Keutamaan Bulan Safar Serta Amalan dan Doa

Penerbit Alquran, Keutamaan Bulan Safar Serta Amalan dan Doa.

Bulan Safar merupakan bulan kedua setelah Muharram dalam kalender Hijriyah, bulan ini memiliki makna dan keistimewaan tersendiri.

Menurut Bahasa Arab Safar berarti “sepi” atau “sunyi”. Nama ini merupakan Gambaran terkait kondisi masyarakat Arab di masa lalu yang selalu sepi dan kerapkali kosong karena para penghuninya berpergian pada bulan ini.

Hal ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Imam Ibnu Katsir yang artinya:

“Safar dinamakan dengan nama tersebut, karena sepinya rumah-rumah mereka dari mereka, ketika mereka keluar untuk perang dan bepergian.” (Ibnu Katsir, Tafsîrubnu Katsîr, [Darut Thayyibah, 1999], juz IV, halaman 146).

Artikel terkait : Benarkah Bulan Safar Merupakan Bulan Penuh Takhayul?

Keutamaan Bulan Safar Serta Amalan dan Doa

Lantas, apa saja keistimewaan dan amalan yang dianjurkan untuk dilakukan di bulan ini? Yuk, simak penjelasannya berikut!

Keutamaan Bulan Safar

Pada zaman dahulu, bulan Safar kerapkali dianggap sebagai bulan yang tidak memberikan keberuntungan, malah sebaliknya bulan ini penuh dengan kesialan, sehingga masyarakat enggan melakukan apa pun di bulan ini. Terlebih, sebagian besar ulama terdahulu juga menganggap bahwa Allah SWT banyak menurunkan musibah di hari Rabu terakhir bulan Safar.

Setiap tahunnya, menurut ulama ahli ma’rifat, akan turun 320.000 bala, di mana semuanya diturunkan pada hari Rabu terakhir bulan Safar.

Meskipun demikian, anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Bahkan, Rasulullah SAW melakukan banyak hal yang mulia di bulan Safar. Beberapa di antaranya adalah menikahi Sayyidah Khadijah pada bulan Safar serta menikahkan Sayyidina Ali dan Sayyidah Fatimah az-Zahra di bulan Safar.

Lihat Rekomendasi : Layanan Izin Legalitas

Selain itu, kemenangan umat Islam pada perang Khaibar juga terjadi di bulan Safar. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa keutamaan bulan Safar:

1. Meyakini Ketetapan Allah SWT

Salah satu keutamaan bulan Safar yaitu penegasan dari Islam untuk menghapus keyakinan terkait takhayul dan mitos kesialan yang dahulu melekat pada bulan ini. Nabi Muhammad SAW menekankan bahwa tidak ada bulan yang membawa kesialan, termasuk Safar.

Hal ini tercantum dalam hadits Rasulullah SAW di mana Beliau pernah membantah kepercayaan Arab Jahiliyah yang menganggap bahwa bulan Safar adalah bulan sial, yang artinya:

“Tidak ada adwa’, tidak ada thiyarah, tidak ada hammah, tidak ada kesialan pada bulan Safar.” (HR Bukhari, Muslim, Abu Daud, dan Ahmad)

Kepercayaan ini telah memperkuat iman umat Islam untuk meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah atas izin dan ketentuan dari Allah SWT.

2. Memperkuat Tawakal dan Keimanan

Dengan dihapusnya mitos kesialan, bulan Safar menjadi waktu yang baik untuk memperkuat tawakal (kepercayaan penuh kepada Allah) dan meningkatkan keimanan. Umat Islam diajarkan untuk senantiasa berserah diri kepada Allah SWT dan tidak terpengaruh oleh keyakinan yang tidak ada dasarnya.

3. Waktu untuk Memperbanyak Ibadah

Sama halnya dengan bulan lainnya bulan Safar juga merupakan kesempatan bagi umat Islam untuk memperbanyak ibadah dan amal shaleh. Memang tidak ada ibadah khusus yang diwajibkan, namun umat Islam tetap dianjurkan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah mereka, seperti salat sunnah, puasa sunnah, membaca Al-Quran, dan berdzikir.

4. Meningkatkan Solidaritas Sosial

Pada bulan Safar, umat Islam didorong untuk meningkatkan amal kebaikan misalnya seperti bersedekah, membantu yang membutuhkan, dan berbuat kebaikan lainnya kepada sesama. Hal tersebut merupakan bentuk implementasi dari ajaran Islam yang mengutamakan kasih sayang dan kepedulian terhadap orang lain.

