Hadits Nabi, Kalian Akan Menyesal Saat Terlalu Ambisi Berkuasa

Penerbit Alquran Bandung, Hadits Nabi, Kalian Akan Menyesal Saat Terlalu Ambisi Berkuasa.

Belakangan ini, kita sering melihat bagaimana beberapa orang begitu berambisi untuk mempertahankan kekuasaan. Mereka tidak ragu melanggar etika dan aturan demi menjaga posisi mereka. Tindakan ini sering menyebabkan keresahan masyarakat, karena norma dan moralitas tampak dilanggar begitu mudahnya.

Tidak jarang, ambisi kekuasaan ini membuat orang-orang tertentu mengubah aturan agar sesuai dengan kepentingan mereka sendiri. Ini tidak hanya merusak sistem hukum yang seharusnya ditegakkan dengan adil, tetapi juga mengancam integritas pemerintahan dan kepercayaan publik. Tindakan seperti ini menunjukkan betapa bahayanya ambisi kekuasaan yang tidak diimbangi dengan tanggung jawab dan kepatuhan terhadap aturan.

Hadits Nabi, Kalian Akan Menyesal Saat Terlalu Ambisi Berkuasa

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sudah memberikan peringatan tentang bahaya ambisi kekuasaan. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda:

إنَّكُمْ سَتَحْرِصُونَ علَى الإمارَةِ، وسَتَكُونُ نَدامَةً يَومَ القِيامَةِ، فَنِعْمَ المُرْضِعَةُ وبِئْسَتِ الفاطِمَةُ.

“Sesungguhnya kalian akan berambisi untuk menjadi penguasa, namun pada Hari Kiamat kelak hal itu akan menjadi penyesalan. Sebaik-baik pemimpin adalah yang merawat dengan baik, namun seburuk-buruk pemimpin adalah yang mengabaikan tanggung jawabnya.” (HR. al-Bukhari)

Kepemimpinan Bukan Sekadar Kekuasaan

Dalam masyarakat, posisi kepemimpinan sering kali dilihat sebagai peluang untuk memperoleh kekuasaan, harta, atau status sosial. Namun, Rasulullah SAW mengingatkan bahwa kepemimpinan bukanlah kemuliaan yang harus dikejar tanpa pertimbangan. Kepemimpinan adalah amanah besar yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab.

Kepemimpinan bukan hanya tentang memegang kekuasaan, tetapi tentang melayani dan memikul tanggung jawab terhadap orang-orang yang dipimpin. Dalam hadis tersebut, Rasulullah SAW menegaskan bahwa pada Hari Kiamat nanti, banyak pemimpin yang pernah berkuasa akan menyesali keputusannya. Penyesalan ini muncul karena mereka gagal menjalankan amanah dengan benar.

Menurut al-Munawi dalam Faidhul Qadir, Rasulullah SAW menggambarkan kepemimpinan seperti seorang ibu yang menyusui. Ketika seorang pemimpin menjalankan tugasnya dengan baik, ia seperti ibu yang merawat anaknya dengan penuh kasih sayang dan perhatian. Sebaliknya, pemimpin yang mengabaikan tanggung jawabnya sama seperti ibu yang menyapih anaknya terlalu cepat, meninggalkan anak dalam kondisi yang memprihatinkan.

Hadis ini juga menggarisbawahi pentingnya pemimpin yang baik, yaitu mereka yang benar-benar peduli terhadap kesejahteraan orang yang dipimpin. Pemimpin yang baik akan menjadi sumber kebahagiaan dan keberkahan bagi masyarakatnya. Mereka memimpin dengan kebijaksanaan, keadilan, dan kasih sayang, serta mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi.

Sebaliknya, pemimpin yang hanya mementingkan diri sendiri mungkin akan menikmati kekuasaan dan fasilitas yang didapatkan, namun pada akhirnya, mereka akan meninggalkan masyarakat dalam kondisi yang lebih buruk. Menurut Rasulullah SAW, pemimpin semacam ini akan menghadapi penyesalan besar di akhirat nanti.

Penerbit Jabal Spesialis Menerbitkan Al Quran Sejak Tahun 2004

Informasi dan Pemesanan pemesanan silahkan klik “Chat Via WhatsApp” di bawah ini.

Untuk cek ketersedian stock produk di penerbitjabal.com jangan sungkan untuk bertanya kepada admin kami.

Lihat Juga Artikel Lainnya :

Comments are closed.