6 April 2020
وننَزِّلُ مِنَ القرآنِ مَا هُوَ شفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِّـلْمُؤْمِنِيْنَ، وَلاَ يَزيْدُ الظالِمِيْنَ إلاَّ خَساراً
Artinya: “Dan Kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.” (QS Al Isra’ [17]: 82).

"Tatkala datang ambulans untuk membawa Ibu, hati ini runtuh. Air mata terus mengalir meski sebisa mungkin saya tahan, karena saya ingin menunjukkan kepada beliau bahwa saya kuat."
Itulah kalimat yang terucap Ahmad Hafizuddin Shopian seorang warga Malaysia yang bercerita tentang kesedihan karena ibunya bernama Rohaya Ibrahim harus dijemput ambulans ke rumah sakit setelah didiagnosis positif Covid-19.
Menurut Ahmad, ibunya terinfeksi virus karena tertular ayahnya, Shopian Mat Nasir, 68 tahun, yang sudah terlebih dulu dirawat di rumah sakit tiga hari sebelumnya.
“Ayah menjalani tes cepat setelah salah seorang teman yang merupakan jamaah di masjid yang dinyatakan positif. Pada 18 Maret, Dinas Kesehatan Daerah (PKD) menelepon ayah karena positif. Pada paginya, ambulans datang untuk membawa ayah ke rumah sakit," kata Ahmad Hafizuddin.
Menurut Ahmad, seluruh keluarga di rumah menjalani tes di rumah sakit karena sudah kontak dekat dengan ayah mereka.
"Sabtu sore, ba'da sholat Ashar, Ibu menerima telepon dari rumah sakit bahwa beliau dinyatakan positif"
Meskipun Ahmad Hafizuddin terkejut dengan pemberitahuan tersebut. Ibunya malah terlihat sangat tenang.
"Saya terkejut, dalam pikiran muncul macam-macam. Tapi anehnya, Ibu malah terlihat tenang. Saya pun bantu-bantu berkemas seperti saya siapkan barang ayah sebelumnya"
Namun yang membuat Ahmad Hafizuddin terharu adalah karena benda pertama yang dipikirkan ibunya untuk dibawa ke rumah sakit adalah MUSHAF AL-Qur'an.
Menangis Lihat Ibu Dibawa ke Rumah Sakit
Ahmad Hafizuddin makin sedih ketika ambulans datang untuk menjemput ibunya, "Saya merasa sangat sedih karena memikirkan usia dan kesehatannya. Usianya sudah 63 tahun,"
Menurut Ahmad Hafizuddin, ibunya sulit berjalan karena ada sekrup yang terpasang di kakinya akibat kecelakaan sebelum ini, "Sangat menyedihkan karena saya tidak bisa menuntun ibu ke ambulans".
Merupakan Ujian bagi Yang Sakit dan Sehat
Menurut Ahmad Hafizuddin, apa yang terjadi pada kedua orangtuanya adalah ujian dari Allah SWT untuk menguji keimanan hamba-Nya, "Allah beri ujian kepada orangtua dengan wabah. Sementara orang-orang yang tidak terkena wabah seperti saya juga berada dalam ujian Allah".
"Ini mengajarkan kita untuk lebih menginsafi. Pada saat ini, yang terbaik adalah kita semua mematuhi anjuran pemerintah. Jangan anggap diri kebal. Ketika wabah datang ke orang yang kamu cintai, kamu akan tahu bagaimana rasanya," pungkas Ahmad Hafizuddin.
|