN
Kontak Penerbit Jabal
WhatsApp Admin 1: 0853 1512 9995
WhatsApp Admin 2: 087777 500 661
Artikel Lain Yang Bermanfaat Untuk Dibaca :