Penerbit Al Quran — Surat Al Baqarah ayat 118 hingga 120 dalam Al-Qur’an berbicara tentang tanggapan orang-orang yang tidak percaya dan memberikan pesan kepada Nabi Muhammad. Artikel ini akan membahas kandungan dari ayat-ayat ini, terjemahan dalam bahasa Indonesia, dan pesan yang terkandung di dalamnya.
Bacaan Surat Al Baqarah Ayat 118 – 120 dan Terjemahan
وَقَالَ الَّذِيۡنَ لَا يَعۡلَمُوۡنَ لَوۡلَا يُكَلِّمُنَا اللّٰهُ اَوۡ تَاۡتِيۡنَآ اٰيَةٌ ؕ كَذٰلِكَ قَالَ الَّذِيۡنَ مِنۡ قَبۡلِهِمۡ مِّثۡلَ قَوۡلِهِمۡؕ تَشَابَهَتۡ قُلُوۡبُهُمۡؕ قَدۡ بَيَّنَّا الۡاٰيٰتِ لِقَوۡمٍ يُّوۡقِنُوۡنَ
Wa qoolal laziina laa ya’lamuuna law laa yukallimunal laahu aw taatiinaaa aayah; kazaalika qoolal laziina min qablihim misla qawlihim; tashaabahat quluubuhum; qad baiyannal aayaati liqawminy yuuqinuun
118. “Dan orang-orang yang tidak mengetahui berkata, ‘Mengapa Allah tidak berbicara dengan kita atau datang tanda-tanda (kekuasaan-Nya) kepada kita?’ Demikian pula orang-orang yang sebelum mereka telah berkata seperti ucapan mereka itu. Hati mereka serupa. Sesungguhnya telah Kami jelaskan tanda-tanda (kekuasaan Kami) kepada orang-orang yang yakin.”
اِنَّاۤ اَرۡسَلۡنٰكَ بِالۡحَـقِّ بَشِيۡرًا وَّنَذِيۡرًا ۙ وَّلَا تُسۡـَٔـلُ عَنۡ اَصۡحٰبِ الۡجَحِيۡمِ
Innaaa arsalnaaka bilhaqqi bashiiranw wa naziiranw wa laa tus’alu ‘am Ashaabil Jahiim
119. “Sungguh, Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran, sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. Dan engkau tidak akan diminta (pertanggungjawaban) tentang penghuni-penghuni neraka.”
وَلَنۡ تَرۡضٰى عَنۡكَ الۡيَهُوۡدُ وَلَا النَّصٰرٰى حَتّٰى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمۡؕ قُلۡ اِنَّ هُدَى اللّٰهِ هُوَ الۡهُدٰىؕ وَلَٮِٕنِ اتَّبَعۡتَ اَهۡوَآءَهُمۡ بَعۡدَ الَّذِىۡ جَآءَكَ مِنَ الۡعِلۡمِۙ مَا لَـكَ مِنَ اللّٰهِ مِنۡ وَّلِىٍّ وَّلَا نَصِيۡرٍ
Wa lan tardaa ‘ankal Yahuudu wa lan Nasaaraa hattaa tattabi’a millatahum; qul inna hudal laahi huwalhudaa; wa la’init taba’ta ahwaaa’ahum ba’dal lazii jaaa’aka minal ‘ilmimaa laka minal laahi minw waliyyinw wa laa nasiir
120. “Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu (Muhammad) sebelum engkau mengikuti agama mereka. Katakanlah, ‘Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya).’ Dan jika engkau mengikuti keinginan mereka setelah ilmu (kebenaran) sampai kepadamu, tidak akan ada bagimu pelindung dan penolong dari Allah.”
Baca Juga Artikel : Surat Al Baqarah Ayat 107
Kandungan Surat Al Baqarah Ayat 118, 119, dan 120
Ayat 118 mencerminkan skeptisisme orang-orang yang tidak percaya terhadap Allah. Mereka meragukan mengapa Allah tidak berbicara atau menunjukkan tanda-tanda kekuasaan-Nya kepada mereka. Ayat ini menunjukkan bahwa pendekatan skeptis seperti ini telah dilakukan oleh orang-orang sebelum mereka.
Ayat 119 menguatkan utusan Nabi Muhammad sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. Ini adalah pengingat bahwa tugas Nabi adalah menyampaikan kebenaran kepada umat manusia, dan bukan tugasnya untuk mempertanggungjawabkan keyakinan individu.
Ayat 120 mencerminkan bahwa orang-orang Yahudi dan Nasrani mungkin tidak akan menerima Islam kecuali jika Nabi Muhammad mengikuti agama mereka. Namun, ayat ini menegaskan bahwa petunjuk Allah adalah yang sebenarnya, dan mengikuti keinginan manusia setelah menerima ilmu kebenaran tidak akan memberikan perlindungan atau pertolongan dari Allah.
Mengapa Pesan Ini Penting?
Pesan dalam ayat-ayat ini mengingatkan kita tentang pentingnya iman, kepatuhan kepada Allah, dan tugas para utusan-Nya. Ini juga menyoroti skeptisisme yang bisa timbul dalam hati manusia dan bagaimana pesan Allah mengatasi keraguan tersebut.
Kesimpulan:
Surat Al Baqarah ayat 118 – 120 memberikan pandangan tentang respons skeptisisme manusia terhadap agama dan pesan Allah. Ayat ini juga menegaskan kebenaran utusan Allah dan pentingnya mengikuti petunjuk-Nya.
Artikel Terkait : Surat Al Baqarah Ayat 88 – 90, Ketidakpatuhan dan Murka Allah
Penerbit Jabal Spesialis Menerbitkan Al Quran Sejak Tahun 2004
Informasi dan Pemesanan pemesanan silahkan klik “Chat Via WhatsApp” di bawah ini.
Lihat Artikel Lainnya :