5. Mengenang Peristiwa Penting dalam Sejarah Islam

Beberapa peristiwa penting dalam sejarah Islam terjadi di bulan Safar, hal ini juga dapat menjadi pengingat bagi umat Islam untuk mengambil hikmah dan pelajaran. Misalnya:

  • Hijrah Nabi Muhammad SAW: Peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah dimulai pada akhir bulan Safar.
  • Perang Khaybar: Kemenangan umat Islam dalam Perang Khaybar yang terjadi pada bulan Safar tahun 7 Hijriyah.

Lihat Rekomendasi : Legalitas Yayasan

Amalan di Bulan Safar

Sama seperti bulan-bulan lainnya dalam Islam, kita dianjurkan untuk terus melaksanakan ibadah dan sejumlah amalan di bulan Safar.

Rasulullah SAW memang tidak pernah memerintahkan untuk mengkhususkan amalan tertentu di bulan ini. Tetapi demi mendapatkan keistimewaan dari Bulan Safar, berikut beberapa amalan yang dianjurkan untuk dilakukan pada bulan Safar:

1. Membaca Doa dan Memperbanyak Dzikir

Saat datangnya bulan Safar, umat Islam dianjurkan untuk menyambutnya dengan doa di bulan Safar. Selain itu, Anda juga dapat memperbanyak dzikir dan selalu mengingat Allah SWT. Amalan yang ringan ini juga bisa mendatangkan pahala yang besar. Beberapa dzikir yang bisa diamalkan yaitu istighfar, Tasbih, Tahmid, Takbir, dan Tahlil.

2. Salat Sunnah

Memperbanyak salat sunnah adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Beberapa salat sunnah yang dianjurkan di antaranya:

  • Salat Dhuha: Dilakukan pada waktu dhuha (pagi setelah matahari naik).
  • Salat Tahajud: Dilaksanakan pada malam hari setelah tidur.
  • Salat alat Witir: Shalat penutup pada malam hari yang dilakukan setelah shalat malam.
  • Salat Rawatib: Shalat sunnah yang dilakukan sebelum dan sesudah shalat fardhu.
  • Istiqomah Puasa di Bulan Safar

Berpuasa sunnah di bulan Safar juga sangat dianjurkan. Beberapa puasa sunnah yang bisa dilakukan adalah:

  • Puasa Senin-Kamis: Puasa yang dilakukan pada hari Senin dan Kamis setiap minggu.
  • Puasa Ayyamul Bidh: Puasa yang dilakukan pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriyah.
  • Memperbanyak Sedekah

Sedekah merupakan amalan yang sangat dianjurkan di bulan Safar maupun bulan lainnya. Insyaa Allah, dengan bersedekah, kita bisa membantu meringankan beban saudara-saudara kita yang membutuhkan dan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.

3. Menghadiri Majelis Ilmu

Mengikuti kajian atau majelis ilmu juga merupakan cara untuk menambah ilmu pengetahuan agama dan memperdalam iman. Hal ini tentunya juga dapat menjadi sarana untuk mempererat ukhuwah Islamiyah antar sesama muslim.

4. Silaturahmi

Mempererat hubungan dengan keluarga, teman, dan saudara sesama muslim adalah amalan yang sangat dianjurkan. Silaturahmi bisa dilakukan dengan berbagai macam cara misalnya dengan mengunjungi, berbicara, atau memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.

5. Istiqomah Beribadah

Menjaga keistiqomahan dalam melaksanakan ibadah harian misalnya seperti shalat fardhu, membaca Al-Quran, dan dzikir. Dengan beristiqomah setidaknya kita bisa menunjukkan kesungguhan dan keikhlasan dalam beribadah kepada Allah.

6. Menghilangkan Takhayul dan Keyakinan Salah

Islam mengajarkan untuk tidak percaya terhadap berbagai macam jenis takhayul atau keyakinan yang mengaitkan bulan Safar dengan kesialan. Nabi Muhammad SAW juga menegaskan bahwa tidak ada bulan atau hari yang di dalamnya membawa kesialan. Semua waktu adalah baik jika diisi dengan kebaikan dan ibadah kepada Allah.

7. Melaksanakan Salat Berjemaah di Masjid

Amalan berikutnya yang dapat kita lakukan adalah salat berjamaah di masjid, terutama bagi laki-laki. Apabila dibandingkan dengan salat sendirian di rumah, kita akan mendapatkan pahala 27 kali lipat. Hal tersebut tentu menjadi amalan yang luar biasa sehingga kita bisa memperoleh berbagai keutamaan di bulan Safar.

Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Barang siapa yang keluar dalam keadaan suci, menuju masjid untuk melaksanakan salat jemaah, maka pahalanya seperti pahala seperti orang yang sedang haji dalam keadaan ihram.” (HR Abu Daud)

Doa Bulan Safar

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa umat Islam bisa mengamalkan doa bulan Safar ketika awal bulan tiba. Berikut adalah bacaaan doa bulan Safar:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ، وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شَرِّ هٰذَا الزَّمَانِ وَأَهْلِهِ، وَأَسْأَلُكَ بِجَلَالِكَ وَجَلَالِ وَجْهِكَ وَكَمَالِ جَلَالِ قُدْسِكَ أَنْ تُجِيْرَنِيْ وَوَالِدَيَّ وَأَوْلَادِيْ وَأَهْلِيْ وَأَحْبَابِيْ وَمَا تُحِيْطُهُ شَفَقَةُ قَلْبِيْ مِنْ شَرِّ هٰذِهِ السَّنَةِ، وَقِنِيْ شَرَّ مَا قَضَيْتَ فِيْهَا، وَاصْرِفْ عَنِّيْ شَرَّ شَهْرِ صَفَرَ، يَا كَرِيْمَ النَّظَرِ، وَاخْتِمْ لِيْ فِيْ هٰذَا الشَّهْرِ وَالدَّهْرِ بِالسَّلَامَةِ وَالْعَافِيَةِ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَأَوْلَادِيْ وَلِأَهْلِيْ وَمَا تَحُوْطُهُ شَفَقَةُ قَلْبِيْ وَجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Arab Latin: Bismillaahir rahmaanir rahiim. Washallallaahu ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa ‘alaa aalihiwa shahbihii ajma’iin. A’uudzubillaahimin syarri haadzaz zamaani wa ahlihii wa a’uudzu bijalaalika wajalaali wajhika wakamaali jalaali qudsikaan tujiiranii wawaalidayya wa aulaadii wa ahlii wa ahibbaa-ii. Wama tuhiitu syafaqqahu qalbii min syarri haadzihis sanati waqini syarra maa qadhaita fiihaa washrif ‘annii syarra syahri shafara yaa kiriiman nazhari wakhtimlii fii haadzash syahri waddahri bissalaamati wal’aafiyati wassa’aadati lii wa liwaalidayya wa aulaadii wa li-ahlii wamaa tuhuthuhu shafaqqahu qalbi wa jamii’il muslimin. Wa shallallaahu ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wasallam.

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Semoga Allah melimpahkan shalawat kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, serta keluarga dan para sahabatnya. Aku berlindung kepada Allah dari kejahatan waktu ini dan penduduknya, dan aku berlindung kepada keagungan-Mu, keagungan Dzat Mu, dan kesempurnaan keagungan kesucian-Mu, agar menjauhkan diriku, kedua orang tuaku, anak-anakku, keluargaku, orang-orang yang aku cintai, dan siapa saja yang dikasihi oleh hatiku, dari keburukan tahun ini, dan selamatkanlah aku dari kejahatan yang telah Engkau tetapkan dalam tahun ini. Dan, jauhkanlah aku dari keburukan bulan Shafar, wahai Allah Yang Mulia pandangan rahmat-Nya. Dan, tutuplah bulan dan saat ini dengan keselamatan dan kebahagiaan kepadaku, kedua orang tuaku, anak-anakku, siapa saja dikasihi oleh hatiku, dan seluruh umat Islam. Semoga Allah melimpahkan shalawat dan keselamatan kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, serta keluarga dan para sahabatnya.”

Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa bulan Safar merupakan bulan yang memiliki keistimewaan dan bukanlah bulan yang membawa kesialan sebagaimana yang dipercayai orang-orang zaman jahiliyah. Sebaliknya, umat Islam malah dianjurkan untuk tetap melaksanakan berbagai amal saleh.

Pastikan kita selalu berbuat kebaikan agar ibadah menjadi lebih lengkap, salah satunya dengan bersedekah. Semoga informasi ini bermanfaat.

Baca Juga Artikel : Jangan Sampai Kamu Terperangkap dalam Kesibukan Dunia

Penerbit Jabal Spesialis Menerbitkan Al Quran Sejak Tahun 2004

Informasi dan Pemesanan pemesanan silahkan klik “Chat Via WhatsApp” di bawah ini.

Untuk cek ketersedian stock produk di penerbitjabal.com jangan sungkan untuk bertanya kepada admin kami.

Lihat Juga Artikel Lainnya :

Comments are closed.